Вы находитесь на странице: 1из 18

13 Oktober 2014

Praktikum Seismik
Refraksi
Metode Forward Modeling

Universitas Gadjah Mada


GEOFISIKA

DASAR TEORI
1. Pemantulan dan Pembiasan Gelombang
Hal-hal yang menjadi dasar pada pemantulan dan pembiasan gelombang adalah:
Asas Fermat
Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui jalan tersingkat waktu
penjalarannya.
Perinsip Huygens
Titik-titik yang dilewati gelombang akan menjadi sumber gelombang
baru. Front gelombang yang menjalar menjauhi sumber adalah superposisi
front gelombang-front gelombang yang dihasilkan oleh sumber gelombang
baru tersebut.
SudutKritis
Sudut datang yang menghasilkan gelombang bias sejajar bidang batas
(r=90o).
Hukum Snellius
Gelombang akan dipantulkan atau dibiaskan pada bidang batas antara dua
medium, menurut persamaan:
sin 1
=
sin 2

(1)

di mana:
i = Sudut datang
r = Sudut bias
V1 = Kecepatan gelombang pada medium 1
V2 = Kecepatan gelombang pada medium 2
2. Asumsi Dasar
Berbagai anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan bumi antara lain:
a. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang
seismik dengan kecepatan yang berbeda.
b. Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.
Sedangkan anggapan yang dipakai untuk penjalaran gelombang seismik adalah :
a. Panjang gelombang seismik << ketebalan lapisanbumi.Hal ini memungkinkan
setiap lapisan bumiakan terdeteksi.
b. Gelombang seismik dipandang sebagaisinar seismik yang memenuhi hukum
Snellius dan perinsip Huygens.
c. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik menjalardengan kecepatan
gelombang pada lapisan dibawahnya.
d. Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.
3. Metode Refraksi
Bila gelombnag elastik yang menjalar dalam medium bumi menemui bidang batas
perlapisan dengan elastisitas dan densitas yang berbeda, maka akan terjadi
pemantulan dan pembiasan gelombang tersebut. Bila kasusnya adalah gelombang
kompresi (gelombang P) maka terjadi empat gelombang yang berbeda yaitu,
gelombang P-refleksi (PP1), gelombang S-refleksi (PS1), gelombang P-refraksi
(PP2), gelombang S-refraksi (PS2). Dari hukumSnellius yang diterapkan pada kasus
tersebut diperoleh :

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

1
1
1
2
2
=
=
=
=
sin sin sin sin sin

(2)

di mana:
VP1 = Kecepatan gelombang-P di medium 1
VP2= Kecepatan gelombang-P di medium 2
VS1= Kecepatan gelombang-S di medium 1
VS2= Kecepatan gelombang-S di medium 2

4. Pembiasan pada Bidang Batas Lapisan


Perinsip utama metode refraksi adalah penerapan waktu tiba pertama gelombang
baik langsung maupun gelombang refraksi. Mengingat kecepatan gelombang P lebih
besar daripada gelombang S maka kita hanya memperhatikan gelombang P. Dengan
demikian antara sudut datang dan sudut bias menjadi:
sin 1
=
sin 2

(3)

Pada pembiasankritis sudut r = 90o, sehingga persamaan menjadi:


sin =

1
2

(4)

Hubungan ini dipakaiuntuk menjelaskan metode pembiasan dengan sudut dating


kritis. Gambar 2 memperlihatkan gelombang dari sumber S menjalar pada medium
V1, dibiaskan kritis pada titik A sehingga menjalar pada bidang batas lapisan. Dengan
memakaiperinsipHuygens padabidang batas lapisan, gelombang ini dibiaskan ke atas
setiap titik pada bidang batas itu sehingga sampai ke detektor P yang ada di
permukaan.

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

Jadi gelombang yang dibiaskan di bidang batas yang datang pertama kali di titik P
pada bidang batas diatasnya adalah gelombang yang dibiaskan dengan sudut dating
kritis.
5. Travel Time Gelombang Langsung, Bias dan Pantul
Bila dibandingkan waktu tempuh gelombang langsung, bias dan pantul maka pada
jarak relatif dekat TL < TB < TP , dengan TL, TB, dan TP berturut-turut adalah waktu
tempuh gelombang langsung, bias dan pantul. Sedangkan pada jarak yang relatif jauh
TB < TL < TP. Jelas bahwa gelombang pantul akan sampai di titik penerima dalam
waktu yang paling lama.

6. Penjalaran Gelombang Pada Medium Dua Lapis Horizontal


Untuk menentukan kedalaman dibawah sumber gelombang dari medium dua lapis
horizontal, dapat dilakukan pengukuran seperti pada Gambar 4 berikut.

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

Pada titik A diadakan getaran sehingga timbul gelombang seismik yang menjalar ke
arah penerima (geophone) dititik D. Dengan mengamati waktu tiba dapat dibuat
grafik hubungan jarak dengan waktu tiba sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.

Berdasarkan grafik hubungan jarak dengan waktu tiba dapat ditentukan harga V1, V2,
Ti, dan Xo. V1 adalah kecepatan gelombang seismik pada medium 1 sedang V2 adalah
kecepatan gelombang seismik pada medium 2, Ti adalah waktu penggal (intercept
time), dan Xo adalah jarak kritis. Untuk menentukan kedalaman di bawah sumber
gelombang h, ditinjau terlebih dahulu tentang lintasan penjalaran gelombang bias
pada Gambar 4. Waktu yang diperlukan untuk penjalaran dari lintasan A-B-C-D
adalah T.

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

(5)

= + +
=

1
1
1
+ +
1
2
3

(6)

1
1

(
) + ( 2 tan + (
)
1 cos
2
3

(7)

Dengan menggunakan persamaan (4) serta manipulasi matematis, persamaan (7)


dapat disederhanakan menjadi:
=

2
(2 )2 (1 )2
+
2 1 2

(8)

Kedalaman lapisan di bawah geophone dapat ditentukan dengan dua cara yaitu
A. Berdasarkan waktu penggal (intercept time) Ti
Daripersamaan (8), untuk X= 0 maka besarnya T= Ti adalah :
=

2
(2 )2 (1 )2
1 2

(9)

atau
=

1 2

(10)

2(2 )2 (1 )2

Ti dicari dari grafik hubungan antara waktu tiba dengan jarak.


B. Berdasarkan jarak kritis Xo
Pada Gambar 5, grafik T1 dan T2 berpotongan di titik (Xo, To ). Dititik potong ini
berlaku T1 = T2 = To dan X = Xo. Dengan demikian besarnya adalah:

2 1

2 2 + 1

(11)

Harga Xo ditentukan dari titik potong grafik T1 dan T2 dari data yang diperoleh.

7. Penjalaran Gelombang Pada Medium Tiga Lapis Horizontal


Penjalarangelombang pada mediumtiga lapis horizontal dapatdilihat pada Gambar 6.

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

Kecepatan penjalaran gelombang seismik masing-masing lapisan adalah h1 (lapisan


1), dan h2 (lapisan 2).
Gambar 7 adalah grafik hubungan jarak dengan waktu tempuh untuk medium tiga
lapis horizontal. Waktu yang diperlukan untuk penjalaran gelombang adalah T, yang
besarnya :
= + + + +

(12)

atau
=

21
22
(2 )2 (1 )2 +
(2 )2 (1 )2
+
3 1 3
2 3

Praktikum Seismik Refraksi

(13)

Metode Forward Modeling

Kedalaman lapisan kedua di bawah sumber dapat ditentukan dengan dua cara yaitu:
A. Menggunakan waktu penggal (intercept time) Ti2
Dari persamaan (13) untuk X = 0, maka diperoleh harga T = Ti2 yang besarnya
adalah :
2 =

21
22
(2 )2 (1 )2 +
(2 )2 (1 )2
1 3
2 3

(14)

Dari persamaan (14), h2 adalah :


2 = [2

21
2 3
(2 )2 (1 )2 ]
1 3
2(3 )2 (2 )2

(15)

B. Menggunakan jarak kritis Xc2


Cara ini menggunakan titik potong antara grafik T2 dan T3. Kedua grafik T2 dan
T3 berpotongan di titik (XC2, TC2). T2 grafik hubungan antara waktu tiba dengan
jarak untuk lapisan kedua. Sedangkan grafik T3 untuk lapisan ketiga. Dengan
menggunakan persamaan (13) dan T = T3 dan persamaan (8) T = T2 untuk T2 =
T3 maka diperoleh:
2 =

2 3
2(3 )2 (2 )2

2 2 21
21
(2 )2 (1 )2
(2 )2 (1 )2 ]

+
2
3 1 3
1 3

(16)

Sehingga kedalaman lapisan ketiga adalah :


3 = 1 + 2
Untuk sejumlah n refraktor datar, secara
gelombangnya sebagai:

(17)
umum dapat waktu rambat

2 cos
= +

(18)

dan kedalaman lapisan,

2 cos
=
(
)
2 cos

(19)

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

DATA
A. Data Permodelan Maju Sederhana
Offset
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Shot Point 1

Shot Point 2

Direct Wave

0
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
66
72
78
84
90
96
102
108
114
120

120
114
108
102
96
90
84
78
72
66
60
54
48
42
36
30
24
18
12
6
0

0
0.03
0.06
0.09
0.12
0.15
0.18
0.21
0.24
0.27
0.3
0.33
0.36
0.39
0.42
0.45
0.48
0.51
0.54
0.57
0.6

Travel Time 1
Refracted
Wave 1

Refracted
Wave 2

Direct Wave

0.053748385
0.067081718
0.080415052
0.093748385
0.107081718
0.120415052
0.133748385
0.147081718
0.160415052
0.173748385
0.187081718
0.200415052
0.213748385
0.227081718
0.240415052
0.253748385
0.267081718
0.280415052
0.293748385
0.307081718
0.320415052

0.12303042
0.12969708
0.13636375
0.14303042
0.14969708
0.15636375
0.16303042
0.16969708
0.17636375
0.18303042
0.18969708
0.19636375
0.20303042
0.20969708
0.21636375
0.22303042
0.22969708
0.23636375
0.24303042
0.24969708
0.25636375

0.6
0.57
0.54
0.51
0.48
0.45
0.42
0.39
0.36
0.33
0.3
0.27
0.24
0.21
0.18
0.15
0.12
0.09
0.06
0.03
0

Praktikum Seismik Refraksi

Travel Time 2
Refracted
Wave 1
0.320415052
0.307081718
0.293748385
0.280415052
0.267081718
0.253748385
0.240415052
0.227081718
0.213748385
0.200415052
0.187081718
0.173748385
0.160415052
0.147081718
0.133748385
0.120415052
0.107081718
0.093748385
0.080415052
0.067081718
0.053748385

Metode Forward Modeling

Refracted
Wave 2
0.25636375
0.24969708
0.24303042
0.23636375
0.22969708
0.22303042
0.21636375
0.20969708
0.20303042
0.19636375
0.18969708
0.18303042
0.17636375
0.16969708
0.16303042
0.15636375
0.14969708
0.14303042
0.13636375
0.12969708
0.12303042

B. Data Koreksi Topografi


Sp
1

Elev
96.75

X-loc
0

Depth
0

Geo
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Elev
94.69
92
89.77
91.69
94.15
96.85
98.77
101.46
103.08
104.15
104.69
104.69
103.92
102.85
98.46
93.08
90.08
87.62
88.15
89.23

X-loc
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
66
72
78
84
90
96
102
108
114
120

Offset
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
66
72
78
84
90
96
102
108
114
120

Praktikum Seismik Refraksi

Travel time
11.97
30.9
49.15
67
85.58
104.51
122.37
141.3
158.81
175.86
184
189
191.55
193.14
184.22
172.06
167.53
164.7
171.41
179.84

Metode Forward Modeling

ANALISA DATA
Permodelan Maju Sederhana
Grafik t vs x (gambar di samping)
Sumbu y : travel time
Sumbu x : offset geophone
Travel time :

Direct wave
t direct

x
v1

Kondisi multiple layer

Refracted wave 1

t1

x
1
1
2h1
2
2
v2
v1
v3

Keterangan:
t direct : Waktu gelombang langsung
t 1 : Waktu gelombang refraksi 1

Refracted wave 2

t 2 2h1

1
v1

1
v3

2h2

1
v2

1
v3

x
v3

t2
x
v1
v2
v3

: Waktu gelombang refraksi 2


: offset geophone
: kecepatan gelombang lapisan 1
: kecepatan gelombang lapisan 2
: kecepatan gelombang lapisan 3

h1 : kedalaman lapisan 1
h2 : kedalaman lapisan 2

nilai kecepatan (V) = 1/slope


Tabel :
No.

Offset Geophone
Shot 1

Shot 2

Travel Time
Direct wave

Praktikum Seismik Refraksi

Refracted 1

Refracted 2

Metode Forward Modeling

Koreksi Topografi
Grafik t vs x (gambar di samping)
Sumbu y : travel real
Sumbu x : offset geophone
Travel real
Travel real = Travel time + time correction

Time correction :

1000

1( )

. ()

V lapisan 1 = 1/slope
Koreksi Tinggi : Elev Baseline
Baseline = elevasi SP 1
Tabel :
Geo

Elev

X-loc

Travel
time

Praktikum Seismik Refraksi

Koreksi
Tinggi

Time
corection

Time real

Metode Forward Modeling

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil dan Grafik Permodelan Maju Sederhana
Offset
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Shot Point 1

Shot Point 2

Direct Wave

0
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
66
72
78
84
90
96
102
108
114
120

120
114
108
102
96
90
84
78
72
66
60
54
48
42
36
30
24
18
12
6
0

0
0.03
0.06
0.09
0.12
0.15
0.18
0.21
0.24
0.27
0.3
0.33
0.36
0.39
0.42
0.45
0.48
0.51
0.54
0.57
0.6

Travel Time 1
Refracted
Wave 1

Refracted
Wave 2

Direct Wave

0.053748385
0.067081718
0.080415052
0.093748385
0.107081718
0.120415052
0.133748385
0.147081718
0.160415052
0.173748385
0.187081718
0.200415052
0.213748385
0.227081718
0.240415052
0.253748385
0.267081718
0.280415052
0.293748385
0.307081718
0.320415052

0.12303042
0.12969708
0.13636375
0.14303042
0.14969708
0.15636375
0.16303042
0.16969708
0.17636375
0.18303042
0.18969708
0.19636375
0.20303042
0.20969708
0.21636375
0.22303042
0.22969708
0.23636375
0.24303042
0.24969708
0.25636375

0.6
0.57
0.54
0.51
0.48
0.45
0.42
0.39
0.36
0.33
0.3
0.27
0.24
0.21
0.18
0.15
0.12
0.09
0.06
0.03
0

Praktikum Seismik Refraksi

Travel Time 2
Refracted
Wave 1
0.320415052
0.307081718
0.293748385
0.280415052
0.267081718
0.253748385
0.240415052
0.227081718
0.213748385
0.200415052
0.187081718
0.173748385
0.160415052
0.147081718
0.133748385
0.120415052
0.107081718
0.093748385
0.080415052
0.067081718
0.053748385

Metode Forward Modeling

Refracted
Wave 2
0.25636375
0.24969708
0.24303042
0.23636375
0.22969708
0.22303042
0.21636375
0.20969708
0.20303042
0.19636375
0.18969708
0.18303042
0.17636375
0.16969708
0.16303042
0.15636375
0.14969708
0.14303042
0.13636375
0.12969708
0.12303042

Grafik X vs T
Permodelan Maju Sederhana
0.7

Travel Time

0.6
0.5

Direct sp1

0.4

Refrac 1 sp1

0.3

Refrac 2 sp1

0.2

direct sp2
refract 1 sp2

0.1

refract 2 sp2
0
0

20

40

60

80

100

120

140

Offset Geophone

Grafik X vs T
Permodelan Maju Sederhana
0.3
y = -0.0011x + 0.2564
y = 0.0011x + 0.123

0.2

Direct wave sp1


Refract wave 1 sp1

0.15 y = 0.0022x + 0.0537

y = -0.0022x + 0.3204

Refract wave 2 sp1


Direct wave sp2

0.1

Reflected wave 1 sp2


0.05

Refracted wave 2 sp2

y = -0.005x + 0.6

y = 0.005x + 2E-17
0
0

20

40

60

80

100

120

140

Offset Geophone

Model Lapisan Datar


0

12

24

36

48

60

72

84

96

108

120

0
-10
-20

Depth

Travel Time

0.25

-30

Layer 3

-40

Layer 2

-50

Layer 1

-60
-70
-80

Offset Geophone

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

Koreksi Topografi
Geo
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Elev
94.69
92
89.77
91.69
94.15
96.85
98.77
101.46
103.08
104.15
104.69
104.69
103.92
102.85
98.46
93.08
90.08
87.62
88.15
89.23

X-loc
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
66
72
78
84
90
96
102
108
114
120

Offset
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
66
72
78
84
90
96
102
108
114
120

Travel time
11.97
30.9
49.15
67
85.58
104.51
122.37
141.3
158.81
175.86
184
189
191.55
193.14
184.22
172.06
167.53
164.7
171.41
179.84

Baseline
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75
96.75

Praktikum Seismik Refraksi

Koreksi Topografi
2.06
4.75
6.98
5.06
2.6
-0.1
-2.02
-4.71
-6.33
-7.4
-7.94
-7.94
-7.17
-6.1
-1.71
3.67
6.67
9.13
8.6
7.52

Time Correction
6.275991287
14.47133913
21.26525203
15.41578442
7.921154051
-0.304659771
-6.154127378
-14.34947522
-19.28496352
-22.54482307
-24.18998583
-24.18998583
-21.8441056
-18.58424604
-5.209682088
11.1810136
20.32080674
27.81543711
26.20074032
22.91041479

Metode Forward Modeling

Time Real
18.24599129
45.37133913
70.41525203
82.41578442
93.50115405
104.2053402
116.2158726
126.9505248
139.5250365
153.3151769
159.8100142
164.8100142
169.7058944
174.555754
179.0103179
183.2410136
187.8508067
192.5154371
197.6107403
202.7504148

Grafik X vs T
Sebelum Koreksi Topografi
250
y = 1.1147x + 73.197

Travel Time

200
150
First Layer

100

Second Layer

50
y = 3.0983x - 6.5067

0
0

20

40

60

80

100

120

140

Offset Geophone

Koreksi Topografi
110
105

95
90

Topografi

85

Baseline

80
75
6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 102108114120

Offset Geophone

Grafik X vs T
Setelah Koreksi Topografi
250
200

Travel Time

Elevation

100

y = 1.2697x + 62.304

150
First Layer

100

Second Layer
50
y = 4.3474x - 7.4917
0
0

50

Praktikum Seismik Refraksi

100

150

Metode Forward Modeling

Offset Geophone

B. Pembahasan
Permodelan Maju Sederhana
Pada permodelan maju sederhana dilakukan dengan membuat data sintetik
dengan menggunakan 20 geophone dengan interval geophone 6 meter. Diketahui
kecepatan untuk lapisan pertama dan kedua adalah 200 m/s dan 450 m/s. Sedangkan
untuk ketebalan lapisan pertama dan kedua adalah 6 meter dan 18 meter. Kemudian
dengan data sintetik tersebut dapat dicari direct wave, reflected wave 1 dan reflected
wave 2 dengan menggunakan analisa data diatas.
Setelah diperoleh waktu dari direct wave, reflected wave 1 dan reflected wave
2, kemudian diplot jarak terhadap waktu. Dari hasil ploting, kemudian dapat dilihat
terdapat beberapa titik perpotongan yang mengimplikasikan perubahan lapisan
dengan kecepatan dan ketebalan yang berbeda. Setelah itu dianalisis untuk
mendapatkan grafik X vs T yang menunjukkan lapisan dibawah permukaan dengan
mengambil data jarak dan waktu yang tepat untuk setiap perpotongan garis-garisnya.
Perpotongan garis itu dikenal dengan intercept time.
Dari hasil grafik dapat diketahui kecepatan disetiap lapisan dengan melihat gradient
kemiringan dari garis yang terbentuk. Untuk lapisan 1 gradiennya adalah 0.005,
maka kecepatannya adalah sekitar 200 m/s dan untuk lapisan 2 gradiennya 0.0022,
maka kecepatannya adalah sekita 450 m/s. Sedangkan untuk lapisan 3 gradiannya
adalah 0.0011, maka kecepatannya adalah sekitar 900 m/s.
Koreksi Topografi
Pada koreksi topografi dilakukan dengan menggolah data yang telah
disediakan dengan perbedaan ketinggian data yang diperoleh. Dari data yang ada
sudah terhitung waktu penjalaran gelombanag. Namaun waktu penjalaran yang
terdeteksi bukanlah waktu yang sebennarnya karena pengaruh dari topografi yang
tidak seragam. Sehingga perlu dilakukan koreksi topografi dengan membuat baseline
pada ketinggian tertentu. Koreksi topografi pada asumsi lapisan bidang datar
digunakan untuk menghilangkan efek pengukuran pada suatu topografi dengan
membentuk baseline sebagai referensi.
Data yang disediakan sebelum dikoreksi ketinggian jika diplot akan
membentuk grafik seperti diatas yang merepresentasikan terdapat dua lapisan yang
memiliki kecepatan rambat gelombang yang berbeda. Lapisan pertama memiliki
gradien 3.0983, maka kecepatan gelombang pada lapisan pertama adalah sekitar 330
m/s. Sedangkan lapisan kedua memiliki gradien 1.1147, maka kecepatan gelombang
pada kedua adalah sekitar 900 m/s. Dilihat dari grafik yang terbentuk, titik plotnya
masih jauh dari trendline dan tampak mengikuti topografi.
Setelah data dilakukan koreksi terhadap topografi akan membentuk grafik
seperti diatas yang juga merepresetasikan terdapat dua lapisan yang memiliki
kecepatan rambat gelombang yang berbeda dari data belum dikoreksi. Lapisan
pertama memiliki gradien 4.3474, maka kecepatan gelombang pada lapisan pertama
adalah sekitar 230 m/s. Sedangkan lapisan kedua memiliki gradien 1.2697, maka

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

kecepatan gelombang pada kedua adalah sekitar 790 m/s. Dilihat dari grafik yang
terbentuk, titik plotnya sudah mendekati dari trendline dan tidak lagi mengikuti
topografi.
KESIMPULAN
1. Metode seismic refraksi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
memodelkan struktur geologi di bawah permukaan Bumi
2. Terdapat asumsi-asumsi dasar untuk mengolah data metode seimik refraksi
3. Pada permodelan maju sederhana diperoleh:
Lapisan 1 dengan V = 200 m/s, tebal 6 meter
Lapisan 2 dengan V = 450 m/s, tebal 18 meter
Lapisan 3 dengan V = 900 m/s, tebal = 4. Pada koreksi topografi sebelum dikoreksi:
Lapisan 1 dengan v = 330 m/s
Lapisan 1 dengan v = 900 m/s
5. Pada koreksi topografi sebelum dikoreksi:
Lapisan 1 dengan v = 230 m/s
Lapisan 1 dengan v = 790 m/s
6. Ketebalan lapisan dapat ditentukan menggunakan hokum Snellius dengan
menentukan intercept time.

DAFTAR PUSTAKA
Susilawati. 2014. Seismik Refraksi (Dasar Teori & Akuisisi Data). FMIPA
Universitas Sumatera Utara.
Asisten GEM. 2014. Pemodelan Maju dan Koreksi Topografi. FMIPA Universitas
Gadjah Mada.

Praktikum Seismik Refraksi

Metode Forward Modeling

Вам также может понравиться