Вы находитесь на странице: 1из 22

METODE GEOFISIKA

04:56 | Diposkan oleh Putra | Edit Entri


Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumberdaya alam tersebut menjadi kendala untuk
melangkah lebih lanjut. Sehingga kita merasa perlu untuk mempelajari cara atau metode
untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam perut bumi. Salah satu cara
atau metode untuk memperoleh informasi tersebut dengan menggunakan metode survei
geofisika. Metode tersebut merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari
bidang bumi khususnya perut bumi berdasarkan konsep fisika. Survei geofisika yang
sering dilakukan selama ini antara lain Metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik,
geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik. Mari kita pelajari dimanakah perbedaan dan
keunggulan dari tiap masing-masing metode geofisika tersebut.
1. Metode gravitasi (metode gayaberat)
Metode gravitasi merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi
medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, di kapal maupun
diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi
rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya. Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun meneral lainnya.
2. Metode Magnetik
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi. Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode samasama berdasarkan kepada teori potensial, sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat,
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi. sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.

3. Metode seismik
Metode seismik didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi maupun refraksi.
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut :
a. Anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan bumi antara lain :
1. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda.
2. Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.
b. Anggapan yang dipakai untuk penjalaran gelombang seismik adalah :
1. Panjang gelombang seismik <<> 2. Gelombang seismik dipandang sebagai sinar
seismik yang memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens.
3. Pada batas antar lapisan, gelombang seismik menjalar dengan kecepatan gelombang
pada lapisan di bawahnya.
4. Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.
Metode seismik sering digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon, batubara, pencarian
airtanah(ground water),kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar
(characterization bedrock surface), pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah
permukaan dan aplikasi geoteknik.
4. Metode Geolistrik (Metode Resistivitas)
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di
dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini
meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda
geolistrik, antara lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric,
elektromagnetik, IP (Induced Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain.
Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode
geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda
arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari
hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda
kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah
titik ukur (sounding point). Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang
sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet
atau 1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak
tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan
kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi

geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa


jenis metode resistivitas tahanan jenis, antara lain :
1. Metode Schlumberger
2. Metode Wenner
3. Metode Dipole Sounding
5. Metode Elektromagnetik VLF (Very Low Frequency)
Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika adalah metode
elektromagnetik. Metode elektromagnetik biasanya digunakan untuk eksplorasi bendabenda konduktif. Perubahan komponen-komponen medan akibat variasi konduktivitas
dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan. Medan elektromagnetik
yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja membangkitkan medan elektromagnetik
di sekitar daerah observasi, pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif.
Contoh metode ini adalah Turam elektromagnetik. Metode ini kurang praktis dan daerah
observasi dibatasi oleh besarnya sumber yang dibuat. Teknik pengukuran lain adalah
teknik pengukuran pasif, teknik ini memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal
dari sumber yang tidak secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan.
Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi
rendah (15-30 Khz) yang digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam. Teknik ini
lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas.
Metode Geofisika pada umumnya terdiri dari:
1. Seismik
2. Geolistrik
3. Geomagnet
4. Geografity
Namun sekarang, banyak sekali pengembangan dari ke 4 metode tersebut, seperti
magnetolurik (Geomagnet), GPR (Seismik), dll.
Dalam suatu eksplorasi geofisika, biasanya metode yang digunakan lebih dari satu karena
semua metode ada kekurangan dan kelebihan, jd harus saling mendukung alias
membantu.
Untuk Timah, karena kedalamannya tidak begitu dalam biasanya menggunakan paduan
antara Geomagnet dengan geografity, karena lebih efisien.
Untuk Seismik biasanya digunakan untuk eksplorasi dalam seperti minyak, gas, batubara.
sedangkan geolistrik banyak digunakan dalam eksplorasi air tanah.
Untuk lebih jelasnya bergabunglah ke KBK Fisika Bumi & Antariksa.

Metode Gravity
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang
memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip
eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
Adapun tahapan dari metode ini yaitu :
1. Pengambilan data dari lapangan
Pengambilan data dilapangan dapat menggunakan alat gravimeter, (contoh kasus :
LaCoste & Romberg Model G-525). pada alat ini terdapat 3 komponen besar (gravimeter,
dudukan cembung dan power supply -accu-),
Tahapan menggunakan alat ini yaitu dudukan cembung di posisikan pada titik
pengukuran, taruh gravimeter diatasnya, sentring kestabilan alat terhadap permukaan,
buka kunci bandul, baca perhitungan alat, catat datanya, tutup kunci bandul dan selesai.
5. Metode Magnetik
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet
bumi di setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan
pada adanya anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan
sifat kemagnetan dari berbagai macam batuan. Dalam kegiatan eksplorasi, survei
magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara.

Peralatan Survei Geofisika

Share
Delicious
Digg
Stumble Upon
Facebook
twitter

Peralatan Survei Geofisika

Metode Gayaberat (Gravitasi)

Metode gayaberat merupakan salah satu metode


geofisika yang digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan bumi dengan cara
mengamati variasi lateral dari sifat fisik batuan (densitas). Adanya perbedaan densitas
(massa jenis) batuan dari suatu tempat dengan tempat lain ini menimbulkan perbedaan
medan gravitasi yang relatif kecil (dalam order 10-8), oleh karena itu maka dalam
pengukuran gayaberat ini diperlukan suatu alat yang memiliki kepekaan dan ketelitian
yang cukup tinggi.

Informasi yang diharapkan dari survei gravitasi


adalah mengetahui efek dari sumber yang tidak diketahui terhadap perubahan harga
gravitasi atau variasi harga gravitasi, diperlukan proses reduksi terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi harga gravitasi tersebut, diantaranya : efek lintang, efek elevasi, efek
pasangsurut, efek topografi, dan efek lainnya, sehingga didapatkan harga gravitasi yang
benar-benar ditimbulkan dari sumber yang tidak diketahui tersebut (anomali
gravitasi/Bouguer).

Penggunaan utama pada metode gayaberat ini


banyak difokuskan pada survei awal dalam peninjauan ekplorasi minyak bumi, panas
bumi, penelitian geologi regional, dan penelitian-penelitian geologi ekplorasi dalam
lainnya. Peralatan yang dimiliki Pusat Survei Geologi dalam penggunaan metoda
Gayaberat ini, adalah :
1. Gravitymeter LaCoste & Romberg Tipe G, diantaranya ada yang ditambah asesoris
Aliod 100x Nulling System.
2. Graviton LaCoste & Romberg Tipe EG.

Metode Magnetik

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran


variasi kecil intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya
variasi distribusi batuan termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Pada dasarnya nilai
magnet yang diperoleh pada suatu titik yang sama dengan perbedaan selang waktu akan
diperoleh nilai yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
kelembaban udara, magnet yang diterima oleh alat, dan kondisi alat tersebut. Dari hasil
pengukuran magnet diperoleh tiga macam hasil bacaan, yaitu :

Medan magnet utama yang bersumber dari dalam


bumi dan berubah terhadap waktu, medan luar yang bersumber dari luar bumi dan
merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari
matahari, dan medan anomali yang sebagian besar bersumber dari batuan yang
mengandung material magnetik didalamnya.

Untuk mereduksi faktor-faktor yang


mempengaruhi pembacaan metode magnetik, dapat dilakukan dengan pengukuran variasi
harian dengan menempatkan satu alat di posisi tetap untuk mengurangi efek dari medan
luar, pengkoreksian data terhadap nilai IGRF (International Geomatic Reference Field)
untuk mengurangi efek dari medan magnet utama, dan menjauhkan pengukuran dari
daerah gradien tinggi.
Penggunaan utama pada metode magnetik ini banyak difokuskan pada survei awal dalam
peninjauan ekplorasi minyak bumi, panas bumi, mineral, penelitian geologi regional, dan
penelitian-penelitian geologi ekplorasi dalam lainnya. Peralatan yang dimiliki Pusat
Survei Geologi dalam penggunaan metode Magnetik ini, antara lain :
1. Proton Magnetometer Geometrics Tipe G-856 dan G-826 Geometrics.
2. Cesium Gradiometer Geometrics Tipe G-858 dilengkapi GPS AgGPS114.
3. Envi VLF&Mag Scintrex.

Metode Seismik

Metode seismik digunakan untuk membaca gelombang elastik yang dihasilkan oleh
getaran yang merambat dalam suatu medium di bawah permukaan bumi, dimana sumber
getar tersebut dapat dihasilkan dari alam atau buatan. Sumber getaran yang dihasilkan
dari alam merupakan hasil dari perubahan di bawah permukaan bumi (gempa bumi) yang
berasal dari aktivitas vulkanik, aktivitas runtuhan tanah, dan aktivitas tektonik,
menghasilkan gelombang seismik yang merambat dalam medium tersebut dan dicatat
oleh peralatan di permukaan bumi. Peralatan seismik ini digunakan untuk memantau
aktivitas-aktivitas perubahan di bawah permukaan bumi. Peralatan yang dimiliki Pusat
Survei Geologi untuk metode Seismik yang sumbernya berasal dari alam, adalah sebagai
berikut :
1. Seismograph Spingether Geometrics MEQ-800.
2. Seismograph Kinematic PS-2.
3. DataMarks LS-7000XT.

Disisi lain, sumber getaran buatan yang diberikan


dengan sengaja di sekitar permukaan bumi untuk memberikan suatu gangguan yang
menimbulkan gelombang seismik (elastik) yang merambat ke segala arah dan dideteksi
oleh geophone pada suatu jarak tertentu dari sumber getarannya. Kemudian dengan
mengukur waktu rambatnya, maka kecepatan perambatan gelombang pada setiap media
di bawah permukaan bumi dapat diketahui, tergantung dari media penjalarannya. Metoda
seismik ini secara umum terbagi menjadi metoda Seismik Reflaksi yang dilakukan dalam
penyelidikan dangkal (teknik sipil dan penelitian geologi kuarter), dan Seismik Refleksi
yang dilakukan dalam penyelidikan dalam (eksplorasi minyak bumi, pertambangan, dan
geologi dalam). Peralatan yang dimiliki Pusat Survei Geologi untuk metode Seismik
dengan sumber buatan, adalah sebagai berikut :
4. Mc-SEIS SX-48 OYO.
5. Soiltest Gisco MD-11.
6. Seismic Bison Model 5002.

Metode Tahanan Jenis

Metode tahanan jenis merupakan salah satu


metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara
mendeteksinya di permukaan bumi. Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa bumi
bersifat elektris, sehingga persoalannya mencangkup tentang elektrisitas dari batuan dan
mineral di dalam bumi yang memiliki sifat berbeda-beda dalam menghantarkan arus
listrik yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : Kandungan mineral, elektrolit padat,
dan air, serta perbedaan tekstur, porositas, permeabilitas, dan temperatur. Besaran fisik
yang mendasari metode tahanan jenis ini, adalah nilai tahanan jenis dari batuan di bawah
permukaan, dimana sumbernya mempergunakan arus searah atau bolak-balik
berfrekuensi rendah. Metode tahanan jenis ini dapat dibagi menjadi dua macam metode
pengukuran, yaitu :

Metode tahanan jenis mapping : Bertujuan untuk


mempelajari variasi tahanan jenis lapisan bawah permukaan secara horisontal dan
vertikal, dengan jarak elektroda dan konfigurasinya sama pada setiap titik pengukuran.
Metode tahanan jenis sounding : Bertujuan untuk mempelajari variasi tahanan jenis
lapisan bawah permukaan bumi secara vertikal dan hasilnya dikorelasikan untuk
mendapatkan penyebarannya secara horisontal.

Penggunaan utama pada metode tahanan jenis ini


banyak difokuskan pada penelitian geohidrologi, geologi regional, geologi teknik,
arkeologi, panas bumi, dan mineral. Peralatan yang dimiliki Pusat Survei Geologi untuk
metode Tahanan Jenis ini, adalah sebagai berikut :
1. Supersting R8/IP multichannel passive cables (14 x 201 m dan 4 x 87.5 m)
2. SARIS multichannel active cables (5 x 80 m)
3. ABEM SAS1000 dengan asesoris ABEM SASLOG300,

Metode Polarisasi Terimbas

Metode polarisasi terimbas (Induced Polarization)


adalah salah satu metode geofisika yang mendeteksi terjadinya polarisasi listrik yang
terjadi di bawah permukaan akibat adanya arus induktif yang menyebabkan reaksi
transfer antara ion elektrolit dan mineral logam. Parameter yang diukur adalah nilai dari
chargeability, yaitu nilai dari perbandingan antara peluruhan potensial sekunder terhadap
waktu. Konfigurasi pengukurannya sama dengan metoda Tahanan Jenis.

Metode ini umumnya digunakan untuk penelitian eksplorasi air tanah, geoteknik,
ekplorasi mineral, studi lingkungan, dan arkeologi. Peralatan metoda Polarisasi Terimbas
yang dimiliki oleh Pusat Survei Geologi, adalah sebagai berikut : IPR-12 Receiver
dengan TSQ-3 Transmitter Merk Scintrex.

Metode Elektromagnetik Untuk Penyelidikan Dangkal

Metode GPR (Ground Penetrating Radar) ini


menggunakan gelombang elektromagnet, dimana pulsa elektromagnet tersebut
dipancarkan ke bawah permukaan, kemudian pulsa tersebut diteruskan, dipantulkan, dan
dihamburkan oleh lapisan di bawah permukaan dan direkam oleh antena penerima di
permukaan. Penggunaan GPR sangat tergantung pada frekuensi antena yang digunakan,
dimana penggunaan antena yang berfrekuensi tinggi digunakan untuk penyelidikan
dangkal dengan resolusi yang tinggi dan penggunaan frekuensi rendah untuk
penyelidikan lebih dalam tetapi resolusi lebih rendah.

Keunggulan penggunaan metode GPR ini adalah


ramah lingkungan, pengambilan data yang cepat, dan keakuratan dalam mendeteksi celah
dan rongga, geometri lapisan batuan, ekplorasi mineral dan bijih besi, struktur geologi
dangkal, dan geologi teknik, pada kedalaman yang dangkal. Peralatan yang dimiliki Pusat
Survei Geologi untuk metoda GPR ini, adalah sebagai berikut : SIRveyor SIR-20 GSSI
yang dilengkapi dengan Center Frequency Antenna 200 MHz, 100 MHz, dan 35 MHz.

Metode Very Low Frequency

Metode elektromagnetik VLF memanfaatkan


medan elektromagnetik yang dibangkitkan pemancar-pemancar gelombang radio VLF
berdaya besar yang dioperasikan untuk kepentingan militer, terutama untuk
berkomunikasi dengan kapal selam. Medan magnetik dan medan listrik yang
dibangkitkannya disebut sebagai medan primer. Medan primer membangkitkan medan
sekunder sebagai akibat adanya arus induksi yang mengalir pada benda-benda konduktor
di dalam tanah. Medan sekunder yang timbul bergantung pada sifat-sifat medan primer,
sifat listrik benda-benda di dalam tanah dan medium sekitarnya, serta bentuk dan posisi
benda-benda tersebut. Pada daerah pengamatan VLF dilakukan pengukuran terhadap
resultan medan primer dan medan sekunder, dimana perubahan resultan kedua medan
tersebut tergantung pada perubahan medan sekunder. Sehingga bentuk, posisi, dan sifat
listrik benda-benda di bawah daerah pengamatan dapat diperkirakan.
Metode VLF ini secara umum digunakan untuk penelitian geologi yang bersifat dangkal.
Peralatan yang dimiliki Pusat Survei Geologi untuk metode VLF ini, adalah sebagai
berikut : ENVI VLF Scintrex.

Metode Elektromagnetik Untuk Penyelidikan Dalam

Pada Metode Elektromagnet dapat dilakukan


dengan dua cara berbeda, yaitu : FDEM (frequency domain electromagnet), dimana arus
yang dipancarkan dari alat pemancar (Tx) berupa variasi sinusoidal yang berhubungan
dengan waktu pada suatu frekuensi yang telah ditetapkan dan TDEM (time domain
electromagnet), dimana arus yang dipancarkan dari Tx berupa variasi periodik. Lalu
apabila di bawah permukaan bumi terdapat bahan-bahan konduktif, maka dalam bahan
tersebut akan terjadi arus induksi (arus Eddy) yang menimbulkan medan elektromagnet
sekunder dan diukur potensial induksinya oleh alat penerima (Rx).

Metode elektromagnet ini digunakan untuk


penelitian geologi regional, pencarian benda-benda konduktif, panas bumi, mineral, dan
geohidrologi. Peralatan elektromagnet untuk penyelidikan dalam yang dimiliki Pusat
Survei Geologi adalah : TEM Protem Geonics dan V8 Phoenix Multifunction for SIP,
CSAMT, and TEM.

Metode Magnetotelurik
Metode pengukuran MT (magnetotelluric) dan AMT (audio magnetotelluric) secara
umum adalah sama, perbedaanya hanya pada cakupan frekuensi yang ditangkap, dimana
semakin kecil frekuensi yang dihasilkan maka semakin dalam penyelidikan yang
diperoleh. Metode MT memperoleh data dari frekuensi sekitar 400 Hz sampai 0.0000129
Hz (perioda sekitar 21.5 jam) sedangkan metode AMT memperoleh data dari frekuensi
10 kHz sampai 0.1 Hz, dimana sumbernya berasal dari alam (arus telurik yang terjadi di
sekitar ionosfer bumi).

Untuk memperbaiki kualitas data dari gangguan elektromagnet lokal (power line,
aktivitas industri, aktivitas manusia, jalan, pohon-pohon besar yang dapat menghasilkan
gangguan micro-vibrations dari akar-akarnya, dll) dapat dilakukan dengan cara
mengkorelasikan data dari satu alat yang disimpan statis di suatu tempat yang jauh dari
gangguan elektromagnetik lokal dengan alat lainnya yang berpindah-pindah (local,
remote, far remote station) dan dilakukan dalam rentang waktu yang sama yang
disinkronisasikan terhadap waktu UTC.

Penggunaan metode magnetotelurik ini secara umum adalah untuk penelitian panas bumi,
minyak dan gas bumi, geohidrologi, geologi regional, dan penelitian-penelitian dalam
lainnya. Peralatan magnetotelurik yang dimiliki Pusat Survei Geologi adalah : MTU-5A
Phoenix.

1. Metode Gravitasi ( gaya berat )


Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di bawah permukaan bumi berdasarkan
perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling ( r = gram/cm3 ). Metode
ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu
metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi,
endapan sungai purba, lubang di dalam massa batuan, shaft terpendam dan lain-lain.
Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan
anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan
filter matematis atau filter geofisika. Pada saat ini,di pasaran telah dapat diperoleh alat
gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), sehingga kita tidak akan kesulitan
untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil. Hanya saja dalam metode pengukuran
data, tetap harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun dari udara. Dalam
metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa
batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah
perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya.
Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap).
Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu
material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan
dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk
perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya.
2. Metode Magnetik
Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran anomaly geomagnet yang
diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh
cebakan dari daerah di sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh
perbedaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic, dan diamagnetic. Metode ini
sensitive terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh
intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur
geologi. Dan metode ini juga sangat disukai pada studi geothermal karena mineralmineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati
temperatur Curie oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai
mempunyai potensi Geothermal.
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya.
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi. Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode samasama berdasarkan kepada teori potensial, sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat,
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.
3. Metode Seismik
Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi
sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan
gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode
seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan
struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakanjebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya. Dalam metoda
seismik, pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismik ( ledakan,
vibroseis dll ). Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di dalam
medium ( tanah/batuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan
mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam sebagai fungsi waktu.
Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah
(batuan)
Metode seismik didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi maupun refraksi.
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut :
a. Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi :Medium bumi
dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik dengan
kecepatan berbeda. Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.
b. Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah :
Panjang gelombang seismik lebih kecil dari ketebalan lapisan bumi. Hal ini
memungkinkan setiap lapisan bumi akan terditeksi. Gelombang seismik dipandang
sebagai sinar seismik yang memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens. Pada batas
antar lapisan, gelombang seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di
bawahnya. Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.
Metode seismik sering digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon, batubara, pencarian
airtanah ( ground water ),kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar
( characterization bedrock surface ), pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah
permukaan dan aplikasi geoteknik.
4. Metode Geolistrik ( resistivas )

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di
dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini
meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda
geolistrik, antara lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric,
elektromagnetik, IP (Induced Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain.
Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode
geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda
arus.Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari
hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda
kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah
titik ukur (sounding point). Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang
sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet
atau 1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak
tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan
kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi
geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa
jenis metode resistivitas tahanan jenis, antara lain :
a. Metode Schumberger
b. Metode Wenner
c. Metode Dipole dipole
5. Metode Elektromagnetik
Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika adalah metode
elektromagnetik. Metode elektromagnetik ini biasanya digunakan untuk eksplorasi
benda-benda konduktif. Perubahan komponen-komponen medan akibat variasi
konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan. Medan
elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja, seperti dengan
membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi, pengukuran
semacam ini disebut teknik pengukuran aktif. Contoh metode ini adalah Turam
elektromagnetik. Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh besarnya
sumber yang dibuat. Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif, yaitu
dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan. Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam. Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas.
6. Metode GPR ( Ground Penetrating Radar )
Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua kata yaitu geo
yang berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection and ranging. Jadi, arti
harfiahnya adalah alat pelacak bumi menggunakan gelombang radio. GPR baik
digunakan untuk eksplorasi dangkal (nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat
tinggi, sehingga mampu mendeteksi benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang
berdimensi beberapa sentimeter sekali pun.

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik. Karena itu, GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive). Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah, prosedur
pengerjaan mudah, dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi). Kelemahannya,
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter ( 100 meter).
Itu sebabnya, metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs (atau harta karun).
Dengan catatan: tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang yang tempatnya
tidak terlalu dalam. Karena panjang gelombang itu mencerminkan ukuran minimum
benda yang dapat terdeteksi. Makin tinggi frekuensi makin kecil panjang gelombang,
sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin tinggi pula
ketelitiannya). Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam ketebalan
permukaan aspal jalan, jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas guna
pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis. Seperti dijelaskan di
awal, radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang kemudian ditangkap
balik oleh sensor alat. Spektrum frekuensi yang digunakan disesuaikan kebutuhan
pengukurannya. Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang pendek (mikro) agar
bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi. Respons data yang diterima, diolah
berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang). Tentu saja banyak
hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang.
Secara keseluruhan, alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram, sehingga sangat
leluasa bergerak. Alat ini bekerja dengan dua antena. Satu berfungsi sebagai transmiter,
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar. Lainnya sebagai receiver, bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer. Pada prinsipnya, metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi. Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan.

SURVEY GEOLISTRIK (GEOELECTRIC)


(Metode IP, SP and Resistivity)

Geolistrik adalah metode geofisika aktif yang menggunakan arus listrik untuk
menyelidiki material di bawah permukaan bumi. Metode ini dikenal dengan geolistrik,
atau geoelectric. Istilah electrical resistivity, DC resistivity, dan VES (vertical
Electric Sounding) juga mengacu kepada metode geofisika aktif ini. Revolusi dan
evolusi dalam teknologi instrumentasi dan teknik prosesing komputer telah
menyumbangkan andil yang sangat besar dalam perkembangan dari survey geolistrik ini.
Perkembangan terakhir dari "multi-channel electrical resistivity system" and "computerprocessing modeling" telah menigkatkan fleksibilitas, kecepatan, dan efesiensi pekerjaan
di lapangan pada survey geolistrik konvensional. Selain itu, perkembangan terakhir
metode ini juga dapat memfasilitasi aplikasi geofisika ini untuk menyelidiki lingkungan
di bawah permukaan bumi yang lebih kompleks. Sehingga dapat dikatakan bahwa survey
geolistrik dapat membantu dalam memotong waktu dan biaya yang diperlukan dalam
eksplorasi mineral.

Adapun dalam melakukan Survey Geolistrik, kami menggunakan peralatan:


ARES AUTOMATIC RESISTIVITY SYSTEM
WITH 96 ELECTRODES
Detail lengkap mengenai perlatan kami dapat dilihat di:
www.gfinstruments.cz
Teknik pengukuran resistivity lapisan bumi dilakukan dengan mengalirkan arus DC ke
dalam bumi dan mengukur voltase (beda tegangan) yang ditimbulkan di dalam bumi.
Arus Listrik dan Tegangan disusun dalam sebuah susunan garis linier. Beberapa susunan
garis linier yang umum dipakai adalah: dipole-dipole, pole-pole, schlumberger, dan
wenner.
Survey Geolistrik dapat diaplikasikan pada:
1. Eksplorasi Air Bawah Tanah
2. Eksplorasi Batubara
3. Eksplorasi Emas
4. Eksplorasi Batubesi (Iron Ore)
5. Eksplorasi Mangan
6. Eksplorasi Chromites
SURVEY GROUND MAGNETIC (GEOMAGNET)
Survey Ground Magnetic adalah metode geofisika pasif yang mengukur variasi intensitas
medan magnetik yang disebabkan oleh adanya magnetisasi pada bawah
permukaan lapisan bumi. Metode magnetik didasararkan pada pengukuran variasi kecil
intensitas medan magnetik di permukaan bumi. Variasi ini disebabkan oleh adanya variasi
distribusi batuan termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Selain itu, variasi medan
magnetik bisa disebabkan oleh adanya perubahan struktur geologi di bawah permukaan
bumi. Variasi intensitas magnetik yang terukur (medan anomali) kemudian ditafsirkan
dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan
dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin.
Sifat Anomali Medan Magnet Berdasarkan sifat medan magnet bumi dan sifat kemagnetan bahan
pembentuk batuan, maka bentuk medan magnetik anomali yang ditimbulkan oleh benda
penyebabnya bergantung pada:
1. Inklinasi medan magnet bumi di sekitar benda penyebab
2. Geometri dari benda penyebab
3. Kecenderungan arah dipol-dipol magnet di dalam benda penyebab
4. Orientasi arah dipol-dipol magnet benda penyebab terhadap arah medan bumi.

Вам также может понравиться

  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • REDAKSI-n
    REDAKSI-n
    Документ12 страниц
    REDAKSI-n
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Chapter
    Chapter
    Документ35 страниц
    Chapter
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • REDAKSI-n
    REDAKSI-n
    Документ12 страниц
    REDAKSI-n
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • A PDF
    A PDF
    Документ10 страниц
    A PDF
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • 01 Daftar Isi
    01 Daftar Isi
    Документ1 страница
    01 Daftar Isi
    Andra Andaru
    Оценок пока нет
  • Materi 00 Ta3111 Sap 1
    Materi 00 Ta3111 Sap 1
    Документ10 страниц
    Materi 00 Ta3111 Sap 1
    Afdhal Fikri
    Оценок пока нет
  • Tugas Eksmet
    Tugas Eksmet
    Документ20 страниц
    Tugas Eksmet
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Ekstraksi Pengolahan Biji Besi Dalam Pembuatan Baja
    Ekstraksi Pengolahan Biji Besi Dalam Pembuatan Baja
    Документ19 страниц
    Ekstraksi Pengolahan Biji Besi Dalam Pembuatan Baja
    Reynaldi prasetya
    Оценок пока нет
  • 1608 4304 1 PB PDF
    1608 4304 1 PB PDF
    Документ16 страниц
    1608 4304 1 PB PDF
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Buletin IATMI & Barrels Vol 2 Maret-April 2017
    Buletin IATMI & Barrels Vol 2 Maret-April 2017
    Документ12 страниц
    Buletin IATMI & Barrels Vol 2 Maret-April 2017
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • 07 Pembacaan Kode Semiotika
    07 Pembacaan Kode Semiotika
    Документ8 страниц
    07 Pembacaan Kode Semiotika
    Luthfi Muhyiddin
    Оценок пока нет
  • Mekanika Tanah Lanjut PDF
    Mekanika Tanah Lanjut PDF
    Документ64 страницы
    Mekanika Tanah Lanjut PDF
    Nor Kholes
    Оценок пока нет
  • Peraturan Kimia Fisika
    Peraturan Kimia Fisika
    Документ3 страницы
    Peraturan Kimia Fisika
    Febrian Glendi Pradita
    Оценок пока нет
  • Soal Kinematika Partike1
    Soal Kinematika Partike1
    Документ6 страниц
    Soal Kinematika Partike1
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Catatan Kaki
    Catatan Kaki
    Документ16 страниц
    Catatan Kaki
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Pengertian Baterai
    Pengertian Baterai
    Документ6 страниц
    Pengertian Baterai
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Proyek Gasifikasi
    Proyek Gasifikasi
    Документ26 страниц
    Proyek Gasifikasi
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Catatan Kaki
    Catatan Kaki
    Документ16 страниц
    Catatan Kaki
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Terjemahan Produkstion System
    Terjemahan Produkstion System
    Документ2 страницы
    Terjemahan Produkstion System
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Proposal
    Proposal
    Документ18 страниц
    Proposal
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Air Asam Tambang
    Air Asam Tambang
    Документ17 страниц
    Air Asam Tambang
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Cover Proposal
    Cover Proposal
    Документ2 страницы
    Cover Proposal
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Blending KPC
    Blending KPC
    Документ13 страниц
    Blending KPC
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Point) - Berdasarkan Letak (Konfigurasi) Elektroda-Elektroda Potensial Dan
    Point) - Berdasarkan Letak (Konfigurasi) Elektroda-Elektroda Potensial Dan
    Документ14 страниц
    Point) - Berdasarkan Letak (Konfigurasi) Elektroda-Elektroda Potensial Dan
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ1 страница
    Bab I
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Tugas Henny
    Tugas Henny
    Документ5 страниц
    Tugas Henny
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ2 страницы
    Bab Iv
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Blending KPC
    Blending KPC
    Документ13 страниц
    Blending KPC
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ6 страниц
    Bab Ii
    Dawud Prionggodo
    Оценок пока нет