Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah
sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Lanjut
usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari dari usia manusia sebagai makhluk
hidup yang terbatas oleh suatu putaran alam dengan batas usia 55 tahun / lebih.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah
yang sering terdapat pada usia pertengahan atau lebih, yang ditandai dengan tekanan darah
lebih dari normal. Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah.
Dari banyak penelitian epidemiologi didapatkan bahwa dengan meningkatnya umur
hipertensi menjadi masalah pada lansia karena sering ditemukan pada lansia. Pada lansia
hipertensi menjadi faktor utama payah jantung dan penyakit jantung koroner. Lebih dari
separuh kematian di atas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan serebrovaskular.
Secara nyata kematian akibat stroke dan morbiditas penyakit kardiovaskuler menurun dengan
pengobatan hipertensi.
II.Tujuan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi
B.Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
besar
yaitu:
a.Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
b.Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan
diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
tekanandiastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
C.Etiologi
Hipertensi pada lansia dapat disebabkan oleh interaksi bermacam-macam faktor, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelelahan
Proses penuaan
Keturunan
Diet yang tidak seimbang
Stress
Sosial budaya
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahanperubahan
pada:
Elastisitas dinding aorta menurunKatub jantung menebal dan menjadi kaku.Kemampuan
jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun. Kemampuan
jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer, Meskipun
hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah
menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut
adalah sebagai berikut :
Faktor keturunan
1. Menurut data dari statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
2. Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
3. Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)
4. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)
5. Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)
6. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
7. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
8. Kegemukan atau makan berlebihan
9. Stress
10. Merokok
11. Minum alcohol
12. Minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Vertigo
Mual muntah
Perubahan penglihatan
Kesemutan pada kaki dan tangan
Sesak nafas
Kejang atau koma
Nyeri dada
kanan Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi
membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke
dinding dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik bilik berkotraksi secara
serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah
periode relaksasi pendek kira - kira 0.4 detik yang disebut diastol, sebelum inpuls berikutnya
datang Nodus sinotriolis menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit
ketika jantung sedang santai. Produk impuls impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian
sistem saraf yang disebut sistem syaraf otonom , yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem
listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi kontraksi otot jantung berirama yang
disebut denyut jantung.
F.Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di
pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis,
yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke
ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan
hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer bertanggung
jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Perubahan tersebut
meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot
polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya
regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya
dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup),
mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, Bare,
2002).
F. Komplikasi
Akibat atau komplikasi dari penyakit hipertensi yang dapat terjadi pada lansia adalah :
2.
3.
4.
5.
gagal jantung
gagal ginjal
stroke (kerusakan otak)
kelumpuhan.
G.Pemeriksaan Penunjang
1. Hemoglobin / hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari selsel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat
mengindikasikan faktorfaktor resiko seperti hiperkoagulabilitas dan anemia
2.BUN
Memberikan informasi tentang perfusi ginjal
3Glukosa
Hiperglikemi (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi)
Kalium serum
Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek
samping terapi diuretik.
4.Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
5.Kolesterol dan trigliserid serum
H. Penatalaksanaan
Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi pada
anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan
dianjurkan untuk:
1. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
2. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
3. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
4. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa
dengan obat maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer. Harus dijaga
supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan stabil mungkin
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB III
Asuhan Keperawatan pasien hipertensi pada lansia
Pengkajian
Aktifitas/ istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Neurosensori
Gejala : Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan penglihatan.
Tanda : Status mental: orientasi, isi bicara, proses berpikir,memori, perubahan retina optik.
Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman tangan.
Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen/ masssa.
Pernafasan
Gejala : Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja, tacyhpnea, batuk dengan/ tanpa
sputum, riwayat merokok.
Tanda : Bunyi nafas tambahan, cyanosis, distress respirasi/ penggunaan alat bantu
pernafasan.
Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara brejalan.
Pemerik
Hb: untuk mengkaji anemia, jumlah sel-sel terhadap volume cairan (viskositas).
BUN
Glukosa: mengkaji hiperglikemi yang dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin
(meningkatkan hipertensi).
Kalsium serum
Kalium serum
Kolesterol dan trygliserid
Urin analisa
Foto dada
CT Scan dan EKG
Diagosa Keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi pembuluh
darah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan O2.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi
inadekuat
4. Inefektif koping individu berhubungan dengan mekanisme koping tidak efektif, harapan
yang tidak terpenuhi, persepsi tidak realistic.
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakitnya berhubungan dengan kurangn
6. Gangguan rasa nyaman nyeri (sakit kepala) b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral.
INTERVENSI
RASIONAL
-Pantau tekanan darah ukur pada -perbandingan dari tekanan
darah
-Berikan
dorongan
melakukanaktivitas
diri
terhadap
/perawatan peningkatan
jika
curah
jantung
tiba
keseimbangan
juga membantu
antara
suplai
dan
oksigen.
-kaji pemahaman pasien tentang -kegemukan adalah resiko tambahan
hubungan
langsung
tentang
karna
keahli
-kesalahan
gizi
indikasi.
kebiasaan
makan
hipertensi
dan
komplikasi.ex
memenuhi
individual.
-Kaji keefektifan srategi koping -mekanisme
kebutuhan
adptif
pola
hipertensi
mengintergrasikan
perlu
hidup
untuk
seseorang
kronik
terapi
diet
dan
yang
beri
pasien
mengindefikasi
vaskuler.
faktor2
BAB IV
Kesimpulan
Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mm
Hipertensi pada lansia dapat disebabkan oleh interaksi bermacam-macam faktor
Komplikasi hipertensi pada lansia adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
gagal jantung
gagal ginjal
stroke (kerusakan otak)
kelumpuhan.
Penatalaksanaan hipertensi pada lansia terdiri atas
Pencegahan primer
7. Pencegahan sekunder
Saran
Diharapkan perawat lebih mengerti tentang konsep hipertensi pada lansia dan disarankan
perawat lebih banyak lagi mencari informasi tentang hipertensipada lansia sehingga bisa
menambah wawasan yang lebih maksimal dan dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada
lansia dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA
http://www.adsense.com
http://zieshila.wordpress.com
patofisiologi Stefan.
ASKEP