Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Akan tetapi dalam kenyataan tidak semua ibu hamil dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya. Faktor status ekonomi yang rendah juga memegang
peranan penting kaitannya dengan asupan gizi ibu selama hamil (Depkes,
2008). Hasil penelitian Setyowati (2003) yang dikutip oleh Gusti (2009)
menyebutkan masalah sosial ekonomi merupakan salah satu penyebab tidak
terpenuhinya kebutuhan zat besi.
Kurangnya
kebutuhan
fisik
saat
hamil
dapat
mengakibatkan
meningkatnya angka anemia pada ibu, faktor yang mendasar adalah status
ekonomi (Sucipto, 2003). Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau
keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan (Kartono, 2006).
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di Puskesmas Sukamerindu,
diperoleh informasi bahwa status ekonomi ibu hamil yang ada di Wilayah
Kerja Puskesmas Sukamerindu didominasi oleh status ekonomi menengah dan
bawah yang dikelompokkan atas dasar penghasilan dan kriteria lainnya.
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu (2010),
sebanyak 70 ibu hamil memiliki kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 g/dl
terdapat di Kecamatan Sungai Serut dengan Puskesmas Sukamerindu yang
merupakan jumlah tertinggi dari kecamatan lainnya yang ada di Kota
Bengkulu. Keadaan anemia pada ibu hamil tersebut dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin.
For
Standardization
In
Hematology
(ICSH)
adalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11 13 gr/dl
14 18 gr/dl
12 16 gr/dl
menjadi
hematin
asam
misalnya
karboksihemoglobin,
10
11
plasma
sehingga
terjadi
pengenceran
darah.
kehamilan
disebabkan
oleh
pada
umumnya
adalah
kurang
gizi
12
hemolitik
adalah
anemia
yang
disebabkan
13
14
15
b) Asam Folat
Asam folat adalah zat yang berwarna kuning, stabil dan
larut dalam air, dan merupakan vitamin yang sangat penting
16
dalam
kombinasi
dengan
keadaan
peningkatan
17
18
19
jumlah
Propinsi
20
a.
b.
c.
d.
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang
telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup
seseorang. Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi
atau pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang
mewah misalnya lebih konsumtif karena mereka mampu untuk
membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkan dengan
keluarga yang kelas ekonominya kebawah.
21
Pengambilan Sampel
Hasil
Uji Statistik
HO/H1
22
3.2.3
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah diambil dari seluruh jumlah
populasi yang ada.
Teknik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total
sampling yaitu sampel yang diambil dari seluruh jumlah populasi.
23
2. Kadar Hemoglobin (Hb) pada ibu hamil trimester III kelompok status
ekonomi bawah adalah hasil pemeriksaan kadar Hb dengan menggunakan
sampel dari darah vena pada ibu hamil trimester III kelompok status
ekonomi bawah yang ditambah larutan EDTA.
a. Cara Ukur : Dengan metode Siantmethemoglobin
b. Alat Ukur : Fotometer
c. Hasil Ukur : Rendah = < 11gr/dl
Normal = 11 gr/dl
d. Skala Ukur : Nominal
3. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat
berdasarkan pendapatan per bulan.
a. Cara Ukur : Wawancara
b. Alat Ukur : Kuisioner
c.Hasil Ukur : Menengah, bila pendapatan/bulan = Rp 612.000
Rp1.000.000
Bawah bila pendapatan/bulan = < Rp612.000
d. Skala Ukur : Ordinal
4. Kadar Hemoglobin (Hb) adalah suatu struktur protein yang merupakan
bagian dari sel dari darah merah yang menyebabkan warna merah
mengikat oksigen dari paru-paru dan membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh.
3.5 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Spuit, Kapas, Alkohol
70%, Tabung Reaksi, Rak Tabung Reaksi, Fotometer, Stuing, EDTA dan
bahan yang digunakan : Darah Vena EDTA serta reagen : Drabkin.
24
25
26
sekunder yakni data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa data
Laporan Dinas kesehatan Kota Bengkulu dan literatur lainnya.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data pada pengukuran hemoglobin dilakukan secara statistik
dengan mempergunakan rumus uji t dengan tingkat kepercayaan 1 %
(Rianto,A, 2009), dengan rumus sebagai berikut:
X1 X 2
1 1
S
n1 n2
Keterangan:
X1
X2
n1
n2
: Standar Deviasi
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Perbedaan Kadar
Hemoglobin (Hb) pada Ibu Hamil Trimester III Kelompok Status Ekonomi
Menengah dengan Kelompok Status Ekonomi Bawah di Puskesmas
Sukamerindu Kota Bengkulu, diperoleh hasil sebagai berikut:
28
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Ibu Hamil
Trimester III Kelompok Status Ekonomi Menengah dan
Status Ekonomi Bawah di Puskesmas Sukamerindu Kota
Bengkulu.
No
Kode Sampel
Status Ek.
Menengah
1
M.01
2
M.02
3
M.03
4
M.04
5
M.05
6
M.06
7
M.07
8
M.08
9
M.09
10
M.10
11
M.11
12
M.12
13
M.13
Jumlah
Rata-rata
Varian
Simpangan baku
Kadar Hb
(gr/dl)
12,0
11,3
11,0
8,4
11,5
9,5
9,6
7,8
10,7
8,7
8,5
9,3
10,6
128,9
9,9
1,828076923
1,352063949
Kode Sampel
Status
Ek. Bawah
B.01
B.02
B.03
B.04
B.05
B.06
B.07
B.08
B.09
B.10
B.11
B.12
B.13
Jumlah
Rata-rata
Varian
Simpangan baku
Kadar Hb
(gr/dl)
6,1
8,6
9,3
7,3
7,6
8,0
8,8
6,4
10,2
8,7
8,0
8,2
5,7
102,9
7,9
1,67307692
1,2934747
5
29
Pembahasan
Penelitian ini dilakukan terhadap 26 sampel ibu hamil Trimester III
yang terbagi menjadi dua kelompok, yakni 13 orang pada kelompok status
ekonomi menengah, diperoleh kadar Hb tertinggi sebesar 12,0 gr/dl dan
terendah sebesar 7,8 gr/dl dan 13 orang pada kelompok status ekonomi
bawah, diperoleh kadar Hb tertinggi 10,2 gr/dl, dan kadar Hb terendah 5,7
gr/dl, serta diperoleh selisih nilai rata-rata kedua kelompok sebesar 2,0 gr/dl.
Hasil analisa statistik dengan uji t pada taraf 1% diperoleh nilai t
hitung 5,450 sedangkan nilai t tabel (2,797), yang artinya ada perbedaan yang
bermakna antara kadar Hb ibu hamil status ekonomi menengah dan status
ekonomi bawah sehingga H1 diterima.
Pada ibu hamil Trimester III kadar Hb ibu normal adalah 11 gr/dl.
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia
atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan
dengan
bertambahnya
plasma
sehingga
terjadi
pengenceran
darah.
Perbandingan tersebut adalah plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin
19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan
10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36
minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu
meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan
(Sarwono, 2002). Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi. Penyebab anemia pada umumnya adalah kurang gizi
30
meningkatnya angka anemia pada ibu, faktor yang mendasar adalah status
ekonomi (Sucipto, 2003). Anemia dalam kehamilan sangat berbahaya karena
dapat mengakibatkan abortus, prematur, perdarahan antepartum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia, Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR),
atonia uteri, retensio placenta, dan gangguan involusio uteri sampai kematian.
Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia pada
kehamilan adalah karena kekurangan zat besi yang diatasi melalui pemberian
zat besi seperti tablet Fe secara teratur dan peningkatan gizi (Sarwono,2002).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang nyata antara kadar hemoglobin (Hb) pada ibu
hamil trimester III kelompok status ekonomi menengah dan kadar
hemoglobin (Hb) pada ibu hamil trimester III status ekonomi bawah di
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu.
31
2. Hasil pemeriksaan rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III
kelompok status ekonomi menengah yakni 9,9 gr/dl sedangkan pada ibu
hamil kelompok status ekonomi bawah yakni 7,9 gr/dl,.
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang dapat peneliti simpulkan, diperoleh saran
sebagai berikut :
5.2.1 Bagi masyarakat memberikan informasi kepada ibu hamil tentang
pencegahan anemia pada masa kehamilannya dengan asupan nutrisi
5.2.2
33