Вы находитесь на странице: 1из 10

TUGAS KEPANITERAAN

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

BALOK SKDN
Posyandu Anggrek III
Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus

Disusun Oleh:
Petrus Philipus Mekas (030.09.181)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT
PUSKESMAS KELURAHAN LEBAK BULUS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 27 OKTOBER 2014 10 JANUARI 2015
JAKARTA
Data Penimbangan
DATA
S

POSYANDU
Jumlah seluruh balita
wilayah posyandu

KETERANGAN
di Jumlah seluruh balita di
posyandu

Anggrek

III

kelurahan Lebak Bulus.


Jumlah balita yang memiliki Jumlah
balita
yang
KMS pada bulan ini di wilayah memiliki KMS pada bulan
kerja posyandu

ini di posyandu Anggrek


III kelurahan Lebak Bulus.
0

Jumlah bayi yang ditimbang Jumlah

balita

yang

bulan ini di wilayah kerja ditimbang bulan ini di


posyandu

posyandu

Anggrek

III

kelurahan Lebak Bulus.


Balita yang ditimbang naik Jumlah balita yang N di

berat

badannya

dilakukan
garis
BGM

pada

penimbangan

pertumbuhannya

saat posyandu

Anggrek

III

dan kelurahan Lebak Bulus.


pada

KMS naik (N)


Balita yang berat badannya Jumlah balita yang BGM
dibawah garis merah pada KMS di posyandu Anggrek III
kelurahan Lebak Bulus.

A. Jenis Data
1. Jumlah balita yang ada (S) di wilayah posyandu Anggrek III
Puskesmas kelurahan Lebak Bulus.
2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K), di wilayah
posyandu Anggrek III Puskesmas kelurahan Lebak Bulus.
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, di
wilayah posyandu Anggrek III Puskesmas kelurahan Lebak Bulus.
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan,
di wilayah posyandu Anggrek III Puskesmas kelurahan Lebak Bulus.
5. Jumlah balita yang bawah garis merah pada KMS (BGM) pada bulan
penimbangan di wilayah posyandu Anggrek III Puskemas kelurahan
Lebak Bulus.
B. Sumber Data

Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di


posyandu Anggrek III yang ada di wilayah Puskesmas kelurahan Lebak
Bulus.
C. Periode Waktu
Setiap bulan dikumpulkan melalui Posyandu Anggrek III di
wilayah Puskesmas kelurahan Lebak Bulus.
D. Pengolahan
Dalam Pengolahan penghitungan N dan D harus benar. Misalnya
seorang anak setelah ditimbang mengalami kenaikan berat badan 0,1 kg,
ketika data berat badan tersebut dipindahkan ke KMS ternyata tidak naik
mengikuti pita warna, pada contoh ini anak tidak dikelompokkan sebagai
balita yang mengalami kenaikan berat badan.
Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau
dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S dan BGM/D untuk masing
masing Posyandu.
Setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan
petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan
analisis SKDN. Analisisnya terdiri dari:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang
ada di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S
x 100%), hasilnya minimal harus mencapai 80% , apabila dibawah
80%

maka

dikatakan

partisipasi

masyarakat

untuk

kegiatan

pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah


rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh
petugas kesehatan ataupun kader Posyandu dan memungkinkan balita
ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan
berat badannya.
2. Tingkat Liputan Program
Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah
seluruh balita yang ada di wilayah Posyandu atau dengan
menggunakan rumus (K/S x 100%). Hasil yang didapat harus 100%.
2

Alasannya balita balita yang telah mempunyai KMS telah


mempunyai alat instrumen untuk memantau berat badannya dan data
pelayanan kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat
KMS maka pada dasarnya program posyandu tersebut mempunyai
liputan yang sangat rendah atau biasa juga dikatakan balita yang
seharusnya mempunyai KMS karena memang mereka (Balita) masih
dalam fase pertumbuhan ini telah kehilangan kesempatan untuk
mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam KMS tersebut.
Khusus untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan
rumus ((S-K)/S x 100%), yaitu jumlah balita yang ada di wilayah
Posyandu dikurangi jumlah balita yang mempunyai KMS, hasilnya
dibagi dengan jumlah balita di wilayah posyandu tersebut, semakin
tinggi Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah
kemauan orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal
KMS sangat baik untuk memantau pertumbuhan berat badan balita
atau juga pola pertumbuhan berat badan balita.
3. Indikator lainnya
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang.Sebaiknya
semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat
badannya.
4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop-Out, yaitu balita
yang sudah mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat
badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk
selalu mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumusnya yaitu jumlah
balita yang telah mendapatkan KMS dikurangi dengan jumlah balita
yang ditimbang, dan hasilnya dibagi dengan balita yang mempunyai
KMS ((K-D)/K x 100%)
5. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan anatara
jumlah balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah
3

(BGM) dibagi dengan banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada


bulan penimbangan (D). rumusnya adalah (BGM/D x 100%).
6. Indikator lainnya adalah kesinambungan program yaitu jumlah balita
yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang memiliki KMS di
wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/K x 100%).
E. Penyajian
1. Penyajian dalam bentuk tabular dan grafik/balok
2. Di tingkat Posyandu pada grafik/balok SKDN

SKDN Posyandu Anggrek III Wilayah Cakupan


Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus Periode Agustus-Oktober 2014
Agustus 2014

September 2014

BG

Oktober 2014

BG

M
79

79

77

62

M
79

79

78

64

BG
M

77

77

77

60

BALOK SKDN
POSYANDU ANGGREK III
PUSKESMAS KELURAHAN LEBAK BULUS

Tabel Pencapaian Program SKDN


RUMUS

BULAN
Agustus 2014

September

Oktober 2014

D/S (%)

97,64

2014
98,70

100

N/D (%)

80,51

82,05

77,92

K/S (%)

100

100

100

D/K (%)

97,46

98,73

100

(K-D)/K (%)

2,53

1,26

0,00

BGM/D (%)

0,00

0,00

0,00

Grafik Pencapaian Progrm SKDN bulan Juli- Agustus 2014

Penjelasan Pencapaian Program SKDN


Penilaian data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau
dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan(K-D)/K (%) untuk
masing masing Posyandu di kelurahan Lebak Bulus.
Berikut ini adalah analisis SKDN berdasarkan hasil pencapaian program
SKDN yang telah disebutkan di atas:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada
di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x
100%). Target tingkat partisipasi masyarakat di wilayah Puskesmas
kelurahan Lebak Bulus adalah 80%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan
bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita baik bulan
Agustus-Oktober 2014 sudah mencapai target, yaitu 98%, 99% dan 100%.
Jika tidak mencapai target, hal ini akan berakibat pada balita tidak akan
terpantau oleh petugas kesehatan ataupun kader Posyandu dan
memungkinkan balita ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau
pola pertumbuhan berat badannya.
2. Kecenderungan Status Gizi
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Target
7

kecenderungan status gizi di wilayah Puskesmas kelurahan Lebak Bulus


adalah 80%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat
kecenderungan status gizi pada bulan Agustus - Oktober 2014 adalah 81%,
82% dan 78% yang mana masih di bawah target.
3. Tingkat Liputan Program
Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh
balita yang ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus
(K/S x 100%). Target tingkat liputan program di wilayah Puskesmas
kelurahan Lebak Bulus adalah 80%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan
bahwa tingkat liputan program posyandu di wilayah Puskesmas kelurahan
Lebak bulus sudah mencapai target dimana pencapaian di bulan Agustus Oktober 2014 adalah 100%, 100% dan 100% dan perlu dipertahankan.
4. Kesinambungan Program
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang
memiliki KMS di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus
(D/K x 100%). Target kesinambungan program di wilayah Puskesmas
kelurahan Lebak Bulus adalah 70%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan
bahwa tingkat kesinambungan program pada bulan Agustus-Oktober2014
sudah sangat baik yaitu 97%, 99% dan 100%. Hal ini sudah baik dan perlu
dipertahankan.
5. Indikator lainnya adalah Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah
mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi
kemudian tidak pernah datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan
pelayanan kesehatan. Rumusnya adalah jumlah balita yang telah mendapat
KMS dibagi dengan jumlah balita ditimbang hasilnya dibagi dengan balita
yang punya KMS yaitu (K-D)/ K x 100 %. Pada Posyandu Anggrek III
Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus di dapatkan presentase drop out pada
bulan Agustus sebesar 2%, September 1%, dan Oktober 0%.
6. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan jumlah
balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi
8

dengan banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada bulan penimbangan


(D), rumusnya adalah (BGM/Dx100%). Di Posyandu Aggrek I Puskesmas
Kelurahan Lebak Bulus di bulan Agustus sebesar 0%, September 0%,
Oktober 0%. Hal ini sebenarnya bukan indikator yang baik untuk menilai
SKDN, di karenakan pada satu posyandu diperlukan kerja keras kader
untuk menghilangkan bayi BGM.

KESIMPULAN
Dari hasil penilaian data SKDN di wilayah Puskesmas Kelurahan Lebak
Bulus didapatkan bahwa Jumlah balita yang ada(S), Jumlah balita yang memiliki
Kartu Menuju Sehat (K), Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan
penimbangan, danjumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan
penimbangan serta Penilaian perhitungan data SKDN atau dalam bentuk proporsi
misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan(K-D)/K (%) untuk masing masing Posyandu
di Kelurahan Lebak Bulus , didapatkan hasil yang sudah baik namun ada beberapa
hal yang perlu ditingkatkan. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor yang
ada, dimana salah satunya yang penting adalah peran masyarakat, terutama di
wilayah puskesmas Kelurahan Lebak Bulus dalam berperan aktif dalam kegiatan
POSYANDU yang ada, hal ini masih kurang maksimal, yang berakibat pada
keikut sertaan balita yang kurang atau dibawah target, sehingga data SKDN yang
ada, hasilnya tidak sesuai dengan program kerja yang di tetapkan oleh puskesmas
Kelurahan Lebak Bulus.

Вам также может понравиться