Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dan masih banyak aplikasi ilmu geologi lainnya dan hampir semua bidang ilmu
yang berhubungan dengan bumi selalu mernbutuhkan pengetahuan tentang
geologi.
mengenai
kejadian
dim
Dari apa yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui beberapa kepentingan
dalammempelajari ilmu geologi. Dibawah ini beberapa kepentingan tersebut:
Ilmu geologi dapat membantu untukmengetahui dan memahami awal terjadi dan
struktur dari bumi sebagai planet khususnya daratandan lautan yang menyusun
kerak bumi.
Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan sumber daya air, karena
keberadaan air sangat tergantung juga pada jenis atau macam batuannya.
https://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/24/cabang-aplikasi-danmanfaat-dari-ilmu-geologi/
Pengertian Fosil
Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam
tanah. Fosil adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa
geologis atau prasejarah yang telah berlalu.
Fosil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada zaman dahulu (lebih
dari 11.000 tahun) terjebak dalam lumpur atau pasir dan kemudian jasadnya
tertutup oleh endapan lumpur. Endapan lumpur tersebut akan mengeras menjadi
batu di sekeliling mahluk hidup yang terkubur tersebut.
Dari fosil yang ditemukan, yang paling banyak jumlahnya adalah yang sangat
lembut ukurannya seperti serbuk sari, misalnnya foraminifera, ostracoda dan
radiolarian. Sedangkan, hewan yang besar biasanya hancur bercerai-cerai dan
bagian tertentu yang ditemukan sebagai fosil.
Bentuk fosil ada dua macam yaitu fosil cetakan dan jejak fosil. Fosil cetakan
terjadi jika kerangka mahluk hidup yang terjebak di endapan lumpur meninggalkan
bekas (misalnya tulang) pada endapan tersebut yang membentuk cetakan. Jika
cetakan tersebut berisi lagi dengan endapan lumpur maka akan terbentuk jejak fosil
persis seperti kerangka aslinya.
Berdasarkan ukurannya, jenis fosil dibagi menjadi :
a. Macrofossil (Fosil Besar) , dipelajari tanpa menggunakan alat bantu
b. Microfossil (Fosil Kecil), dipelajari dengan alat bantu mikroskop
c. Nannofossil (Fosil Sangat kecil), dipelajari menggunakan batuan mikroskop khusus (dengan
pembesaran hingga 1000x)
Kegunaan Fosil :
Untuk mengidentifikasi unit-unit strartigrafi permukaan bumi, atau untuk mengidentifikasi umur relatif
clan posisi relatif batuan yang mengandung fosil. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan mempelajari
fosil indeks. Persyaratan bagi sutau fosil untuk dapat dikategorikan sebagai fosil indeks adalah : (a).
terdapat dalam jumlah yang melimpah dan mudah diidentifikasi; dan (b). memiliki distribusi
horizontal yang luas, tetapi dengan distribusi vertikal yang relatif pendek (kurang lebih 1 juta tahun).
Menjadi dasar dalam mempelajari paleoekologi dan paleoklimatologi. Struktur dan distribusi fosil
diasumsikan dapat mencerminkan kondisi lingkungan tempat tumbuhan tersebut tumbuh dan
bereproduksi.
Untuk mempelajari paleofloristik, atau kumpulan fosil tumbuhan dalam dimensi ruang dan waktu
tertentu. Hal ini dapat memberikan gambaran mengenai distribusi populasi tumbuhan dan
migrasinya, sebagai respon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan masa lampau.
Menjadi dasar dalam mempelajari evolusi tumbuhan yaitu dengan cara mempelajari perubahan
suksesional tumbuhan dalam kurun waktu geologi.
merupakan
proses
penimbunan
sisa-sisa
hewan
atau
tumbuhan
yang
terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara
menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu
antara lain:
Mengalami pengawetan
1.
Pertrifaksi, berubah menjadi batu oleh adanya bahan-bahan : silika, kalsiumkarbonat, FeO, MnO
dan FeS. Bahan itu masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
sehingga menjadi keras/membatu menjadi fosil.
2.
Proses Destilasi, tumbuhan atau bahan organik lainnya yang telah mati dengan cepat tertutup oleh
lapisan tanah.
3.
Proses Kompresi, tumbuhan tertimbun dalam lapisan tanah, maka air dan gas yang terkandung
dalam bahan organic dari tumbuhan itu tertekan keluar oleh beratnya lapisan tanah yang
menimbunnya. Akibatnya, karbon dari tumbuhan itu tertinggal dan lama kelamaan akan menjadi
batubara, lignit dan bahan bakar lainnya.
4.
Impresi, tanda fosil yang terdapat di dalam lapisan tanah sedangkan fosilnya sendiri hilang.
5.
Bekas gigi, kadang-kadang fosil tulang menunjukan bekas gigitan hewan carnivore atau hewan
pengerat.
6.
7.
Gastrolit, batu yang halus permukaannya ditemukan di dalam badan hewan yang telah menjadi
fosil.
8.
Liang di dalam tanah, dapat terisi oleh batuan dan berubah sebagai fosil, merupakan cetakan.
9.
Pembentukan Kerak, hewan dan tumbuhan terbungkus oleh kalsiumkarbonat yang berasal dari
travertine ataupun talaktit.
10. Pemfosilan di dalam Tuff, pemfosilan ini jarang terjadi kecuali di daerah yang berudara kering
sehingga bakteri pembusuk tidak dapat terjadi.
11. Pemfosilan dengan cara pembekuan, hewan yang mati tertutup serta terlindung lapisan es dapat
membeku dengan segera. Oleh karena dinginnya es maka tidak ada bakteri pembusuk yang hidup
dalam bangkai tersebut.
C.
Fosil hidup
Istilah fosil hidup adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang
menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup
antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu
kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau
sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.
D.
Jenis Fosil
1.
Organisme itu sendiri (Fosil yang dihasilkan dari organisme itu sendiri)
Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat beruba
tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari
tubuhnya yang keras. Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap (utuh) tersipan.
misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam amber
(getah tumbuhan).
Petrified wood atau fosil kayu dan juga mammoths yang terbekukan, and juga mungkin anda
pernah lihat dalam filem berupa binatang serangga yang tersimpan dalam amber atau getah
tumbuhan. Semua ini biasa saja berupa asli binatang yang tersimpan.
2.
1.
Trace fossil biasanya terawetkan pada lingkungan yang berlawanan dengan pengendapan fosil
kerangka misalnya perairan dangkal dengan energy tinggi, batu pasir laut dangkal dan batu lanau
laut.
2.
Trace fossil tidak dipengaruhi oleh diagenesa bahkan diperjelas secara visual oleh proses
diagenesa.
E.
1.
Histometabasis, Penggantian sebagian tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral lain (cth :
silika) dimana fosil tersebut diendapkan
2.
3.
Rekristalisasi, Berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P & T yang tinggi, sehingga
molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi
kristalin
4.
5.
Dehydrasi/Leaching/Pelarutan
6.
7.
http://geoenviron.blogspot.com/2012/03/proses-pemfosilan-atau-fosilisasi.html