Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
yang telah
Jember
DAFTAR ISI
Kata pengantar ....................................................................................................................
Daftar isi..............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................
1.4 Manfaat.............................................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian artikel ilmiah...................................................................................
2.2 jenis-jenis artikel ilmiah ...................................................................................
2.3 karakteristik artikel ilmiah ..............................................................................
2.4 ragangan kasar di dalam membuat artikel ilmiah ...........................................
2.5 teknik penulisan paragraf di dalam artikel ilmiah ...........................................
2.6 teknik membuat keterkaitan antar paragraf dalam artikel ilmiah ....................
2.7 cara mengutip di dalam artikel ilmiah .............................................................
2.8 tata bahasa di dalam artikel ilmiah ..................................................................
2.9 sistematika penulisan artikel ilmiah.................................................................
2.10 teknik menghindari plagiat............................................................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman , ilmu pengetahuan juga ikut berkembang oleh karena
itu kita sebagai pelajar khususnya sebagai Mahasiswa perlu memiliki beberapa
2
keterampilan dalam pembuatan karya ilmiah khususnya artikel ilmiah. Dimana artikel
ilmiah sangat membantu dalam pemberian informasi dan promosi kesehatan kepada
masyarakat.
1.2Rumusan Masalah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
1.2.9
1.2.10
1.3Tujuan
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6
1.3.7
1.3.8
1.3.9
1.3.10
1.4 Manfaat
3
1.4.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6
1.3.7
1.3.8
1.3.9
1.3.10
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ARTIKEL ILMIAH
Artikel ilmiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai
karya tulis lengkap. Misalnya laporan berita atau essai dalam majalah atau surat kabar.
Artikel ilmiah menurut Ilmu Pengetahuan adalah artikel yang memenuhi kaidah ilmu
pengetahuan. Misalnya artikel yang bertema seni dan budaya. Secara umum artikel ilmiah
adalah suatu tulisan (essay) merupakan suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi,
opini atau perasaan (feeling) dan biasanya juga menampilkan argumen tentang topik
tertentu.
Berikut ini beberapa pengertian tentang artikel ilmiah :
Artikel merupakan sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang
membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara
lugas (Tartono 2005:84).
4
Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu
Artikel ringan
Artikel ringan biasanya mengangkat masalah-masalah yang ringan dalam
artian tidak memerlukan pemahaman mendalam. Artikel seperti ini ada dalam rubrikrubrik majalah remaja atau surat kabar. Artikel ringan biasa dikemas dalam bentuk
informasi atau hiburan. Membacanya pun tidak memerlukan perhatian dan
konsentrasi penuh. Jenis artikel ini biasanya terdapat di tempat umum seperti rumah
sakit atau stasiun. Salah satu contohnya adalah Kiat-kiat Hidup Sehat atau Cara
Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi.
Pada dasarnya, semua artikel ialah opini, namun artikel yang satu ini
ditempatkan dalam surat kabar atau majalah di bagian khusus opini seperti tajuk
rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini biasanya mengupas
tuntas suatu masalah secara akademis. Oleh karena itu, penulisnya harus orang-orang
yang benar-benar ahli di bidangnya. Contoh artikel Opini adalah Orangtua Guru
Utama dalam Pendidikan.
dengan topik artikel. Artikel ini mengupas tuntas secara tajam, mendalam, dan luas
suatu masalah yang sedang berkembang di masyarakat. Artikel seperti ini biasa
ditempatkan pada ruangan khusus media cetak. Salah satu contoh artikel ini adalah
Arah dan Tujuan Pendidikan Indonesia.
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
yang dikenal dan berangsur ke arah kurang dikenal ) dan akseptabilitas ( mirip
familiaritas tetapi menekankan gagasan yang diterima pembaca atau tidak ).
Manfaat Ragangan:
1. Tidak mengolah ide sampai dua kali sehinga tidak keluar dari sasaran karangan
2. menciptakan klimaks yang tidak sama sehingga ada variasi dalam penyajian materi
karangan;
3. mengingatkan penulis pada bahan / materi pembantu ( dapat berupa kartu-kartu data
dari hasil penelitian );
4. membaca ulang karangan itu dapat menimbulkan / menciptakan reproduksi yang sama
dari pembaca;
5. dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan;
6. berarti setengah karangan selesai atau merupakan tahap akhir dari penulisan.
* Tahap Penyusuan Ragangan
1. Penetapan topik, tujuan, dan tesis.
2. Inventarisasi topik utama dari tesis.
3. Evaluasi semua topik ( kecil ) yang terinci ( dari tahap kedua ).
4. Perumusan tesisi kembali dengan sempurna (mungkin ada perubahan tahap ketiga ).
5. Penyusunan ragangan sementara ( draf ragangan ).
6. Perumusan tesis akhir dengan sempurna.
7. Penyusuan ragangan formal ( dapat berupa ragangan topik atau ragangan kalimat )
yang siap pakai.
Bagaimana menulis dan merangkai paragraf tersebut secara baik dan benar, sehingga
menjadi karangan yang saling berkesinambungan dalam mewujudkan paragraf yang
menjadi satu kesatuan. Sehingga pembaca mudah memahami apa yang disajikan penulis
dalam mengemukakan gagasan yang disampaikan. Dan karangan tersebut tidak pendek,
melainkan karangan tersebut tidak boros kata dan tidak mengulang ulang butir ide yang
sama serta tidak berputar- putar dalam menyampaikan gagasan.
Dibawah ini adalah hal hal yang perlu diperhatikan dalam sistem penulisan
paragraf:
a) Hendaknya menentukan terlebih dahulu ide pokok sebelum menulis paragraf apabila
tidak membuat rencana terlebih dahulu, maka paragraf tidak sempurna.
b) Menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas yang akan dikembangkan dalam
penulisan paragraf.
c) Mengembangkan paragraf dengan
menjadikan karangan yang benar benar berbobot, harus diterapkan pula pengembangan
yang benar- benar memadai. Setiap karangan mencakup unsur yang pokok berupa
gagasan , komunikasi, tatanan, dan bahasa sebagai medium penyampaian dalam
mengemukakan sebuah karangan.
ARTIKEL ILMIAH
Kepaduan sebuah paragraf dipertahankan oleh dua hal, yaitu masalah urutan isi dan
masalah kebahasaan. Masalah urutan isi berkaitan dengan pengembangan karangan yang
akan dibahas dalam subbab berikut. Masalah kebahasaan berkaitan dengan masalah
penggunaan kata ganti, pengulangan kata yang dianggap penting atau kata kunci, dan
penggunaan kata hubung.
Pengembangan Paragraf
Paragraf dibangun oleh lebih dari satu kalimat. Pengembangan paragraf adalah
perincian dan pengurutan pikiran yang terpadu yang diwujudkan melalui penataan
kalimat-kalimat. Penggunaan
kalimat topik yang tepat akan memudahkan pembaca membuat ringkasan dari
sebuah karya tulis. Kalimat-kalimat penunjang akan mengembangkan gagasan
yang terdapat dalam kalimat topik. Dalam ringkasan kalimat-kalimat penunjang
ini dapat diabaikan. Oleh karena itu, ada tiga persoalan yang tercakup di
dalamnya, yakni
1.
2.
3.
Ada sepuluh metode pengembangan paragraf yang sering ditemukan dalam berbagai
karangan.
9
Sudut Pandang. Untuk memperkaya sebuah uraian atau berita, kita dapat
menguraikan hasil penyerapan pancaindera kita. Sudut pandang akan memerikan
seseorang, sebuah ruang, suasana, sebuah benda, atau perasaan. Dengan demikian,
kita dapat membangun suasana hati pembaca.
Contoh. Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh
atau ilustrasi. Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah narasi atau deskripsi
yang kuat, misalnya.
Klimaks dan Antiklimaks. Paragraf diawali dengan gagasan bawahan yang tidak
terlalu penting, diikuti oleh kalimat-kalimat yang berangsur-angsur meningkat
kepentingannya. Paragraf diakhiri oleh kalimat yang paling tinggi tingkat
kepentingannya. Secara logis, perkembangan paragraf seperti ini disebut sebagai
pengembangan paragraf yang induktif. Sebaliknya, pengembangan paragraf yang
antiklimaks dibangun oleh kalimat-kalimat yang berkurang kepentingannya.
Paragraf ini akan diawali oleh kalimat yang paling tinggi tingkat kepentingannya,
diikuti oleh kalimat-kalimat yang berangsur-angsur berkurang kepentingannya.
Secara logis, pengembangan paragraf seperti ini disebut sebagai pengembangan
deduktif.
Definisi Luas. Paragraf seperti ini biasanya menguraikan sebuah gagasan yang
abstrak atau istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Jenis tulisan dalam paragraf seperti ini adalah eksposisi.
Klasifikasi. Berbeda dari analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha
mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu
kategori. Dengan demikian, hubungan di antara berbagai hal itu menjadi jelas.
Paragraf dengan pengembangan klasifikasi ini juga merupakan jenis tulisan
eksposisi.
Perbandingan dan Pertentangan. Perbandingan dan pertentangan dapat digunakan
secara bersamaan atau terpisah. Dalam perkembangan paragraf ini, unsur-unsur
yang sama dari dua hal atau lebih diungkapkan dan diuraikan, diikuti dengan
unsur-unsur yang membedakan dua hal atau lebih. Hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa perbandingan dan pertentangan itu dilakukan berdasarkan tolok
ukur yang sama. Pengembangan paragraf itu merupakan sebuah cara agar
pembaca sampai pada suatu penilaian yang relatif sama mengenai dua hal atau
lebih. Jenis tulisan yang digunakan di sini adalah jenis tulisan eksposisi.
Analogi. Dalam pengembangan paragraf analogis, uraian didasarkan pada
kesamaan dari dua hal atau lebih. Dua hal atau lebih dibandingkan secara
10
sistematis untuk menemukan hal-hal yang sama. Hal dibandingkan dapat berasal
dari kategori yang sama atau, bahkan, dari satu atau beberapa kelas yang berbeda.
Jenis tulisan yang digunakan di sini adalah tulisan eksposisi.
Sebab-Akibat. Dalam paragraf ini diuraikan hal-hal yang menyebabkan suatu
peristiwa terjadi atau, sebaliknya, diuraikan dahulu sebuah akibat baru diikuti oleh
penyebabnya. Jenis karangan yang digunakan di sini dapat berupa jenis narasi atau
eksposisi.
Proses. Pengembangan paragraf ini menguraikan proses bagaimana sesuatu terjadi
atau terwujud. Jadi, dalam pengembangan ini ada urutan dari tindakan-tindakan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu; atau urutan suatu peristiwa.
Pengembangan paragraf ini juga dapat diisi dengan kalimat-kalimat yang
menguraikan sesuatu ke dalam unsur-unsur yang membangunnya agar pembaca
dapat lebih mudah memahami hal itu. Jenis karangan yang digunakan dalam
pengembangan paragraf ini adalah eksposisi.
Umum-Khusus dan Khusus-Umum. Kedua cara pengembangan paragraf ini
merupakan cara yang paling umum digunakan. Dalam pengembangan UmumKhusus, gagasan utama atau kalimat topik diletakkan di awal paragraf, diikuti oleh
kalimat-kalimat
yang
mengalndung
gagasan
bawahan.
Secara
logis,
diuraikan cara merujuk kutipan langsung dan tidak langsung serta cara memenulis
daftar rujukan.
A. Cara Merujuk Kutipan Langsung
Perujukan dilakukan dengan menuliskan nama akhir pengarang dan tahun terbit.
Jika ada dua pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis
nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk. dan jika nama pengarang
tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan
meniadakan atau
tanpa afiksasi juga harus dimunculkan dalam bentuk yang lengkap. Kata-kata
seperti tidak, sudah dan sebagainya tidak dapat ditulis dengan bentuk tak atau
2.
udah.
secara sintaksis bahasa dalam artikel ilmiah harus lengkap yakni memuat unsur-
pengungkapan
gagasan,
ragam
bahasa,
dan
teknis
penulisan.
Pengembangan gagasan artikel ilmiah dalam jurnal dilakukan untuk menjabarkan gagasan
dasar artikel pada berbagai tingkat, yaitu ada tingkat artikel, tingkat bagian artikel, dan
tingkat paragraph.
2) Perencanaan Naskah
Perencanaan penulsian naskah meliputi perencanaan isi artikel, perencanaan format,
dan tehnik penulisan serta perencanaan bahasa.
a. Perencanaan isi artikel
Dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahapan gagasan artikel, tahapan gagasan bagian
artikel, dan tahapan paragrap dalam artikel.
b. Perencanaan format yang umum diikuti oleh penulis meliputi :
1. Organisasi/sistematika artikel ilmiah
14
2. Tehnik penulisan yang mencakp teknik perujukan, penampilan tekstual, dan visual.
3. Teknik pengetikan yang mencakup pengaturan identitas, spasi, dan tata letak,
format khusus merupakan cirri penebit.
c. Perencanaan Bahasa
Perencanaan bahasa penulisan artikel ilmiah diwujudkan dalam pemilihan ragam
bahasa yang akan digunakan.
d. Pengembangan Paragraf
Paragraf adalah satuan teks yang terkecil yang berisi suatu bgagasan dasar dalam
pembentukan gagasan yang lebih besar.
e. Penulisan Draf (konsep)
Peulisan konsep artikel ilmiah merupakan proses pengungkapan butir butir gagasan
yang sudah tertata secara sicara sitematis. Pengungkapan gagasan tidak selalu bersifat
verbal, yaitu pengungkapan dengan kata, frase, kalimat, dan untaian kalimat, tetapi juga
dapat diungkapkan secara visual. Meisalnya dalam bentuk tabel, diagram, figurasi,
polygon dan lain-lain.
b. Penulsian Akhir (finalisasi)
Proses yang umum dilakukan oleh penulis dalam penulisan naskah artikel ilmiah
adalah melakukan perbaikan. Sebelum melakukan perbaikan naskah akan melakukan
pemeriksanaan ulang terhadap konsep artikel ilmiah, baik isi, ejaan, tanda baca, serta
teknik penulisan.
dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
diartikan
sebagai
selanjutnya cantumkan nama pengarang/pemilik ide yang kita gunakan. Yang perlu
diperhatikan dalam prafrase ini adalah tidak boleh adanya sedikitpun persamaan kata
antara sumber dengan tulisan kita, namun apa yang kita tuliskan harus tetap memiliki
makan yang sama dengan sumber aslinya. Untuk itu perlu dilakukan pemahaman
terhadap sumber yang akan disitasi dengan cara membaca sumber tersebut berulang-ulang
sehingga kita dapat mengerti maknanya dan dapat menuliskannya dengan kalimat/kata
kita sendiri.
3. Sitasi dalam Teks, Mencantumkan nama pemilik ide, teori, pendapat orang lain
langsung dalam teks yang kita tulis dimana buah pikiran berupa ide, pendapat, ataupun
teori orang lain tersebut kita gunakan. Pencantuman dilakukan dengan berbagai macam
cara seprti menuliskan nama lengkap, tahun dari sumber tersebut, serta halamannya,
ataupun dengan metode lain seperti hanya mencantumkan nama belakang serta
halamannya saja. Apabila sitasi yang yang kita lakukan berasal dari sumber di dunia maya
(website ataupun blog), dapat dilakukan dengan mencantumkan nama pencipta jika ada,
disertai dengan alamt lengkap (link) dari sumber tersebut.
4. Daftar Pustaka, Pencantuman sumber dari karya cipta yang kita gunakan dapat
dilakukan di akhir karya tulis berupa daftar pustaka, dengan menuliskan secara detail
sumber yang kita gunakan dalam sitasi. Untuk teknisnya kurang lebih hampir sama
dengan sitasi langsung dalam teks, hanya saja sumber dituliskan lebih detail, meliputi
nama pengarang, tahun penulisan, judul karya tulis, penerbit serta lokasi penerbitannya
jika karya tulis tersebut berupa cetakan (print out)
Sedikit tulisan di atas sekiranya dapat membuka pengetahuan ktia lebih luas,
meskipun sudah banyak teman-teman yang memperoleh pengetahuan ini lebih dahulu.
Bagi penulis sendiri, ringkasan di atas tentu menjadi pelajaran untuk menghasilkan karya
tulis yang lebih baik di masa yang akan datang. Harapan saya, semoga informasi ini
berguna bagi semua pembaca, mengingat akan pentingnya pengetahuan mengenai
plagirisme dalam karya tulis ini di tengah maraknya pembajakan Hak Kekayaan
Intelektual di negara ini. Semoga kita semua bisa saling menghargai hasil pemikiran milik
oang lain, dan berusaha semampu kita untuk menghasilkan karya-karya baru yang juga
bermafaat bagi orang lain.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Artikel
ilmiah
adalah
suatu
tulisan
(essay)
merupakan
suatu
usaha
untuk
mengkomunikasikan informasi, opini atau perasaan (feeling) dan biasanya juga menampilkan
argumen tentang topik tertentu. Oleh karena itu dalam pembuatan artikel ilmiah harus ada
yang perlu di perhatikan, seperti jenis-jenis artikel ilmiah , karakteristik artikel ilmiah ,
ragangan kasar di dalam membuat artikel ilmiah , teknik penulisan paragraf di dalam artikel
ilmiah , teknik membuat keterkaitan antar paragraf dalam artikel ilmiah , cara mengutip di
dalam artikel ilmiah , tata bahasa di dalam artikel ilmiah , sistematika penulisan artikel
ilmiah, teknik menghindari plagiat .
17
DAFTAR PUSTAKA
http://mahergabayu.blogspot.com/2011/01/paragraf-dan-pengembangan-paragraf.html
file:///D:/artikel-ilmiah-dan-tulisan-populer.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/19
6711031993032NOVI_RESMINI/PENGGUNAAN_BAHASA_DALAM_ARTIKEL_IL
MIAH.pdf
http://adjienurrohman.blogspot.com/2010/04/ragangan.html
http://books.google.co.id/books?
id=Hr8waKol42IC&pg=PA65&lpg=PA65&dq=ragangan+karya+ilmiah&source=bl&ots=
MaIFohuSi0&sig=mmlF4HgsXqzKjijoELUXP0asS4E&hl=id&sa=X&ei=Fs0_Ud6SNIv
MrQeU74CQCg&redir_esc=y#v=onepage&q=ragangan%20karya%20ilmiah&f=false
18