Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
NURIA ACIS
F1F1 10 026
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Penelitian
Pengaruh Variasi Konsentrasi Bahan Pengikat Hidroksipropil Metilselulosa
(HPMC) Terhadap Sifat Fisik Tablet Ekstrak Etanol Daun Johar (Cassia
siamea Lamk.)
Diajukan Oleh :
Nuria Acis
F1F1 10 026
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 6
A. Johar ............................................................................................................. 6
1. Klasifikasi ................................................................................................. 6
2. Morfologi .................................................................................................. 6
3. Kandungan Kimia ..................................................................................... 7
4. Manfaat ..................................................................................................... 7
B. Ekstrak.......................................................................................................... 8
C. Tablet............................................................................................................ 9
1. Definisi ..................................................................................................... 9
2. Komposisi ............................................................................................... 10
3. Metode Pembuatan ................................................................................. 14
4. Evaluasi Granul ...................................................................................... 16
5. Evaluasi Tablet ....................................................................................... 17
D. Hidroksipropil Metilselulosa ...................................................................... 19
E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 23
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 23
B. Jenis Penelitian ........................................................................................... 23
C. Bahan Penelitian......................................................................................... 23
D. Alat Penelitian ............................................................................................ 23
E. Variabel ...................................................................................................... 24
F. Defenisi Operasional .................................................................................. 24
G. Prosedur Penelitian..................................................................................... 25
H. Analisis Hasil ............................................................................................. 29
I. Jadwal Penelitian........................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31
iii
DAFTAR TABEL
Nomor
Teks
Halaman
1.
12
2.
25
3.
Jadwal Penelitian
29
iv
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Teks
Halaman
1.
2.
19
3.
22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman obat tradisional sejak jaman dahulu telah banyak digunakan
untuk pengobatan, baik dalam bentuk serbuk, rajangan, ataupun, dalam bentuk
utuh. Namun, seiring perkembangan zaman perlu dilakukan pengembangan dan
modifikasi bentuk dan pengemasan tanaman berkhasiat menjadi bentuk yang lebih
modern dan beragam seperti tablet, pil, kapsul, krim, dan suppositoria dengan
tujuan agar lebih menarik dan juga lebih tepat sasaran dalam penggunaannya
(Hana, 2010).
Tanaman johar (Cassia siamea Lamk) secara empirik digunakan oleh
sebagian masyarakat Indonesia sebagai obat malaria dan oleh sebagian
masyarakat di daerah Aceh digunakan untuk mengobati penyakit kuning. Aliyu
(2006) melaporkan bahwa Johar digunakan sebagai pencahar, zat pembersih
darah, obat untuk sistem pencernaan, gangguan genitourinari, herpes dan rhinitis.
Selain itu, dimanfaatkan sebagai tonik karena memiliki kandungan flavonoid dan
karotenoid yang cukup tinggi. Buahnya, digunakan untuk mengobati cacingan dan
untuk mencegah kejang pada anak-anak (Smith, 2009). Ekstrak kulit batang johar
dilaporkan memiliki efek analgesik, anti-inflamasi dan zat antiplasmodial.
Ekstrak heksan daun Johar pada 400 mg/disc menunjukkan aktivitas yang
tinggi terhadap Corynebacterium diptheriae, Salmonella typhi, Shigella sonii,
Pseudomonas aeruginosa, Shigella boydii pada 37C dalam waktu 24 jam.
Ekstrak etanol daun Johar (500-1000 mg/disc) menunjukkan aktivitas yang lebih
dalam bentuk sediaan cair oral sebagai agen pengembang pada konsentrasi
berkisar 0,25-5,0%.
Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
kemampuan HPMC sebagai bahan pengikat untuk digunakan dalam formulasi
tablet serta mengamati pengaruh variasi konsentrasi HPMC terhadap sifat fisik
tablet ekstrak etanol daun Johar.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana cara formulasi ekstrak etanol daun johar menjadi sediaan tablet
dengan menggunakan Hidroksipropil metilselulosa (HPMC) sebagai bahan
pengikat ?
2. Berapa konsentrasi Hidroksipropil metilselulosa (HPMC) optimum yang
digunakan untuk menghasilkan sifat tablet yang baik ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara formulasi ekstrak etanol menjadi sediaan tablet
dengan menggunakan HPMC sebagai bahan pengikat.
2. Untuk memperoleh konsentrasi HPMC optimum untuk menghasilkan sifat
tablet yang baik.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Subfamili
: Caesalpinioideae
Genus
: Cassia
Spesies
2. Morfologi Tanaman
Johar adalah pohon yang tumbuh cepat dan dapat mencapai tinggi hingga
30 m. Pohon Johar tumbuh secara alami hingga 600 m di atas permukaan laut dan
membutuhkan tanah yang kaya bahan organik untuk pertumbuhannya. Pohon ini
memiliki batang lurus dan bulat atau tidak teratur dan menyebar, mahkota
bercabang banyak dengan daun yang lebat. Daun menyirip, panjang 23-33 cm,
dan terdiri dari 5-14 pasang lanset, lonjong, panjang 3-7 cm dan lebar 12-20 mm.
Bunganya memiliki kelopak kuning dan diatur dalam tandan atau malai. Johar
mulai berbuah pada umur 5 tahun. Buahnya menggantung, linear, panjang 5-30
cm, lebar 12-20 mm, seperti kulit atau kayu, berwarna coklat gelap dan pecah saat
masak. Setiap buah berisi sekitar 25 biji. Benih berbentuk bulat telur terbalik dan
pada beberapa kasus berbentuk bulat panjang dan lateral rata. Ukuran benih
berkisar 6,5-8 atau 9 mm, lebar 5,5-6,0 mm, dan tebal 0,8-1,0 mm. Kulit biji
berwarna coklat gelap, halus, mengkilap (Irwin dan Barneby, 1982).
3. Kandungan Kimia
Survei literatur mengungkapkan bahwa tanaman Johar mengandung
senyawa fitokimia seperti lupeol, lupeone, chrysophanol, cassiamin, cassiamin A,
siameadin, rhein, chrysophanol-antrone, barakol, cassia chromone, asam-pcoumaric, apigenin-7-o-galactoside, -sitosterol, cassia chromonone dan
cassiadinine (Jangiti dkk., 2013). Skrining fitokimia dari ekstrak air tanaman
johar menunjukkan adanya alkaloid, tanin, saponin, glikosida, steroid fenol dan
flavonoid (Dahiru dkk., 2013).
4. Manfaat
Johar secara etnomedikal digunakan sebagai pencahar, zat pembersih
darah, obat untuk saluran pencernaan dan gangguan urogenital, herpes dan rinitis.
Johar juga dapat digunakan untuk pengobatan demam tifoid, penyakit kuning,
sakit perut, nyeri haid, dan juga digunakan untuk mengurangi kadar gula dalam
darah (Bukar dkk., 2009). Ekstrak etanol daun johar mempunyai efek antipiretik
pada tikus percobaan yang tidak berbeda dengan asetosal 30 mg/100 g (Wahyudi
dkk., 1997). Ekstrak kulit batangnya dilaporkan memiliki efek analgesik dan antiinflamasi. Senyawa yang berhasil diisolasi, Emodin dan Lupeol dari fraksi etil
asetat kulit batang johar dilaporkan bertanggung jawab untuk efek antiplasmodial
dengan masing-masing nilai IC50 yaitu 5g/ml (Ajaiyeoba dan Ashidi, 2008).
Tablet adalah bentuk sediaan yang paling banyak beredar karena secara
fisik stabil, mudah dibuat, lebih menjamin kestabilan bahan aktif dibandingkan
bentuk cair, homogen mudah dikemas, praktis, dan mudah digunakan. Massa
tablet harus mengalir dengan lancar agar dapat menjamin homogenitas dan
reprodusibilitas sediaan dan harus dapat terkompresi dengan baik agar diperoleh
tablet yang kuat, kompak, dan stabil selama penyimpanan dan distribusi
(Nugrahani dkk., 2005).
Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan merupakan
bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan
memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja
(Depkes RI, 1995). Bentuk sediaan tablet mempunyai keuntungan yang meliputi
ketepatan dosis, praktis dalam penyajian, biaya produksi yang murah, mudah
dikemas, tahan dalam penyimpanan, mudah dibawa, serta bentuk yang menarik
(Lachman dkk., 1994).
2. Komposisi
Komposisi utama dari tablet adalah zat berkhasiat yang terkandung di
dalamnya, sedangkan bahan tambahan yang sering digunakan dalam pembuatan
tablet yaitu bahan pengisi, bahan penghancur, bahan penyalut, bahan pengikat,
bahan pemberi rasa dan bahan tambahan lainnya (Ansel, 1989).
Bahan tambahan harus memenuhi kriteria berikut (Lieberman dkk., 1989):
a) Secara fisiologis inert.
b) Harus stabil secara fisik dan kimia
c) Bebas dari bakteri yang dianggap patogen atau tidak pantas.
10
11
(Jones, 2008)
Bahan pengikat dapat diklasifikasikan sesuai dengan penggunaannya,
yaitu (Patel dkk., 2011):
a) Larutan bahan pengikat dilarutkan dalam pelarut (misalnya air atau alkohol
dan digunakan dalam proses granulasi basah. Contohnya termasuk gelatin,
selulosa, turunan selulosa, polivinilpirolidon, pati, sukrosa dan polietilen
glikol.
b) Bahan pengikat kering ditambahkan ke campuran bubuk, baik setelah
granulasi tahap basah, atau sebagai bagian dari kompresi serbuk langsung.
Contoh mencakup selulosa, metil selulosa, polivinilpirolidon, dan polietilen
glikol
c. Bahan penghancur (disintegrant)
Zat penghancur ditambahkan ke formulasi untuk mengatasi kekuatan
kohesif disampaikan selama kompresi, sehingga memudahkan pecahnya sediaan
dalam tubuh dan meningkatkan luas permukaan selama proses disolusi. Bahan ini
dapat berupa intragranular dan extragranular. Zat penghancur dapat menarik air ke
dalam tablet, membengkak dan memaksa tablet terpisah (Gad, 2008).
12
efektif, penghancur
yang ditambahkan
tidak
13
14
15
Sifat alir granul memegang peranan penting dalam pembuatan tablet. Cara
untuk mengetahui sifat alir granul dapat ditetapkan secara berikut:
1) Waktu alir
Waktu alir merupakan waktu yang digunakan sejumlah granul atau serbuk
untuk mengalir pada alat yang dipakai. Mudah tidaknya granul mengalir
dipengaruhi oleh bentuk granul, sifat permukaan granul, densitas, dan kelembapan
granul (Fassihi dan Kanfer, 1986). Untuk 100 g granul atau serbuk dengan waktu
alir lebih dari 10 detik akan mengalami kesulitan dalam proses pencetakan tablet.
2) Sudut diam
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel
bentuk kerucut dengan bidang horisontal bila sejumlah serbuk atau granul dituang
dalam alat pengukur. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran
dan kelembapan granul atau serbuk. Granul atau serbuk akan mengalir dengan
baik jika mempunyai sudut diam antara 24-40 (Lieberman dkk., 1989).
b. Uji pengetapan
Pengetapan menunjukkan penurunan volume granul/serbuk akibat
ketukan. Semakin kecil persen indeks pengetapan granul atau serbuk, semakin
16
baik sifat alirnya. Granul atau serbuk dengan indeks pengetapan kurang dari 20%
mempunyai sifat alir yang baik (Fassihi dan Kanfer, 1986).
5. Evaluasi Tablet
Evaluasi terhadap sediaan tablet meliputi :
a. Keseragaman bobot
Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot jika zat aktif merupakan
bagian terbesar dari tablet dan cukup mewakili keseragaman kandungan.
Keseragaman bobot bukan merupakan indikasi yang cukup dari keseragaman
kandungan jika zat aktif merupakan bagian terkecil dari tablet atau jika tablet
bersalut gula. Umumnya farmakope mensyaratkan tablet bersalut dan tablet
mengandung zat aktif 50 mg atau kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50 %
bobot sediaan, harus memenuhi syarat uji keseragaman kandungan yang
pengujiannya dilakukan pada tiap tablet (Syamsuni, 2007).
b. Kekerasan tablet
Uji kekerasan tablet bertujuan untuk mengamati kekuatan tablet.
Kekerasan tablet berkaitan dengan kekuatan fisiknya terhadap gangguan mekanis
saat pengemasan, penyimpanan, dan distribusi. Kekerasan tablet juga dapat
menggambarkan kemampuannya terdisintegrasi di dalam medium disolusi
(Nugrahani dkk., 2005).
Metode granulasi juga menentukan kekerasan tablet. Umumnya kekuatan
tablet berkisar 4-8 kg, bobot tersebut dianggap sebagai batas minimum untuk
menghasilkan tablet yang memuaskan. Alat yang digunakan untuk uji ini adalah
17
hardness tester yang dapat mengukur berat yang diperlukan untuk memecahkan
tablet (Lachman dkk., 1994).
c. Uji Keregasan
Uji Kekerasan atau kerapuhan merupakan cara lain untuk menentukan
kekuatan tablet. Gesekan dan goncangan merupakan penyebab tablet menjadi
hancur. Untuk menguji keregasan tablet digunakan alat friabilator. Uji keregasan
tablet berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi yang terjadi pada
permukaan tablet. Persyaratan keregasan harus lebih kecil dari 0,8% (Ansel,
1989).
d. Uji keseragaman ukuran
Keseragaman ukuran
menggambarkan
Ukuran
tablet,
khususnya
ketebalan
tablet
dipengaruhi
oleh
Penetapan kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui apakah kadar zat
aktif yang terkandung didalam suatu sediaan sesuai dengan yang tertera pada
etiket dan memenuhi syarat seperti yang tertera pada masing-masing monografi
(Syamsuni, 2007). Persyaratan Farmakope Indonesia IV menyatakan bahwa
sepuluh tablet pertama yang dipilih secara acak harus mengandung bahan aktif
pada rentang 85 - 115% b/b dengan simpangan baku relatif lebih kecil dari 6%
(Nugrahani dkk., 2005).
g. Uji disolusi
Disolusi adalah suatu proses perpindahan molekul obat dari bentuk padat
ke dalam larutan suatu media. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya
zat aktif yang terlarut dan memberikan efek terapi di dalam tubuh. Kecepatan
absorbsi obat tergantung pada pemberian yang dikehendaki dan juga harus
dipertimbangkan frekuensi pemberian obat (Syamsuni, 2007).
D. Hidroksipropil Metilselulosa
RO
O
RO
OH
OR
O
O
OR
OR
OH
OR
n/2
19
20
penggunaan
bahan
tambahan
lain
untuk
mengoptimalkan
21
E. Kerangka Konsep
Penelitian : Ekstrak etanol
daun Johar (500-1000 mg/disc)
menunjukkan aktivitas yang
lebih baik dibanding
siprofloksasin (30g/disc)
terhadap Staphylococcus
aureus
Determinasi
tumbuhan
Daun Johar
Ekstrak etanol
D.Johar
Formulasi Tablet
Ekstrak etanol
D. Johar
Na.
Kroskarmelosa
Laktosa
HPMC
Talk
Mg. Stearat
Granul
Uji
Kompresibilitas
Sediaan Tablet
Organoleptik
Keseragaman
ukuran
Keseragaman
bobot
Kekerasan
Kerapuhan
Waktu
Hancur
Keterangan :
Variabel bebas
Variabel terikat
Gambar 3. Skema kerangka konsep
22
BAB III
METODE PENELITIAN
23
E. Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel bebas : konsentrasi HPMC sebagai pengikat dalam sediaan tablet
2) Variabel terikat : evaluasi granul yang meliputi uji sifat alir dan uji
kompresibilitas serta evaluasi sediaan tablet yang meliputi pengamatan
organoleptis, uji keseragaman ukuran, uji keseragaman bobot, uji kekerasan,
uji kerapuhan, uji waktu hancur.
F. Defenisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1) Ekstrak etanol daun Johar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah maserat
etanol daun Johar yang kemudian diuapkan dengan rotary vacuum evaporator.
2) Formula tablet ekstrak etanol daun Johar yang dimaksud yaitu formula tablet
dengan
berbagai
variasi
konsentrasi
bahan
pengikat
Hidroksipropil
Metilselulosa (HPMC).
3) Evaluasi granul merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat sifat alir
dan kompresibilitas granul yang akan dicetak.
4) Uji organoleptis merupakan uji tahap awal yang berupa pengamatan terhadap
penampilan fisik tablet daun johar yang meliputi bentuk, tekstur permukaan
dan warna tablet.
5) Uji keseragaman ukuran yaitu uji yang dilakukan dengan mengukur diameter
dan tebal tablet menggunakan jangka sorong.
6) Uji keseragaman bobot yaitu pengujian yang dilakukan pada tiap tablet daun
johar untuk mewakili keseragaman bobot sediaan tablet.
24
7) Uji kekerasan tablet yaitu uji yang bertujuan untuk mengamati kekuatan dan
menggambarkan kemampuan tablet daun johar terdisintegrasi di dalam
medium disolusi.
8) Uji waktu hancur yaitu waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet daun
johar dalam waktu yang sesuai sehingga tidak ada bagian yang tertinggal di
atas kasa.
G. Prosedur Penelitian
1. Penyiapan Sampel
Sampel daun johar dibersihkan dan dipisahkan dari tangkai daunnya.
Sampel daun tanaman yang dikumpulkan, dicuci dengan menggunakan air keran
untuk menghilangkan garam pengikut dan kontaminan terkait lainnya dan
dikeringkan selama 2 minggu dalam keadaan teduh.
2. Ekstraksi
Serbuk halus diperoleh dari daun kering dengan menggunakan blender.
Serbuk daun direndam dalam etanol 70 % selama 3 hari dalam wadah gelas
tertutup dan sesekali diaduk. Ekstrak disaring menggunakan kertas saring dan
dipekatkan dengan rotary evaporator di bawah tekanan rendah (55 C) untuk
memberi massa semipadat
3. Formulasi Sediaan Tablet
Sediaan tablet dibuat dalam 3 formula dengan bobot 250 mg untuk setiap
formula. Komposisi formula disajikan dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Rancangan Formula Tablet Ekstrak Daun Johar
No
Nama Bahan
Konsentrasi
1
Ekstrak etanol daun johar
40%
2
Natrium Kroskarmelosa
2%
Fungsi
Zat aktif
Disintegran
25
3
4
5
6
HPMC
Magnesium stearat
Talk
Laktosa
2%, 2.5%, 3%
1%
2%
ad 100 %
Pengikat
Pelicin
Pelicin
Pengisi
dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir
granul dicatat dan sudut diamnya dihitung dengan mengukur diameter dan tinggi
tumpukan granul yang keluar dari mulut corong. Waktu alir dipersyaratkan
dengan sudut diam tidak lebih dari 30 .
b) Uji Kompresibilitas
Granul dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya, kemudian
granul dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji, catat volume uji
26
Uji organoleptis
Diamati penampilan fisik dari tablet meliputi bau, warna dan bentuk tablet
Ditimbang satu per satu tablet, dibandingkan dengan bobot rata-rata tablet.
Persyaratan keseragaman bobot tablet yang ditetapkan untuk tablet dengan bobot
atau lebih dari 250 mg adalah tidak lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang
dari bobot rata-rata lebih besar dari 5% dan tidak ada satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 10% (Depkes RI, 1995).
27
28
menghilangkan serbuk yang masih terdapat dipermukaan tablet. Dua puluh tablet
yang dipilih secara acak ditimbang. Seluruh tablet dimasukkan ke dalam alat uji
kerapuhan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Selanjutnya tablet dibebas
debukan dan ditimbang kembali. Dihitung persen bobot tablet yang hilang. Bobot
tablet yang hilang tidak lebih dari 1% (Ansel, 1989).
f)
29
Bulan
1
1. Studi pustaka
2. Perizinan penggunaan laboratorium
3. Pengambilan Sampel
4. Ekstaksi Sampel
5. Formulasi Tablet
6. Evaluasi Sediaan Tablet
30
DAFTAR PUSTAKA
Ajaiyeoba, E.O., Ashidi J.S., Okpako, L.C., Houghton P.J., dan Wright C.W.,
2008, Antiplasmodial Compounds from Cassia siamea Stem Bark
Extract, Phytotherapy research Volume 22 : 254-255.
Aliyu, B.S., 2006, West African Ethnomedicinal Plants, Triumph Publishing
Company, Kano, Nigeria.
Anonim, 2005, ShinEtsu; USP Hypromellose Pharmacoat, Film Coating Material
and Binder, Cellulose & Pharmaceutical Excipients Department, Tokyo.
Anonim, 2012, Wet and Dry Granulation; A Technical Review, Dow Chemical
Company.
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4, UI Press, Jakarta.
Asmaliyah, Sumardi, dan Musyafa, 2010, Uji Toksisitas Ekstrak Daun Nicolaia
atropurpurea Val. terhadap Serangga Hama Spodoptera litura Fabricus
(Lepidoptera: Noctuidae), Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol.7; 253
263.
Bukar, A., Mukhtar, M.D., dan Hassan, A.S., 2009, Phytochemical Screening and
Antibacterial Activity of Leaf Extracts of Senna Siamea (Lam) on
Pseudomonas Aeruginosa, Bayero Journal of Pure and Applied Sciences,
2(1):139 142.
Dahiru, D., A.R. Malgwi., dan H.S. Sambo, 2013, Growth Inhibitory Effect of
Senna siamea Leaf Extracts on Selected Microorganisms, American
Journal of Medicine and Medical Sciences 3(5): 103-107.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986, Sediaan Galenik, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Doughari, J.H., dan Okafor, N.B, 2008, Antibacterial Activity of Senna siamae
Leaf Extracts on Salmonella typhi, African Journal of Microbiology
Research, Vol.(2) pp.042-046.
Fassihi., A.R., dan Kanfer, L., 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow
Properties on Tablet Weight Variation in: Drug Development and
Industrial Pharmacy, 12nd edition, 1947-1965, Marcell Dekker Africa in
Africa
31
32
Nugrahani, I., Hasan, R., dan Joshita, D., 2005, Karakterisik Granul Dan Tablet
Propranolol Hidroklorida Dengan Metode Granulasi Peleburan, Majalah
Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.2, 100 109.
Patel, H., Viral, S., dan Umesh, U., 2011, New Pharmaceutical Excipients in Solid
Dosage Forms A Review, International Journal of Pharmacy and Life
Sciences Vol. 2, Issue 8, 1006-1019.
Phaiphan A., Badlishah S.B., Chin P.T., Russly A.R., dan Palanivel G., 2014,
Antioxidant And Antibacterial Activities of Different Solvent Extractions
From Cassia siamea (Lamk.) Leaves, Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research 6(4):655-662.
Rowe, R.C., Paul, J.S., dan Marian E.Q., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, Pharmaceutical Pres., Chigago.
Sari, N.E., 2012, Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Kulit Manggis (Garciana
mangostana L.) Sebagai Produk Nutrasetika, Skripsi, Universitas
Indonesia, Depok.
Smith., Y.R.A., 2009, Determination of Chemical Composition of Senna-siamea
(Cassia Leaves), Pakistan Journal of Nutrition 8 (2): 119-121.
Suprapto dan Gunawan, S., 2010, Formulasi Sediaan Tablet Matrik Sustained
Release Teofilin: Studi Optimasi Pengaruh Tekanan Kompressi dan
Matrik Etilselulosa dan Hpmc Dengan Model Factorial Design, Jurnal
Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 11, No. 2 : 100 - 116
Syamsuni, H.A., 2007, Ilmu Resep, EGC, Jakarta.
Voight, R. 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V, Cetakan ke-2.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Wahjoedi, B., Astuti, YN., Winarno, W., Pudjiastuti, dan Nuratmi, B., 1996,
Penelitian Toksisitas Subkronik Infus Daun Johar (Cassia siamea Lamk)
Pada Tlkus Putih, BuL Penelit. Kesehat. 24 (4).
Wahjoedi, B., Astuti, N.Y., dan Nuratmi, B., 1997, Efek Antipirettk Ekstrak
Etanol Daun Johar (Cassia siamea Lamk.) Pada Tikus Putih, Bul. Penelit.
Kesehat. 25 (38).
Wikarsa, S., dan Lenny, M.V., 2011, Formulasi Tablet Lepas Lambat
Dipirimidamol Dengan Sistem Mengapung, Makara Kesehatan Vol 15;
15-20.
33