Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB 20

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB WANITA MUSLIMAH


Secara umum tanggung jawab wanita dan laki-laki sama dihadapan Allah
yaitu beribadah kepada Allah. Melaksanakan fungsi kekhalifahan diatas muka
bumi. Dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan
di akhirat terhadap apa yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. (QS
annisaa 124) dan hadist kullukum rooin wakullukum masuulun an
roiyyatihi
124. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun
wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam
surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.
Secara khusus tanggung jawab wanita muslimah tidak kalah sedikit
dibanding kaum laki-laki. Bahkan adakalanya tanggung jawab wanita
muslimah lebih besar daripada laki-laki,karena jika dirinci,akan terdapat jauh
lebih banyak tugas wanita dibanding laki-laki.
Hal ini dapat dilihat dalam pembagian periode kehidupan wanita muslimah.
Dua Periode Kehidupan Wanita Muslimah
1. Sebelum Menikah
Diantara keutamaan wanita muslimah sebelum menikah adalah menunaikan
hak-hak kedua orang tuanya.Yang demikian itu karena merupakan perintah
Al-quran dan Sunnah Nabi.
Berikut ini beberapa tanggung jawab wanita muslimah terhadap kedua orang
tuanya:
a. Birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua)
Allah azza wa Jalla memberikan kedudukan tinggi dan mulia kepada
orangtua. Allah meletakkan kedudukan tersebut setelah kedudukan iman dan
tunduk patuh padaNya.: (QS. An Nisa:36)
36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri,
[294] dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan
kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat
yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu
bapaknya.
Wanita muslimah yang menyadari petunjuk agamanya merupakan anak yang
paling berbakti kepada kedua orangtuanya.Tanggung jawab ini tidak akan
berhenti sampai menjalani hidup rumah tangga dan mengasuh puteraputerinya,akan tetapi terus berlanjut hingga akhir hayatnya. Hal itu
merupakan wujud pengamalan Al-Quran.
Rasulullah Shallalahu alaihi wassalam menempatkan birrul walidain diantara
dua amalan terbesar dalam Islam,yaitu shalat pada waktunya dan jihad di
jalan allah.
Shalat adalah tiang agama,sedangkan jihad di jalan allah merupakan puncak
tertinggi Islam.Lalu adakah kedudukan yang paling mulia yang diberikan
Rosul selain kedudukan itu?

Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah yang membaiatnya


untuk hijrah dan jihad dengan tujuan mencari pahala dari Allah.rosulu tidak
menerimanya,akan tetapi bertanya :apakah salah seorang dari kedua orang
tuamu masih hidup?.
Orang itu menjawab :masih,bahkan keduanya masih hidup.Maka rosul
bersabda : Bukankah engkau ingin mendapatkan pahala dari Allah Taala?
Dia menjawab : Benar
Kemudian Rosul bersabda :Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan
pergaulilah keduanya dengan baik ( Muttafaq Alaih).
Sedangkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim disebutkan;
Ada seorang laki-laki yang datang dan meminta izin kepada Rosulullah untuk
berjihad.Lalu Beliau bertanya:
Apakah kedua orang tuamu masih hidup?
Orang itu menjawab :masih
Maka Rosulpun bersabda :Demi keduanya,berangkatlah berjihad
Pada kisah pertama,bagaimana Rosulullah mendahulukan merawat orangtua
yang sudah renta ketimbang berangkat berjihad,karena Rosul mengetahui
orang tua laki-laki itu lebih memerlukan anaknya,sementara medan jihad
masih ada orang lain,meski saat itu Nabi masih membutuhkan jumlah
pasukan.
Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah berbuat baik kepada kedua
orangtua tetap dilakukan meski keduanya bukan muslim.Seperti yang
dikisahkan dalam hadist berikut ini :
Asma binti abu Bakar r.a berkata: Ibuku pernah mendatangiku,sedang dia
seorang musyrik pada masa Rasulullah.Lalu aku meminta petunjuk kepada
Rosul :Ibuku telah datang kepadaku dengan penuh harapan kepadaku,
apakah aku harus menyambung hubungan dengan ibuku itu ? Beliau
menjawab : Benar, sambunglah hubungan dengan ibumu ! (Muttafaq
alaih).
Berbuat baik kepada orang tua juga berarti sangat takut berbuat durhaka
kepada kedua orangtua dalam bentuk berkata kasar,nada suara yang
melampaui suara orang tua, berkata uf (ah),menyakiti hatinya,menganiaya
fisiknya,tidak menghormatinya, tidak memuliakannya, termasuk
membiarkannya bekerja keras sementara anak mampu untuk
mengerjakannya.
Hendaknya wanita muslimah mendahulukan berbuat baik kepada ibu ,
kemudian kepada bapak. Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah
dan bertanya: Ya Rasulullah,siapakah yang paling berhak saya pergauli
dengan baik ?
Rasulullah menjawab :Ibumu
Orang itu bertanya lagi :Lalu siapa
Beliau menjawab ::Kemudian siapa lagi
Ibumu demikian jawaban Rasulullah.
Beliau menjawab: Bapakmu (Muttafaq alaih )
b. Menghormati Kerabat-Kerabatnya
Menghormati kerabat orang tua dari jalur ibu dan bapak seperti paman,
tante, sepupu, dan seterusnya merupakan tanggung jawab wanita muslimah
kepada kedua orang tua, yakni memelihara hubungan kekeluargaan.
(An Nisaa: 1)

1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah


menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang
biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan Mengawasi kamu.
[263] maksud dari padanya menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian
tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan
muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari
unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264] menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu
atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah
seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu
dengan nama Allah.
Kedudukan menghormati dan berbuat baik kepada kerabat menempati
kedudukan setelah berbuat baik kepada orang tua :
(An-Nisaa: 36)
c. Mendoakannya
Diantara tanggung jawab wanita muslimah kepada orang tua adalah selalu
mendoakannya.
Dalam sebuah hadist diceritakan,bahwa ada orang tua yang bertanyabertanya kepada Allah pada Hari Pembalasan karena mendapatkan nimat
surga, lalu Allah menjawab bahwa itu karena doa anaknya yang sholeh
(Muttafaq alaih).
Allah memberikan tuntunan bagaimana seharusnya seorang anak tidak
melupakan orang tuanya dalam doa . (QS. Al Israa: 24)
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua. Telah mendidik Aku waktu kecil".
Mendoakan kedua orang tua adalah bentuk amal kebajikan yang tidak akan
terhalang hingga di hari pembalasan. Dalam hadist shohih disebutkan bahwa
salah satu diantara 3 amal manusia yang tidak putus setelah manusia
meninggal adalah doa anak yang sholeh.
Mendoakan juga merupakan bentuk memperkuat hubungan ruhiyah antara
anak dan orang tua kepada Allah. Bagi wanita muslimah ini sangat penting
karena kelak ia akan memasuki kehidupan berikut sebagai seorang
ibu.Sehingga ia menghayati betapa berartinya sebuah doa.
d. Memohonkan Ampun Untuk Mereka
Sebagai manusia biasa, orang tua sangat mungkin banyak melakukan
kekhilafan dan kesalahan. Hendaknya wanita muslimah memahami ini.Maka
ketika mendoakan mereka sertai dalam doa permohonan ampun kepada
Allah atas segala kehilafan dan kesalahan orang tua. Ketika seorang anak
masih kecil, maka kedua orang tuanya selalu mendoakan agar ia tumbuh
besar sehat,cerdas,dan beriman. Doa ini diucapkan dengan penuh kasih
sayang tanpa putus. Maka sebagai bentuk kasih sayang anak kepada orang
tua,sudah sepatutnya seorang anak juga mendoakan bagi mereka,meski
belum tentu berbanding nilai yang sama. (Hadits mendoakan mohon ampun
kepada Allah untuk orangtua)
e. Menunaikan Janjinya

Wanita muslimah menunaikan janji kedua orangtuanya ketika orangtuanya


telah meninggal.
Dikisahkan seorang wanita dari suku Juhainah yang datang kepada Nabi SAW,
selanjutnya wanita itu bertutur,
Ibuku pernah bernazar untuk menunaiknan ibadah haji tapi ia meninggal
sebelum sempat menunaikannya. Apakah aku harus berhaji untuknya? Nabi
menjawab, Ya, berhajilah untuknya, bukankah engkau mengetahui bahwa
apabila ibumu mempunyai uang engkau akan membayarnya, karena itu
tunaikanlah haji, karena hak Allah itu lebih wajib untuk dipenuhi. (HR.
Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan wanita itu berkata,
Ibuku mempunyai hutang puasa selama satu bulan, apakah aku harus
menggantinya? Nabi menjawab, Berpuasalah untuknya, (HR. Muslim).
Oleh karena itu penting bagi wanita muslimah mengetahui dan menunaikan
janji termasuk hutang kedua orangtuanya. Sehingga dapat membebaskan
kedua orangtuanya dari pertanyaan Allah di akhirat nanti.
f. Menyambungkan persaudaraan kerabat kedua orangtua.
Islam telah memberikan penghormatan terhadap kaum kerabat, mengajurkan
melakukan hubungan kekerabatan dan sangat membenci orang yang
menolak atau memutuskan hubungan kekerabatan.
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasul saw. bersabda,
Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk hingga ketika selesai
menciptakan mereka itu kaum kerabat berdiri seraya berkata, Ini adalah
tempat kembalinya mereka yang kembali kepada-Mu setelah memutuskan
silaturahim.
Allah berfirman, Benar, apakah engkau rela Aku menyambung tali
persaudaraan denganmu dan memutuskan orang yang memutuskan tali
persaudaraan denganmu. Kaum kerabat bertutur, Tentu, lalu Allah
berfirman,Yang demikian itu untukmu, Kemudian Rasul bersabda,Jika
berkehendak bacalah ayat (Surat Muhammad: 22 - 23)
22. Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
23. Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga
mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.
Melalui ayat tersebut Allah memerintahkan manusia untuk menyambung tali
persaudaraan di antara kerabat. Hal ini dilakukan untuk memperluas
kebaikan dan mewariskan keimanan pada Allah dalam hubungan
kekerabatan. Bagaimana Rasulullah mencontohkan kepada keluarganya pada
setiap kali memasak penganan agar dilebihkan untuk bisa dibagikan kepada
kerabat Khadijah ra., ketika Khadijah sudah wafat.
2. Setelah menikah
Periode berikut dalam kehidupan wanita muslimah adalah setelah menikah,
jika ia memasuki kehidupan berkeluarga untuk membentuk rumah tangga
Islami.
Pada tahap ini,ada tiga bagian tanggung jawab besar :
a. Terhadap Suami
Taat pada suami
Ketaatan seorang wanita muslimah pada suaminya adalah perintah Allah
Azza wa Jalla. Dibalik perintah Allah ini terkandung keutamaan-keutamaan :
a. Masuk pintu surga dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.

Menurut Rasulullah Sallalallahu alaihi wassalam: apabila seorang wanita


sholat lima waktu, shoum di Bulan Ramadhan, dan taat kepada suaminya
maka ia berhak masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki (HR
Ahmad dan Thabrani).
b. Mendapat ampunan
Burung-burung di udara, hewan di lautan, dan para Malaikat akan memohon
ampunan kepada Allah bagi seorang wanita yang taat pada suaminya dan
suaminya ridlo kepadanya (Muttafaqun alaih)
Tentu saja ketaatan seorang isteri kepada suaminya selama suaminya
mengajak kepada kebaikan dan tidak mengajak kepada mashiyat kepada
Allah.. Sebagian Ulama berpendapat bahwa taat yang dimaksud adalah
ketaatan ketika suami memanggil dan mengajak isteri.

Вам также может понравиться