Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pernyataan Keaslian
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rasdiana
Nis
: 1204568
Kelas : XII. JJ. Thomson
Menyatakan bahwa novel berjudul Wishes
merupakan asli karya pribadi.
Penulis
ii
Selamat membaca~
iii
iv
Catatan 1
ia mengingat
10
11
12
13
14
15
16
Catatan 2
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Catatan 3
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Catatan 4
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Catatan 5
51
52
53
berpikir bahwa Digta bukan orang jahat seperti yang dia kira
dan Digta sendiri malah terlihat malu-malu ketika mendapati
Flora menatapnya tanpa kedipan.
Sepertinya ini kasus yang seru untuk kita jadikan
bahan laporan diskusi kita. Bagaimana? Ucap Finrana
mulai bersemangat setelah telarut begitu lama dalam
pikirannya.
Kamu bener, kok sampai gak kepikiran yah?
Timpal Stevy.
Flora terdiam, sepertinya ia juga kepikiran untuk
menyelidiki kasus tersebut hingga ia dapat mengetahui
pelaku pembunuhan mengerikan itu.
Waw, jadi intinya disini kita bakal jadi detektif
gitu? Ujar Argi dengan meyakinkan.
Yaiyalah, toh nantinya kita juga bakalan
ngehukum pembunuh itu sesuai dengan aturan yang berlaku
dalam Undang-undang. Kembali jadi tugas kita yang
sebenarnya kan? untuk ngehukum orang-orang yang
bertindak kejahatan di Negara kita ini. Pokoknya aku nanti
bakalan ngasih hukuman yang setimpal buat dia! Tukas
Stela menjelaskan panjang lebar.
Woow, kamu terlihat sangat keren Stela, cetus
Argi kembali dengan mimik wajah seraya mengejek Stela
yang terlihat begitu bijaksana.
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Flora lalu menunduk dan mengagguk sedih, temantemannya juga memandangnya sedih, haru. Mereka
khawatir.
Flora, kamu sungguh tidak apa-apa kan? Stevy
meletakkan tangannya di pundak Flora mencoba untuk
menenangkannya.
Aku gak papa kok. kenapa kalian seperti ini?
Santai aja kali. Ujar Flora mencoba untuk tetap tegar, ia
tersenyum lembut.[]
68
Catatan 6
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
Tapi,
mengapa
orang-orang
memanggilmu
Shela?
Flora lalu tersenyum kecil menatap wajah Digta,
Apa kamu begitu ingin tahu?
Digta mengangguk.
Flora kemudian kembali melanjutkan, orang-orang
sudah terbiasa memanggilku Shela. Twins yang memberikan
nama itu. Mereka adalah sahabat terbaikku, mereka
menganggapku sebagai saudaranya, karena itulah mereka
mengganti namaku menjadi Shela agar nama kami sama,
Shela, Stela dan Stevy. Ungkap Flora.
Kau seharusnya menghargai nama yang diberikan
orang tuamu. Flora? Kedengarannya memang sedikit aneh
karena orang-orang pasti menganggap namamu disertai
dengan fauna seperti acara di tv itu, Flora dan Fauna.
Goda Digta.
Mimik wajah Flora seketika berubah menjadi kesal,
namun Digta langsung menyambung kalimatnya. Haha
segitu keselnya, aku bercanda kok. Menurutku, Flora nama
yang sangat bagus untuk kamu. Seperti bunga-bunga, kamu
itu mekar dan indah seperti mereka.
Pipi Flora bersemu merah muda, ah kamu gombal,
tapi makasih udah buat aku yakin kalau nama Flora itu
bagus.
86
87
88
89
90
Catatan 7
91
sangat berbeda. Ia enggan untuk berbicara dengan temantemannya yang lain. Semua waktunya hanya untuk Luise
tempat ia berbagi cerita.
Bagaimana ini, Vy? Apa yang harus kita lakukan?
Kita tidak mendapatkan info apapun tentang Arumi. Ucap
Argi sambil melihat ke arah Stevy.
Aku tidak tahu, jawab Stevy sambil mengangkat
kedua tangannya pertanda tidak tahu.
Bagaimana dengan Stela dan Finrana? Apakah
mereka sudah menemukan Luise?
Tunggu, aku akan menghubunginya.
Stevy kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya
dan menekan nomor telepon Stela. Ia lalu menempelkan
ponselnya itu ke telinga kanannya. Beberapa detik
kemudian, Stela mengangkat teleponnya.
Ada apa Stevy? Tanya suara dari seberang
telepon.
Apakah kamu sudah bertemu dengan Luise?
Belum, kami masih sedang mencari
keberadaannya. Bagaimana denganmu? Apakah kamu
mengetahui sesuatu?
Arumi sangat tertutup dengan teman-temannya.
Hanya Luise yang mengetahui apapun tentang dirinya. Saat
ini, hanya Luise yang bisa menjadi petunjuk untuk kasus ini.
92
93
94
95
96
97
98
Shela adalah orang yang sama! Tapi, Stela tetap tidak tahu
harus mengungkapkan hal itu mulai dari mana.
Apa Digta sudah tahu kalau Shela adalah Flora.
Aduh Shelaaa! Benak Stela.
Stela hanya memandang Finrana yang masih
menyetir mobil. Ia tersenyum kecil, menaikkan kedua
bahunya seraya mengatakan, aku tidak tahu.
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
Catatan 8
121
122
123
124
Kita duduk dimana? Tanya Flora celengakcelinguk ketika tiba di sebuah restoran sederhana.
Digta tak menjawab. Matanya sekarang tengah
berkeliling mencari meja kosong. Kemudian keningnya tibatiba berkerut ketika melihat sebuah meja yang ditempati
oleh empat orang. sepertinya mereka adalah Argi, Finrana,
Stela dan stevy. Yah, tak salah lagi. Itu mereka! Seketika itu
juga, Argi mendapati mereka yang masih berdiri dekat pintu
mencari meja kosong.
Hei.., Digta! Shel! Kenapa tinggal disina?
Kemarilah.., teriak Argi dengan begitu ceria.
Flora dan Digta jelas tersentak melihat temantemannya yang sekarang berada disana, mereka berdua lalu
melangkah maju ke tempat teman-temannya yang lain
sekarang duduk. Dengan perlahan mereka berdua saling
melepaskan genggaman dan duduk manis ditempat duduk
kosong yang berada dimeja makan itu.
Wooa, apa kalian sekarang bersama? Ciee.., kita
sekarang memiliki pasangan.., Stela meledek Flora dan
Digta. Stela terus menggoda mereka berdua, bahkan temantemannya yang lain pun ikut-ikutan. Membuat Flora dan
Digta tersipu malu, tak tahu harus berkata apa.
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
Catatan 9
135
136
137
138
139
140
Apa kamu sudah baikan sekarang, kamu benarbenar tertidur pulas yah? Tanya Stela datar.
141
142
143
144
145
146
147
lama lagi, bukan untuk hari ini atau beberapa hari tapi untuk
selamanya hingga Digta menjadi seseorang yang benarbenar berada dalam rangkaian cerita ingatan dalam
mimpinya. Flora kembali tersenyum dalam tetesan air mata
yang membasahi pipinya.
Stela dan Stevy terlihat khawatir. Bingung dengan
sikap aneh Flora. Sejak tadi, Flora hanya terdiam dengan
raut wajah yang begitu membingungkan. Masih dalam
pandangan lurus ke depan, Flora menarik napas kemudian
berbicara dengan penuh hati, dalam sorot tatapan kosong.
Kumohon, katakan bahwa sekarang aku tidak lagi
bermimpi. Ini sebuah kenyataan! Aku ingin dia benar-benar
ada, bukan hanya sebagai pengantar dalam tidur, tapi berada
dalam kehidupanku yang nyata, seperti sekarang ini.[]
Tamat
148
Tentang Penulis
Rasdiana, lahir di
Bonto-bonto 21 maret 1997.
Merupakan anak ke-4 dari lima
bersaudara dari pasangan
Ratnawati Dg. Ngasih dan
Badwi Dg. Parau.
Ia biasa disapa Ras,
Las, Cinta Laura, dan Pinnicio.
banyak kan? yah, itulah dia.
Gadis periang yang memiliki hobi nonton drama ini
tengah menempuh pendidikannya di SMA Negeri 2
Pangkajene.
Wishes Sebuah novel yang akan membawa anda
masuk dalam permainan aneh dunia takdir ini merupakan
karya keduanya setelah menulis sebuah karya autobiografi
berjudul, I am In The World.
149