Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Analisis Umum
Puskesmas Ciwidey terletak di Jalan Babakan Tiga No 66 Desa Ciwidey,
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak
37.676 jiwa, dengan kepadatan penduduknya 12690.5 per Km2, Kepala keluarga 11.395
KK dan penduduk miskinnya berjumlah 24.439 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak yaitu
di kelurahan Ciwidey dengan jumlah penduduk 14.477 jiwa, kelurahan Panundaan
dengan jumlah penduduk 12.286, dan kelurahan Panyocokan dengan jumlah penduduk
10.913 jiwa.
Puskesmas ini memiliki luas wilayah sebesar 9,17 Km2, terbagi menjadi tiga
kelurahan, yaitu kelurahan Ciwidey dengan luas 2,11 km2, kelurahan Panyocokan
dengan luas 3,89 km2 dan kelurahan Panundaan dengan luas 3,17 km2.
Batas wilayah sebagai berikut:
-
Utara
Selatan
Timur
Barat
Wilayah binaan tersebut dibagi atas tiga kelurahan, dan terdiri dari 74 RW dan
243 RT. Luas wilayah yang luas menyebabkan wilayah kerja Puskesmas Ciwidey cukup
bervariasi dimana masyarakat yang paling jauh masih dapat dilayani dengan cara
posyandu dan mempunyai bidan desa yang terdekat sehingga semua masyarakat dapat
pelayanan kesehatan secara maksimal baik itu yang jaraknyanya terdekat maupun yang
terjauh.
waktu pelayanan pasti dan sudah mencukupi, rekapitulasi pencatatan penyakit dari hasil
pemeriksaan dilakukan setiap bulan. Kegiatan pengobatan ini bekerjasama dengan
upaya P3M dalam pencatatan dan pelaporan penemuan penyakit-penyakit menular.
Dokter dan perawat mendapatkan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan setiap
satu bulan sekali untuk informasi terbaru mengenai pelayanan kesehatan. Evaluasi
monitoring upaya dilakukan oleh kepala puskesmas setiap bulan dengan cara melihat
hasil rekapitulasi kegiatan setiap kegiatan upaya pengobatan. (Dapat dilihat pada
lampiran tabel 6).
Analisis pendekat SWOT bagian weakness (kelemahan) menunjukan bahwa
penanggung jawab upaya pengobatan memiliki tanggung jawab lain dalam pelayanan
kesehatan (merangkap). Dana yang didapatkan puskesmas ini setiap bulannya seringkali
belum mencukupi, sehingga terkadang harus meminjam anggaran dana untuk bulan
selanjutnya. Rekapitulasi data pasien, sudah mulai dilakukan dengan sistem kompuer
SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas), namun sebagian besar masih dilakukan secara
manual dikarenakan pasien yang datang tidak membawa data yang lengkap dan tidak
bisa dimasukan ke sistem SIMPUS. Ruang pemeriksaan rawat jalan umum tergolong
sempit, kelengkapan alat alat pemriksaan masih terbatas, serta ruangan ini tidak
memiliki sekat untuk menjaga privasi pasien, tidak pula dipisahkan ruang pemeriksaan
untuk anak dan dewasa sehingga program MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sehat)
sulit terlaskana. Laboratorium di puskesmas ini masih kekurangan peralatan yang
dibutuhkan. Pada pelatihan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan setiap bulan, dibatasi
hanya diperbolehkan perwakilan (satu orang) saja untuk mengikuti pelatihan. (Dapat
dilihat pada lampiran tabel 6).
2)
3)
2)
2) Sosialisasi kepada masyarakat mengenai SIMPUS dan data-data diri yang wajib
disertakan ketika akan berobat ke puskesmas.
Dari hasil perhitungan dengan teknik kriteria Reinke didapatkan solusi terbaik
untuk penyebab utama dari prioritas masalah yaitu Sosialisasi kepada masyarakat
mengenai SIMPUS dan data-data diri yang wajib disertakan ketika akan berobat ke
puskesmas dengan skor 21,3. (Dapat dilihat pada tabel 11 dan tabel 12 lampiran)
7. Kesimpulan
Pada puskesmas Ciwidey masih ada pencapaian kegiatan upaya pengobatan
yang memiliki target yang belum optimal, baik kekurangan maupun kelebihan.
Sedangkan hasil analisa kualitatif menunjukkan prioritas masalah pada puskesmas ini
adalah pelaksanaan SIMPUS di puskesmas Ciwidey belum berjalan secara optimal. Al
ini disebabkan oleh sosialisasi pada masyarakat sekitar yang masih kurang.
8. Saran
Dalam upaya memperbaiki masalah yang ada pada program upaya pengobatan
sebaiknya dilakukan:
1) Sosialisasi kepada masyarakat mengenai SIMPUS dengan berbagai cara seperti
penyuluhan,
atau
pemasangan
spanduk
mengenai
data-data
persyaratan
kelengkapan apa saja yang harus dibawa pada saat akan berobat.
2) Penambahan jumlah SDM terutama di bagian pedaftaran untuk program SIMPUS.
3) Dilakukan pelatihan khusus kepada tenaga kesehatan Puskesmas Ciwidey
mengenai SIMPUS ditinjau dari pengertian, manfaat, dan cara penggunaan
SIMPUS.
4) Mengajukan pengadaan prasarana sistem SIMPUS terutama untuk perangkat
komputer.
LAMPIRAN
Tabel 1. Analisis Kuantitatif Program Berdasarkan Sasaran, Target dan Cakupan
Upaya Pengobatan
No
Jenis Kegiatan
Sasaran
Pencapaian
17958
Target
(%)
100
31905
Cakupan
(%)
177
1796
100
4368
243
1796
20
1635
91
Jumlah
Presentasi
17743
4368
2121
525
7152
31909
55,6%
13,7%
6,6%
1,7%
22,4%
Tabel 3. Pola Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Puskesmas Ciwidey tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Penyakit
Comon Cold
Penyakit Pulpa dan Jaringan Apikal
Gastritis
Gangguan Gigi
Hipertensi
Penyakit Periodental
Diare
Influenza
Myalgia
Reumatik
Jumlah
1753
1687
1399
1045
842
776
618
488
440
400
Tabel 4. Pola Pemanfaatan Obat Generik dan obat Essensial Puskesmas Ciwidey
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Obat
Paracetamol 500mg
CTM
GG
Amoxicilin 500mg
Vitamin B1
Vitamin B complex
Vitamin B6
Dexametason
Jumlah
86425
33658
24794
22641
16901
14391
12170
10974
9
10
Acid
Antasid
10634
10492
Nama Pemeriksaan
Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Klinik Rutin
Pemeriksaan Kimia Klinik
Jumlah
Jumlah
Pemeriksaan
167
541
396
531
1635
Manuasia
(Man)
biaya
(Money)
Kekuatan
(Strength)
Penanggung
jawab upaya adalah
Dokter Umum
Dibantu oleh 2
dokter umum, 2
dokter gigi, 4
perawat, 1 perawat
gigi, 1 petugas
laboratorium, dan 2
petugas farmasi.
Dokter umum
dan perawat
berkompeten
Sumber dana
puskesmas
seluruhnya bersumber
dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung
kelemahan
kesempatan
(Opportunity)
(Weakness)
Penanggung Masya jawab upaya
rakat
memiliki
antusias
tanggung jawab
untuk
lain terhadap
berobat ke
pelayanan
puskesmas
kesehatan.
Adany
(merangkap)
a balai
pengobatan
swasta
10
Adany
a program
pengobatan
gratis dari
pemerintah
(Jamkesmas,
Gankinda,
Askes,BPJS)
ancaman
(Treat )
Ada
nya mantri
atau
perawat
yang
melakukan
tindakan
medis.
Pelayanan
rawat jalan dilakukan
secara rutin
Pencatatan dan
pelaporan dilakukan
setiap bulan
Metode
(Methode)
Kegiatan
pemeriksaan poli
umum, gigi, farmasi,
lab, dan pendaftaran
sudah memiliki
ruangan masingmasing.
Sarana
(Material)
Prasarana
(Machine)
Tersedianya
meja, kursi, alat
timbangan, alat
pemeriksaan, dan
meja pemeriksaan
Pencatatan
dan pendataan
sebagian besar
dilakukan secara
manual, namun
ada yang sudah
dengan komputer
(Simpus) karena
masyarakat
seringkali tidak
membawa data
yang lengkap
untuk pendaftaran
Simpus
Ruangan
pemeriksaan
rawat jalan umum
sempit
Ruang
pemeriksaan
tidak ada
sekat/pembatas
Fasilitas
untuk
pemeriksaan
penunjang masih
kurang
Tidak
dipisahkan ruang
pemeriksaan
untuk dewasa dan
anak-anak
Kurang
lengkapnya alat
kesehatan yang
tersedia seperti
lampu pembacaan
rontgen, penlight,
stetoskop
11
Adany
a sarana
balai
pengobatan
swasta
Adany
a balai
pengobatan
swasta yang
memiliki
alat
kesehatan
yang lebih
lengkap.
Waktu
(Minute)
Pelayanan
rawat jalan umum
dilakukan setiap hari
pada pukul 08.0013.00.
pelayanan
rawat jalan gigi
dilakukan setiap hari
senin kamis pada
pukul 08.00-13.00
Kegiatan
pengobatan dibantu
oleh upaya P3M
Pemasaran
(Marketing)
Informasi
(Information)
Dokter dan
perawat sering
mengikuti pelatihan
yang diadakan oleh
Dinas Kesehatan
Jadwal
kegiatan program
lain yang tidak
tetap
Adany
a balai
pengobatan
swasta yang
oprasional di
luar jam
kerja
puskesmas
Dilak ukan
penyuluhan
dan
pelatihan
kepada
kader atau
langsung ke
masyarakat
-
Setiap
bulannya hanya
diperbolehkan
perwakilan (satu
orang) saja untuk
mengikuti
pelatihan.
Wil
ayah kerja
puskesmas
luas
Lok
asi rumah
penduduk
yang jauh
sehingga
membuat
informasi
kurang
merata
Permasalahan
Cakupan kunjungan rawat jalan umum melebihi target
Cakupan kunjungan rawat jalan gigi melebihi target
10 penyakit terbanyak didominasi oleh penyakit yang berhubungan dengan PHBS
Pelaksanaan SIMPUS di puskesmas Ciwidey belum berjalan secara optimal.
Fasilitas yang dimiliki belum sesuai kebutuhan sehingga program MTBS sulit terlaksana
S
3
3
4
3
RI
4
4
4
3
DU
3
2
3
3
SB
3
3
4
4
PB
3
3
3
3
12
PC
2
2
2
3
R Total
IxTxR
2
2
2
5
3
3
3
4
162
162
174
620
Peringkat
4
4
3
1
180
Keterangan:
P = Prevalence, menunjukkan besarnya masalah yang timbul.
S = Severity, menunjukkan akibat yang ditimbulkan oleh masalah.
RI = Rate of increase, menunjukkan kenaikan besarnya masalah.
DU = Degree of unmeet need, menunjukkan derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi.
SB = Social benefit, menunjukkan keuntungan sosial karena selesainya masalah.
PB = Public concern, menunjukkan rasa prihatin masyarakat terhadap masalah.
PC = Political climate, menunjukkan suasana politik yang berkaitan.
T = Technical feasibility, menunjukkan kelayakan teknologi yang tersedia yang dapat dipakai untuk
mengatasi masalah.
R = Resources availability, menunjukkan sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah.
1 = sangat tidak penting
2 = tidak penting
3 = cukup
4 = penting
5 = sangat penting
Kurangnya
petugas
SIMPUS kurang
terorganisir
Sosialisasi yang
kurang pada
masyakarat
SDM tidak
mencukupi
Perangkat
komputer kurang
Pelatihan
petugas kurang
waktu pelatihan
tidak
memungkinkan
untuk
dilaksanakan
padatnya
kegiatan PKM
Metode
13
Sarana
SIMPUS
Tabel 10.
No.
1
1.Kurangnya petugas
2.Sosialisasi yang kurang
pada masyakarat
1. SIMPUS kurang
terorganisir
2. Pelatihan petugas
kurang
Perangkat
komputer kurang
Masalah
Prioritas
SIMPUS
Keterangan:
M (Magnitude)
I (Importancy)
V (Vulnerability)
C (Cost)
Daftar Penyebab
Masalah Prioritas M
Manusia
5
Metode
4
Sarana
4
I
5
4
4
V
3
3
3
C
4
3
4
Jumlah
Perngkat
(M x I x V):C
18,7
16
12
1
2
3
4 = penting
5 = sangat penting
Tabel 11. Alternatif Penyelesaian Penyebab Utama Masalah Prioritas pada Upaya
Pengobatan
Masalah Prioritas
SIMPUS
Tabel 12.
Masalah
Priorita
s
Penyebab Utama
Manusia
Efektivitas
M
SIMPUS
Penyelesaian
A. Penambahan jumlah petugas di bagian
pendaftaran pasien rawat jalan, agar
sistem SIMPUS dapat terlaksan
optimal.
B. Sosialisasi
kepada
masyarakat
mengenai SIMPUS dan data-data diri
yang wajib disertakan ketika akan
berobat ke puskesmas.
Efisiens
i
Jumlah
(M x I x V):C
Peringkat
12
21,3
14
15