Вы находитесь на странице: 1из 10

.

Motif Amerika Serikat Mendukung Program Nuklir India

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT

Disusun oleh:

Asnita Rahayu 050910101017


Pramita Arum K 050910101019
Isti Maharjanti 050910101020
Fajar Theresa Vicies 050910101025
Bachtiar Wahyu G. 050910101031
Vidya Tama Saputra 050910101033
Muhammad Rusli Zein 050910101035

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2008

1
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Republik India merupakan sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah
penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa, dan
merupakan sebuah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis.
Secara ekonomi, India dapat dikatakan sebuah negara terbesar keempat di dunia
dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli ( PPP ), dan salah satu negara dengan
pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Negara dengan sistem demokrasi liberal
terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, dan juga
memiliki kekuatan militer terbesar dan mempunyai kemampuan senjata nuklir.
Kemampuan nuklir tersebut didukung oleh kondisi alam India yang sangat
potensial karena memiliki sumber uranium yang sangat berlimpah, perkembangan
nuklir India sebenarnya telah dimulai sejak negara tersebut belum merdeka. Saat ini
India mempunyai 22 reaktor nuklir dan pada tahun 2014 akan membuka 14 reaktor
nuklir untuk pemeriksaan internasional. Pada tahun 1974 pasca pendirian NPT ( Non
Proliferation Treaty ) India melakukan sebuah percobaan terhadap alat nuklir damai
kemudian pada tahun 1998 India melakukan uji coba hulu ledak nuklirnya termasuk
sebuah alat termonuklir dan Juli 2005 India secara resmi diakui oleh Amerika Serikat
sebagai sebuah negara dengan teknologi nuklir maju yang bertanggung jawab serta
Amerika Serikat setuju untuk melakukan kerjasama nuklir dengan India. 1
Keputusan presiden George W. Bush mengenai persetujuan kerjasama nuklir
dengan India ditentang oleh berbagai kalangan baik dikalangan di kongres Amerika
Serikat maupun dari berbagai negara. Salah satu penolakan terhadap keputusan
tersebut karena India bukanlah salah satu negara yang melakukan penandatanganan
NPT sebagai perbandingan, Iran yang merupakan negara yang ikut menandatangani
NPT justru dikecam oleh amerika serikat sikap ini dinilai tidak adil.
Walaupun banyak mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan tetapi
kebijakan ini tetap dipertahankan Amerika Serikat .

1
http://ide.wikipedia.org/wiki/Daftar Negara dengan senjata nuklir-121k,dalam Daftar Negara dengan
senjata nuklir.

2
I.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah sangat penting dalam suatu penulisan karya ilmiah karena
dapat memberi batasan dan arah penulisan suatu karya tulis. Perumusan masalah
membantu penulis agar lebih fokus dalam penelitian ilmiahnya. Dalam makalah ini
akan diangkat permasalahan:
“Motif Amerika Serikat mendukung program nuklir India”

1.3 Batasan Waktu


Makalah ini membahas masalah tentang hubungan Amerika Serikat – India
mengenai program nuklir India pada pemerintahan George W. Bush dalam perjanjian
Nuklir AS-India tahun 2005-2007.

1.4 Batasan Materi


Fokus materi dalam makalah ini mengenai motif Amerika Serikat dalam
program nuklir India khususnya dalam bidang ekonomi dan keamanan.

1.5 Pendekatan Konseptual


Dalam pembahasan kali ini kelompok kami menggunakan perspektif national
interest. Menurut Norman J. Padelford,
“ National interest of a country is what its governmental leaders and in large
degree also what its people consider at any time to be vital to their national
independence, way of life, territorial security, and economic welfare.”
Politik luar negeri suatu negara sebagai policies maupun actions senantiasa
mengandung di dalamnya unsur kesinambungan dan perubahan yang saling
berinteraksi. Kesinambungan atau lebih tepat disebut keajegan biasanya meliputi
nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat di negara itu serta prinsip-prinsip bernegara
yang disepakati, sementara perubahan menyangkut strategi, prioritas, dan cara-cara
memperjuangkan kepentingan nasionalnya.
Secara teori kebijakan luar negeri Amerika Serikat dapat dianalisa dengan
menilai tingakat kepentingan Amerika Serikat. Ada tiga kategori dalam kebijakan
politik luar negeri Amerika Serikat tersebut. Menurut Kim R. Holmes terdapat tiga
kategori kepentingan Amerika Serikat, yaitu :
1. Vital Interest

3
Jika dikaitkan dengan national security, apabila kepentingan itu dicapai
maka tujuan akan dapat dicapai. Kepentingan ini meliputi,
• Melindungi teritorual dan batas Negara
• Melindungi kawasan Eropa, Asia Timur dan Semenanjung
Persia.
• Akses terciptanya pasar luar negeri
• Mengamankan akses sumber utama perekonomian Amerika
Serikat yang utama yaitu minyak bumi.
2. Important Interest
Dalam hal ini meliputi beberapa kepentingan yaitu:
• Mejaga stabilitas Eropa
• Menjaga stabilitas Timur Tengah
• Membangun hubungan baik dengan Jepang
• Pembukaan hubungan dengan Cina
• Promosi demokrasi ke luar negeri
• Menjaga stabilitas perbatasan negara-negara bekas Uni Soviet
3. Marginal Interest
Kepentingan ini digunakan sebagai suatu instrument pendukung untuk
mencapai vital interest. Meliputi yaitu:
• Menangani masalah kemanusiaan
• Pertumbuhan ekonomi yang miskin
• Kelestarian Lingkungan
• Menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan
Dalam masalah nuklir India, kepentingan yang hendak dicapai oleh Amerika
Serikat dapat kita golongkan menjadi kepentingan marginal yaitu menjaga stabilitas di
kawasan Asia Selatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Program Nuklir India


India sebagai salah satu negara yang berkemampuaan nuklir telah mengadakan
program nuklir sejak 1974 yang dimulai dengan penngembangan dan peledakan
nuklir pertama yang mereka beri nama The Smiling Buddha. Setelah itu secara regular
India mengadakan percobaan nuklir yang secara umum ditujukan untuk maksud-
maksud damai seperti PLTN, teknologi radiasi, menghasilkan isotop-isotop untuk
diaplikasikan dalam bidang kedokteran, pertanian dan industri.
Selain itu, program nuklir India juga diterapkan di bidang militer dalam
bentuk senjata-senjata nuklir yang digunakan sebagai strategi detterence
(penangkalan). Pada tahun 1998 India kembali melakukan uji coba senjata nuklir yang
dikenal dengan Operasi Shakti dan mengakibatkan India harus menerima sanksi dari
AS. Sanksi ini berlaku sampai tahun 2005 setelah akhirnya tercapai kesepakatan
antara India dan AS dalam program nuklir.

2.2 Motif Amerika Serikat terhadap Program Nuklir India


Melalui kerjasama ini akan membantu mempererat kerjasama antara India dan
Amerika Serikat dalam bidang energi. India merupakan negara konsumen energi
terbesar kelima di dunia. Pemenuhan kebutuhan energi india pada awalnya 70 persen
bergantung pada bahan bakar fossil. Dengan membuat rekator nuklir dan Amerika
Serikat sebagai fasilitator yang mengajurkan bagaimana menggunakan nuklir dengan
baik dan aman diharapka membuat hubungan kedua negara menjadi makin harmonis
Melalui kerjasama ini akan membuka peluang pasar baru yang penting bagi
ekonomi Amerika Serikat dengan melakukan investasi dalam industri nuklir India.
Dengan kesepakatan ini maka Amerika Serikat dapat membuka pasar baru bagi
ekspor bahan bakar nuklir ke India. Dengan ini perdagangan nuklir India dan Amerika
Serikat akan dapat meningkatkan hubungan ekspor dan impor antara kedua negara.
Di bidang lingkungan kerjasama program nuklir ini akan membantu India
untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Kita ketahui saat ini
India menghasilkan hampir 70 persen energi listrik nya dari batubara yang
merupakan salah satu sumber dari polusi yang merusak lingkunagan. Dengan

5
memakai bahan bakar nuklir diharapkan kebutuhan energi India dapat terpenuhi
dengan emisi yang rendah dan nuklir yang ramah lingkungan.
Melalui kerjasama ini akan membantu Amerika Serikat untuk mencegah India
membuat senjata pemusnah massal. India telah menyelenggarakan energi nuklir
untuk kepentingan sipil, ditakutkan apabila tidak ada ikatan dengan Amerika Serikat,
India akan mengalihkan program nuklir sipilnya menjadi program nuklir militer.
Apabila India memiliki senjata nuklir, Amerika Serikat takut keberadaan senjata
tersebut akan mengancam keamanan nasionalnya.
Menurut kongres Amerika Serikat terdapat beberapa pengertian akan arti
sebuah kerjasama nuklir antara Amerika serikat dengan India , yaitu antara lain:2
1. Kerjasama nuklir itu dapat mencegah perkembangan senjata nuklir dan senjata
pemusnah massal.
2. Kerjasama tersebut juga dapat memperkuat implementasi NPT. Pemenuhan
perjanjian NPT dan verifikasinya menjadi kunci pokok bagi kebijakan non
proliferasi Amerika Serikat.
3. NPT menjadi suatu perjanjian yang penting dalam pencegahan pengadaan
senjata nuklir untuk memelihara suatu situasi keamanan internasional yang
stabil.
4. Amerika Serikat memastikan bahwa negara-negara yang belum
menandatangani NPT akan bertanggung jawab dalam teknologi nuklir yang
mereka kembangkan.
5. Di dalam perjanjian NPT Amerika Serikat mengatur syarat-syarat bagi suatu
negara yang ingin mengembangkan teknologi nuklir,antara lain:
• Negara tersebut telah menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab
berkenaan dengan kebijakan non proliferasi teknologi senjata nuklir.
• Negara tesebut mempunyai pemerintahan yang demokratis dan
mempunyai kebijakan luar negeri yang tidak bertentangan dengan
Amerika Serikat dan bersedia bekerjasama dengan negara lain.
• Kerjasama tersebut memungkinkan suatu negara untuk meminimalisir
pengembangan senjata nuklir mereka.

2
http://www.fas.org/sgp/crs/nuke/RL33561.pdf

6
• Kerjasama tersebut akan mempengaruhi suatu negara untuk
memberikan dukungan politis dan material yang lebih besar terhadap
Amerika Serikat , misalkan menghukum negara-negara yang
mendukung terorisme dan negara-negara yang mempunyai senjata
pemusnah masal.
6. Amerika Serikat perlu melanjutkan kebijakan kerjasamanya dengan India dan
Pakistan.
7. Adanya hubungan bilateral tersebut merupakan kepentingan nasional dari
Amerika Serikat.
8. Dengan adanya hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan India yang
merupakan negara demokratis akan meningkatkan kerjasama dibidang
ekonomi.
9. Kerjasama di bidang teknologi nuklir sipil antara Amerika dan India
mempunyai dampak positif bagi India pada khususnya dan negara-negara lain
pada umumnya.
10. Perdagangan tersebut akan mengakibatkan perubahan kebijakan Amerika
Serikat dalam perdagangan dengan negara-negara yang tidak menandatangani
NPT.
11. Perdagangan dalam energi nuklir sipil dengan India oleh Amerika Serikat dan
negara-negara lain harus dicapai dalam rangka memperkecil resiko dari
perkembangan nuklir dan mencegah perlombaan senjata di kawasan regional.
12. AS tidak menginginkan Jika India mengekspor berbagai macam teknologi
nuklir dari negara lain. Jika hal tersebut dilanggar maka perjanjian tersebut
akan dibatalkan.

2.3 Perjanjian Kerjasama AS-India dalam program nuklir India


Presiden Bush menandatangani perjanjian kerjasama energi nuklir damai
antara India dengan AS. Perjanjian ini akan mempererat kerjasama antara dua negara
paling demokratis di dunia dan membantu AS untuk menghadapi tantangan keamanan
dan energi pada abad 21.
1. Perjanjian ini adalah suatu langkah penting untuk membantu AS berbagi
teknologi nuklir sipil dan membawa program nuklir India di bawah pengawasan
IAEA. Pada kunjungannya ke India pada awal tahun ini, Presiden Bush

7
mencapai suatu persetujuan dengan Perdana Menteri India Singh, dimana
Amerika Serikat dan India telah mengambil suatu rangkaian langkah-langkah
untuk mengadakan sebuah kerjasama nuklir dan merealisasikan perjanjian
tersebut. Draft perjanjian yang ditandatangani presiden Bush tersebut
merupakan langkah penting dalam kerjasama tersebut.
2. Kerjasama nuklir ini akan membantu India menghasilkan lebih banyak energi
tanpa menimbulkan adanya polusi bagi warga negaranya. Hal ini dikarenakan
energi nuklir tersebut akan digunakan sebagai salah satu sarana pembangkit
listrik yang aman dan bersih tanpa menimbulkan polusi.
3. Amerika dan India dipersatukan oleh nilai-nilai yang sangat kuat. AS dan India
akan bekerjasama dalam perang melawan terorisme, India dan Amerika Serikat
adalah negara demokrasi yang melindungi kepastian hukum dan dapat
mempertanggungjawabkan kepada setiap warga negaranya dan merupakan
sebuah negara yang memberikan kebebasan bagi warga negaranya untuk
berpendapat dan beragama.
4. Amerika Serikat dan India sedang bekerjasama untuk memperluas peluang di
bidang ekonomi. Ekonomi India telah mengalami perkembangan sejak tahun
1991 dan merupakan salah satu negara tujuan ekspor AS.

Syarat-syarat yang diajukan Amerika Serikat ini disetujui oleh India, dengan
disetujuinya perjanjian pada tanggal 18 Juli 2005 dan sebagai kelanjutannya diadakan
lagi perjanjian pada tanggal 2 Maret 2006. Melalui kesepakatan dengan AS
meyangkut program nuklir untuk keperluan damai itu, India akan mendapatkan alih
teknologi nuklir AS dengan syarat India harus memisahkan dengan jelas program
nuklir militer dengan program nuklir sipil selain itu India juga harus membuka
fasilitas nuklirnya untuk diperiksa badan atom internasional..

8
BAB. III
PENUTUP

Kesimpulan
Pada abad ke 21 ini, energi merupakan isu yang tidak dapat dianggap remeh
lagi. Keberadaan sumber daya fossil yang selama ini dipakai sebagi sumber
pemenuhan energi keberadaanya semakin menyusut dan efek negatif dari
penggunaan tenaga fossil mulai di rasakan; antara lain menimbulkan polusi, merusak
lingkungan sampai pada isu yang paling santer di bicarakana saat ini yakni pemanasan
global. Dari background tersebut nuklir muncul sebagi alternatif sumber energi
menggantikan bahan bakar fossil yang makin menipis
Keberadaan nuklir sangatlah bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan akan
energi, apabila program nuklir di jalankan sesuai dengan prosedur yang benar akan
dapat menjadi sumber energi dengan emisi yang rendah dan ramah lingkungan.
Namun selain sebagi sumber energi, nuklir juga dapat menjadi senjata yang
menakutkan. Ketakutan akan penggunaan nuklir sebagai senjata menimbulkan
kewaspadaan yang tinggi.
Amerika Serikat sebagai negara dengan kekuatan terbesar merasa perlu turun
tangan menjaga perdamaian dunia. Pada kasus nuklir India, Amerika Serikat
menyatakan dukungannya atas program yang di jalankan India. Disini tentunya
terdapat berbagai motif yang melatar belakangi persetujuan tersebut, antara lain motif
ekonomi dan national security.
Kerjasama antara India dengan Amerika Serikat tentunya terjalin atas dasar
saling menguntungkan; antara lain India memperoleh transfer teknologi nuklir dari
Amerika Serikat dan di pihak Amerika Serikat dapat mengakses fasilitas nuklir India.
Disini India diuntungkan dengan mendapat penegetahuan bagaimana mengolah nuklir
yang baik dan Amerika Serikat sendiri mendapat akses unutk mengawasi program
energi nuklir India agar tidak di salah gunakan menjadi program senjata nuklir.
Amerika Serikat merasa perlu mengawasi program nuklir tersebut agar India
tidak mengalihkan program yang pada awalnya untuk kepentingan sipil menjadi
program militer.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Wirajuda, Hassan.(2004) Hubungan Internasional Percikan Pemikiran Diplomat
Indonesia, Jakarta: Gramedia
Jurusan HI UNPAR, editor Hermawan, Yulius P. (2007) Transformasi dalam Studi
Hubungan Internasional Aktor, Isu dan Metodologi. Jogjakarta: Graha Ilmu
Habib, A Hasnan (1997) Kapita Selekta Strategi dan Hubungan Internasional. Jakarta:
Center For Strategic and International Studies

Website
http://www.whitehouse.gov/news/releases/2006/12/20061218-2.html
http://www.fas.org/sgp/crs/nuke/RL3356

10

Вам также может понравиться