Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KESETIMBANGAN KIMIA
I. TUJUAN
1. Mempelajari reaksi kesetimbangan
2. Menghitung konsentrasi-konsentrasi senyawa yang terdapat dalam reaksi
setimbang
3. Menghitung harga tetapan kesetimbangan
Dimana k1 adalah tetapan yang disebut tetapan laju dan kurung siku menunjukan
konsentrasi molar zat yang ada di dalam kurung. Sama halnya kecepatan dengan
mana proses kebalikannya berlangsung dinyatakan oleh :
v2 = k2 x [C] x [D]
Pada keadaan setimbang, kecepatan reaksi yang balik dan yang maju adalah
sama ( kesetimbangan ini adalah dinamis, dan bukan kesetimbangan statis),
karena itu :
v1 = v2 atau k1 x [A] x [B] = k2 x [C] x [D]
Dengan mengubah persamaan diperoleh :
[C ] [ D ] k1
= =K
[ A ] [ B ] k2
Nilai K adalah tetapan kesetimbangan dari reaksi (Svehla, 1985).
Sistem kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem
kesetimbangan homogen dan sistem kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan
homogen merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai
kesamaan fase. Sedangkan kesetimbangan heterogen merupakan suatu
kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu fase,
sehingga sistem yang terbentuk pun mempunyai lebih dari satu macam fase
(Keenan, 1991).
Dalam kesetimbangan, tanda panah rangkap (
) mempertegas sifat
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2
4 buah
IV.CARA KERJA
1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang telah diberi nomor 1 sampai 5
2. Dipipet 5ml KSCN 0,002M ke dalam masing-masing tabung reaksi
3. Ditambahkan 5ml Fe(NO3)3 0,002M pada tabung reaksi 1 (sebagai larutan
standar atau pembanding)
4. Dipipet 10ml Fe(NO3)3 ke dalam gelas beaker, lalu diencerkan dengan
aquadest sampai volume 25ml
5. Dipipet 5ml larutan Fe(NO3)3 pada langkah 4, kemudian dimasukkan ke
dalam tabung reaksi 2
3
V. DATA PERCOBAAN
Tabel IV.I Konsentrasi Pengenceran Fe(NO3)3
No. Tabung
Konsentrasi (M)
2 x 10-3
II
8 x 10-4
III
32 x 10-5
IV
1,28 x 10-4
5,12 x 10-5
No. Tabung
Konsentrasi (M)
1 x 10-5
II
4 x 10-6
III
1,6 x 10-6
IV
6,4 x 10-7
2,56 x 10-7
VI. PERHITUNGAN
A. Konsentrasi pengenceran Fe(NO3)3
1. Tabung II
M 1 V 1=M 2 V 2
0,002 M 10 ml=M 2 25 ml
M 2=8 104
2. Tabung III
M 2 V 2=M 3 V 3
0,0008 M 10 ml=M 3 25 ml
M 2=32 105
3. Tabung IV
M 3 V 3=M 4 V 4
0,00032 M 10 ml=M 4 25 ml
M 4=1,28 104
4. Tabung V
M 4 V 4=M 5 V 5
0,000128 M 10 ml=M 5 25 ml
M 5=5,12 105
B. konsentrasi Fe(SCN)2+
1. Tabung I
a :mmol Fe ( NO 3 )3=0,002 M 5 ml=0,01 mmol
b :mmol KSCN=0,002 M 5 ml=0,01 mmol
2+
Fe ( SCN )
0,01 0,01
10 ml
1 105 M
2. Tabung II
a :mmol Fe ( NO 3 )3=0,0008 M 5 ml=0,004 mmol
b :mmol KSCN=0,002 M 5 ml=0,01 mmol
2+
Fe ( SCN )
0,004 0,01
10 ml
6
4 10 M
3. Tabung III
a :mmol Fe ( NO 3 )3=0,00032 M 5 ml=0,0016 mmol
b :mmol KSCN=0,002 M 5 ml=0,01 mmol
2+
Fe ( SCN )
0,0016 0,01
10 ml
1,6 106 M
4. Tabung IV
4
2+
Fe ( SCN )
64 105 0,01
10 ml
6,4 107 M
7
5. Tabung V
a :mmol Fe ( NO 3 )3=512 105 M 5 ml=256 106 mmol
b :mmol KSCN=0,002 M 5 ml=0,01 mmol
2+
Fe ( SCN )
2,56 107 M
1.
2+
Fe ( SCN )
0,01
0,0001
0,0099
0,0001
0,0001
0,0001
0,0001
2+
Fe ( SCN )
+
K
3+
Fe
K=
( 1 104 ) ( 1 104 )
9,8 105
1 104
mmol Fe ( NO 3 )3=0,002 M 5 ml=0,01 mmol
2.
0,00004
0,00004
0,00004
0,00004
2+
Fe ( SCN )
+
K
3+
Fe
K=
( 4 105 ) ( 4 105 )
9,8 105
1,6 105
3.
0,01
0,01
5
5
5
5
B 1,6 10 1,6 10 1,6 10 1,6 10
3
3
5
5
S 9,9 10 9,9 10 1,6 10 1,6 10
2+
Fe ( SCN )
+
K
3+
Fe
K=
2,56 10
5
9,8 10
6
2,6 10
10
4.
0,01
0,01
6
6
6
6
B 6,4 10 6,4 10 6,4 10 6,4 10
3
3
6
6
S 9,9 10 9,9 10 6,4 10 6,4 10
2+
Fe ( SCN )
+
K
3+
Fe
K=
4,09 1011
5
9,8 10
4,1 107
5.
11
+
2+ + K
3++ KSCN Fe ( SCN )
Fe
M
0,01
0,01
6
6
6
6
B 2,56 10 2,56 10 2,56 10 2,56 10
3
3
6
6
S 9,9 10 9,9 10 2,56 10 2,56 10
2+
Fe ( SCN )
3+
Fe
K=
6,5 1012
9,8 105
6,6 108
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, praktikan mempelajari tentang kesetimbangan
kimia. Dimana kesetimbangan kimia merupakan kesetimbangan yang dinamis
antara jumlah molekul reaktan dengan jumlah produk yang terbentuk sama
banyaknya. Dalam kesetimbangan, reaksi yang terbentuk adalah reaksi
reversibel atau reaksi bolak balik, dimana zat yang terbentuk akan menghasilkan
kembali zat semula.
Percobaan yang dilakukan ialah mempelajari kesetimbangan besi(III)
tiosianat. Pada tabung pertama dijadikan sebagai larutan standar yang berisi
campuran antara larutan KSCN 0,002M dengan larutan Fe(NO 3)3 0,002M.
Sedangkan pada tabung 2, 3, 4, dan 5 berisi campuran antara larutan KSCN
0,002M dengan Fe(NO3)3 yang telah diencerkan sehingga konsentrasi pada
12
tabung kedua adalah 8 x 10-8M, tabung ketiga 32 x 10-5M, tabung keempat 128 x
10-6M, dan pada tabung kelima 512 x 10-8M. Dengan penambahan konsentrasi
yang berbeda ini terjadi pemudaran warna akibat penambahan konsentrasi yang
semakin encer.
Tabung pertama yang ditambahkan Fe(NO3)3 memiliki warna kuning orange
yang sedikit pekat sebagai larutan standar. Sedangkan tabung kedua yang telah
mengalami pengenceran mempunyai warna kuning orange yang kurang pekat.
Pada tabung ketiga yang telah mengalami pengenceran lagi memiliki warna
kuning yang mulai menjadi bening, tabung keempat yang juga mengalami
pengenceran menunjukkan warna kuning yang mulai menjadi bening, dan
tabung kelima yang telah mengalami pengenceran untuk kesekian kalinya
berubah menjadi larutan yang bening. Inilah yang memperlihatkan konsentrasi
yang semakin encer.
Hal-hal yang dapat menyebabkan pergeseran kesetimbangan yaitu
perubahan konsentrasi, perubahan tekanan dan volume, perubahan suhu, dan
katalis. Asaz yang mengemukakan Hukum Pergeseran Kesetimbangan disebut
asaz Li Chatelier yang isinya: jika terhadap kesetimbangan dilakukan suatu
aksi, sistem kesetimbangan tersebut akan mengalami pergeseran yang cenderung
mengurangi pengaruh aksi tersebut membentuk kesetimbangan baru.
Berdasarkan asaz Li Chatelier, suatu reaksi kesetimbangan akan selalu berusaha
mempertahankan kesetimbangannya.
Dalam percobaan kali ini, larutan besi(III) klorida dicampur dengan larutan
kalium tiosianat. Terjadilah reaksi antara ion besi(III) dengan ion tiosianat yang
menghasilkan warna larutan menjadi kuning orange. Reaksi ini dapat balik
karena pencampuran antara Fe3+ dengan SCN- akan membebtuk senyawa
Fe(SCN)2+ dan tercapai kesetimbangan kimia.
Fe ( SCN )2+
(aq )
SCN
(aq)
3+
Fe (aq ) +
Pada percobaan ini intensitas warna antara larutan yang satu dengan yang
lainnya menunjukkan warna yang berbeda-beda dan menunjukkan konsentrasi
yang berbeda pula. Hal ini disebabkan karena pengenceran yang dilakukan pada
setiap volume larutan. Senyawa Fe(SCN)2+ yang semula berwarna kuning
13
VIII.
KESIMPULAN
1. Kesetimbangan kimia menjelaskan keadaan dimana laju reaksi maju dan laju
reaksi balik sama besar, serta konsentrasi reaktan dan produk tetap tidak
berubah seiring berjalannya waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan kimia, seperti perubahan konsentrasi, perubahan tekanan dan
volume, perubahan suhu, dan katalis
2. Pada percobaan yang telah dilakukan, didapatkan konsentrasi-konsentrasi
senyawa Fe(SCN)2+ yaitu :
5
1. Tabung reaksi I = 1 10 M
6
2. Tabung reaksi II = 4 10 M
6
14
percobaan
yang
telah
dilakukan,
didapatkan
harga
tetapan
kesetimbangan yaitu :
4
1. K = 1 10
2. K = 1,6 10
6
3. K = 2,6 10
7
4. K = 4,1 10
8
5. K = 6,6 10
DAFTAR PUSTAKA
Bresnick, Stephen. 2002. Intisari Kimia Umum. Jakarta : Erlangga.
Keenan, C.W. Dkk. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
Oxtoby, David W. Dkk. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Svehla, G. 1985. Vogel : Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan
Semimakro. Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.
15