Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Curah sekuncup
Sistole
Vol Darah
Ritme sinus
TD
Frekuensi Jantung
Aritmia
Diastole resistensi perifer * diameter pembuluh darah, sistem RA, panjang pembuluh
darah, elastisitas pembuluh darah, viskositas darah, volume
darah.
HIPERTENSI
Adalah tekanan darah dalam keadaan istirahat melebihi normal variasi sangat besar
Umumnya diambil batas pada orang dewasa sistolik 140 mmHg dan diastolik < 100mmHg.
D/ tidak boleh ditegakkan berdasarkan 1 x pengukuran, kecuali TDD > 120 mmHg dan atau
TDS > 210 mmHg
>90%
Penyebab multifaktor :
Faktor genetik : ada riwayat keluarga
Predisposing faktor : sensitivitas thd Na, kepekaan thd stress, peningkatan reaktivitas
vaskuler, resistensi insulin ( penderita DM )
Faktor lingkungan : makan garam berlebihan, stress psikis, obesitas
Merokok dan minum alkohol
2. H sekunder
Prevalensi lk 5 8%
Penyebab :
Peny ginjal : stenosis arteri ginjal, glomerulpnefritis, pielonefritis, nefropati diabetik.
Endokrin :sindrom Cushing, tumor medula adrenal (faeokromositoma), hipotiroidisme
Peny lain : stress akut ( luka bakar, bedah dll ), ensefalitis, tumor otak dll
Obat : kontrasepsi hormonal ( paling sering), efedrin, amfetamin, kokain, siklosforin dll
Menurunkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler : stroke, iskemia jantung, gagal jantung
kongsetif, dan memberatnya hipertensi.
AH lebih efektif untuk mengurangi insidens stroke dan gagal jantung dibandingkan PJK.
Respons kurang
Respons cukup
Tingkatkan
Tambahkan obat ke II
dosis obat I
Respons kecil
Manfaat :
Meningkatkan efek AH
Berupa :
Terapi Farmakologik
-
Tempat kerja AH :
1. Sentral
2. Baroreseptor
3. Ganglion otonom ( penghambat ganglion )
4. Saraf adrenergik
5. Adrenoreseptor pd pembuluh darah
6. Otot polos pembuluh darah
7. Sistem Renin Angiotensin
8. Antagonis aldosteron
Dasar pengobatan :
OBAT-OBAT AH
I. Golongan Diuretika
-
Mekanisme kerja :
Meningkatkan ekskresi Na,Cl dan air mengurangi vol plasma dan cairan ekstrasel
Awal T/ : curah jantung menurun TD menurun, resistensi perifer tidak berubah
Pada pemberian kronik :vol plasma kembali, tapi masih 5% dibawah semula, curah jantung
kembali mendekati normal.
Resistensi menurun TD rendah
Preparat / sediaan :
1. Diuretik tiazid dan sejenisnya.
-
Penggunaan sebagai AH :
Merupakan obat utama untuk penderita hipertensi dengan fungsi ginjal normal.
Efektif untuk penderita hipertensi dengan kadar renin rendah orangtua
Digunakan dalam bentuk tunggal pada hipertensi ringan sp sedang atau kombinasi dengan AH
lain.
Dapat diberikan 1 xsehari
Efek hipotensinya bertahan pada penggunaan jangka panjang.
-
Efek samping :
Efek samping metabolik : hipokalemia,hipomagnesemia, hiponatremia, hiperurisemia,
hiperglikemia, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia.
Dapat mencetuskan gout akut
Untuk menghindari : gunakan dalam dosis rendah dan atur diet.
Menimbulakan ggn fungsi seksual dan rasalemah.
Interaksi :
Terutama dengan AINS ( Indometasin ) efek antagonis.
Diuretik kuat
Misalnya : Furosemid
Lebiih efektif daripada tiazid untuk hipertensi dengan ggn fgs ginjal atau aggal jantung
Mula kerja lebih cepat an efek diuretik lebih besar dari pada tiazid
b.
Mekanisme :
Menghambat penglepasan NE
Penggunaan
Efek samping :
Bronkospasme, memperburuk ggn pbl darah perifer, rasa lelah, insomnia, menutupi gejala
hipoglikemia, hipertrigliserida, menurunkan kadar HDL, mengurangi kemampuan
berolahraga.
Hanya alfa blocker yang selektif terhadap adrenoseptor alfa 1 yang berguna sbg AH
Mekanisme :
Menghambat reseptor alfa 1 pd pbl darah thd efek vasokonstriksi NE dan E terjadi
vasodilatasi arteriol dan vena resistensi perifer turun TD turun
Penggunaan :
Efek alfa blocker :
Merupakan satu-2nya AH yang memberikan efek positif thd lipid darah ( menurunkan LDL
dan TG, meningkatkan HDL )
Bronkodilatasi
Relaksasi otot polos prostat dan leher kandung kemih mengurangi gejala hipertrofi
prostat
Yg menggunakan AINS
Efek samping :
3. Adrenolitik sentral
a. Klonidin
Mekanisme :
Efek :
Penurunan penglepasan NE
Indikasi :
Biasanya digunakan sbg obat ke 2 atau 3, bila penggunaan diuretik sbg obat ke 1 atau ke 2
tidak tercapai
Efek samping :
Yg paling sering : mulut kering dan sedasi (50%) hilang dl waktu 2-4 mgg
Mekanisme :
Eks : ginjal
Indikasi :
Efek samping
Ggn tidur, depresi mental, impotensi, kecemasan, penglihatan kabur, hidung tersumbat
Menurunkan HDL
Tidak boleh diberikan pada penderita yang tidak patuh minum obat
Mekanisme :
Pada penggunaan tunggal retensi cairan efek hipotensinya hilang berikan bersama
diuretik
Merupakan obat ke2, efektif bila diberikan bersama tiazid untuk hipertensi ringan sedang.
Mula kerja lambat dan masa kerja panjang 1 x sehari, peningkatan dosis tidak boleh
dilakukan lebih cepat dari 5-7 hari
Penambahan obat lain bila diperlukan hanya boleh dilakukan 3-4 mgg
Efek samping :
Indikasi :
Dosis rendah (<0,125 mg/hr) kombinasi dengan tiazid efektif untuk menurunkan TD
dengan efek samping <<
Kontra indikasi :
b. Guanetidin
-
Ada AH lain yg efektif utk hipertensi resisten dg efek samping lebih kecil ( kaptopril
dan minoksidil )
c. Guanadrel
Mekanisme kerja, mekanismehipotensif, efek samping mirip Guanetidin, dengan insidens
diare lebih rencah.
5. Penghambat ganglion
- Trimetafan :
Kerja singkat dan digunakan IV untuk :
Menurunkan TD dg segera pada hipertensi darurat
Menghasilkan hipotensi terkendali selama dilakukan bedah saraf atau bedah
kardiovaskuler mencegah hilangnya darah >>>
Efek samping : paresis usus dan kandung kemih, hipotensi ortostatik, penglihatan
kabur,mulut kering.
III. VASODILATOR
1. Hidralazin
- Mekanisme kerja :
Relaksasi lgs otot polos arteriol vasodilatasi
Menurunkan TDD > TDS
- Farmakokinetika
Abs p.o. cepat,metabolisme lintas pertama di hati
- Penggunaan :
Biasanya sbg obat ke 3 pada diuretika dan beta blocker
Sbg obat ke 2 pd diuretika utk penderita usia lanjut karena tidak menimbulkan sedasi dan
hipotensi ortostatik
Penggunaan IV untuk hipertensi berat
- Efek samping :
Retensi Na berikan bersama diuretik
Bila digunakan sendiri : sakit kepala dan takikardi kurangi dosis tingkatkan pelan-2
atau berikan bersama beta blocker
Iskemia miokard pada penderita PJK berikan bersama diuretika dan beta blocker
Ggn sal cerna , rash dan muka merah
Sindrom lupus reversibel
Neuropati perifer beri piridoksin
2. Minoksidil
- Mekanisme kerja :
Dilatasi arteriol menurunkan resistensi perifer, TDD dan TDS
- Farmakokinetika :
b. Enalapril:
Merupakan prodrug dalam hati dipecah menjadi bentuk aktif : enalapriat
BA 40%, tidak dipengaruhi makanan
Waktu paruh meningkat bila ada ggn ginjal dosis dikurangi
c. Lisinopril :
BA : 30-50%, tidak dipengaruhi makanan
Waktu paruh 12 jam, tidak terikat pd protein plasma
Ekskresi : urin dl bentuk utuh
V. ANTAGONIS KALSIUM
Ada 2 generasi :
Generasi I : Verapamil, Diltiazem, Nifedipin
Generasi II : Nikardipin, Isradipin, Felodipin dan Amlodipin
Nifedipin, Nikardipin, Isradipin, Felodipin dan Amlodipin gol Dihidropiridin (DHP)
-
Mekanism kerja :
Dilatasi arteriol
Penggunaan :
Kombinasi dengan beta blocker, alfa blocker dan penghambat ACE efek baik
Efek samping :
Nifedipin : mula kerja cepat penurunan TD besar dan cepat hipotensi berlebihan
iskemia miokard / serebral
Sediaan dalam bentuk biasa hanya digunakan untuk hipertensi mendesak atau sbg
vasodilator obat ke 3 pada hipertensi berat
Amlodipin : mula kerja lebih pambat mengurangi efek tsb.
Edema perifer
Konstipasi , retensi urin, refluks esofagus krn relaksasi otot polos sal cerna dan kandung
kemih
Hiperplasia gusi
Teridiri dari :
1. Hipertensi esensial kronik
2. Preeklamsia eklamsia
3. Hipertensi kronik dengan preeklamsia
4. Hipertensi selintas
Hipertensi esensial kronik :
- Hipertensi sudah ada sebelum kehamilan atau telah terdiagnosis sebelum kehamilan minggu ke 20
- Tujuan T/ : mengurangi kejadian komplikasi akibat TD tinggi pada ibu, sambil menghindari T/ yg
merugikan fetus
- Diuretik atau AH lain boleh terus digunakan, bila telah digunakan sebelum hamil, kecuali
Penghambat ACE
Pre-eklampsia
-
Ciri-ciri :
a. hipertensi, proteinuria, edema
b. Proteinuria merupakan gejala penting
c. Menyebabkan perfusi darah ke organ turun
d. Vasospasmus dan fungsi endotel menurun
Eklampsia
Ciri-cici :
a. Pre-eklampsia disertai kejang dan atau koma
b. Kejang dapat terjadi sebelum, selama dan pada postpartum
c. Kejang bisa terjadi 48jam/ 10 hari postpartum
Obat antihipertensi yang bisa digunakan pada wanita hamil :
1. Hydralazine faktor resiko kehamilan C
2. Methyldopa faktor resiko kehamilan C
3. Beta reseptor antagonis
4. Labetolol faktor resiko kehamilan C dan D (trimester 2 dan 3)
5. Nifedipin digunakan sbg relaksan otot uterin, digunakan untuk hipertensi krisis, faktor resiko
kehamilan C
6. Prazozin pada penggunaan dosis awal dapat menyebabkan penurunan tekanan darah ibu,
sehingga menyebabkan fetal hypoxia. Faktor resiko kehamilan C
Obat hipertensi yang harus dihindari pada masa kehamilan :
1. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor :
Menyebabkan komplikasi pada fetus dan neonatus : hipotensi, oliguria, renal failure dan
neonatal death
2. Diuretik