Вы находитесь на странице: 1из 20

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Dalam melaksanakan Pekerjaan ..... diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara


pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat
sesuai dengan rencana kerja ( Bestek ).
Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang
dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah
memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam
proyek ini meliputi :
1. Administrasi dan Dokumentasi
Administrasi yang dimaksud yaitu pengurusan perijinan, pelaporana,
termijn, atau surat menyurat lainya yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan.
Dokumentasi dibuat sebanyak lima kali yaitu foto kondisi sebelum
pelaksanaan pekerjaan 0 %, foto kondisi pelaksanaan 25 %, 50 %, 75 %
dan foto kondisi selesai pelaksanaan.
Penyajian dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan dibua dalam album foto ranngkap 4 (empat)
atau secukupnya dengan perlalatan kamera digital.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan
Sebelum melaksanakan pekerjaan rehabilitasi bangunan, hal pertama
yang harus dilakukan oleh pelaksana adalah melaksanakan pekerjaan
bongkaran/membongkar bangunan lama (existing) sesuai dengan
volume dan arahan dari konsultan pengawas. Pembongkaran bangunan
meliputi membongkar dinding bata tombak layar, dan dinding bata
gedung.
3. Pekerjaan Pemasangan Bouplank
Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan
pengukuran
dilakukan.
Pemasangan
Bouwplank
(Pematokan)
dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas,
Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada
patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat.
Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian
atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan
meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat
dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar
mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada
jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok
patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
4. Pembuatan Direksi Keet
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari
Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x
10m, barak pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai), rumah genset, serta
Toilet.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat di dalamnya dilengkapi meja,
kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan
tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan
harian proyek.
Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara
kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama
proyek berlansung.

Contoh Gambar Barak Pekerja


Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material
yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk
Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga
terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak.
Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari
permukaan tanah.

Gambar Gudang Material


Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan
mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan
digunakan.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
5. Pembuatan Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan
kegiatan. Papan Nama Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan
ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2 (borneo)dengan
tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai
dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai
cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
Nama Kegiatan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
Sumber dana
Jangka waktu
Nama penyedia jasa
Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh
masyarakat, serta tidak mengganggu lalu lintas.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI (UNTUK PAGAR DAN TPT) P =150,6


M1
GALIAN TANAH
a. Untuk pondasi harus dilakukan pengalian tanah menurut ketentuan bestek
dan gambar. Lubang galian harus cukup lebar sesuai (gambar detail).
Hingga waktu mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan
terganggu dan dasar pondamen harus rata.
b.
Jika terjadi bahwa sesuatu atau beberapa tempat keadaan tanah tidak
mengijinkan untuk pondasi batu kali menurut apa yang tertera pada
gambar.
c. Apabila pada dasar pondasi terdapat akar-akar, batu atau tanahnya tidak
baik, maka digali lagi dan diisi kembali dengan pasir kemudian ditimbris
hingga padat.
d.
Tanah bekas galian setelah dibersihkan dari kotoran-kotoran, apabila
dianggap cukup baik, maka dipergunakan untuk urugan kembali timbunan
dibawah urugan pasir landasan lantai.
e. Jika terdapat genangan air di dalam lubang pondasi harus dipompa keluar,
ini harus disediakan pompa air yang dalam keadaan siap.
f.
Semua unsur-unsur penggangu yang terdapat dalam didalam lubang galian
seperti sisa kayu, batu-batu atau lain-lainya harus dikeluarkan.
g. Semnua tanah galian yang tidakj dipergunakan harus diangkut keluar dari
hlam pekerjaan.
URUGAN PASIR
a. Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah pasangan pondasi setebal 5 cm
padat.
b. Lapisan pasir urug harus ditimbun/ dipadatkan dengan diairi, pasir urug
bersih dari akar-akar dan kotoran.
PASANGAN BATU KOSONG

Pekerjaan Pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kosong dengan


menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar
pelaksanaan
Cara Pelaksanaan
a.
Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui
oleh Direksi.
b.
Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.
d.
Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran semen dan
pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr dengan menggunakan
concrete mixer
e.
Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu
dengan batu terisispesi secara homogeen, sehingga batu-batu tersebut
tidak saling berhimpitan / bersentuhan.Susunan batu raen (batu muka)
harus mempunyai jarak (lebar nat antara 1-2 cm)
PASANGAN PONDASI BATU BELAH
a.
Dasar dari konstruksi pasangan harus digali dan dipersiapkan seperti
ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh direksi
b.
Semua batu untuk pasangan yang digunakan berbentuk pecah /belah,
padat, dan tidak keropos
c. Adukan dicampur dalam jumlah cukup untuk segera dapat diguanakan dan
semua adukan yang digunakan lagi dala 30 menit setelah air dicampur
harus dibuang. Memberikan air pada adukan yang telah mengeras dengan
maksud akan digunakan lagi tidak diperkenankan.
d. Permukaan yang terbuaka adalah rata atau diatur rapi untuk dapat nampak
lebih menarik dan harus bebas coretan adukan
e. Air yang digunakan adalah air tawar atau sungai yang bersih, jernih dan
tidak mengandung material merugikan.
f.
Apabila hujan maka pekerjaan-pekerjaan pasangan harus dihentikan,
pasangan yang belum keras harus dilindungi dari air hujan.
g. Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian kontruksi
lainya dimana dituntuk bentuk dan keadaan permukaan dan lain-lain
khusus, harus mengunakan acuan (cetakan/mail) yang disetujui oleh direksi.
D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1. Pekerjaan Pasangan Batu Bata
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi : Pekerjaan Dinding Bata Bata. Pekerjaan
pasangan batu lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.
Persyaratan Bahan.
Batu Bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik,
denganpembakaran sempurna dan merata yaitu Semen, Pasir dan Air. Detail
Bentuk Profil. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus
memperhatikan detail bentuk profil, sambungan dan hubungan dengan
material lain dan melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum didalam
gambar kerja. Sebelum Pemasangan. Sebelum pemasangan, batu bata harus
direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh. Pada saat diletakkan, tidak
boleh ada genangan air di atas batu bata tersebut. Aduk perekat/spesi untuk
pasangan batu bata kedap air adalah campuran Pasangan Bata Merah tebal
1/2 bata adukan 1 PC : 4 PP untuk : Dinding pasangan bata daerah basah.
Dinding pasangan bata yang langsung berhubungan dengan luar. Saluran.
Untuk semua pasangan batu bata terhitung dari SNI.DT-91-0009-2007-6.9,
dipakai aduk perekat/spesi campuran Pasangan Bata Merah tebal 1/2 bata
adukan 1 PC : 4 PP terkecuali yang disyaratkan kedap air seperti yang
tercantum di dalam gambar kerja. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai
dengan Pasal 1 dalam bab ini.ketebalan Aduk Perekat/Spesi . Pemasangan
harus sedemikiin rupa sehingga ketebalan aduk perekat/spesi harus sama
setebal 1 cm. Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan
baik dan penuh.
Pemasangan Dinding Pasangan Bata.
Pemasangan dinding pasangan bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom dan balok praktis.
Pasangan Bata Merah tebal 1/2 bata adukan 1 PC : 4 PP Persyaratan
pelaksanaan kolom dan balok praktis, mengacu pada pelaksanaan pekerjaan

beton. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapih, sama tebal, Iurus,
tegak dan pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Pertemuan sudut
antara dua dinding harus rapih dan siku seperti tercantum dalam gambar kerja.
Pekerjaan Pemasangan Batu Bata Vertikal dan Horizontal.
Pekerjaan pemasangan batu bata harus benar vertikal dan horizontal.
Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Untuk
permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan
bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200 cm vertikal dan
horizontal. Jika melebihi, Kontraktor harus membongkar/memperbaiki dan biaya
untuk pekerjaan ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai
pekerjaan tambah. Pasangan Bata Lapis Aduk Kasar. Semua pasangan bata
yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk kasar sampai setinggi
permukaan tanah. Siar-Siar. Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar
harus dikerok dengan kedalaman 1 cm dengan rapi dan dibersihkan dengan
sapu lidi, kemudian disiram air dan siap menerima plesteran.
2. Plesteran
Plesteran Memasangan 1 M2 Plasteran 1 PC : 4 PP = tebal 15 mm Sebelum
diplester, permukaan pasangan bata harus dibasahi dahulu dan siar-siar telah
dikerok dan dibersihkan. Lubang Dinding Pasangan Bata. Pembuatan lubang
pada dinding pasangan bata untuk perancah sama sekali tidak diperkenankan.
Bata Yang Patah. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua
melebihi dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2 (dua) bagian tidak boleh
dipergunakan. Pemeliharaan : Selama pasangan dinding belum difinish,
Kontraktor wajib untuk memelihara dan menjaga atas kerusakan atau
pengotoran oleh bahan lain. Apabila pada saat difinish terdapat kerusakan,
berlubang dan lain sebagainya, Kontraktor harus memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Direktur/Konsultan Pengawas. Biaya ini
ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pakerjaan tambah.
Pasangan Keramik
Metode Pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan
keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainya. Pekerjaan
keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti
sehingga dapat di hasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik. Adapu n
langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah :
Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat
sebelumnya sebagai acuan kerja.

Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum


terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding
dan lantai.

Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik
dengan spesi kosong.

Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal


mengikuti garis sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.

Sebelum keramik dipasang, sebelumnya dinding dibasahi dahulu dengan


air.

metode kerja pemasangan keramik tersebut hanya salah satu cara


pemasangan keramik, yang tentunya banyak cara cara lain yang lebih baik.
F. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Seluruh permukaan yang mau di cat harus dibersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain.
b. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller, dan kuas dipergunakan hanya untuk
permukaan dimana tidak mungkin menggunakan roller.

F. PEKERJAAN NON STANDAR


Pasangan Batu Alam
Persiapkan lokasi kerja. Untuk tembok yang masih baru atau belum diaci,
bisa langsung tarik benang dan lanjut ke pemasangan. Tetapi untuk tembok
yang sudah jadi dan dicat seperti ini maka temboknya harus dibobok terlebih
dahulu atau dirusak/dibuat cacat.

Tembok yang akan dipasang batu alam.


Hal ini supaya adukan semen nanti bisa menempel / menyatu dengan baik
dengan lapisan semen sebelumnya. Karena sebenarnya sifat cat dan semen
tidak senyawa atau menempel dengan baik.
benang acuan.
Ambil salah satu sisi yang siku untuk awal pemasangan, jadi batu alam yang
utuh mulai dipasang dari sana. Jangan lupa basahi dulu tembok sebelumnya,
agar lapisan semennya agak lembab dan lunak sehingga bisa menyatu dengan
lapisan semen yang baru.

Paku acuan bagian atas.

Paku acuan bagian bawah.


4. Pemasangan. Untuk pemasangan maju mundur maka pemasangan dimulai
dari bawah ke atas. Agar batu alam tidak merosot ke bawah, maka harus diberi
pengganjal.

Awal pemasangan batu alam

Diberi pengganjal

Cara pemasangannya kurang lebih sama dengan cara pasang keramik. Setelah
diberi lapisan semen pada bagian belakang, batu alam lalu diletakkan pada
posisinya dan diketuk-ketuk dengan palu agar lapisan semennya menyebar dan
menjadi padat/mengisi ruang kosong di belakang batu alam tersebut.

Batu alam diberi adukan semen pasir

Disesuaikan tinggi permukaannya, seberapa maju yang diinginkan.

Diketuk-ketuk dengan palu agar sesuai tinggi permukaannya

Bersihkan sisa semen yang keluar

proses pengeringan, diberi bubuk semen untuk menyerap kadar air pada
adukan
Pada proses ini biasanya ada semen yang berlebih dan keluar melalui sisi
samping keramik,cukup bersihkan kelebihan semen ini dengan menggunakan
kuas dan air. Batu alam lebih rentan daripada keramik karena pori-porinya lebih
besar. Maka itulah, harus rajin-rajin dibersihkan agar tidak ada sisa semen yang
meninggalkan noda nantinya.

Bersihkan permukaannya dari sisa semen

5. Berikan pelapis atau coating.


Setelah selesai dipasang dan jika permukaan batu alam sudah agak kering, bisa
langsung dilapisi dengan cairan pelapis atau coating dengan kuas. Jika
prosesnya memakan waktu lebih dari 1 hari dan dalam kondisi hujan
maka tutupi batu alam yang sudah terpasang tersebut dengan terpal
agar air tidak dapat masuk dan membasahi lapisan semen lagi. Jika
tidak, hal ini bisa menyebabkan lapisan semen lama mengering dan batu alam
bisa lepas dari posisinya. Bisa juga membuat penampilan batu alam menjadi
kotor karena adanya semen yang merembes keluar terbawa oleh air. Biasanya
pelapisan diberikan sebanyak 3 kali agar lebih bagus hasilnya dan tahan lama.

Pekerjaan Selanjutnya adalah pekerjaan beton bertulang untuk ring balk.


Setelah pekerjaan pemasangan batu bata, pekerjaan kosen, pekerjaan kolom
praktis dan pekerjaan plesteran dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya adalah
pekerjaan ring balk. Langkah pertama dalam pengerjaan beton bertulang
adalah pekerjaan pembesian ring balk. Ukuran penampang ring balk, besi
utama ring balk dan begel harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan
disetujui oleh direksi. Apabila dimensi dan ukuran ring balk telah disetujui maka
pelaksana dapat melakukan pemasangan mal/bekisting ring balk untuk
selanjutnya dilakukan pengecoran. Kualitas pengecoran harus sesuai dengan
yang dipersyaratkan dan disetujui oleh direksi.
Setelah umur beton ring balk telah cukup, langkah selanjutnya adalah melepas
mal/bekisting ring balk.
10. Setelah umur beton ring balk telah cukup, maka mal/bekisting ring balk
dapat dilepas. Setelah rmal/bekisting ring balk dilepas, pekerjaan selanjutnya
adalah merakit dan memasang kuda-kuda baja dan kuda-kuda rangka besi
serta pemasangan gording. Semua ukuran, jenis dan kualitas dari pekerjaan ini
harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan telah disetujui oleh direksi.

II. PEKERJAAN STUKTUR


1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai
dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah
pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.
Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah
mendapat persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah
harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini
berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lainlain. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.
Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh
pengawas, karena tanah tersebut akan dipakai kembali.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
2. PEKERJAAN LANTAI KERJA
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat
lantai kerja dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran
beton diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari
lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras barulah
diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
3. PEKERJAAN URUGAN PASIR
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug,
kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir
ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan
menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga
mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan
spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
4. PEKERJAAN URUGAN TANAH
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah
mengeras. Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk
menimbun pondasi. Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik
dengan cara manual atau menggunakan alat stamper.
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian
lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug
yang dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang
didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis
hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
5. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu
pondasi tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode
pelaksanaan kedua pondasi tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat

dipakai pada bangunan Pos Jaga, Pagar dan Bangunan Utama,


sedangkan Pondasi Tiang Pancang Digunakan pada Gudang, bangunan
Utama dan Pagar Luar.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
a. Pondasi Tiang Pancang
Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang Beton dengan
ukuran 35x35 cm dan panjang sekitar 30 m. Tiang Pancang ini
merupakan barang pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan
pemancangan dilakukan, tiang pancang telah dipesan.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk
mendapatkan titik-titik yang akan dipancang dan sesuai dengan
gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya
diatur posisi atau kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada
posisinya (Centre Line).
Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang
pancang dipukul dengan menggunakan hammer. Jika tiang
pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya namun
setelah dilakukan tes calendering (PDA Test) masih belum
mencapai tanah keras, maka tiang pancang disambung dengan
menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes
calendering (PDA Test) telah menunjukkan nilai yang diinginkan
atau telah mencapai tanah keras. Untuk mengetahui tiang
pancang telah mencapai tanah keras yaitu jika dipukul hammer
(alat pemukul) akan membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong
dan dibobok dengan menggunakan alat potong, kemudian besi
dari tiang pancang yang muncul disambungkan ke balok Sloof
dan Kolom.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
b. Pondasi Plat Setempat
Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300. Hal
pertama dilakukan yaitu merakit tulangan dan bekisting pondasi
sesuai dengan gambar kerja. Perakitan dan pembuatan mal ini dapat
dilakukan bersamaan dengan pengalian tanah pondasi. Setelah itu
bekisting diletakkan diatas lantai kerja dan besi tulangan
dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di
dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-kira
berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini
berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan
memberikan ruang untuk selimut beton yang cukup.
Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton
dapat dituang. Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh
rongga dapat tertutupi oleh material.

Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai


dengan job mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu
dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
6. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan
pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama
dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan
besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu
barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan
sama dengan campuran
beton Pondasi yaitu mutu beton K-300.
Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design
dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

7. PEKERJAAN COR BETON KOLOM


Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat
fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi 19 sebagai tulangan
utama dan besi 10 sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan
dibentuk sesuai dengan shop drawing.
Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang
diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar
tidak mudah roboh.
Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan.
Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan
pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi
bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton
tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan
water stop.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada
saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer
Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang
tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan
konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara
pengesahan kontrol kualitas.
Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran
selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk
tetap dalam keadaan basah.

11

22

33

44

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
8. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom,
hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu
dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting
agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu
steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan
pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan
pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan
yaitu besi 16 & 13 sebagai tulangan utama dan besi 8 sebagai
sengkang (begel)
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
9. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI
Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran
posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as
bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai
bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan
pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat
dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah
disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan
mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan
bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan
pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting
siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi.
Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti
dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang
30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai

Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak
terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu
leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku
L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi
beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser.
Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada
level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang
dilakukan pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan
secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat
proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu
dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran.
Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan
kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan)
dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
III.

PEKERJAAN ARSITEKTURAL
1. PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding
dapat segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang
digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam air sebentar.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang
terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik
benang
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh
surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian
baru dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah
disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass.
Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang
telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember,
benang, sipatan, pacul, dan cetok.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau
dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses
pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :

Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini
untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang
diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan
proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen
hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan
yang digunakan pada pekerjaan dinding.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor
lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai,
pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan
keramik Homogenius.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan
tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan
pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang
keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih
dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah
organiik lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi
dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan
cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
4. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan
pemasangan bata, atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok
gantung dan dinding terpasang. Sedangkan untuk pemasangan pintu
dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai
selesai dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail yang ada
pada shop drawing.

Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga


aksesoris dari pintu dan jendela seperti, kunci tanam, handle jendela,
handle pintu, dan lain sebagainya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva
S
5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond
gypsum dan plafond beton ekspose. Plafond gypsum digunakan pada
bangunan Pos jaga, Gedung kantor, dan storage. Dimana rangka
plafond menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk plafond
beton ekspose digunakan pada bangunan Mekanikal & Elektrikal.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar
kerja (Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini
beriringan dengan pemasangan rangka atap baja ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku
terlebih dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan
memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose, dilakukan oleh orang yang
mengerti akan pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini bertujuan
mempercantik tampilan dari beton , dengan menggunakan bahan
semen portlang dan pasir pasang.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan
pengecatan dengan cat air dengan terlebih dahulu membersihkan
permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding diratakan/dihaluskan
dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan pengecatan
dengan cat dasar.
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan
Pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat
permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu
diberi alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di
cat dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi,
pagar, dan lain sebagainy. sebelum dicat permukaan bahan-bahan
tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minayk cat kemudian
dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.
Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan
dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa
air bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air,
Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan
persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
IV.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL


Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contohcontoh material, tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk
mendapatkan persetujuan.
Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi
terdekat dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan
kerusakan material menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan
material lain disimpan di gudang tertutup.
Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS
dan spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan
perencanaan dan membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga
dikerjakan oleh orang yang berkompeten di bidangnya.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm
dilakukan sebelum plesteran dan dinding dan pemasangan plafond.
Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan
rapi sesuai penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah
semua instalasi titik api dan instalasi stop kontak dan saklar terpasang
barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan
gambar-gambar rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

V. PEKERJAAN ATAP
Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung PKB dan Shelter memakai rangka
atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor
balok dan kolomkolom selesai dikerjakan, rangka atap dipasang
sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat
dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi rangka baja dan
penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan
atap spandek, setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan
yang sama dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal
juga dipasang, ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan
gambar rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
VI.

PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN (TOWER AIR)


Pengerjaannya dimulai dengan pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi,
pengadaan besi dan tangki air (tendon fiber glass), pipa distribusi, rumah
pompa dan pompa air, serta pemasukan air bersih PDAM + Instalasi yang
pengerjaannya sesuai spesifikasi dan gambar kerja.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

VII.

SERAH TERIMA PERTAMA DAN MASA PEMELIHARAAN


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan
permohonan untuk diadakan pemeriksaan terhadap pekerjaan, setelah
dinyatakan pekerjaan yang dilakukan bagus dan cukup akan dilakukan
permohonan serah terima pertama (I). Setelah diadakan serah terima
pertama barulah masa pemeliharaan dapat dilaksanakan.
Selama masa pemeliharaan pekerjaan jika terdapat kerusakan pada
bangunan maka akan dipertanggung jawabkan.
Takengon, 22 April 2015
Penawar;
CV. TELEGE BINEN

ABU BAKAR
Direktur

Вам также может понравиться