Вы находитесь на странице: 1из 5

Akuisisi Antarperusahaan dan Investasi Pada Entitas Lain

PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS


Perluasan Usaha
Sebagian besar perusahaan berusaha untuk memperluas usahanya sebagai cara untuk
bertahan dan mendapatkan keuntungan. Pemilik dan manajer perusahaan memiliki
kepentingan untuk meningkatkan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan ini menimbulkan
skala ekonomis terkait dengan proses produksi maupun distribusi. Melalui perluasan ke pasar
baru atau melalui akuisisi perusahaan lain yang suda ada di pasar tersebut, perusahaan dapat
mengembangkan potensi perolehan laba baru dan bagi industri yang memiliki siklus usaha
dapat meningkatkan laba melalui diversifikasi. Sebagai contoh, Bank Danamon, salah satu
bank komersial terbesar, mengakuisisi Adira Finance, sebuah perusahaan pembiayaan yang
kuat dalam portfolio pembiayaan konsumen.
Manajemen perusahaan sering kali diberikan penghargaan berupa gaji yang lebih
tinggi sejalan dengan kenaikan ukuran perusahaan. Sebagai tambahan, pamor perusahaan
juga sering kali meningkat sejalan dengan ukuran perusahaan dan reputasi keberhasilan
mengakuisisi perusahaan lain. Akibatnya, manajemen perusahaan secara pribadi menganggap
peningkatan skala usaha merupakan hal yang menguntungkan. Salah satu contohnya, Para
Grup, kemompok usaha yang dimiliki oleh Chaerul Tanjung mengembangkan usahanya di
bidang penyiaran televisi dengan mengakuisisi TV7, sebuah stasiun televisi untuk bersinergi
dengan stasiun televisi Trans TV yang sudah dimiliknya dari awal.
Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha
Struktur organisasi yang kompleks dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan, seperti
meningkatkan profitabilitas atau mengurangi risiko. Sebagai contoh, banyak perusahaan
membentuk anak perusahaan untuk melaksanakan aktivitas usaha tertentu. Anak perusahaan
adalah perusahaan yang dikontrol oleh perusahaan lain, biasanya melalui kepemilikan
mayoritas saham perusahaan. Karena anak perusahaan merupakan entitas legal yang terpisah,
risiko induk perusahaan terkait dengan aktivitas anak perusahaan dibatasi. Perusahaan sering
kali memindahkan piutangnya ke anak perusahaan aau entitas bertujuan-khusus yang
kemudian menggunakan piutang tersebut sebagai jaminan untuk menerbitkan surat utang
(obligasi) ke perusahaan lain (sekuritisasi). Pihak ekternal dapat mempunyai sebagian atau

seluruh kepemilikan pada entitas tersebut, sehingga memungkinkan induk perusahaan yang
memindahkan piutang untuk membagi risiko sehubungan dengan piutang tersebut. Dalam
beberapa situasi, keuntungan pajak dapat diperoleh dengan melakukan beberapa aktivitas
melalui entitas terpisah.

Struktur Organisasi, Akuisisi, dan Pertimbangan Etika


Istilah entitas bertujuan-khusus menjadi sangat terkenal belakangan ini karena
kasus penyalahgunaan entitas tersebut oleh sejumlah perusahaan seperti Enron. Entitas
bertujuan-khusus-EBK (spescial-purpose entities - SPE) secara umum adalah sebuah alat
pendanaan yang bukan merupakan entitas operasi secara substantif dan biasanya diciptakan
untuk sebuah tujuan tertentu. EBK dapat berbentuk perseroan terbatas, konsorsium (trust),
maupun persekutuan. Sebagai catatan, dalam aturan hukum di Indonesia, bentuk usaha
persekutuan hanya dapat dimiliki oleh sekumpulan individu. Enron Corp, salah satu
perusahaan Amerika Serikat terbesar didunia sebelum mengalami kebangkrutan di tahun
2001, telah mendirikan banyak EBK yang dimiliki Enron tampaknya diciptakan dengan
tujuan utama menyembunyikan nilai utang, sementara lainnya digunakan untuk menciptakan
transaksi keuangan fiktif atau mengubah pinjaman menjadi pendapatan.

PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI


Sejarahnya, perusahaan melakukan ekspansi berdasarkan pertumbuhan internal
melalui pengembangan produk baru dan melakukan perluasan lini produk yang ada ke target
pasar baru. Namun pada dekade belakangan ini, banyak perusahaan memilih melakukan
perluasan dengan bergabung atau mengakuisisi perusahaan lain. kedua pendekatan tersebut
dapat menimbulkan perubahan dalam struktur organisasi.

Perluasan dari Dalam


Terdapat berbagai alasan yang dapat memotivasi suatu perusahaan menciptakan anak
perusahaan atau entitas baru. Perusahaan yang terdiversifikasi secara luas dapat
menempatkan operasi yang tidak berhubungan pada anak perusahaan yang terpisah untuk

memudahkan ini pengendalian dan memfasilitasi evaluasi hasil operasi. Dalam beberapa
kasus, entitas dapat dikhususkan dalam jenis aktivitas tertentu atau melakukan aktivitas
operasinya di negara tertentu karena insentif pajak khusus. Yang harus diperhatikan dalam
beberapa industri adalah fakta bahwa entitas legal terpisah diperbolehkan untuk beroperasi
dalam lingkungan teregulasi tanpa mengenakan kendali regulasi pada seluruh entitas. Juga,
dengan menciptakan entitas hukum terpisah, induk perusahaan dapat melindungi dirinya dari
pengenaan kewajiban legal atas seluruh aktiva perusahaan yang mungkin timbul karena lini
produk barau atau karena memasuki aktivitas bisnis dengan resiko yang lebih tinggi.

Perluasan Melalui Penggabungan Usaha


Suatu penggabungan usahaterjadi ketikadua atau lebih perusahaan bergabung dalam
satu kontrol yang sama. Konsep kontrol atau pengendalian berhubungan dengan kemampuan
untuk mengarahkan kebijakan dari manajemen. Secara tradisional, pengendalian atas suatu
perusahaan diperoleh melalui kepemilikan mayoritas atas modal saham biasa. Namun
keragaman penerapan perjanjian operasional dan finansial yang diterapkan dalam beberapa
tahun terakhir juga menimbulkan kemungkinan perolehan pengendalian tanpa kepemilikan
mayoritas atau dalam beberapa kasus, bahkan tanpa kepemilikan sama sekali.
Jenis penggabungan usaha yang ditemui dalam lingkungan usaha saat ini dan isi
perjanjian penggabungan usaha semakin beragam seiring dengan semakin banyaknya
perusahaan yang terlibat. Perusahaan membuat berbagai perjanjian formal dan informal yang
dapat mempunyai satu atau lebih karateristik penggabungan usaha. Sebagian besar
perusahaan menghindari pencatatn perjanjian informal dalam pembukuannya karena dapat
menyebabkan timbulya kesulitan di kemudian hari. Faktanya, beberapa jenis perjanjian
informal seperti perjanjian untuk mamatok harga atau membagi konsumen potensial, bersifat
ilegal. Perjanjian formal biasanya lebih diwajibkan dan lebih mungkin untuk diakui di
masing-masing pembukuan perusahaan yang terlibat.
Perjanjian Informal
Informalitas dan kebebasan yang membuat perjanjian informal berjalan juga menjadi
faktor kuat dalam proses penggabungan laporan keuangan dan membuatnya seolah-olah
menjadi bagian dari satu perusahaan tunggal. Faktor lainnya dalam perjanjian informal adalah
kontinuitas pemisahan kepemilikan dan kemudahan untuk mengakhiri perjanjian informal.

Tanpa beberapa jenis penggabungan kepemilikan , inti dari penggabungan usaha umumnya
tidak ada.
Perjanjian Formal
Penggabungan usaha secara formal basanya disertai dengan perjanjian secara tertulis.
Perjanjian ini menjelaskan persyaratan penggabungan usaha, termasuk bentuk perusahaan
yang bergabung, pertukaran, disposisi efek yang beredar, dan hak serta kewajiban partisipan.
Pelaksanaan perjanjian tersebut mengharuskan adanya pengakuan pada pembukuan salah satu
atau lebih perusahaan yang bergabung..

Frekuensi Penggabungan Usaha dan Entitas Yang Kompleks


Hanya sedikit perusahaan besar yang berfungsi sebagai entitas legal dalam lingkungan
bisnis modern. Hampir semua perusahaan paling tidak mempunyai satu anak perusahaan,
dengan banyak perusahaan yang terdiversifikasi mempunyai beratus-ratus anak perusahaan.
Dalam beberapa kasus, anak perusahaan didirikan untuk melaksanakan secara terpisah
aktivitas operasi yang sudah ada yang sebelumnya dikerjakan oleh induk perusahaan. Anak
perusahaan lain dapat diakuisisi melalui penggabungan usaha.

Struktur Organisasi Yang Kompleks


Selain struktur induk dan perusahaan yang telah menjadi struktur standar bagi banyak
perusahaan pada dekade ini, struktur lain yang lebih kompleks mulai dikenal beberapa tahun
terakhir. Saat ini banyak perusahaan yang melakukan sebagian operasionalnya melalui entitas
selain anak perusahaan. Seperti yang akan dibahas di bab tiga, EBK merupakan entitas yang
banyak digunakan sebagai sara pendanaan. Dengan struktur yang semakin tidak tradisional,
struktur organisasi yang inovaatif memberi banyak tantangan terkait dengan pelaporan
keuangan.

Struktur Organisai dan Pelaporan Keuangan

Ketika sebuah perusahaan mengembangkan atau mengubah struktur organisasinya


baik melalui pengambilalihan perusahaan lain atau melalui divisi internal, struktur baru
tersebut harus dievaluasi untuk menentukan prosedur pelaporan keuangan yang tepat. Berikut
ini adalah beberapa pendekatan yang bisa diterapkan tergantung keadaan.
1. Merger. Sebuah penggabungan usaha dimana aset dan kewajiban dari perusahaan
yang diambil alih digabungkan dengan aset dan kewajiban perusahaan yang
mengambil alih tanpa menambah komponen organisasi. Jadi pelaporan keuangan
dibuat berdasarkan struktur organisasi yang lama yaitu perusahaan yang mengambil
alih.
2. Kepemilikan kendali. Suatu penggabungan usaha dimana perusahaan yang diambil
alih tetap beroperasi sebagai entitas legal yang terpisah dan sebagian besar saham
biasanya dimiliki oleh perusahaan yang mengambil alih.

Bentuk ini akan

menimbulkan hubungan induk dan anak perusahaan.


3. Kepemilikan minoritas atau kepemilikan nonpengendali. Pembelian kepemilikan
perusahaan lain kurang dari mayoritas

(kurang dari 50%) tidak mengakibatkan

timbulnya penggabungan usaha atau situasi pengendalian. Hal yang sama dapat
terjadi ketika suatu perusahaan meciptakan entitas lain dan memiliki hak kepemilikan
kurang dari hak untuk mengendalikan atau membeli hak kepemilikan kurang dari hak
untuk mengendalikan di suatu persekutuan.
4. Kepentingan menguntungkan lainnya
Suatu perusahaan dapat memiliki kepemilikan pada entitas lain walaupun tanpa ada
kepemilikan langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan tersebut mungkin timbul
karena adanya perjanjian yang dibuat oleh entitas tersebut atau melalui perjanjian
operasi atau keuangan.

Вам также может понравиться