Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENYELESAIAN KASUS
Bab ini adalah bagian khusus yang menjelaskan penyelesaian masalah
pada
pelaksanaan kerja praktek. Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, landasan teori, metodologi penelitian sesuai
kasus yang diselesaikan, penyelesaian kasus berupa pengumpulan data dan
pengolahan data, serta analisis dan penutup
3.1
Pendahuluan
Pendahuluan berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan
Latar Belakang
Persaingan pada industri manufaktur saat ini semakin ketat. Setiap
Rumusan Masalah
Mengukur produktivitas dari mesin kiln 4W1 dengan mempertimbangkan
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisa produktivitas mesin kiln 4W1 indarung IV PT. Semen
Padang
2. Mengetahui kriteria yang paling berpengaruh dalam produktivitas
klinker dan kriteria yang harus diperhatikan dan diperbaiki guna
meningkatkan produktivitas.
3. Memberikan usulan dalam upaya peningkatan produktivitas.
3.1.4
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam studi ini adalah :
1. Produktivitas yang diukur adalah mesin kiln Mill (4W1) Indarung 4.
2. Data historis yang digunakan adalah selama 2 tahun terhitung sejak
Januari 2013 Desember 2014
3. Kriteria produktivitas yang diukur sebanyak 6 kriteria.
4. Penelitian dilakukan hanya sampai tingkat pengukuran produktivitas
dan pemberian usulan perbaikan.
20
3.2
Landasan Teori
Berikut ini adalah penjabaran mengenai teori-teori pendukung dalam
Pengertian Produktivitas
Istilah produktivitas pertama kali muncul tahun 1776 dalam naskah yang
disusun oleh Qusney dari Perancis. Namun filosofi dan keberadaan produktivitas
sudah ada sejak awal peradaban manusia di muka bumi ini. Makna dari
produktivitas adalah suatu upaya atau keinginan manusia untuk selalu
meningkatkan kualitas hidupnya dengan menggunakan sumber daya sekecil
mungkin. Penerapan aliran produksi yang searah dan lancar maupun penanganan
beberapa proses sekaligus sangat berguna bagi penyempurnaan produktivitas
kerja, kualitas, waktu penyerahan produksi, tingkat persediaan, dan pemanfaatan
ruang (Suzaki, 1987). Produktivitas tidak sama dengan produksi tetapi produksi,
performasi kualitas, hasil-hasil merupakan komponen dari usaha produktivitas.
Dengan demikian, produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektifitas
dengan
efisien (Gasperz, 1998).
3.2.2
21
Rasio 2=
22
level 3level 0
( 30)
(1)
Sedangkan untuk menghitung skala antara level 3 sampai dengan level 10 dengan
menggunakan formulasi:
Level 4 Level 9
level 10level 3
(103)
(2)
23
b. Weight (Bobot)
Besarnya bobot dari setiap kriteria mempunyai pengaruh yang berbedabeda terhadap tingkat produktivitas yang diukur, maka dari itu perlu dicatat
persentase kepentingan total produktivitas. Penentuan bobot dapat dilakukan
melalui wawancara dengan pihak yang mengerti mengenai department yang akan
diukur produktivitasnya.
c. Value (Nilai)
Nilai yang dihasilkan dari perkalian skor pada kriteria tertentu dengan
bobot kriteria tersebut.
d. Performance Indicators
Pada bagian ini terdapat tiga bagian, yaitu :
Current
Previous
currentprevious
100
previous
(3)
current300
100
300
3.2.4
(4)
Diagram sebab akibat adalah gambar pengubahan dari garis dan simbol
yang didesain untuk mewakili hubungan yang bermakna antara akibat dan
penyebabnya. Dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943 dan
terkadang dikenal dengan diagram Ishikawa. Diagram sebab akibat adalah suatu
pendekatan terstruktur yang memungkinkan analisis yang lebih terperinci untuk
menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian dan kesenjangan
yang ada. Diagram sebab akibat dapat digunakan apabila pertemuan diskusi
dengan menggunakan brainstorming untuk mengidentifikasi mengapa suatu
24
masalah terjadi, diperlukan analisis lebih terperinci dari suatu masalah dan
terdapat kesulitan untuk memisahkan penyebab dan akibat. Untuk mencari faktorfaktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja maka orang akan
selalu mendapatkan bahwa lima faktor penyebab utama signifikan yang perlu
diperhatikan, yaitu (Nurdin, 2004):
1.
2.
3.
4.
5.
Manusia (Man)
Metode Kerja (Work Method)
Mesin/Peralatan Kerja Lainnya (Machine/Equipment)
Bahan Baku (Raw Material)
Lingkungan Kerja (Work Environment)
3.3
Metodologi Peneletian
Metodologi penelitian berisikan tahapan-tahapan yang digunakan dalam
25
3.3.1
Obyek Penelitian
Pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah mesin Kiln pada Pabrik
Indarung IV. Alasan utama yang mendasari pemilihan objek penelitian ini adalah :
1. Mesin Kiln sering menghasilkan output yang kurang dari target
2. Mesin Kiln merupakan mesin yang berpengaruh cukup besar dalam
pembuatan semen, sehingga perlu adanya peningkatan produktivitas.
3.3.3
Studi Penelitian
Studi pendahuluan diperlukan untuk meneliti lebih lanjut apa yang akan
26
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian yang dapat
dilihat pada Gambar 3.2.
27
3.4
Penyelesaian Kasus
Berikut adalah penyelesaikan kasus yang dibahas, berupa pengumpulan
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berguna nantinya untuk melakukan pengolahan
e.
f.
g.
h.
i.
Rate)
Total Jam Mesin Berhenti
Total Jam Mesin Normal
Total Hari Operasi
Frekuensi Perawatan Mesin
Biaya Pemeliharaan Mesin
Data RKAP dan Realisasi Produksi Klinker dapat dilihat pada Tabel 3.1
dibawah ini.
29
Data jumlah konsumsi bahan bakar batubara dapat dilihat pada Tabel 3.2
dibawah ini.
30
Data jumlah kiln feed dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.
31
Data kinerja mesin Kiln Mill dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini
32
Data rekapitulasi waktu mesin beroperasi, stop dan jumlah hari aktif dapat
dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 dibawah ini.
33
34
35
3.4.2
Pengolahan Data
Berikut ini adalah pengolahan data dalam pengukuran produktivitas
36
Rasio 1=
Rasio 2=
Rasio3=
Rasio 5=
Rasio6=
Perhitungan rasio digunakan untuk menunjukkan produktivitas dari faktorfaktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan keluaran dari total ouput yang
dihasilkan per input yang digunakan. Hasil dari perhitungan tiap rasio dapat
dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Rasio Masing-masing Kriteria
37
38
Interval Sasaran
39
Contoh perhitungan :
Rasio 1 :
Level 1 Level 2
level 3level 0
( 30)
203.741173.884
3
= 9.952
Level 4 Level 9
level 10level 3
(103)
264.863193.789
7
= 8.732
=
Rasio 2 :
Level 1 Level 2
level 3level 0
( 30)
4.9435.147
3
= - 0,068
Level 4 Level 9
level 10level 3
(103)
4.4484.943
7
= - 0.071
=
Rasio 3 :
Level 1 Level 2
level 3level 0
( 30)
0.6360.625
3
40
= 0.004
Level 4 Level 9
level 10level 3
(103)
0.7630.636
7
= 0.018
=
41
42
800
700
600
500
400
300
200
100
li
em
be
r
N
ov
em
be
r
Ju
Se
pt
ei
M
ar
et
M
em
be
r
ov
em
be
r
Ja
nu
ar
i
N
li
Ju
Se
pt
ei
M
Ja
nu
ar
i
M
ar
et
43
Contoh perhitungan :
44
2.
3.
Februari 2013
currentprevious
100
IP
=
previous
425195
100
=
195
= 117.9 %
Maret 2013
currentprevious
100
IP
=
previous
706425
100
=
425
= 66.1 %
April 2013
currentprevious
100
IP
=
previous
464706
100
=
706
= -34.3 %
2.
3.
Februari 2013
current300
100
IP
=
300
425300
100
=
300
= 41.67 %
Maret 2013
current300
100
IP
=
300
706300
100
=
300
= 135.33 %
April 2013
current300
100
IP
=
300
464300
100
=
300
= 54.67 %
45
Analisis
Setelah dilakukan pengolahan data, kemudian dilakukan analisis terhadap
Analisis Produktivitas
46
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
RKAP
Realisasi
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
RKAP
Realisasi
47
48
3.5.3
Analisis Sebab-Akibat
Analisis terhadap faktor yang memberikan kontribusi terbesar penyebab
Manusia / Operator
Biro pemeliharaan bertugas dalam melakukan perawatan mesin, namun
fungsi organisasi pemeliharaan (notificator, planner, executor, engineer
dan material control) masih belum jelas dan tidak terkoordinir dengan
baik, masih terjadi rangkap fungsi sehingga kinerja pemeliharaan tidak
2.
optimal.
Mesin / Peralatan
Mesin kiln harus beroperasi selama 24 jam, dan hanya ada satu mesin kiln
di Pabrik Indarung IV, hal tersebut menyebabkan beban kerja mesin yang
sangat besar sehingga mengakibatkan sering terjadinya kerusakan pada
mesin.
49
3.
4.
5.
efektif.
Metode Kerja
Terkait dengan penggunaan mesin secara kontinu yang memicu terjadinya
kerusakan, maka operator ataupun petugas pemeliharaan bertuga untuk
melakukan perawatan seperti patching, bricking, dan perbaikan peralatan
mekanik dan listrik.
3.5.4
50
rentang nilai naik-turun yang cukup jauh. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
kriteria penunjang produktivitas tidak konsisten.
3.5.5
51
100
97
94
91
88
85
82
79
76
73
70
41640 41671 41699 41730 41760 41791 41821 41852 41883 41913 41944 41974
52
Standar
Standar Min
380
360
340
320
300
280
260
240
220
200
41640 41671 41699 41730 41760 41791 41821 41852 41883 41913 41944 41974
Realisasi
Standar
Standar M in
53
Berdasarkan grafik diatas dapat terlihat bahwa jumlah kiln feed yang
digunakan per jam nya selalu kurang dari standar desain kapasitas perusahaan
yaitu 340-360 ton/jam. Penggunaan kiln feed masih berkisar antara 70 % - 77 %.
Maka dari itu untuk meningkatkan rasio 3, perlu ditingkatkan jumlah kiln
feed yang diolah dalam Kiln Mill. Namun hal ini berkaitan dengan mesin Raw
Mill yang menghasilkan rawmix yang akan diolah di kiln. Selain itu diperlukan
pengendalian kualitas kiln feed terkait dengan senyawa yang terkandung
didalamnya sehingga reaksi pembakaran kiln dapat berjalan dengan baik.
c. Selain kedua rasio yang perlu di prioritaskan peningkatannya. Rasio lain seperti
rasio 2, rasio 4, rasio 5 dan rasio 6, juga perlu diperhatikan. Meskipun keempat
rasio tersebut sudah menunjukkan kinerja yang baik, namun hal tersebut harus
tetap berjalan konsisten dan sedapat mungkin ditingkatkan agar semakin
menunjang peningkatan produktivitas.
3.5.6
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
Jan
Feb
M ar
Apr
M ay
Jun
Produksi 2013
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Produksi 2014
54
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian
adalah:
1.
2.
55
3.
3.6.2
yang dilakukan.
Meningkatkan produktivitas raw mix yang akan digunakan sebagai
kiln feed.
Melakukan quality control terhadap bahan baku dan produk.
Menetapkan target yang realistis terhadap kondisi equipment.
Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan untuk pengembangan
2.
3.
4.
56