Вы находитесь на странице: 1из 38

KELAS : XII PT 1

PERTAMBANGAN

SMK DHARMA BHAKTI 1 JAMBI

JOHAN EDWART L. H.
[ XII PT 1 ]

JURUSAN : GEOLOGI

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Proposal Eksplorasi ini. Adapun judul Laporan ini adalah Eksplorasi
Batubara di Cekungan Kutai Balikpapan Kalimantan Timur.
Penulis sangat berterima kasih pada Guru Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan serta petunjuk yang Penulis perlukan dalam penulisan Laporan
Proposal Eksplorasi, keluarga Penulis yang selalu mendukung dan mendoakan
Penulis, serta Teman-Teman jurusan Geologi Pertambangan SMK Dharma Bhakti 1
Jambi yang telah memberikan semangat serta masukan pada Penulis.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Karunianya sehingga
Penyusun dapat menyusun Laporan Proposal Eksplorasi Batubara ini
dengan sempurna.
2. Bapak Kepala Sekolah SMK Dharma Bhakti 1 Jambi.
3. Ibu Ernie Eryawanti, S.T. Ketua Jurusan Geologi Pertambangan SMK
Dharma Bhakti 1 Jambi.
4. Orang Tua yang selalu memberikan bantuan dukungan dan doa.
5. Teman - Teman Jurusan Geologi Pertambangan yang membantu dalam
penyusunan Laporan Proposal Eksplorasi Batubara di Cekungan Kutai
Balikpapan Kalimantan Timur.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan pada laporan penelitian
ini, maka dari itu penulis mengharapkan semua kritik dan masukan dari semua
pihak yang bersifat membangun demi hasil yang lebih baik sehingga di dalam
pembuatan laporan yang akan datang akan jauh lebih sempurna. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jambi , 28 November
2013

Johan Edwart L. H.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 1

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................... 4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................... 5
1.3 JADWAL KEGIATAN........................................................................................ 5
1.4 LOKASI PENELITIAN DAN KESAMPAIAN DAERAH............................................6
1.5 METODE PENELITIAN.................................................................................... 7
1.5.1 Tahap Pendahuluan................................................................................ 7
1.5.2 Sumber Data.......................................................................................... 7
1.5.3 Pengolahan dan Analisis Data................................................................8
1.6 MANFAAT PENELITIAN................................................................................. 10
1.7 PENELITI TERDAHULU................................................................................. 10
BAB II................................................................................................................... 11
GEOLOGI REGIONAL DAN DAERAH PENELITIAN....................................................11
2.1 GEOMORFOLOGI......................................................................................... 11
2.1.1 Geologi Regional................................................................................... 11
2.2 STRATIGRAFI............................................................................................... 12
2.2.1 Stratigrafi Regional Cekungan Kutai.....................................................12
2.2.2 Stratigrafi Daerah Penelitian................................................................14
2.3 STRUKTUR GEOLOGI................................................................................... 15
2.3.1 Struktur Geologi Regional Cekungan Kutai...........................................15
2.3.2 Struktur Geologi Daerah Penelitian......................................................15
2.3.3 Tatanan Tectonic Cekungan Kutai.........................................................18
BAB III.................................................................................................................. 19
STUDI KHUSUS..................................................................................................... 19
3.1 PENYAJIAN DATA.......................................................................................... 19
3.1.1 Data Inti Batuan................................................................................... 19
3.1.2 Data Log Sumur.................................................................................... 19
3.2 HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN............................................................21
3.2.1 Analisis Lingkungan Pengendapan.......................................................21

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 2

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

3.2.2 Analisis Geometri Batubara..................................................................23


3.2.3 Analisis Petrofisik.................................................................................. 25
3.2.4 Kalibrasi Data Inti Batuan (Core) ke Data Log Sumur (Well Log)..........27
3.2.5 Analisis Penyebaran Parameter Petrofisik.............................................28
3.2.6 Analisis Penyebaran Batubara dan Non Batubara................................29
BAB IV.................................................................................................................. 30
ANGGARAN BIAYA................................................................................................ 30
4.1 RINCIAN BIAYA EKSPLORASI........................................................................30
BAB V.................................................................................................................. 31
PENUTUP.............................................................................................................. 31
5.1 KESIMPULAN............................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 32

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 3

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, berasal dari tumbuhtumbuhan (komposisi utamanya karbon, hidrogen, dan oksigen), berwarna coklat
sampai hitam, sejak pengendapannya terkena proses kimia dan fisika yang
mengakibatkan terjadinya pengkayaan kadungan karbonnya (Wolf,1984, dalam
Kuncoro, 1996).
Di alam kondisi kualitas batubara dijumpai sangat bervariasi, baik secara vertikal
maupun lateral, antara lain bervariasinya kandungan sulfur dan sodium, kondisi
roof dan floor, kehadiran parting dan pengotor, proses leaching. Kondisi tersebut
antara lain dipengaruhi oleh pembentukan batubara yang kompleks, lingkungan
pengendapan yang khas sebagai tempat terbentuknya batubara dan prosesproses geologi yang berlangsung bersamaan atau setelah batubara terbentuk
(Kuncoro, 1996).
Kualitas batubara ditentukan oleh lingkungan pengendapan, aspek fisika, kimia,
dan biologi, yang akan mempengaruhi besarnya kandungan komponen penting
dalam batubara antara lain ash, fixed carbon, moisture, volatile matter, dan
vitrinite reflectance kandungan dari unsur unsur tersebut mempengaruhi
dalam besarnya kalori dan total gas content dalam batubara. Kandungan
komponen - komponen tersebut sangat penting dalam mengetahui kualitas
batubara.
Batubara yang terbentuk di lingkungan back barrier mempunyai kandungan
sulfur tinggi (>1%), demikian juga dengan di lingkungan lower delta plain
kandungan sulfurnya agak tinggi (0.7 % -1 %). Berbeda dengan yang terbentuk
di lingkungan upper delta plain yang kandungan sulfurnya rendah (0.1 % - 0.7
%). Suplai sulfat lebih banyak dari air laut daripada air sungai, sehingga reaksi
lebih mudah terjadi pada batubara yang berasosiasi dengan kondisi marine.
Batubara menjadi sangat penting dan perlu dipelajari karena merupakan salah
satu aspek penting dalam usaha mengembangkan kegiatan penambangan
batubara sebagai penggerak roda ekonomi dan pegembangan batubara sebagai
sumber energi baru yaitu sebagai reservoar coalbed methane. Berdasarkan
uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan antara
kualitas batubara dengan lingkungan pengendapan pembentuk batubara dengan
judul Analisis Fasies dan Karakteristik Pertrofisik Batubara Seam CBM 2, Formasi
Balikpapan, Lapangan X, Cekungan Kutai, Berdasarkan Data Log Sumur dan
Inti Batuan.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 4

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari penelitian skripsi ini adalah untuk menerapkan ilmu yang telah
didapatkan di bangku kuliah dalam praktek yang sebenarnya di lapangan kerja.
Diharapkan tercapai kesinambungan antara teori dengan pengalaman kerja yang
didapatkan dari perusahaan serta merupakan salah satu syarat yang wajib
dilaksanakan dalam memenuhi persyaratan Sarjana Strata-1 pada Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui lingkungan pengendapan batubara seam CBM2, Formasi
Balikpapan, Cekungan Kutai di daerah studi berdasarkan atas data log sumur
dan inti batuan.
2. Mengetahui geometri lapisan batubara pada lapangan X, seam CBM 2,
Formasi Balikpapan, Cekungan Kutai.
3. Mengetahui karekteristik petrofisik batubara pada lapangan X, seam CBM2,
Formasi Balikpapan, Cekungan Kutai.
4. Mengetahui penyebaran lapisan reservoar yang berpotensi pada lapangan
X, seam CBM2, Formasi Balikpapan, Cekungan Kutai.

1.3 JADWAL KEGIATAN


Tahap pengumpulan dan analisis data dalam tugas akhir ini dilaksanakan selama
kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai tanggal 1 Maret sampai dengan 31 Mei 2013
yang dilanjutkan dengan penyusunan karya tulis tugas akhir. Sedangkan untuk
pengambilan dan pengolahan data, dilaksanakan di VICO Indonesia. Fokus kajian
tugas akhir ini yaitu pada lapangan X, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 5

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

1.4 LOKASI
DAERAH

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

PENELITIAN

DAN

KESAMPAIAN

LOKASI
PENELITIAN

Gambar 1.1Lokasi Daerah Penelitian [Balikpapan, Kalimantan Timur]


Fokus kajian tugas akhir ini yaitu pada lapangan X, Cekungan Kutai, Kalimantan
Timur.
(Gambar 1.1).

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 6

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

1.5 METODE PENELITIAN


Metode yang digunakan adalah pemetaan distribusi reservoar secara vertikal
dan lateral dengan mengintegrasikan data log sumur dan data inti batuan
dengan pendekatan sikuen stratigrafi.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka dilakukan empat tahap
utama dalam penelitian ini, meliputi tahap pendahuluan, tahap pengumpulan
data, tahap pengolahan dan analisis data, dan tahap penyusunan laporan.

1.5.1 Tahap Pendahuluan


Tahap pendahuluan ini adalah merupakan tahap persiapan yang dilakukan
penulis sebelum melakukan penelitian atau analisis data. Pada tahap
pendahuluan hal hal yang dilakukan antara lain :
1. Penyusunan proposal penelitian serta kelengkapan administrasi
Pada tahap ini dilakukan dengan maksud melihat kesiapan mahasiswa
sebelum melakukan penelitian dan sesuai dengan peraturan atau
ketentuan yang telah dibuat oleh Jurusan Teknik Geologi, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta.
2. Kajian pustaka
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan gambaran
geologi daerah penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
secara regional maupun lokal keadaan geologi daerah secara umum.
Termasuk pengumpulan dan pembahasan literatur-literatur Lapangan X
terdahulu.

3. Pengumpulan data yang akan dianalisis


Pengumpulan data berupa data sumur, data inti batuan, maupun data
lain yang menunjang penelitian.

1.5.2 Sumber Data


Data yang digunakan dalam melakukan peneletian meliputi data primer dan
data sekunder. Adapun data primer meliputi :
a) Data log sumur digunakan untuk studi sikuen stratigrafi, analisis fasies
dan perhitungan petrofisik yang dikombinasikan dengan hasil analisis
fasies dan hasil analisis proximate yang berupa perhitungan
kandungan ash, fixed carbon, moisture dan volatile matter dari data
inti bor.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 7

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Sedangkan untuk data sekunder meliputi :


a) Penelitian terdahulu tentang geologi regional Cekungan Kutai dan
Lapangan Mutiara
b) Data diskripsi dan analisis inti bor untuk identifikasi fasies
pengendapan, lingkungan pengendapan, analisis volume Ash, Fixed
Carbon, Moisture, dan Volatile matter.

1.5.3 Pengolahan dan Analisis Data


Pada tahapan ini dilakukan analisis geometri dan kualitas reservoar. Reservoar
yang menjadi target penelitian adalah reservoar seam CBM 2 pada Formasi
Balikpapan.
Perangkat lunak pendukung yang digunakan yaitu :
a) Elan digunakan untuk analisis tiap sumur, antar sumur dan kalibrasi data
core dan data log sumur.
b) Petrel digunakan untuk membuat korelasi data log sumur, pembuatan
model pengendapan batubara dan non batubara, dan model penyebaran
parameter parameter petrofisik batubara.
Tahapan ini secara garis besar mencakup beberapa tahap pengerjaan, yaitu:
a) Analisis data log sumur dan data batuan inti serta perhitungan parameter
petrofisik.
b) Korelasi antar sumur secara detil dan terbatas berdasarkan fasies
pengendapan.
c) Pembuatan model fasies pengendapan batubara dan model penyebaran
parameter parameter petrofisik batubara.
Urut-urutan pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir berikut.
(Gambar 1.2).

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 8

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Gambar 1.2

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Diagram Alir Penelitian

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
PAG E | 9

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

1.6 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat keilmuan yang didapatkan adalah :
1. Penelitian ini dapat memberikan kesempatan bagi Mahasiswa untuk
menerapkan ilmu geologi secara langsung di dunia industri minyak dan
gas, sehingga Mahasiswa mengetahui cara dan langkah kerja nyata dalam
pengintegrasian data untuk memberikan hasil analisis yang maksimal.
2. Mahasiswa mampu berfikir secara deskriptif, serta mampu menjawab dan
menyelesaikan persoalan di lapangan, sehingga dapat menerapkan dan
mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di perguruan tinggi,
terutama penerapan ilmu geologi di dalam dunia industri minyak dan gas.
3. Membantu memecahkan permasalahan geologi yang berhubungan
dengan analisis dan intepretasi data bawah permukaan daerah telitian.
4. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi VICO Indonesia
untuk pengembangan Lapangan X sehingga dapat mengoptimalkan hasil
produksi pada dan dapat memberikan gambaran peta lokasi yang
prospek pada Lapangan X.

1.7 PENELITI TERDAHULU


Penyelidikan pendahuluan mengenai endapan batubara di daerah ini telah
dilakukan antara lain ialah :

Agus Subarnas dkk, 1994. Laporan Penyelidikan endapan Batubara di


daerah Kembang Janggul,Kab. Kutai Kartanegara.

Laporan lengkap Eksplorasi Batubara, PT Fajar Sakti Prima (2004),


didaerah Uqmadian Buluqsen, Kec Tabang, Kab Kutai Kartanegara, Prov
Kalimantan Timur.

S.Atmawinata, Peta Geologi Lembar Ancalong, kalimantan Timur, skala 1:


250.000, PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 10

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

BAB II
GEOLOGI REGIONAL DAN DAERAH
PENELITIAN
2.1 GEOMORFOLOGI
2.1.1 Geologi Regional
Cekungan Kutai dibatasi oleh Paternoster platform, Barito Basin, dan Pegunungan
Meratus ke selatan, dengan Schwaner Blok ke barat daya, lalu Tinggian
Mangkalihat di sebelah utara - timur laut, dan Central Kalimantan Mountains
(Moss dan Chambers, 1999) untuk barat dan utara (Gambar 2.1). Cekungan
Kutai memiliki sejarah yang kompleks (Moss et al., 1997), dan merupakan satu satunya cekungan Indonesia yang telah berevolusi dari internal rifting
fracture/foreland basin ke marginal-sag.. Sebagian besar produk awal pengisi
Cekungan Kutai telah terbalik dan diekspos (Satyana et al., 1999), pada Miosen
Tengah sampai Miosen Akhir sebagai akibat dari terjadinya tumbukan / kolusi
block Micro Continent. Dari peristiwa ini menyebabkan adanya pengangkatan
cekungan, perubahan sumbu antiklin dan erosi permukaan yang mengontrol
sedimentasi pada Delta Mahakam. Delta Mahakam terbentuk di mulut sungai
Mahakam sebelah timur pesisir pulau Kalimantan. Dengan garis pantainya
berorientasi arah NE-SW dan dibatasi oleh Selat Makasar, selat yang
memisahkan pulau Kalimantan dan Sulawesi.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 11

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Gambar 2.1

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Peta Regional Cekungan Kutai

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 12

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

2.2 STRATIGRAFI
2.2.1 Stratigrafi Regional Cekungan Kutai
Satyana et all, 1999 dalam An Outline Of The Geology Of Indonesia, 2001
melakukan penelitian dan menyusun stratigrafi Cekungan Kutai dari tua ke muda
sebagai berikut :
1) Formasi Beriun
Formasi

Beriun

terdiri

dari

batulempung,

selang

seling

batupasir

dan

batugamping. Formasi Beriun berumur Eosen Tengah Eosen Akhir dan


diendapkan dalam lingkungan fluviatil hingga litoral.
2) Formasi Atan
Diatas Formasi Beriun terendapkan Formasi Atan yang merupakan hasil dari
pengendapan

setelah

terjadi

penurunan

cekungan

dan

pengendapan

padaFormasi Beriun. Formasi Atan terdiri dari batugamping dan batupasir kuarsa.
Formasi Atan berumur Oligosen Awal.
3) Formasi Marah
Formasi Marah Diendapakan secara selaras diatas Formasi Atan. Formasi Marah
terdiri dari batulempung, batupasir kuarsa dan batugamping berumur Oligosen
Akhir.
4) Formasi Pamaluan
Diendapkan pada kala Miosen Awal hingga Miosen Akhir di lingkungan neritik,
dengan ciri litologi batulempung, serpih, batugamping, batulanau dan sisipan
batupasir kuarsa. Formasi ini diendapkan dalam lingkungan delta hingga litoral.
5) Formasi Bebulu
Diendapkan pada kala Miosen Awal hingga Miosen Tengah di lingkungan neritik.
Ciri litologi Formasi Bebulu adalah batugamping.
6) Formasi Pulubalang
Formasi Pulubalang diendapkan selaras di atas Formasi Pamaluan, terdiri dari
atas selang-seling pasir lanauan dengan disipan batugamping tipis dan
batulempung. Umur dari formasi ini adalah Miosen Tengah dan diendapkan pada
lingkungan sub litoral, kadang-kadang dipengaruhi oleh marine influx. Formasi ini
mempunyai hubungan menjari dengan Formasi Bebulu yang tersusun oleh
batugamping pasiran dengan serpih.
7) Formasi Balikpapan
Formasi Balikpapan diendapkan secara selaras di atas Formasi Pulubalang.
Formasi ini terdiri dari selang seling antara batulempung dan batupasir dengan
sisipan batubara dan batugamping di bagian bawah. Data pemboran yang
LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN
TIMUR
P A G E | 13

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

pernah dilakukan di Cekungan Kutai membuktikan bahwa Formasi Balikpapan


diendapkan dengan sistem delta, pada delta plain hingga delta front. Umur
formasi ini Miosen Tengah Miosen Akhir.
8) Formasi Kampungbaru
Formasi Kampung Baru ini berumur Mio-Pliosen, terletak di atas Formasi
Balikpapan, terdiri dari selang-seling batupasir, batulempung dan batubara
dengan

disipan

batugamping

tipis

sebagai

marine

influx.

Lingkungan

pengendapan formasi ini adalah delta.


9) Formasi Mahakam
Formasi

Mahakam

terbentuk

pada

kala

Pleistosen

sekarang.

Proses

pengendapannya masih berlangsung hingga saat ini, dengan ciri litologi material
lepas berukuran lempung hingga pasir halus.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 14

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Tabel 2.2

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Kolom Stratigrafi Cekungan Kutai

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 15

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

2.2.2 Stratigrafi Daerah Penelitian


Secara regional, daerah penelitian termasuk pada Formasi Balikpapan. Formasi
Balikpapan terdiri dari beberapa formasi, yaitu Formasi Mentawir, Formasi
Maruat, dan Formasi Klandasan. Formasi Balikpapan diendapkan pada Kala
Miosen tengah.Pada derah telitian ini terdapat Formasi Balikpapan tersusun atas
litologi dominan batupasir yang berselingan dengan litologi batulempung dan
perlapisan batubara (Tabel 2.1).

Tabel 2.1

Kolom Stratigrafi Daerah Telitian

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 16

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

2.3 STRUKTUR GEOLOGI


2.3.1 Struktur Geologi Regional Cekungan Kutai
Seperti halnya beberapa cekungan di Asia Tenggara lainnya, half graben
terbentuk selama Eosen sebagai akibat dari fase ekstensional atau pemekaran
regional (Allen dan Chambers, 1998). Pemekaran ini merupakan manifestasi
tumbukan sub lempeng Benua India dengan lempeng Benua Asia yang memacu
pemekaran di sepanjang rangkaian strike-slip fault dengan arah baratlauttenggara (NW-SE) yang merupakan reaktifasi struktur sebelumnya, yaitu sesar
Adang- Lupar dan sesar Mangkalihat.
Cekungan ini mulai terisi endapan sedimen transgresif pada kala Eosen Akhir
hingga Oligosen. Kemudian diikuti oleh sekuen regresif pada kala Miosen Awal
yang merupakan inisiasi kompleks Delta Mahakam saat ini. Proses progadasi
Delta Mahakam meningkat dengan sangat signifikan pada kala Miosen Tengah,
yaitu ketika tinggian Kuching di bagian Barat terangkat dan inversi pertama
terjadi. Progradasi tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Inversi Kedua
terjadi pada masa Mio-Pliosen, ketika bagian lempeng Sula-Banggai menabrak
Sulawesi dan menghasilkan mega shear Palu-Koro.
Pembentukan dan perkembangan struktur utama yang mengontrol sub
Cekungan Kutai Bawah erat kaitannya dengan proses tektonik Inversi Kedua,
yaitu struktur-struktur geologi dengan pola kelurusan arah timurlaut-baratdaya
(NNE-SSW). Menurut Allen dan Chambers, (1998) pola ini dapat terlihat pada
struktur umum yang tersingkap di Cekungan Kutai saat ini, yaitu berupa jalur
sesar-sesar anjakan dan kompleks rangkaian antiklin /antiklinorium.
Perkembangan struktur lainnya adalah pola kelurusan berarah baratlauttenggara
(NW-SE), berupa sesar-sesar normal yang merupakan manifestasi pelepasan
gaya utama yang terbentuk sebelumnya. Sesar-sesar ini terutama berada di
bagian utara cekungan, memotong sedimen berumur Miosen Tengah dan bagian
lain yang berumur lebih tua.

2.3.2 Struktur Geologi Daerah Penelitian


Struktur geologi yang berkembang di daerah telitian adalah perlipatan antiklin.
Perlipatan antiklin ini berarah relatif utara timur laut selatan barat daya, hal
tersebut dapat diketahui berdasarkan dari kenampakan pada peta geologi
daerah telitian (Gambar 2.3), serta laporan internal VICO indonesia. Pola-pola
struktur yang berkembang pada daerah telitian mengikuti pola struktur
Cekungan Kutai yaitu pola anticlinorium yang berarah relatif utara timur laut
selatan barat daya. Struktur pada daerah telitian dikontrol oleh gaya kompresi
pada Cekungan Kutai yang berhubungan dengan pemekaran lantai samudra (sea
floor spreading) di selat Makasar pada akhir Tersier.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 17

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 18

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Gambar 2.3

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Peta Geologi Daerah Penelitian

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 19

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Gambar 2.4

Gambar 2.5

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Foto Satelit Image Landsat : pada daerah penelitian

Foto Satelit Image Landsat : pada daerah penelitian

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 20

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

2.3.3 Tatanan Tectonic Cekungan Kutai


Tatanan tectonic cekungan kutai dapat diringkas sebagai berikut (Gambar
3.1.2).

Gambar 2.6

Awal Synrift (Paleosen ke Awal Eosen): Sedimen tahap ini terdiri dari
sedimen aluvial mengisi topografi NE-SW dan NNE-SSW hasil dari trend
rifting di Cekungan Kutai darat. Mereka menimpa di atas basemen
kompresi Kapur akhir sampai awal Tersier berupa laut dalam sekuen.
Akhir Synrift (Tengah sampai Akhir Eosen): Selama periode ini, sebuah
transgresi besar terjadi di Cekungan Kutai, sebagian terkait dengan rifting
di Selat Makassar, dan terakumulasinya shale bathial sisipan sand.
Awal Postrift (Oligosen ke Awal Miosen): Selama periode ini, kondisi bathial
terus mendominasi dan beberapa ribu meter didominasi oleh akumulasi
shale. Di daerah structural shallow area platform karbonat berkembang
Akhir Postrift (Miosen Tengah ke Kuarter): Dari Miosen Tengah dan
seterusnya sequence delta prograded secara major berkembang terus ke
laut dalam Selat Makassar, membentuk sequence Delta Mahakam, yang
merupakan bagian utama pembawa hidrokarbon pada cekungan. Berbagai
jenis pengendapan delta on dan offshore berkembang pada formasi
Balikpapan dan Kampungbaru, termasuk juga fasies slope laut dalam dan
fasies dasar cekungan. Dan juga hadir batuan induk dan reservoir yang
sangat baik dengan interbedded sealing shale. Setelah periode ini, proses
erosi ulang sangat besar terjadi pada bagian sekuen Kutai synrift.

Tectonic Setting Cekungan Kutai

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 21

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

BAB III
STUDI KHUSUS
3.1 PENYAJIAN DATA
Penelitian fasies batubara dan karakteristik petrofisik batubara Lapangan X,
Formasi Balikpapan, seam CBM2, Cekungan Kutai menggunakan data inti batuan
dan data log sumur. Data inti batuan dan data log sumur mempergunakan 8
buah sumur. Data tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

3.1.1 Data Inti Batuan


Dalam penelitian ini mempergunakan data inti batuan dari 8 buah sumur dengan
rincian data yang didapatkan pada Tabel 3.1. Data tersebut dapat digunakan
untuk mengidentifikasi faises dan karakteristik petrofisik dari batubara, lapangan
X, Formasi Balikpapan, seam CBM2, Cekungan Kutai.

Tabel 3.1

Data Inti Batuan yang tersedia pada sumur

3.1.2 Data Log Sumur


Dalam penelitian mempergunakan data log sumur dari 8 buah sumur dengan
rincian pada Tabel 3.2 dan contoh tampilan log dapat X-1 (Tabel 3.1). Data log
sumur ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi fasie dan karakteristik
petrofisik dari batubara lapangan X, Formasi Balikpapan, seam CBM2,
Cekungan Kutai.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 22

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Tabel 3.2

Gambar 3.3

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Data Log yang tersedia pada sumur

Contoh kurva Log sumur X-1

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 23

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

3.2 HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN


Berdasarkan metode penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, analisis
analisis lingkungan pengendapan, analisis geometri seam, analisis petrofisik dan
analisis penyebaran parameter petrofisik berdasarkan berdasarkan data core dan
data wireline log dari delapan sumur. Penelitian ini difokuskan pada formasi
lapisan batubara seam CBM 2 yang berperan sebagai reservoar.
Dengan melakukan skripsi ini yang berjudul Analisis Fasies Batubara dan
Karakteristik Petrofisik Formasi Balikpapan, Lapangan X, Cekungan Kutai
Berdasarkan Data Log Sumur dan Inti Batuan, diharapkan hasil telitian yang
didapatkan adalah :
1. Kalibrasi data core dan data log sumur seam CBM2
2. Model penyebaran parameter batubara seam CBM2

3.2.1 Analisis Lingkungan Pengendapan


Analisis lingkungan pengendapan batubara seam CBM2 menurut model Horne,
1987 adalah lingkungan pengendapan Transitional Lower Delta Plain (Gambar
3.2) hal ini ditunjukan juga dengan keberadaan batubara seam CBM2 yang
tebalnya dapat mencapai lebih dari 10 m di daerah telitian dan juga dapat
ditunjukan dengan adanya pola log sumur yang sesuai dengan pola yang ada
pada lingkungan pengendapan Transitional Lower Delta Plain menurut Horne,
1987 (Gambar). Disamping itu seam CBM ini memiliki kandungan sulfur agak
rendah dan dibeberapa daerah terdapat spliting.

Gambar 3.4

Lingkungan Pengendapan Seam CBM 2

Penulis melakukan analisis lingkungan pengendapan meurut model Horne, 1978


dengan cara mengidentifikasi pola-pola dari log sumur pada seam CBM 2. Pada
log sumur tersebut penulis mengidentifikasikan bahwa seam CBM 2 termasuk
LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN
TIMUR
P A G E | 24

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

dalam lingkungan pengendapan transitional lower delta plain. Karena pada log
sumur menunjukkan pola menghalus keatas yang menunjukkan adanya endapan
channel, swamp, interdistributary bay, dan creavasse splay (Gambar 3.3, 3.4).

Gambar 3.5

Identifikasi pola log sumur X201 [Horne, 1978]

Gambar 3.6

Identifikasi pola log sumur X71 [Horne, 1978]

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 25

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Gambar 3.7

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Peta Fasies Batubara seam CMB 2

3.2.2 Analisis Geometri Batubara


Analisis geometri seam CBM 2 dilakukan dengan metode pembuatan peta
ketebalan batubara. Dari hasil pembuatan peta ketebalan dan peta kedalaman
batubara (Gambar 3.8 , 3.9) dapat diketahui ketebalan batubara seam CBM 2
pada daerah telitian sekitar 5 35 ft. Selain itu penulis dapat mengidentifikasi
arah pengendapan seam CBM 2, yaitu Barat Laut Tenggara hal tersebut dapat
terlihat dari arah garis konur pada peta ketabalan batubara. Disamping itu
penulis dapat mengidentifikasikan bahwa seam CBM 2 ini semakin menebal ke
arah tenggara dan menipis kearah barat laut hal tersebut terjadi karena
dipengaruhi oleh lingkungan pengendapan. Berdasarkan hasil overlay (Gambar
6.2.3) dari peta ketebalan dan peta kedalaman batubara dapat diketahui
beberapa daerah prospek yaitu berada di kedalaman sekitar 4000 hingga 4400 ft
dengan ketebalan batubara mencapai 35 ft atau 11.67 m.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 26

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Gambar 3.8 Peta Ketebalan Batubara seam CMB 2

Gambar 3.9 Peta Kedalaman Batubara seam CMB 2

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 27

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Gambar 3.10
Peta Ketebalan & Kedalaman Coal Seam CBM2

3.2.3 Analisis Petrofisik


Analisis petrofisik dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan beberapa
analisis data core yang telah didapatkan dari laboratorium berupa hasil
pengukuran dari beberapa analisis. Analisis tersebut mencakup analisis
proximate, analisis ultimate, analisis maceral dan analisis kandungan gas. Pada
analisis petrofisik ini menggunakan data yang dihasilkan dari analisis proximate,
kemudian dari data tersebut dilakukan analisis dengan membuat beberapa
crossplot untuk mendapat rumus yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan parameter petrofisik dan pembuatan model penyebaran parameter
petrofisik.
Dalam perhitungan petrofisik juga memerlukan nilai dari density ash dan density
batubara. Untuk mendapatkan nilai atau harga dari denisity ash dan density
batubara penulis membuat crossplot antara helium density dan % Ash. Penulis
menggunakan helium density dan ash karena helium density mempunyai
hubungan yang baik dengan bahan anorganik seperti Ash. Sebelum penulis
memilih parameter yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan
petrofisik. Terlebih dahulu penulis melakukan analisis dengan cara membuat
crossplot antara density dari data log dengan density dari data core berupa bluk
densit. Dari crossplot penulis mendapatkan hasil yang baik yaitu density dari log
dan density dari data core memiliki korelasi yang baik. Sehingga penulis dapat

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 28

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

menggunakan density dari data log (RHOB) dan density dari data core untuk
melakukan perhitungan petrofisik ke semua sumur yang ada.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 29

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

antara %Gambar
Ash dengan
3.11% Semua Parameter ( Fixed Carbon [A], Moisture [B] dan Volatile Matter [C

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 30

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Dari crossplot tersebut didapatkan beberapa formula yang dapat digunakan


untuk menghitung parameter parameter petrofisik, sebagai berikut :
% Ash = (33.15 x RHOB) 39.29
% Fixed Carbon = 44.73 (0.547 x % Ash)
% Volatile Matter = 39.68 (0.378 x % Ash)
% Moisture = 100 -% Ash -% Fixed Carbon -% Volatile Matter
Setelah penulis melakukan analisis dan mendapatkan formula yang dapat
digunakan untuk perhitungan parameter parameter petrofisik. Kemudian
penulis melakukan analisis untuk mengetahui hubungan antara total gas content
dengan kandungan mean vitrinite reflectance dengan membuat crossplot
(Gambar 6.3.8). Dari crossplot tersebut penulis dapat mengetahui hubungan
antara total gas content.
dengan kandungan mean vitrinite reflectance, yaitu semakin tinggi kandungan
mean vitrinite reflectance maka semakin besar kandungan total gas dan
berdasarkan crossplot tersebut penulis mendapatkan formula yang dapat
digunakan untuk menghitung total gas content.

3.2.4 Kalibrasi Data Inti Batuan (Core) ke Data Log


Sumur (Well Log)
Kalibrasi data inti batuan (core) dengan data log dapat dilakukan setelah
penulis melakukan analisis petrofisik. Karena dengan melakukan analisis
petrofisik penulis dapat mengetahui karakteristik petrofisik dari beberapa
komponen penting yang terkandung di dalam batubara dan dari hasil analisis
petrofisik tersebut juga penulis mendapatkan formula atau rumus yang dapat
digunakan dalam melakukan kalibrasi data inti batuan (core) dan data log.
Kalibrasi ini sangat penting bagi penulis untuk mengetahui hubungan dari
data core dengan data log (Gambar.5.2.1). Dari hasil kalibrasi yang
dilakukan penulis didapatkan hasil yang baik. Sehingga dapat diketahui
hubungan antara data core dengan data log mempunyai korelasi. Sehingga
formula atau rumus yang didapatkan dari analisis petrofisik dapat digunakan
dalam perhitungan parameter petrofisik di sumur sumur yang lainnya.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 31

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

Gambar
Kalibrasi
3.12 Data Inti Batuan (core) ke Data Log Sumur (Well Log)

3.2.5 Analisis Penyebaran Parameter Petrofisik


Setelah dilakukan analisis kualitatif maupun kuantitatif yang menghasilkan nilai
dari parameter petrofisika, lalu diketahui ketebalan reservoar yang berpotensi
coalbed methane, selanjutnya dilakukan pembuatan peta. Pada penelitian ini
pembuatan peta dilakukan dengan menggunakan pendekatan geofisika yang
berisikan analisis variogram, sehingga menghasilkan peta simulasi yang
menggambarkan hubungan antar titik contoh pada jarak tertentu. Pemetaan ini
dilakukan pada Lapangan X, yang menjadi objek kajian penelitian. Peta
Reservoar dibuat terlebih dahulu, untuk mengetahui penyebaran batuan
reservoar di daerah kajian penelitian. Selanjutnya dibuat peta yang menunjukkan
penyebaran properti batuan seperti ash, fixed carbon, dan moisture, yang
menggambarkan lapisan yang berpotensi coalbed methane. Pembuatan peta
properti batuan ini mengacu kepada peta reservoar yang dibuat sebelumnya.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 32

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

3.2.6 Analisis Penyebaran Batubara dan Non Batubara


Peta ini menggambarkan penyebaran batubara yang ada pada daerah kajian
penelitian (Gambar 6.5.1.). Terlihat pada gambar, bahwa batubara yang
ditunjukkan oleh warna hitam, menyebar secara umum di bagian baratlaut
menerus ke bagian tengah hingga ke bagian tenggara sedangkan non
batubara yang ditunjukkan oleh warna kuning. Pada peta penyebaran ini juga
dapat terlihat juga pola pengendapan dari batubara tersebut.

Gambar 3.13
Peta Penyebaran Batubara dan Non Batubara

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 33

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

BAB IV
ANGGARAN BIAYA
4.1 RINCIAN BIAYA EKSPLORASI
ANGGRAN BIAYA EKSPLORASI
BATUBARA

QTY

1
BIAYA MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
.

JUMLAH
R
p.

27.400.000

Rp.
Rp.

4.500.000
1.200.000

Rp.

10.500.000

Rp.

11.200.000

R
p.

62.570.000

1 Paket
1 Paket

Rp.
Rp.

500.000
500.000

1 Buah

Rp.

21.000.000

1 Paket
1 Buah
1 Buah
2
Minggu
2
Minggu
2
Minggu

Rp.
Rp.
Rp.

1.100.000
16.000.000
15.000.000

Rp.

2.800.000

Rp.

1.680.000

Rp.

3.990.000

R
p.

5.400.000

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

1.500.000
400.000
1.000.000
500.000
1.500.000
750.000

4
BIAYA PEMBUATAN LAPORAN HASIL EKSPLORASI
.

R
p.

285.000

Rp.
Rp.

60.000
225.000

R
p.

6.900.000

Rp.
Rp.

2.000.000
4.900.000

Tiket Pesawat PP Jambi - Kalimantan Timur + Transport Lokal


Biaya Penginapan + Makan selama Perjalanan PP

Sewa Mobil Fortuner + Sopir - Samarinda - Cekungan Kutai

Biaya Minyak Kendaraan Mobil ( Jarak 500 Km ) PP

2 Buah
2 Hari
2
Minggu
2
Minggu

2 BIAYA PENGADAAN ALAT - KEGIATAN SURVEY /


. EKSPLORASI
-

Perlengkapan Alat Tulis Menulis ( ATK )


Obat - Obatan ( P3K )
Biaya Pembelian Camera Canon EOS D5 + Lensa + Tripod +
Memory 64Gb
Biaya Perlengkapan Alat Safety Eksplorasi
Biaya Pembelian GPS-MAP 190CSx - Garmin GPS
Biaya Pembelian Acer Ultrabook Intel Core i7 Extreme

Biaya Penginapan (2 Orang) selama Penelitian Eksplorasi

Biaya Konsumsi makan 3 x 2 Orang di Lokasi

Biaya Upah Tenaga Bantu ( Lokal ) + ( Makan 1x ) - 3 Orang

3
BIAYA ANALISIS PENELITIAN BAHAN EKSPLORASI
.
-

Analisis Laboratorium
Analisis Lingkungan Pengendapan
Analisis Geometri Batuan
Analisis Penyebaran Parameter Petrofisik
Analisis Kalibrasi Data Core ke Data Log
Analisis Petrofisik

Biaya Kertas A4 + Tinta Printer


Biaya Print + Jilid Buku Laporan Proposal

1
1
1
1
1
1

Kali
Kali
Kali
Kali
Kali
Kali

Ls
3 Set

5
BIAYA LAIN - LAIN
.
-

Biaya Tak Terduga


Uang Saku selama Survey

Ls
Ls

REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA EKSPLORASI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 34

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

1
.
2
.
3
.
4
.
5
.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

BIAYA MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


BIAYA PENGADAAN ALAT - KEGIATAN SURVEY /
EKSPLORASI
BIAYA ANALISIS PENELITIAN BAHAN EKSPLORASI
BIAYA PENYUSUNAN LAPORAN
BIAYA LAIN - LAIN

TOTAL ANGGARAN BIAYA EKSPLORASI

Rp
.
Rp
.
Rp
.
Rp
.
Rp
.

R
p

27.400.000
62.570.000
5.400.000
285.000
6.900.000

102.555.
000

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada parameter batubara dengan
melakukan analisis pertofisik, analisis model penyebaran parameter petrofisik
batubara dan analisis lingkungan pengendapan, maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
1. Lingkungan pengendapaan lapisan batubara seam CBM 2 berdasarkan
Horne, 1978 adalah Transitional Lower Delta Plain dan Lingkungan
pengendapan lapisan batubara seam CBM 2 berdasarkan Allen, 1998
adalah Delta Plain.
2. Geometri seam CBM 2 dapat diketahui ketebalan batubara seam CBM 2
pada daerah telitian sekitar 5 35 ft dan arah pengendapan seam CBM 2,
yaitu Barat Laut Tenggara. Disamping seam CBM 2 menebal kearah
tenggara dan menipis kearah barat laut.
3. Berdasarkan analisis petrofisik didapatkan karakteristik petrofisik dari
seam CBM 2, nilai tertinggi dari kandungan ash sebesar 2.68 %, fixed
carbon sebesar 46.07 %, volatile matter sebesar 41.28 %, moisture
sebesar 0.11 %, mean vitrinite reflectance sebesar 0.45 %, total gas
content sebesar 127.88 scft/ton dan kalori sebesar 6260 Kcal/kg. Dari hasil
tersebut penulis dapat diketahui bahwa seam CBM 2 memiliki kualitas
yang baik berdasarkan ASTM coal rank yaitu termasuk dalam batubara
jenis bituminous high volatile C, sehingga berpotensi sebagai reservoar
coalbed methane dan sebagai bahan bakar yang ekonomis.
4. Berdasarkan hasil overlay dari peta penyebaran kandungan moisture, peta
fasies batubara, peta kedalaman, peta ketebalan batubara dan peta
geologi. Didapatkan daerah yang berpotensi untuk eksplorasi batubara
dan coalbed methane pada seam CBM2. Daerah telitian ini memiliki
struktur geologi berupa perlipatan antiklin yang berarah utara timur laut selatan barat daya, diendapkan pada lingkungan pengendapan delta plain

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 35

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

yang berdasarkan analisis ultimate didapatkan kandungan sulfur yang


rendah, yaitu sekitar 0.4 %, berada pada kedalaman sekitar 4000 hingga
4400 ft dengan ketebalan batubara mencapai 35 ft atau 11.67 m dengan
kandungan % moisture relatif rendah, yaitu 1.3 %, Sehingga dapat
disimpulakan daerah ini memiliki potensi sebagai daerah eksplorasi
coalbed methane dan batubara pada seam CBM 2.

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 36

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI BATUBARA


DI CEKUNGAN KUTAI, BALIKPAPAN, KALIMANTAN
TIMUR

DAFTAR PUSTAKA
Allen, G. P., Chambers, & J., L. C. (1998). Sedimentation in the Modern and
Miocene Mahakam Delta. IPA.
Bhanja, A. K. (2007). Multi Log Techniques for Estimation of CBM Gas Content
Scores Over the Available Techniques Based on Single Log, A Case Study.
Crain, E. R., & P., E. (2010). Part II Coal. Reservoir Issue.
Fransisca, V. D. (2011). Analisis Fasies Batubara Dan Karakteristik Petrofisik,
Formasi Balikpapan, Lapangan X, Cekungan Kutai Berdasarkan Data Log
Sumur Dan Inti Batuan. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional
Veteran.
Kuncoro, P. B. (1996). Perencanaan Eksplorasi Batubara, Program Pasca Sarjana
Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Lamberson, M. N., & Bustin, R. M. (1993). Coalbed methane characteristics of the
Gates Formation coals, northestern British Columbia: effect of maceral
composition. AAPG Bull,77; p2062-2076.
Rahmat, Basuki, & Ediyanto. (2008). Modul Kompetensi Geologi Level 3 (Bahan
Galian Batubara).

LAPORAN PROPOSAL EKSPLORASI - BATUBARA DI BALIKPAPAN KALIMANTAN


TIMUR
P A G E | 37

Вам также может понравиться