Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
Central Serous Retinopathy (CSR) atau lebih dikenal dengan nama
retinopati serosa sentral adalah suatu kelinan pada retina, tepatnya pada makula
lutea. Penyakit ini ditandai oleh pelepasan serosa sensorik sebagai akibat dari
kebocoran setempat dari koriokapilaris melalui defek di epitel pigmen retina.
Penyakit ini biasanya mengenai laki-laki berusia muda sampai pertengahan dan
mungkin berkaitan dengan kejadian-kejadian stress kehidupan.1
Anamnesis
Pada anamnesis, selain data-data pribadi seperti jenis kelamin, umur,
pekerjaan, dan keluhan utama, perlu ditanyakan riwayat penyakit dulu dan
sekarang. Riwayat penyakit dulu meliputi pertanyaan yang menanyakan apakah
pasien dulu pernah mengalami penyakit-penyakit tertentu yang memungkinkan
adanya hubungan dengan penyakit yang dialami sekarang. Sedangkan riwayat
penyakit sekarang biasanya merupakan cerita yang kronologis, terinci, dan jelas
mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien
datang berobat. Kemudian ditanyakan riwayat pengobatan, apakah sudah pernah
berobat atau atau apakah sedang menggunakan obat-obatan tertentu.2,3
Berdasarkan hasil anamnesis, pada kasus ditemukan :
1. Pasien laki-laki berusia 40 tahun.
2. Mata kanan mendadak kabur, mata kiri masih dapat melihat jelas.
3. Mata kanan terlihat seperti ada yang menutupi, bila mata digerakkan
masih terlihat ada yang menutupi
4. Sebelumnya pasien punya masalah yang cukup berat di dalam
pekerjaannya, pasien punya kepribadian pendiam.
5. Pasien mengeluh juga melihat tulisan menjadi kecil dan berkelok-kelok.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah pemeriksaan ketajaman
penglihatan dan Amsler tes.
Ketajaman penglihatan sentral dapat diukur dengan menggunakan "kartu
Snellen" yang biasa terdiri atas deretan huruf yang tersusun mengecil untuk
menguji penglihatan jarak jauh. Jika dengan kartu Snellen ketajaman penglihatan
tidak mencapai angka normal (20/20 atau 6/6), maka dapat dilakukan pinhole.
Melihat kartu Snellen dengan pinhole melalui sebuang lempengan dengan banyak
lubang kecil mencegah sebagian besar berkas yang tidak terfokus memasuki mata
sehingga menghasilkan bayangan yang lebih tajam. Namun ada kala pasien tidak
dapat membaca huruf terbesar pada kartu Snellen sehingga dilakukan
pemeriksaan hitung jari/counting finger (CF) untuk memeriksa ketajaman
penglihatan. Jika menghitung jari saja pasien tidak dapat, mata itu mungkin masih
dapat mendeteksi tangan yang digerakkan secara horizontal atau vertikal. Tes
tersebut dinamakan hand motion (HM). Tingkat penglihatan yang lebih rendah
lagi adalah kesanggupan "menangkap" cahaya : light perception (LP). Mata yang
tidak dapat menangkap cahaya dianggap buta total (no light perception atau
NLP).1,4
Amsler grid adalah grafik yang dipegang tangan yang menampilkan garis
horizontal dan vertikal dangan latar belakang berwarna hitam sementara garisnya
berwarna putih dan terdapat sebuah titik putih di tengah-tengah kotak tersebut.
Fungsi Amsler grid adalah untuk memeriksa dan memonitor gejala dari degenerasi
makula. Jika terjadi retinopati serosa sentral, dengan uji Amsler terdapat
penyimpangan garis lurus disertai dengan skotoma.1,4 (Lihat Gambar 1)
Cara melakukan tes Amsler grid :
2
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah oftalmoskopi,
angiografi fluorescein, dan Optical Coherence Tomography (OCT).
Dengan oftalmoskopi jika tampak ada penonjolan retina di daerah makula
retina yang berbentuk bulat lonjong dengan batas yang jelas, maka gambaran
3
tersebut adalah retinopati serosa sentral. Pada kasus yang jarang terjadi dimana
retinopati serosa sentral dapat menyebabkan gumpalan yang memisahkan lapisan
retina, mengakibatkan peningkatan cairan subretina. Akan tampak cairan eksudat
berwarna putih kekuning-kuningan.1,4 (Lihat Gambar 2)
Sedangkan pada pemeriksaan angiografi fluorosen dapat melihat lepasnya
retina dari epitel pigmen retina akibat masuknya cairan subretinal. Angiografi
fluorosens membantu dalam membuat diagnosis pasti retinopati serosa sentral dan
dalam menyingkirkan munculnya membran neovaskuler subretina. Pada retinopati
serosa sentral terdapat kerusakan sawar retina-darah bagian luar yang
memungkinkan lewatnya molekul fluorosens bebas ke dalam ruang subretina.4
(Lihat Gambar 3)
Optical Coherence Tomography (OCT) merupakan pemeriksaan yang
sangat akurat untuk mendiagnosis CSR, terutama bila pemisahan lapisan retina
yang dangkal. Bahkan pada beberapa kasus dapat memperlihatkan titik
kebocoran.5
Gambar 2. Oftalmoskopi
Diagnosis Kerja
Dari hasil anamsesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang serta
menyesuaikan dengan gejala-gejala yang ada, maka pasien diduga menderita
retinopati serosa sentral oculus dexter.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding untuk kasus retinopati serosa sentral adalah ablasia
retina regmatogenosa, edema makula, dan makulopati.
Ablasia retina regmatogenosa ialah dimana ablasi terjadi akibat adanya
robekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel
dengan retina. Terjadi pendorongan retina oleh badan kaca cair (fluid vitreous)
yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga
mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid. Ablasi ini
terjadi pada mata yang mempunyai faktor predisposisi untuk terjadi ablasi retina
seperti trauma (faktor pencetus), mata dengan miopia tinggi, pasca retinitis, dan
retina yang memperlihatkan degenerasi di bagian perifer. Ablasi retina akan
memberikan gejala terdapatnya gangguan penglihatan yang kadang-kadang
terlihat sebagai tabir yang menutup. Terdapat riwayat adanya pijaran api (fotopsia)
pada lapangan penglihatan.4
5
terutama
makulopati
diabetik
bermanifestasi
sebagai
penebalan atau edema retina setempat atau difus, yang terutama disebabkan oleh
kerusakan sawar darah-retina pada tingkat endotel kapiler retina yang
menyebabkan terjadinya kebocoran cairan dan konstituen plasma ke retina di
sekitarnya. Gejalanya adalah hilangnya atau distorsi penglihatan.1
Etiologi
Retinopati serosa sentral atau yang sering disebut retinopati serosa sentral
idiopatik adalah suatu keadaan lepasnya retina dari lapis epitel pigmen retina di
daerah makula akibat masuknya cairan melalui membran Bruch dan pigmen epitel
yang inkompeten serta penyebabnya tidak diketahui. Namun ada kemungkinan
berkaitan dengan kejadian-kejadian stress kehidupan. Retinopati serosa sentral
dapat bersifat residif, jarang ditemukan, bersifat unilateral, dan self limited
disease. Didapatkan bahwa perempuan hamil dan usia di atas 60 tahun
berhubungan dengan terjadinya retinopati serosa sentral.4
Epidemiologi
Retinopati serosa sentral jarang muncul pada orang Afrika dan Amerika
tetapi mungkin dapat muncul pada orang Hispanik dan Asia. Retinopati serosa
sentral biasanya dijumpai pada penderita laki-laki berusia antara 20-50 tahun.6
Patofisiologi
Lepasnya retina dari lapis pigmen epitel di daerah makula karena
masuknya cairan melalui membran Bruch dan pigmen epitel yang inkompeten
menyebabkan distorsi lapisan fotoreseptor dan tertimbunnya cairan di bawah
6
laser argon dapat digunakan untuk menutup titik kebocoran yang diidentifikasi
dengan angiogram fluoresein.4,6
Pengobatan dengan koagulasi sinar laser bertujuan untuk menutup lubang
kebocoran di lapisan epitel pigmen. Keuntungan melakukan koagulasi ini adalah
memperpendek perjalanan penyakit dan mengurangi kemungkinan kekambuhan
tetapi tidak berpengaruh terhadap tajam penglihatan akhir.5
Fotokoagulasi laser Argon yang diarahkan ke bagian yang bocor akan
secara bermakna
mempersingkat
durasi
pelepasan
retina
sensorik
dan
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
Ilyas HS. Ilmu penyakit mata. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2008.h.44-198.
5.
6.