Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MODUL
: Tray Dryer
PEMBIMBING : Emma Hermawati, Ir., MT
Praktikum : 23 Maret 2015
Penyerahan : 30 Maret 2015
(Laporan)
Oleh
Kelompok
Nama
: VII
: 1. Nisa Mardiyah
2.Wynne Raphaela
Kelas
131424018
131424027
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengeringan merupakan bagian dalam rangkaian operasi
Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat sampai dengan batas yang dapat
diterima.
Dalam operasi pengeringan, zat padat yang digunakan bisa dalam bentuk serpihan,
bij-bijian, serbuk, Kristal, lempeng, atau lembaran sinambung. Dari macam-macam bentuk
padatan yang akan dikeringkan maka alat pengeringnya ada dalam berbagai bentuk
menyesuaikan hasil padatan yang akan dikeringkan, antara lain tray dryer, screen conveyor
dryer, tower dryer, rotary dryer, fluidized-bed dryer, flash dryaer, dan spray dryer.
1.2 Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengeringan
Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam pengolahan
pasca panen. Unit operasi ini diterapkan untuk mengurangi kadar air produk seperti berbagai
buah-buahan, sayuran, dan produk pertanian lainnya setelah panen. Pengeringan adalah
proses pemindahan panas dan uap air secara simultan yang memerlukan panas untuk
menguapkan air dari permukaan bahan tanpa mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. Dasar
dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan
kandungan uap air antara udara dan bahan yang dikeringkan. Laju pemindahan kandungan air
dari bahan akan mengakibatkan berkurangnya kadar air dalam bahan tersebut.
Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga mengurangi
kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima,
menggunakan panas. Pada proses pengeringan ini air diuapkan menggunakan udara tidak
jenuh yang dihembuskan pada bahan yang akan dikeringkan. Air (atau cairan lain) menguap
pada suhu yang lebih rendah dari titik didihnya karena adanya perbedaan kandungan uap air
pada bidang antar-muka bahan padat-gas dengan kandungan uap air pada fasa gas. Gas panas
disebut medium pengering, menyediakan panas yang diperlukan untuk penguapan air dan
sekaligus membawa air keluar. Air juga dapat dipisahkan dari bahan padat, secara mekanik
menggunakan cara pengepresan sehingga air keluar, dengan pemisah sentrifugal, dengan
penguapan termal ataupun dengan metode lainnya. Pemisahan air secara mekanik biasanya
lebih murah biayanya dan lebih hemat energi dibandingkan dengan pengeringan.
Kandungan zat cair dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu bahan ke bahan lain.
Ada bahan yang tidak mempunyai kandungan zat cair sama sekali (bone dry). Pada umumnya
zat padat selalu mengandung sedikit fraksi air sebagai air terikat. Kandungan air dalam suatu
bahan dapat dinyatakan atas dasar basah (% berat) atau dasar kering, yaitu perbandingan
jumlah air dengan jumlah bahan kering.
Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini, kandungan uap air udara
lebih sedikit atau udara mempunyai kelembaban nisbi yang rendah sehingga terjadi
penguapan. Kemampuan udara membawa uap air bertambah besar jika perbedaan antara
kelembaban nisbi udara pengering dengan udara sekitar bahan semakin besar. Salah satu
faktor yang mempercepat proses pengeringan adalah kecepatan angin atau udara yang
mengalir. Udara yang tidak mengalir menyebabkan kandungan uap air di sekitar bahan yang
dikeringkan semakin jenuh sehingga pengeringan semakin lambat.
Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan
organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau bakteri
terhenti sama sekali. Dengan demikian bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan
lebih lama.
Proses pengeringan diperoleh dengan cara penguapan air. Cara tersebut dilakukan dengan
menurunkan kelembapan nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di sekeliling bahan,
sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di udara. Perbedaan tekanan
itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke udara.
Di Industri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses
pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan pengepakan suatu
produk ataupun proses pendahuluan agar proses selanjutnya lebih mudah, mengurangi biaya
pengemasan dan transportasi suatu produk dan dapat menambah nilai guna dari suatu bahan.
Dalam industri makanan, proses pengeringan ini digunakan untuk pengawetan suatu produk
makanan. Mikroorganisme yang dapat mengakibatkan pembusukan makanan tidak dapat
dapat tumbuh pada bahan yang tidak mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan
aroma dan nutrisi dari makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama,
kandungan air dalam bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara pengeringan
(Revitasari, 2010).
2.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan
A. Luas Permukaan
Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Air menguap melalui
permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah akan merembes ke bagian
permukaan dan kemudian menguap. Untuk mempercepat pengeringan umumnya bahan
pangan yang akan dikeringkan dipotong-potong atau di iris-iris terlebih dulu. Hal ini
terjadi karena:
(1) pemotongan atau pengirisan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan
permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan sehingga air mudah
keluar,
(2) potongan-potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana panas harus
bergerak sampai ke pusat bahan pangan. Potongan kecil juga akan mengurangi jarak
melalui massa air dari pusat bahan yang harus keluar ke permukaan bahan dan kemudian
keluar dari bahan tersebut.
BAB III
PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Sebagai bahan yang dikeringkan, dipersilahkan para praktikan memilih sendiri.
Alat
5.
6.
4.
3.
2.
1.
3.2.1 Persiapan
3.2.3 Start Up
1.
2.
1.
2.
3.
Matik
an
blowe
r
BAB IV
DATA PRAKTIKUM
4.1 Obyek Pengamatan
a. Jenis sampel : Ubi
b. Tebal irisan : 3 milimeter
4.2 Variabel Operasi
a. Set point temperatur pemanas : 60 0C
b. Tray yang dipakai : atas
4.3 Kondisi Udara Lingkungan
0
C
C
gram
gram
Berat
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
294,3
300,2
299,1
293,3
289,0
284,7
292,2
291
289,5
287,4
285,1
283,2
280,3
278,8
275,4
273,6
269,8
268,6
Udara Masuk
Kering
Basah
21
21,5
22
24
23
26
23
26
23
28
22
25
22
25
22
25
22
26
22
26
22
27
22
27
22
27
22
27
22
28
22
27
22
25
22
26
Temperatur
Sebelum
Tray
39
39
39
39
39
39
37
39
40
40
39
40
38
40
39
38
39
40
Udara Keluar
Kering
Basah
23
37
24
36
25
37
25
37
24
35
25
34
24
32
25
33
25
37
25
33
25
33
25
33
25
33
25
33
25
34
25
35
24
32
24
30
90
267,2
21
25
40
24
30
95
265,6
22
25
38
25
37
100
263,4
22
25
38
26
35
105
261,0
23
25
38
26
35
110
259,2
24
26
40
28
37
115
257,7
24
26
39
22
35
120
256,2
26
26
38
30
35
125
254,5
26
26
38
29
38
130
255,8
27
28
39
32
35
135
255,0
22
27
40
30
33
140
253,0
27
26
39
31
37
145
252,5
26
26
40
30
38
150
252,8
30
27
41
35
36
Satuan yang dipakai : waktu dalam menit, berat dalam gram, temperatur dalam 0C
BAB V
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
5.1 Pembuatan Grafik Berat terhadap Waktu
1. Tabel harga berat bersih atau berat bahan yang dikeringkan (W) terhadap waktu (t).
Harga berat bersih sama dengan harga berat total dikurangi berat tray kosong
Waktu (t)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
Berat bahan +
Berat Tray
Tray
294,3
300,2
299,1
293,3
289,0
284,7
292,2
291
289,5
287,4
285,1
283,2
Kosong
180
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
280,3
278,8
275,4
273,6
269,8
268,6
267,2
265,6
263,4
261,0
259,2
257,7
256,2
254,5
255,8
255,0
253,0
252,5
252,8
100,3
98,8
95,4
93,6
89,8
88,6
87,2
85,6
83,4
81
79,2
77,7
76,2
74,5
75,8
75
73
72,5
72,8
2. Grafik harga berat bersih bahan yang dikeringkan terhadap waktu pengeringan
130
120
110
100
Berat bersih (W)
90
80
70
60
10
0
30
20
50
40
70
60
90
80
110
130
150
100
120
140
160
Ls=
Ls=45,72 g
Dengan Ls=berat kering baha n di tray
Ls
X (Kadar air)
Waktu (t)
45,72 g
1,5
1,6290
1,6049
1,4781
1,3840
1,29
1,4540
1,4278
1,3950
1,3490
1,2987
1,2572
1,1937
1,1609
1,0866
1,0472
0,9663
0,9378
0,9072
0,8722
0,8241
0,7716
0,7837
0,6994
0,6667
0,6294
0,6579
0,6404
0,5966
0,5857
0,5923
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
0.8
0.63
0.6
0.59
0.4
0.2
0
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Waktu (t)
2. Memisahkan data yang membentuk garis lurus, dan membuat grafik X vs t sendiri
dengan program Excel
Kadar air (X)
0,6294
0,6579
0,6404
0,5966
0,5857
0,5923
Waktu (t)
125
130
135
140
145
150
Grafik X Vs t
1.4
1.2
1
0.8
Kadar Air (X) 0.6
f(x) = - 0x + 0.97
0.4
0.2
0
120
130
140
150
160
waktu (t)
dx
dt
X = -0,0025 t + 0,9674
dx
=0,0025
dt
( )
Rc=1,625 104
g
g
=1,625 2
2
cm
m
Waktu (t)
125
130
135
140
0,5857
0,5923
0,6170
145
150
Rata-rata
2. Membuat harga X rata-rata atas titik-titik yang hampir sama sebagai harga X * (X
kesetimbangan)
Pada tabel di atas rata-rata titik yang didapat adalah = 0,6170, maka nilai X* = 0,6170
4.6 Pembuatan Grafik R vs X
1. Membuat garis datar di ruas Laju Pengeringan Konstan dengan mengalurkan Rc
terhadap X mulai Xawal sampai harga X terakhir yang membuat garis linier di kurva X
vs t dalam grafik sebelumnya. X terakhir ini dideklarasikan sebagai Xc.
Kadar Air (X)
0,6294
0,6579
0,6404
0,5966
0,5857
0,5923
Grafik Rc Vs X
1.8
1.75
1.7
Laju Pengeringan Konstan (Rc)
1.65
1.6
1.55
1.5
0.58
0.6
1.8
1.6
1.4
1.2
1
Laju Pengeringan Konstan (Rc) 0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.58
0.6
0.62
0.64
0.66
0.68
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.58
0.6
0.62
0.64
0.66
0.68
4. Dengan terbentuknya garis datar, garis miring, serta titik (X *,0) maka kurva
karakteristik pengeringan telah lengkap. Dengan mudah dapat dilihat 3 harga
karakteristik pengeringan, yaitu Xc, Rc, serta X*
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dlakukan operasi pengeringan suatu bahan dengan metode pengeringan
secara adiabatic yaitu dengan menggunakan tray dryer. Bahan yang digunakan dalam operasi
pengeringan dengan tray drayer adalah ubi. Tujuan dari praktikum ini adalah dapat mengenal
karakteristik pengeringan dengan tray dryer dan Mampu mengoperasikan alat pengeringan
jens tray dryer skala laboratorium.
Tray dryer adalah salah satu alat pengering yang beroperasi secara adiabatic.
Pengeringan adiabatik adalah pengeringan dimana panas dibawa ke alat pengering oleh udara
panas. Udara panas ini akan memberikan panas pada bahan pangan yang akan dikeringkan
dan mengangkut uap air yang dikeluarkan oleh bahan. Bahan yang akan dikeringkan
disimpan dalam tray dan dikontakkan secara langsung dengan udara panas. Komponen utama
dari tray dryer adalah tray, blower, heater, dan timbangan.
Sebelum operasi pengeringan, bahan yang akan dikeringan harus dalam bentuk
lembaran-lembaran kecil. Oleh karena itu ubi yang digunakan dipotong-potong bentuk
persegi sekitar 4cm2 dengan ketebalan 3 mm. Maksud pemotongan menjadi lembaran
adalah agar laju penguapan kandungan air dapat berlangsung merata dalam tray. pemotongan
atau pengirisan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan permukaan yang luas dapat
berhubungan dengan medium pemanasan sehingga air mudah keluar. Potongan-potongan
kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana panas harus bergerak sampai ke pusat
bahan pangan. Potongan kecil juga akan mengurangi jarak melalui massa air dari pusat bahan
yang harus keluar ke permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan tersebut
Prinsip kerja tray dryer adalah udara panas dari ruang pemanas dengan bantuan
blower akan bergerak menuju tray lalu mengalir melewati bahan yang dikeringkan dan
melepaskan sebagian panasnya sehingga terjadi proses penguapan air dari bahan.
Perpindahan massa dalam praktikum pengeringan dengan tray dryer ini adalah ketika terjadi
penurunan massa ubi sebelum pengeringan dan sesudah pengeringan. Proses perpindahan
massa kandungan air dari bahan ke udara terjadi ketika terdapat perbedaan kondisi
permukaan padatan dengan fasa ruah, dimana padatan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi
dari fasa ruah menyebabkan terjadinya perpindahan massa.
Dalam praktikum ini waktu operasi pengeringan berjalan selama 150 menit dengan
temperature pemanas diset
berbading lurus dengan lamanya waktu pengeringan. Berat bersih ubi sebelum dikeringkan
dan setelah dikeringkan dalam tray adalah masing-masing 114,3 gram dan 72,8 gram.
Kandungan air yang menguap dapat dibuktikan dengan penurunan berat bersih ubi sebanyak
36% dari berat awal. Kadar air dalam bahan(X) adalah berat bersih bahan al tray-berat kering
bahan (Ls) dibagi Ls. Dari grafik didapat kadar air ubi menurun berbanding lurus dengan
waktu operasi pengeringan. Kadar air awal dari ubi adalah 1,5 dan kadar air akhir 0,5923.
Namun penurunan kadar air dari t=0 menit hingga t=150 menit, terdapat periode laju konstan
kadar air yaitu dari t=125 menit hingga t=150 menit. Dari periode konstan ini selanjutnya
dibuat grafik kadar air (X) terhadap waktu pemanasan lalu didapat persamaan garis lurus X =
-0,0025 t + 0,9674. Yang artinya kadar air akan menurun sebesar -0,0025 t. penurunan
dx
=0,0025
dt
g
m2 .
Kadar air kesetimbangan adalah rata-rata kadar air pada periode waktu konstan,
didapat kadar air kesetimbangan (X*) 0,6170 dan kadar air akhir (Xc) 0,5923 dan Xo sebesar
0.5923. Xo praktikum lebih besar daripada X* sebesar 0,6170 yang artinya proses
perpindahan massa air dari dalam ubi ke udara dengan bantuan udara panas berlangsung
sebagaimana mestinya. Namun apabila nilai Xo lebih kecil daripada X* proses pengeringan
tidak akan terjadi, yang terjadi adalah proses adsorpsi air sampai Xo mendekati nilai X*
.
Karakterisitik pengeringan terdiri dari tiga aspek yaitu kadar air akhir (Xc), Laju
pengeringan konstan (Rc) dan kadar air kesetimbangan (X*). Dalam praktikum ini didapat
nilai Xc, Rc, dan X* masing-masing sebesar 0,5923; 1,625 g/m2; dan 0,6170.
Dalam operasi pengeringan dengan tray dryer terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi yaitu Luas permukaan, perbedaan suhu dan udara sekitar, kecepatan aliran
udara, tekanan udara, dan Kelembapan udara. Secara teoritis semakin besar luas permukaan
maka laju pengeringan akan semakin cepat oleh karena itu bahan yang dikeringkan harus
dipotong dan diiris tipis menjadi lembaran. Lalu semakin besar perbedaan suhu antara
medium pemanas dengan bahan pangan maka penguapan air dalam bahan akan lebih cepat.
Berdasarkan praktikum didapat perbedaan suhu antara udara masuk dan udara keluar semakin
besar seiring dengan lamanya waktu pengeringan. Namun kadangkala perubahan suhu yang
tida konstan menyebabkan lamanya pengeringan memakan waktu hingga 150 menit. Hal ini
dapat dihindari apabila perbedaan suhu antara udara masuk dan keluar konstan sehinnga
udara sebelum tray akan semakin panas seiring waktu pengeringan dan akhirnya pengeringan
bahan dapat berlangsung lebih cepat. Kecepatan aliran udara juga mmengaruhi pengeringan
suatu bahan, semakin cepat aliran udara maka waktu pengeringan akan lebih cepat. Namun
faktor tersebut tidak diamati ketika praktikum karena tidak tersedia
anemometer untuk
melihat laju kecepatan aliran uadara. Kelembaban udara juga adalah faktor yang membuat
waktu pengeringan akan semakin cepat apabila kelembapan udara cukup kecil. Untuk melihat
faktor kelembapan udara dapat diamati dari keadaan cuaca, secara tidak langsug saat
praktikum cuava sedikit mendung yang berkaitan dengan tingginya kelembapan udara.
Sehingga dari faktor-faktor yang sudah disebutkan diatas turut memnegaruhi hasil dari
praktikum pengeringan ini.
Kesimpulan yang didapat dari praktikum tray dryer adalah ubi yang dikeringkan
memiliki kadar air awal (Xo) 1,5,
kesetimbangan (X*) sebesar 0,6170, dan laju pengeringan konstan (Rc) 1,625 g/m2 .
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Simpulan yang didapat dari praktikum trau dryer adalah :
Tray dryer adalah pengering bahan panagan yang bekerja secara batch. Bahan
pangan yang dikeringkan disimpan dalam waktu tertentu dan dikontakkan
langsung dengan udara panas. Sehingga mekanisme pengeringan dengan tray
dryer adalah pemanasan adiabatic.
Prinsip kerja pengeringan dengan tray dryer adalah udara panas dari ruang
pemanas dengan bantuan blower akan bergerak menuju tray lalu mengalir
melewati bahan yang dikeringkan dan melepaskan sebagian panasnya
7.2 Saran
pengeringan dengan tray dryer hanya bisa dilakukan apabila bahan yang akan
dikeringkan berbentuk lembaran tipis. Bentuk lembaran yang tipis membuat
luas permukaan kontak antara bahan dan udara panas semakin besar sehingga
penguapan akan berlangsung lebih cepat. Oleh karena itu ketebalan ubi
DAFTAR PUSTAKA
Falasah, Mohammada Ari danMukti, Wibawa. 1999. Rancang Bangun Pengering Talam
untuk Granul NPK. Bandung: Jurusan Teknik Kimia POLBAN.
Geankoplis, J. Christie. 1993.Transport Process and Unit Operation 3rd Edition. New
Jersey: University of Minnesota
McCabe, Warren L., Julian C. Smith, dan Peter Harriot. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid ke4. Jakarta: PT. Erlangga.
Perry, Robert H., Don Green. 1998.Perrys Chemical Engineers Handbook. Australia:
McGraw-Hill Book.
Rifandi, Ahmad. 2005. Peralatan Industri Proses. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Schefler, William C. 1987. Statiska untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran, dan ilmu yang
Bertautan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
LAMPIRAN
1. Perhitungan berat kering bahan di tray (Ls)
Ls=
Ls=
0,56 g
114,3 g
1,4 g
Ls=0,4 114,3 g
Ls=45,72 g
Dengan Ls=berat kering baha n di tray
68,58 g
45,72 g
X =1,5
74,48 g
45,72 g
X =1,6290
73,38 g
45,72 g
X =1,6049
67,58 g
45,72 g
X =1,4781
63,28 g
45,72 g
X =1,3840
58,98 g
45,72 g
X =1,29
66,48 g
45,72 g
X =1,4540
65,28 g
45,72 g
X =1,4278
63,78 g
45,72 g
X =1,3950
61,68 g
45,72 g
X =1,3490
59,38 g
45,72 g
X =1,2987
57,48 g
45,72 g
X =1,2572
54,58 g
45,72 g
X =1,1937
53,08 g
45,72 g
X =1,1609
49,68 g
45,72 g
X =1,0866
X=
93,6 g45,72 g
45,72 g
X=
47,88 g
45,72 g
X =1,0472
44,18 g
45,72 g
X =0,9663
42,88 g
45,72 g
X =0,9378
41,48 g
45,72 g
X =0,9072
39,88 g
45,72 g
X =0,8722
X=
37,68 g
45,72 g
X =0,8241
35,28 g
45,72 g
X =0,7716
33,48 g
45,72 g
X =0,7837
31,98 g
45,72 g
X =0,6994
30,48 g
45,72 g
X =0,6667
28,78 g
45,72 g
X =0,6294
30,08 g
45,72 g
X =0,6579
29,28 g
45,72 g
X =0,6404
27,28 g
45,72 g
X =0,5966
26,78 g
45,72 g
X =0,5857
27,08 g
45,72 g
X =0,5923
dx
dt
sebuah konstanta
X = -0,0025 t + 0,9674
dx d (0,0025 t+1,7632)
=
dt
dt
dx d (0,0025 t) d (1,7632)
=
+
dt
dt
dt
dx
=0,0025+0
dt
dx
=0,0025
dt
( )
Dik : Ls = 45,72 g
A = 704 cm2
dx
=0,0025
dt
Dit : Rc ?
Jawab :
45,72 g
Rc=
. (0,0025 )
704 cm2
Rc=0,065 g/cm2 (0,0025 )
Rc=1,625 104 g /cm2
Rc=1,625 g /m2
5. Dokumentasi selama praktikum
Gambar
Keterangan
sebagai