Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
laporan ini meliputi sejarah, visi, misi dan strategi, logo perusahaan, lokasi
perusahaan, proses produksi, serta struktur organisasi dan pembagian tugas.
2. 1
Sejarah Perusahaan
Pemakaian briket batubara untuk sektor industri dan rumah tangga telah
dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 24 Oktober 1992,
kemudian ditegaskan kembali pada tanggal 7 Januari 1993 ketika menyampaikan
RAPBN tahun 1994 di hadapan DPR-RI. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk., ditunjuk
sebagai pelopor pendirian pabrik briket batubara dan sebagai ujung tombak untuk
memproduksi, mengembangkan, dan memasyarakatkan briket batubara tersebut.
(PBUTE) telah mencapai kapasitas produksi 7.200 ton per tahun yang terdiri dari
briket tipe telur sebanyak 6.600 ton dan briket tipe sarang tawon sebanyak 600 ton
per tahun.
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk., melakukan kerjasama dengan NEDO (New
Energy and Industrial Technology Development Organization) yang berasal dari
Jepang untuk membangun pabrik briket di Tanjung Enim dengan kapasitas produki
10.000 ton per tahun. Kerjasama ini dilakukan agar kapasitas produksi batubara
dapat lebih meningkat. Pabrik ini diresmikan oleh Menteri Pertambangan dan Energi
pada tanggal 27 Februari 1997.
Perluasan usaha dan peningkatan produksi juga dilakukan oleh PT. Bukit
Asam (Persero), Tbk., salah satunya melalui kerjasama dengan PT. Aryo Seto
Wijoyo untuk membangun pabrik briket non karbonisasi di Gresik (Jawa Timur)
dengan kapasitas produksi 120.000 ton per tahun.
Pabrik briket batubara Tanjung Enim memiliki peranan yang cukup penting
bagi kehidupan masayarakat.
2. 2
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang akan dicapai serta strategi
tersendiri dalam usaha pencapaian visi dan misinya. Visi, misi, dan strategi dari PT.
Bukit Asam (Persero), Tbk. dapat dilihat pada sub sub bab berikut ini.
2.2.1
Visi Perusahaan
Visi PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. adalah Menjadi perusahaan energi
2.2.2
Misi Perusahaan
2.
3.
4.
5.
2.2.3
Strategi Perusahaan
2.
3.
Restrukturisasi korporasi.
4.
5.
6.
2. 3
Logo Perusahaan
Logo dari PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. dapat dilihat pada Gambar 2.1
berikut ini.
7
2. 4
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. memiliki 3 lokasi tempat pembuatan briket
batubara yang terdapat di 3 daerah di Indonesia, yakni di Gresik (Jawa Timur), Natar
(Lampung), dan Tanjung Enim (Sumatera Selatan). Ketiga lokasi pabrik tersebut
memproduksi jenis briket yang berbeda beda. Pabrik briket batubara Gresik (Jawa
Timur) memproduksi briket batubara non karbonisasi tipe kubus dengan kapasitas
produksi terpasang yaitu 50.000 ton per tahun, pabrik briket batubara Natar
(Lampung) memproduksi jenis briket non karbonisasi tipe telur dengan kapasitas
terpasang yaitu 8.000 ton per tahun, sedangkan pabrik briket batubara Tanjung Enim
(Sumatera Selatan) memproduksi briket batubara karbonisasi tipe telur dengan
kemampuan produksi rata rata 10.000 ton per tahun. Pabrik briket batubara yang
berada di daerah Tanjung Enim ini adalah satu satunya pabrik briket yang
memproduksi briket batubara karbonisasi (super). Berikut adalah gambar lokasi
daerah penghasil briket batubara yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
2. 5
Proses produksi di pabrik briket batubara Tanjung Enim ini terdiri dari 2
proses, yaitu proses karbonisasi dan proses pembriketan.
2.5.1
produk akhirnya tidak berbau, low smoke, dan cukup aman digunakan untuk sektor
rumah tangga sekalipun.
semikokas, yang digunakan sebagai bahan baku briket batubara karbonisasi (super).
Batubara yang digunakan untuk proses karbonisasi asalah batubara jenis sub
bituminus atau steam coal. Adapun spesifikasi kualitas batubara sub bituminus yang
telah digunakan sebagai bahan baku karbonisasi dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut
ini.
Tabel 2.1
No
1
2
3
4
5
6
7
Parameter
Basis
Satuan
Kisaran
Total Moisture ( TM )
ar
%
21 - 31
Inherent Moisture ( IM )
( adb )
%
10 - 20
Ash Content ( Ash )
( adb )
%
0.1 - 11
Volatile Matter ( VM )
( adb )
%
35 - 45
Fixed Carbon ( FC )
( adb )
%
33 - 45
Sulfur ( S )
( adb )
%
< 0.5
Calorie Value ( CV )
( adb )
kal/gr
5000 - 6000
Sumber : UPB TE PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
Penggerusan
Penggerusan ini bertujuan untuk mereduksi ukuran partikel batubara yang
Alat yang
Pengeringan
Proses pengeringan ini bertujuan untuk menurunkan kadar air batubara dari
30% hingga menjadi 5% dengan temperatur input 600 800oC dan temperatur output
150 180oC. Alat yang digunakan untuk proses pengeringan batubara adalah rotary
dryer.
3.
Karbonisasi
Proses pengkarbonisasian ini menggunakan alat fluidized carbonizer yang
Tabel 2.2
No
1
2
3
4
5
6
7
Parameter
Satuan
Kisaran
Total Moisture ( TM )
ar
%
15 - 20
Inherent Moisture ( IM )
( adb )
%
2-7
Ash Content ( Ash )
( adb )
%
4-9
Volatile Matter ( VM )
( adb )
%
20 - 24
Fixed Carbon ( FC )
( adb )
%
60 - 70
Sulfur ( S )
( adb )
%
< 0.5
Calorie Value ( CV )
( adb )
kal/gr
6000 - 7000
Sumber : UPB TE PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
11
2.5.2
Tabel 2.3
Spesifikasi Clay
No
Parameter
Result
1
2
3
4
Silk
Sand
Clay
Ukuran Butir
< 30%
< 15%
< 45%
< 1mm
Tabel 2.4
Parameter
Result
1
2
3
4
5
6
7
NaOH
Na2CO3
NaCl
Fe (ppm)
Cyanide
NH3
Spesific Grafity
Min 48 %
Max 0.75%
Max 0.25%
Min 48 %
None
None
Min 1.5%
komposisi antara bahan baku dengan bahan pembantu berupa clay dengan
perbandingan 92,3% bahan baku (semikokas) berbanding 7,7% untuk clay.
Sedangkan campuran bahan pembantu lain seperti bahan perekat (binder) dengan
komposisi 0,6% coustic soda dan 5,5 % tapioka dari jumlah bahan baku.
12
2.
homogen juga dapat mempengaruhi kualitas briket batubara itu sendiri. Ukuran butir
yang digunakan setelah dilakukan penggerusan dan screening pada pabrik briket
batubara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk., dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini.
Tabel 2.5
Ukuran Butir (mm) Berat Sieve Kosong (kg) Berat Sieve Isi (kg) Berat Sampel (kg) Persentase (%)
-4.75
-3.35
-2.8
-1
-0.6
-0.212
4.75
3.35
2.8
1
0.6
0.212
1.28
1.32
1.27
2.09
1.01
1.01
0.88
Total
1.28
1.32
1.31
1.19
1.31
2.18
1.27
0
0
0.04
0.1
0.3
1.17
0.39
0
0
2
5
15
58.5
19.5
2
100
Penggerusan
Penggerusan bertujuan untuk mereduksi ukuran partikel semikokas dengan
Pencampuran
Pencampuran bahan baku briket dengan komposisi tertentu bertujuan untuk
mendapatkan bahan baku pembuatan briket yang homogen antara semikokas dengan
binder. Alat yang digunakan adalah mixer, combining blender, horizontal kneader,
dan freet mill.
3.
Pencetakan
Pencetakan bertujuan untuk mencetak adonan briket yang telah tercampur
Pengeringan
Proses pengeringan bertujuan untuk mengeringkan briket dari kandungan air
150oC selama 110 menit. Alat yang digunakan pada proses pengeringan ini adalah
continuous dryer.
5.
Pendinginan
Proses pendinginan bertujuan untuk menurunkan temperatur briket yang telah
Pengepakan
Pengepakan adalah proses pengemasan briket yang telah selesai melalui
Gambar 2.4 berikut ini memperlihatkan alur dalam proses pembriketan dalam
pembuatan briket batubara karbonisasi (super).
menggunakan bucket elevator, material yang keluar dari crusher dibawa ke second
sieve untuk dipisahkan antara ukuran butir < 3 mm dan > 3 mm dan bahan pengotor.
Ukuran butir > 3 mm dikeluarkan dari proses untuk didaur ulang dan bahan pengotor
dibuang. Bahan baku berukuran butiran < 3 mm yang lolos dari second sieve,
diumpankan ke binder feeder dan ditambahkan tapioka.
Berikut ini adalah hasil uji kualitas briket batubara karbonisasi (super), yakni
uji proksimat dan sulfur serta uji kuat tekan hasil produksi pabrik briket PT. Bukit
Asam (Persero), Tbk :
1.
telah diproduksi. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas
briket batubara karbonisasi (super) hasil produksi yang telah selesai diproduksi.
Spesifikasi kualitas briket batubara karbonisasi (super) hasil uji proksimat dan sulfur
dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini.
15
Tabel 2.6
No
Parameter
Basis
Satuan
Kisaran
1
2
3
4
5
6
7
Total Moisture ( TM )
Inherent Moisture ( IM )
Ash Content ( Ash )
Volatile Matter ( VM )
Fixed Carbon ( FC )
Sulfur ( S )
Calorie Value ( CV )
ar
( adb )
( adb )
( adb )
( adb )
( adb )
( adb )
%
%
%
%
%
%
kal/gr
< 7.5
2-7
14 - 18
24 - 27
50 - 56
< 0.5
5500 - 6000
2.
tekanan dari atas maupun dari bawah. Kuat tekan ini berfungsi sebagai parameter
untuk mengetahui sejauh mana briket dapat menerima tekanan. Selain itu, pengujian
ini berfungsi sebagai perhitungan penumpukan pada saat di gudang penyimpanan.
Saat ini pabrik briket batubara karbonisasi (super) PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
memproduksi briket dengan kuat tekan berkisar 60 kg per 1 butir briket. Pengujian
ini dilakukan secara kontinu untuk mengetahui kualitas dari briket itu sendiri.
2. 6
2.6.1
Struktur Organisasi
Pemasaran &
Umum
Keuangan
Supervisor
Operasional
Operasi
Produksi
Perawatan
Mesin/Listrik
Pergudangan
Kendali Mutu
2.6.2
Pembagian Tugas
(UPB TE) PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. yang meliputi keuangan, pemasaran dan
umum,
supervisor
operasional,
operasi
produksi,
perawatan
mesin/listrik,
2.
Keuangan
Mengkoordinir jalannya biaya operasional dan mengatur seluruh anggaran
konsumen. Sedangkan umum bertugas melayani costumer yang ada supaya dapat
membantu pemasaran dalam memasarkan produk.
4.
Supervisor Operasional
Bertugas mengkoordinir dan mengatur seluruh kegiatan operasional yang
Operasi Produksi
Mengkoordinir dan mengatur seluruh kegiatan layanan operasi produksi
Pergudangan
Mengatur dan mengawasi stok barang yang berada di gudang baik yang
Kendali Mutu
Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kendali mutu untuk mendukung