Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
: Noviantie
NPM
: 13050014
Grup
: 2B1
Pengelolaan Kas
Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa dipergunakan segera untuk
memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Karena sifat likuidnya tersebut, kas memberikan
keuntungan yang paling rendah. Kalau perusahaan menyimpan kas di bank dalam bentuk
rekening giro yang diterima oleh perusahaan persentasenya akan lebih rendah daripada kalau
disimpan dalam bentuk deposito berjangka (yang tidak setiap saat bisa diuangkan). Karena
itu masalah utama bagi pengelolaan kas adalah menyediakan kas yang memadai, tidak terlalu
banyak (agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi tidak terlalu sedikit (sehingga
akan mengganggu likuiditas perusahaan).
Motif transaksi
Motif berjaga-jaga
Motif Spekulasi
Sebaliknya apabila saldo kas terlalu rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan
likuiditas akan makin besar.Karena itu seharusnya ada penyeimbangan.
Masalah yang sama juga terjadi untuk persediaan.Misalkan suatu toko buku menghadapi
permintaan buku manajemen keuangan secara ajeg setiap waktu. Misalkan permintaan buku
tersebut dalam satu tahun adalah 240 satuan, dan toko buku tersebut memesan Q satuan setap
kali pesan. Dengan demikian frekuensi pesanan dalam satu tahun adalah,
Frekuensi pesanan 1 tahun = penjualan/Q = 240/Q
Rata-rata persediaan = (Q/2) satuan
Biaya simpan per tahun = (Q/2)i
Biaya pemesanan dalam 1 tahun (D/Q)o
Y = (Q/2)I + (D/Q)o
(dy/dQ) = (i/2) (oD/Q2) = 0
(oD/Q2) = (i/2)
iQ2 = 2oD
Q = [(2oD/i]1/2
4. Portofolio Investasi
Misalkan perusahaan saat ini memiliki saldo kas sebesar Rp600 juta. Diperkirakan (dari
anggaran kas yang disusun) Rp400 juta diantaranya baru akan dipergunakan pada tiga bulan
yang akan datang. Untuk itu manager keuangan bisa, misalnya mendepositokan Rp400 juta
tersebut untuk jangka waktu 3 bulan dengan bunga (misal) 12% per tahun. Dengan demikian
selama 3 bulan tersebut perusahaan akan memperoleh penghasilan dari investasinya sebesar
(0,12/12) x 3 x Rp400 juta = Rp12,0 juta
Kalau misalkan manager tersebut tidak yakin bahwa dana yang bebas selama 3 bulan
mendatang akan mencapai sebesar Rp400 juta, maka ia bisa memutuskan mendepositokan
jumlah yang kurang dari Rp400 juta. Kalau cara ini ditempuh, maka keuntungan yang
diterima tentu akan lebih kecil dari Rp12 juta. Cara lain adalah melakukan diversivikasi. Ia
bisa menginvestasikan dana sebesar Rp400 juta tersebut pada berbagai jenis saham. Esensi
pengaturan kas tersebut adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan kas. Jumlah saldo kas
yang terlalu banyak memang baik apabila dipandang dari sisi likuiditas, tetapi tidak
menguntungkan apabila dipandang dari aspek profitabilitas. Hal yang sebaliknya berlaku
apabila saldo kas terlalu kecil, karena itulah pengaturan kas diperlukan.