Вы находитесь на странице: 1из 4

HORMON YANG BERPERANAN DALAM KEHAMILAN :

1. Progesteron
Hormon progesteron diproduksi oleh korpus luteum. Progesteron mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesteron terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG. Selain itu hormon ini berfungsi membangun lapisan dinding rahim untuk menyangga
plasenta, mencegah kontraksi/ pengerutan otot-otot rahim sehingga menghindari persalinan dini,
dan menyiapkan payudara untuk menyusui.
Di lain sisi, progesterone akan membuat pembuluh darah melebar. Akibatnya tekanan darah
menjadi turun, dan ibu akan merasa pusing. Terkadang menyebabkan sistem pencernaan
terganggu, seperti perut kembung atau sembelit, mempengaruhi suasana hati ibu saat hamil, serta
meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan mual.
2. Estrogen
Hormon estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan
karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin
sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
Hormon ini membuat puting paudara membesar dan merangsang pertumbuhan susu,
membantu memperkuat dinding Rahim untuk mengatasi kontraksi saat persalinan.Estrogen juga
akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi
lemah. Akibatnya ibu hamil terkadang mangalami sakit punggung.
3. Prolaktin
Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu
glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar
janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
4. HCG (hormone chorionic gonadotrophin)
Merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga
minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
Hormon ini dihasilkan oleh embrio, berfungsi untuk mencegah haid dan meningkatkan
kadar progesteron. Kadar HCG yang tinggi pada tiga bulan pertama kehamilan merupakan salah
satu penyebab morning sicknes. Bahkan bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi baik dengan
hormon ini menyebabkan hiperemisis yang berat.

Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh
embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon
kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi
progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi
HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan.
Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan
HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang
dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi
adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam urine, maka alat test kehamilan akan
mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil test positif
5. Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen)
Adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon protein yang merangsang
pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Hormon
kehamilan ini berperan penting dalam produksi ASI. Kadar HPL yang rendah mengindikasikan
plasenta yang tidak berfungsi dengan baik.
6. Hormon oksitosin
Oksitosin di produksi oleh hypothalamus ( bagian dari otak), pada kelenjar posterior
pituitary master gland. Hormon ini adalah hormon reproduksi yang penting. Hormon ini juga
berfungsi untuk merangsang dan memperkuat kontraksi rahim saat persalinan. Saat pasca
bersalin mampu mencegah perdarahan postpartum dengan memperkuat kontraksi rahim, mampu
membantu proses pengecilan rahim, dan merangsang produksi ASI.
7. Prostaglandin
Hormon ini berfungsi untuk merangsang persalinan. Perempuan akan memproduksi ini
ketika bayi sudah cukup untuk dilahirkan. Hormon serupa juga terdapat pada cairan ejakulasi
yang dimiliki laki-laki. Maka tak heran jika kehamilan telah lewat waktu banyak praktisi
kesehatan menyarankan untuk digunakan berhubungan dengan pasangan.
8. Endorphin
Hormon endorphin menimbulkan rasa tenang dan mampu menghilangkan rasa sakit.
Hormon ini meningkat selama kehamilan dan memuncak saat persalinan

HORMON DALAM MIMPI BASAH


Mimpi basah adalah keluarnya cairan sperma secara alamiah. Mimpi basah merupakan tanda
seorang anak laki-laki telah memiliki kemampuan bereproduksi. Tubuh laki-laki pada awal pubertas
akan memproduksi air mani (sperma) secara terus menerus. Secara alamiah air maninya akan keluar
saat tidur, sering pada saat mimpi tentang seks, disebut mimpi basah. Ini adalah pengalaman wajar
bagi semua remaja laki-laki. Mimpi basah terjadi karena adanya rangsangan pada alat kelamin akibat
gesekan dari kasur atau seprai, mimpi erotis, kandung kemih penuh atau kenangan dari aktivitas atau
pikiran seksual. Mimpi basah ini terjadi pada saat seseorang mengalami tidur yang dalam atau tidur
REM (gerakan mata cepat atau rapid eye movement), yaitu tahap tidur yang mana terjadinya mimpi.
Tidur dalam ini kemudian membuat laju respirasi dan aktivitas otak meningkat, serta otot-otot
menjadi lebih rileks, yang ditandai dengan gerakan bola mata yang cepat. Pada saat tidur yang dalam
itulah pria biasanya mengalami ereksi sekitar 3-5 kali. Karena rangsangan kelamin atau mimpi erotis
mungkinkan terjadinya ejakulasi atau orgasme saat tidur yang kemudian akhirnya dikenal dengan
mimpi basah.
Masa pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan kadar testosteron yang meningkat dan
diikuti dengan peningkatan ukuran penis, testis, prostat, dan vesikula seminalis. Anak laki- laki tidak
mengalami ejakulasi sebelum organ seks matur yaitu sekitar usia 12-15 tahun. Ejakulasi terjadi
pertama kali selama tidur (emisi nokturnal) yang dapat diinterpretasikan sebagai mimpi basah.
Mimpi Basah yang dikenal juga sebagai nocturnal emission, yang merujuk pada ejakulasi hingga
sperma keluar dari penis selama seorang laki-laki sedang tidur. Mimpi basah terjadi setelah tubuh
dapat memproduksi sperma. Karena sperma didalam tubuh hanya dapat disimpan dalam jumlah
terbatas, maka salah satu cara tubuh untuk mengeluarkannya adalah melalui mimpi basah. Mimpi
basah merupakan kejadian yang normal bagi semua remaja laki-laki. Mimpi basah adalah tanda
seorang anak laki-laki telah memiliki kemampuan bereproduksi yang telah siap digunakan.
Nocturnal emission terjadi di malam hari ketika waktu tidur. Hal tersebut berkaitan dengan ritmik
GnRH yang dihasilkan di hipotalamus. Hipotalamus memiliki 3 ritmik, yaitu seasonal, circadian, dan
pulsatile. Salah satu ritmiknya adalah ritmik circadian, yaitu dihasilkannya dalam hitungan jam.
Ritmik circadian juga dipengaruhi oleh melatonin. Ritmik circadian tersebut menunjukkan kadar
hormone testosterone pada pria mencapai titik paling tinggi pada waktu malam hari sampai dini hari
(AM). Sehingga, hormone testosterone meningkat dan memengaruhi proses spermatogenesis, dan

berhubungan erat juga dengan proses nocturnal emission yang terjadi saat seorang anak laki-laki
tertidur. (Sutejo, 2013)

Вам также может понравиться