Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
No. Dokumen
No. Revisi
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Halaman
eosin
2%
dimaksudkan
untuk
lebih
jelas
Tujuan
diperiksa fesesnya.
Kebijakan
Prosedur
Object glass
Cover glass
Mikroskop
9
Bahan:
Larutan eosin 2 %
2.
Cara Kerja:
1. Diperiksa
feces
secara
makroskopis
meliputi
:
warna,konsistensi,darah,lendir,cacing dewasa,bau
2. Disiapkan objek glass yg bersih dan bebas lemak
3. Ditetesi dengan 1 tetes larutan NaCl 0,9% atau,eosin 2 %
4. Diamabil satu ujung feces dengan lidi
5. Dicampur dengan larutan NaCl 0,9% atau,eosin 2 %
6. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan
100x
7. Diperiksa
feces
secara
makroskopis
meliputi:
eritrosit,leukosit,telur cacing,larva cacing,amoeba
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
PEMERIKSAAN HBSAG
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Pemeriksaan Glukosa
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode
: GOD PAP
Merupakan
produk
akhir
metabolisme
karbohidrat
dan
Kebijakan
Prosedur
Standar
Sampel
Standar
5 ul
Sampel
5 ul
Reagen Kerja
500 l
500 l
PEMERIKSAAN CHOLESTROL
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
500 l
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode :
CHOD-PAP
Kebijakan
Prosedur
Sampel
Larutan
standar
Reagen
Blanko
Standar
Sampel
5 l
5 l
500 l
500 l
Kerja
dengan menekan
Lingkup Dokumentasi
PEMERIKSAAN LDL
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode
: Test warna-Enzymatik
Kebijakan
Prosedur
a. Bahan
b. Alat
: Serum
:
1. Tabung
2.Mikropipet
3. Yellow tip . blue tip
4.Centrifuge
5.Photometer
c.Reagensia
: 1. Rg cholestrol
2. Rg LDL
d.Cara Kerja
PEMERIKSAAN HDL
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode
: Test warna-Enzymatik
Kebijakan
Prosedur
a.Bahan
b.Alat
: Serum
:
1. Tabung dan rak tabung
2.Mikropipet
3. Yellow tip . blue tip
4.Centrifuge
5.Photometer
c.Reagensia
: 1. Rg cholestrol
2. Rg HDL
d.Cara Kerja
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
No. Dokumen
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
Tanggal terbit
11 September 2014
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Metode
: GOD-PAP
Kebijakan
Prosedur
Sampel
Larutan
standar
Reagen
Blanko
Standar
Sampel
5 l
5 l
500 l
500 l
Kerja
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
Tanggal terbit
11 September 2014
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Metode
: BCG (Bromcresol Green
Protein yang larut dalam air dan juga dalm konsentrasi larutan
garam yang sedang.
Untuk mengetahui kadar albumin dalam serum penderita
Kebijakan
Prosedur
Reagen
E. Bahan
F. Alat
Fotometer
Tabung reaksi dan rak tabung
Yellow tip . blue tip
Blue dan Yellow tipe
Cara kerja :
1.Disiapkan tabung reaksi
2.Pipet masing-masing ke dalam tabung :
Sampel
Larutan
standar
Reagen
Blanko
Standar
Sampel
5 l
5 l
500 l
500 l
Kerja
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode
Kebijakan
Prosedur
Sampel
Larutan
standar
Reagen
Blanko
Standar
Sampel
10 l
10 l
500 l
500 l
Kerja
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode
Jen Drassik-Grof
Bilirubin Direk
Bilirubin bekerja berdasarkan reaksi diazo, yaitu reaksi
langsung antara bilirubin dengan diazo yang akan menghasilkan
Azobilirubin yang berwarna merah muda . Intensitas warna
yang terbentuk setara dengan kadar bilirubin dan selanjutnya
diukur dengan fotometer.
Reaksi Bilirubin Direk
Bilirubin + DSA Direk Azo Bilirubin
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Sampel
Serum
100 l
100 l
R eagen 1
100 l
100 l
Reagen 2
25 l
NaCl
1000 l
1000 l
2. Inkubasi selama 5 menit pada suhu 37C kemudian dibaca
pada layar fotometer menekan Bil.Direct
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
Billirubin Total
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Kebijakan
Prosedur
Sampel
Serum
100 l
100 l
Reagen 1
100 l
100 l
Reagen 3
25 l
Reagen 2
500
500 l
500 l
PEMERIKSAAN UREA
No. Dokumen
No. Revisi
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode
Halaman
Kebijakan
Prosedur
Standar urea
Cara kerja :
1.Disiapkan tabung reaksi
2.Pipet masing-masing ke dalam tabung :
Sampel
Larutan
standar
Reagen
Blanko
Standar
Sampel
10 l
10 l
500 l
500 l
Kerja
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Metode
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Prosedur
500 ul
Serum
50 ul
SGPT
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Serum
Reagen Kerja
klinipet
Tip
Cara Kerja:
Reagen Kerja
Serum
50 ul
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
Pemeriksaan Urinalisa
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
pH
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Tujuan
Kebijakan
a.
Prosedur
Alat - alat
2) Kaca preparat
3) Bunsen
4) Pipet tetes
5) Mikroskop
b. Bahan - bahan
Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :
1) Sputum
2) Larutan basic fuchsin
3) Asam alkohol
4) Methylen blue
5) Oil imersi
c.Cara kerja
1) Sputum di ambil dengan ose dan dibuat sediaan dengan
2)
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Tujuan
Strip
Pipet otomatis
Handscone
Bahan :
Deluen
Serum
Cara Kerja :
Pemeriksaan HIV :
1. Masukkan 10 mikroliter serum pasien terinfeksi HIV/AIDS
yang akan diperiksa ke lubang sampel dengan
menggunakan pipet otomatis
2. Tambahkan 3 4 tetes deluen
3. Hasil dibaca setelah 5 10 menit
4. Lakukan hal yang sama pada serum pasien yang tidak
terinfeksi HIV/AIDS
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
PEMERIKSAAN WIDAL
No. Dokumen
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
Tanggal terbit
11 September 2014
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
a. ALAT
o Batang pengaduk
o Mikropipet (40ul, 20ul, 10ul, 5ul)
o Tabung sentrifuge
o Yellow Tip
o Mikroskop
b. BAHAN
Alkohol 70% dan kapas
Reagen widal/Tydal
Spoit 3 ml
c. Prosedur Kerja
1. Disiapkan slide yang kering dan bersih dengan 4(empat)
lingkaran
2. Dengan mikropipet dimasukkan reagen Tydal dengan volume
40ul ke dalam lingkaran-lingkaran tadi.
3. Selanjutnya dimasukkan serum denag tingkat titer 1/80 degan
volume sampel 20ul.
4. Di campur dan di goyang
5. Apabila hasil (+) aglutinasi, dilanjutkan lagi dengan tingkatan
titer selanjutnya yaitu 1/160 dan 1/320
5. Di campur dan di goyang.
6. Dibaca pada mikroskop dengan pembesaran 10x
7. Catat dan laporkan hasil
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Kebijakan
Prosedur
. Alat
1. Wadah urin
2. Stik pemeriksaan PPT
3. Pipet tetes
c. Bahan
- Bahan
1. Urin
- Cara kerja
1. Ditampung urin dalam wadah kering dan bersih.
2. Diteteskan urin sebanyak 3 tetes pada stik pemeriksaan PPT
3.
kehamilan.
Didiamkan sesaat hingga urin naik berdasarkan gaya
kapilaritasnya.
4. Diamati dan dicatat hasilnya.
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Alat
1.Kaca objek
2.Lancet
3.Kapas alcohol
Reagen
1 set anti sera yang berisi:
1. serum anti A
2.serum anti B
3.Serum anti AB
4.Anti Rh factor
Cara pemeriksaan
1.Taruhlah pada sebuah kaca objek:
1 tetes serum anti A
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Revisi
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Halaman
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Revisi
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Halaman
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Alat :
a. pipet thoma leukosit
b. kamar hitung (improved neubaure)
c. dek glass/cover glass
d. counter tally
e. tissue
f. mikroskop
Bahan pemeriksaan :
darah yang telah di beri EDTA
Reagen :
larutan turk
Cara kerja :
1. hisaplah darah dengan pipet thoma leukosit sampai tanda
garis tanda 0,5 tepat
2. hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian luar
pipet
3. lau hisaplah larutan turk samapai tanda 11 (hati - hati jangan
sampai terjadi gelembung udara)
4. lalu kedua ujung pipet di tutup dengan menggunakan jari
lalu kocok sampai darah dan larutan turk homogen
5. letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca
penutungnya / cover glass (supaya kaca penutupmudah
lengket pada bagian kedua tunggul di basahi dengan sedikit
air)
6. lalu ambil pipet thoma tadi dan kocok kembalai, lalu buang
kira - kira 3 - 4 tetes
7. tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung
(improved neubaure) dan diamkan sebentar
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Revisi
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
11 September 2014
Pengertian
Halaman
Tujuan
volume 7 8 fl.
Untuk mengetahui jumlah trombosit dan leukosit dalam lapang
pandang
Kebijakan
Prosedur
Alat :
a.Pipet eritrosit
b.kamar hitung (improved neubaure)
c.dek glass/cover glass
d.counter tally
e.tissue
e.mikroskop
Bahan pemeriksaan :
darah yang telah di beri EDTA
Reagen :
reagen rees ecker
Cara Kerja:
1. Isaplah larutan REES ECKER ke dalam pipet eritrosit
samapi garis tanda 1 dan buanglah lagi cairan itu.
2. Isaplah darah sampai garis tanda 0,5 dan cairan REES
ECKER sampai garis tanda 101. Segeralah kocok
selama 3 menit.
3. Teruskan tindakan seperti menghitung eritrosit dalam
kamar hitung.
4. Biarkan kamar hitung yang telah terisi dalam sikap datar
dengan deglass tertutup selama 10 menit agar trombosit
mengendap
5. Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di
tengah-tengah (1 mm kuadrat) memakai lensa objektif
besar.
6. Jumlah
itu
dikalikan
2.000
menghasilkan
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
jumlah
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI
LABORATORIUM
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Dokumen
Tanggal terbit
PROSEDUR TETAP
INSTALASI GAWAT
DARURAT
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Lingkup Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
Dr. Asmani Sumarno, Sp. B
NIK.