Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menurut Depkes (2004), BGM adalah Balita yang ditimbang berat bandannya berada
pada garis merah atau di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Data Balita
BGM di Kabupaten Pati dalam empat tahun terakhir mengalami fluktuasi. Tahun 2007 di
Kabupaten Pati terdapat Balita BGM sebesar 2,8% kemudian pada tahun 2008 menurun
menjadi 1,71%. Persentase terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,49%. Tahun
2010 Balita BGM meningkat sebesar 0,69%.
Gambar 3
Cakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) di Kabupaten Pati Tahun 2007 - 2010
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Pati, 2007-2010
Peningkatan Balita BGM pada tahun 2010 mendapat perhatian yang serius, meskipun
kenaikan Balita BGM masih di bawah 15%. Adanya Balita BGM menjadi peringatan bagi
orang tua dan petugas kesehatan agar lebih memperhatikan balitanya agar tidak menjadi gizi
buruk.
Jumlah Balita gizi buruk di Kabupaten Pati tahun 2010 sebanyak 188 anak sedangkan
data Balita BGM sebanyak 499 anak. Data ini menunjukkan bahwa tidak semua Balita BGM
mengalami gizi buruk. Untuk menentukan seorang anak BGM mengalami gizi buruk masih
harus melihat tinggi badannya. Kondisi Balita yang mengalami BGM dan memiliki tinggi
badan sesuai dengan umurnya merupakan titik waspada bagi orang tua untuk lebih
memperhatikan gizi anaknya agar anak tidak terlanjur mengalami gizi buruk. Namun Balita
yang mengalami BGM tetapi tinggi badan berdasarkan umur lebih rendah dari yang
seharusnya (pendek) maka belum tentu anak tersebut berstatus gizi buruk (Profil Kesehatan
Jateng, 2007). Faktor yang berhubungan dengan Balita BGM menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Safrizal (2003) antara lain; status imunisasi, tingkat pendidikan, status
ekonomi keluarga, dan jumlah anak dalam keluarga.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Jumlah Posyandu di Kabupaten Pati pada tahun 2010 bertambah 53 buah. Target
Posyandu Purnama minimal 40% pada tahun 2010 belum tercapai. Target Posyandu
Mandiri minimal 1 desa 1 Posyandu Mandiri belum tercapai.
2. Partisipasi masyarakat dalam penimbangan di Posyandu Kabupaten Pati dalam empat
tahun terakhir sudah mencapai target yaitu 80% tetapi pencapaiannya masih fluktuatif.
3. Data Balita yang naik timbangannya dibandingkan dengan Balita yang ditimbang (N/D) di
Kabupaten Pati dalam empat tahun terakhir belum stabil. Tahun 2008 dan 2009 target
minimal 80% tidak tercapai, tetapi tahun 2010 target 80% Balita yang diimbang berat
badannya naik bisa tercapai.
4. Data Balita Bawah Garis Merah di Kabupaten Pati dalam empat tahun terakhir mengalami
fluktuasi. Peningkatan Balita BGM pada tahun 2010 mendapat perhatian yang serius,
meskipun kenaikan Balita BGM masih di bawah 15%.
Saran
1. Kualitas Posyandu perlu ditingkatkan dengan mengacu indikator tingkat perkembangan
Posyandu.
2. Partisipasi masyarakat dalam pemantauan pertumbuhan Balita di Posyandu perlu
ditingkatkan melalui peningkatan pengetahuan dan keterjangkauan Posyandu dari sisi
tempat dan waktu.
3. Untuk menurunkan Balita BGM, maka perlu peningkatan penyuluhan gizi, sosial ekonomi
keluarga dan perlunya menggalakkan program Keluarga Berencana.
DAFTAR PUSTAKA
Angkat, A. H. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Balita Untuk
Menimbangkan Anaknya ke Posyandu di Desa Penanggalan Kecamatan Penanggalan
Kota Subulussalam. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Departemen Kesehatan. 2004. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. 2007. Profil Kesehatan Kab. Pati. Pati.
. 2008. Profil Kesehatan Kab. Pati. Pati.
. 2009. Profil Kesehatan Kab. Pati, Pati.