Вы находитесь на странице: 1из 15
ISSN 0005 9145 No. 230/AU1/ P2MBI/08/2009 Bandung, Desember 2009 | ISSN 0005 9145 PULP DAN KERTAS PERINDUSTRIAN BERITA SELULOSA ISSN 0005 9145 ———————————————————— Volume 44, No.2, Desember 2009 DEWAN PENYUNTING Penanggung Jawab : Kepala Balai Besar Pulp ddan Kertas (BBPK) Ketua Penyunting Penyunting Abii Dra, Rina S. Soetopo, MSi Ir, Wieke Pratiwi, MS Ir. Andoyo Sugiharto, MSc. Ir. Taufan Hidayat, MKom I. Sri Purwati Ir. Lies Indriati Evi Oktavia, Si, MSi Syamaudin , ST, MSi Hendro Risdianto, ST, MT ‘Mukharomah Nur Aini, ST Sustio Yawono, ST HermanNoor Yusuf AD. ‘Tjutju Hasanah S Sos. Agus Sutaro Takdir Aziz Penyunting Penyelia Penyunting Pelaksana : Alamat Redaksi ‘Raya Dayeuhkobot No.132 Bandung, 40258 Telp. 022 5202980 Fax. 022 5202871 e-mail beritaselujosa@yahoo.com Penerbit + Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) No. 00528 B ‘SK DPHM SIT 1965 ‘Tanggal 8 Nopember 1965 MITRA BESTARI ‘Teknologi Proses dan Energi Prof. Dr. I. Heri Susanto, (TB) ‘Teknologi Proses Kimia Prof. Dr. Ir Suprapto, DEA (ITS) Bahan Baku Industri Dr. fe Tin Sutiningsih, DEA (UNAIR) Proset Produksi Pulp dan Kertas IxDarono Wikanaji, M.Eng, (PT Kets Lees) Dix. Triyanto Hadisoemarto M Se. Bioteknologi De, Trsantt Anindyawati (LIPT) Drs. Zeily Nurachman, MS., D.Se.(TB) ‘Teknologi Membran fe. Gede Wenten,M Se. Ph.D.{(TB) ‘Teknologi Pengeloltan Lingkungan Prof. Dr. I Eori Damanhuri (ITB) Konservasi Tanah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dr, ir Undang Kumia , MSe( Balai Penelitian Tanab) Bioremediasi Tanah Dr. Emny Widyati (Pusitbang Hutan dan Konservasi Alan Polimer dan Nanoteknalogi De-Vienardi Sueodo (ITB) Teknologi Bahan Bangunan LLesino, ST. APU (Puslityang Permkiman) UCAPAN TERIMA KASIE Redaksi BERITA SELULOSA mengucapkan banyak terima kasih kepada para Mitra Bestari yang telah berpartisipasi dalam menelaah naskah yang akan Gpublikaskkan dalam majalah ilmiah ini, sehingga ‘majalah ini dapat terbit sesuai waktunya, Para Mitra Bestari yang telah berpartisipasi dalam terbitan Vol. 44 No.2, Desember 2009 adalah ‘Terakreditasi Setayai Majalab Timiaht 230/A UL /P2MBI08/2009 + Ir. Darono Wikanaji, M. Eng. (PT.Kertas Leces) ‘+ Dr-Vienardi Suendo (ITB) = Lasing, ST. APU (Puslithang Permukiman) ‘© Dr. Enny Widyati (Puslitbang Hotan dan Konservasi ‘Atamn) Berita Sclulosa adalah jumal berkala imiah di bidang pengetahuan dan teknologi selulosa. Redaksi menerima artikel yang berkaitan dengan bidang tersebut erbit 2 kali setahun, bulan Juni dan Desember. BERITA SELULOSA No. 220AD LOMB Volume 44, No, 2, Desember 2009 DAFTAR ISI Subyakto, Euis Hermiati, Dede Heri Yuli Yanto, Fitria, Ismail Budiman, Ismadi, Nanang Masruchin, Bambang Subiyanto Proses Pembuatan Serat Selulosa Berukuran Nano dari Sisal (Agave sisalana) dan Bambu Betung (Dendrocalamus asper) Process Development to Produce Cellulose Nanofibers from Sisal (Agave wlan) and Betung Bamboo (Dendrocalamus asper) nuueonnnennneinvermmn Rina Masrians, Taufan Hidayat Pengembangan Metoda Pengukuran Kemampuan Daur Ulang Kertas Development of Paper Recyclability Determination Method wwun.unsnmnennnnanernonernrnn 66> 75 ‘Susilo Yuwono, Baedawi, Yayah Maklyah Noviana Pengembangan Simulator Fidropulper dengan Bahasa Pemrograman Bebas Lisensi Developmen of Hydropulper Simulator Using Open Source Programming Language ose 76-85 Henggar Hardiani, Susi Sugesty Pemanfaatan Limbah shdge Industri Kertas Sigaret untuk Bahan Baku Bata Beton Utilization of Sludge Waste from Cigarette Paper Industry as Raw Materials 86-98 for Concrete Block Happy Widiastuti, Isroi, Siswanto Keefektifan Beberapa Dekomposer untuk Pengomposan Limbah Sludge Pabrik Kertas sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Effectiveness of Decomposers for Paper Mill Sludge Composting as Raw Materials for Organic Fertilizer Indeks Kata Kunet cess 1-1 Indeks Pengarang 7 ETETEEER sm STaEeTTTTEETT 3 sees 2.2, Indeks Judul.........005 i i 113-3 SARI PUSTAKA KULIT MUKA = Potensi Hotan Alam di Merauke, Papua untuk Bahan Baku Pulp dan Kertas KEEFEKTIFAN BEBERAPA DEKOMPOSER UNTUK PENGOMPOSAN LIMBAH SLUDGE PABRIK KERTAS SEBAGA| BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK Happy Widiastui, Isro, Siswanto Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Jalan Taman Kencana No 1 Bogor, 16151 Email: happy widiastuti@ibriec.org ‘Naskah diterima tangga! : 19 Februari 2009 EFFECTIVENESS OF DECOMPOSERS FOR PAPER MILL SLUDGE COMPOSTING AS RAW MATERIALS FOR ORGANIC FERTILIZER ABTRACT Sludge, a solid waste by-product of paper industry, is very useful as raw material for organic fertilizer, since this material contains carbon, and others mineral such as nitrogen, phosphorus, and ‘potassium. This research evaluated 128 treatments which is combination of 32 decomposers and four ‘types of media. Thirty two decomposer are combination of 5 selected isolates i.e. Omphalina sp., Agrayli sp., Pholyota sp., T. pseudokoningii, and unidentified fungi isolated from basal stem of ‘coconut, while four types of media were sludge, sludge+cocopit, sludge+manure, sludge+cocopit manure. Composting of sludge was conducted in bag log containing 0.5 kg dry ‘weight of sludge. Optimum condition of composting of sludge was obtained by supplementing with ‘manure in combination with decomposer (Pholyota sp. and mixture of Omphalina sp.+Agraylie sp.+ unidentified fungi isolated from basal siem of coconui). This condition can enhance the rate of composting process, showed by reducing dry weight of compost and C concentration, and the highest percentage of carbon reducing. Application of this organic fertilizer increase the growth, N and P ‘content, and reduce K, and Pb content of Ipomoea aquatica tissue. Key words: sludge, organic fertilizer, nutrient tissue content INTISART ‘Sludge instalasi pengolshan air limbsh (PAL) sebagai limbah pabrik padat kertas memiliki kkandungan Karbon organik yang tinggi juga mengandung beberapa mineral, seperti nitrogen, phosphor dan kalium. Dengan karakteristik ini maka limbah padat mempunyai potensi sebagai bahan baku pupuk organik. Dalam penelitian ini diuji 128 perlakuan yang merupakan kombinasi 32 jenis dckomposer terseleksi dan 4 jenis medium. Tiga puluh dua dekomposer yang diuji merupakan kombinasi dari 5 isolat terseleksi yaitu Omphalina sp., Agravli sp., Pholvota sp., T. pseudokoningit, dan isolat dari pangkal batang kelapa sedangkan empat jenis medium yang diuji merupakan limbah padat, limbah padat+kokopit, limbeh padat+pupuk kandang, dan limbah padat+kokopit*pupuk kandang, Pengomposan dilakukan di bag log yang diisi 0,5 kg medium. Kondisi optinrum pengomposan limbah padat yang diperoleh ialah penambahan pupuk kandang yang dikombinasi dengan dekomposer (Pholyoia sp. dan campuran Omphalina sp-+Agraylie sp+ isolat dari pangkal batang kelapa) yang diamati dari besarnya penurunan bobot kering kompos, persentase kadar C serta ppersentase penurunan kandungan C. Pupuk organik yang dihasilkan meningkatkan pertumbuhan, kadar N, P, dan menurunkan kadar K dan Pb dalam jaringan tanaman kangkung. Kata kunci: sludge, pupuk organik, kandungan hara jaringan BS. Vol. 44, No. 2, Desember 2009 : 99 - 110 PENDAHULUAN Limbah sludge pabrik kertas merupakan limbah padat selain lignosulfonat, serat dan abu hhasil_pembakaran Di antara jenis limbah tersebut, lumpur sludge pabrik kertas, ‘merupakan limbah terbesar, Produksi sludge Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pabrik kertas sckitar 15 - 400 ton per hari (Nur, 1990), Pada saat ini, sludge belum dimanfaatkan sesuai Ppotensinya dan penanganannya hanya sebagai ‘open dumping tax land ill, Bagaimanapun juga, dengan terus meningkatnya kebutuhan kertas akan diikuti peningkatan jumlah limbah yang dihasitkan sehingga dalam penanganannya limbah ini akan menjadi masalab. Seperti halnya limbah agroindustri lain, Jimbah sudge pabrik kertas merupakan limbah organik yang mengandung senyawa selulosa, hemiselulose, dan lignin dalam jumlah tinggi Persentase kadar C yang tinggi dengan kandungan P yang rendah menyebabkan rasio CIP yang tinggi. Allahdadi et al. (2004) menyatakan bahwa kandungan C dan Ca sludge tinggi sedangkan Kandungan N, P, dan K rendah. Tingginya rasio C/N dan C/P menyebabkan imobilisasi oleh mikroorganisme apabila sludge segar secara langsung digunakan, Beberapa penelitian menunjukkan bahwa baik selulosa, hemiselulosa, maupun lignin dapat digunakan sebagai sumber C bagi ‘organisme lignoselulolitik, Dalam = meta- bolismenya organisme tersebut menghasilken senyawa C sederhana di samping hara tersedia Terbentuknya senyawa C sedethana dan hara tertarut menjadikan bahan ini dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk organik. Penggunaan pupuk organik dari limbah sludge pabrik kertas telah banyak dilakukan di industri kertas di Indonesia dan berbagai negara lain. Beberapa. manfaat yang ditunjukkan dari aplikasi pupuk ‘organik tersebut ialah kemampuannya dalam ‘memperbaiki mineralisasi N, meningkatkan KTK, pH dan ketersediaan P top soi! (Carpenter & Fernandez, 2000), dan memperbaiki struktur tanah setelah aplikasi selama dua tahun (Foley & Cooperband, 2002). Selain itu, telah ibuktiken bahwa pupuk organik dari sludge dapat menckan serangan penyakit daun pada tanaman tomat dan Arabidopsis (Vallad et al., 2003), Herencia ef ai. (2007) mengemukakan bahwa Kkandungan nitrat pada tanaman yang diberi pupuk organik lebih rendah dibandingkan 100 dengan yang diberi pupuk snorganik, sedangkan hasil panennya tidak berbeda entara tanaman yang dipupuk organik dengan _anorganik. Penggunaan pupuk organik dari sludge untuk remediasi juga telah banyak dilaporkan. Bolan ef al. (2003) dalam penelitiannya melaporkan bahwa penambahan bahan organik pada tanah terkontaminasi Cr(VI) akan meningkatian reduksi Cr(VI) menjadi Cr(IV) sehingga mengurangi serapan Cr oleh tanaman Penggunaan bahan organik pada tanah yang ‘erkontaminasi logam Pb juga dapat mengurangi pengaruh negatif Pb khususnya tethadap aktivitas enzimatis di tanah Tejada et al. (2007), ‘Walaupun demikian penggunaan mikroba untuk ‘mempercepat pengomposan sludge IPAL belum banyak ditelit. Pembuatan pupuk organik dari timbah sludge dapat dilakukan menggunakan jamur yang berperan dalam degradasi selulosa, hhemiselulosa, dan lignin, Jamur dikenal sebagai organisme lignoselulolitik yang lebih efisien ‘mendegradasi Signin dan selulosa dibandingkan dengan. bakteri. Jamur ini dikenal dalam kelompok jamur pelapuk putih yang mampu menghasilkan enzim ligninolitik, dan selulase untuk mendegradasi bahan organik yang memiliki nisbah C/N tinggi. Beberapa jamur yang telah dikenal mempunyai potensi yang tinggi dalam mendegradasi bahan organik ialah Agraylie sp., Omphalina sp., Pholyota sp., isolat dari pangkal batang kelapa dan Trichoderma sp. (Suharyanto & Siswanto, 2003). Selain itu, untuk mengoptimalkan aktivitas jamur dalam dekomposisi sludge, diuji empat jenis media Artikel ini menyampaikan pengaruh beberapa jamur pendekomposisi dalam kombinasinya ‘dengan Komposisi media sludge techadap ‘kualitas pupuk organik sludge yang dihasilkan yang diuji pada tanaman kengkung sebagai ‘model BAHAN DAN METODA Bahan Bahan yang. digunakan alah timbah ‘sludge dari pabrik kertas di daerah Bekasi, Jawa Barat, kokopit, pupuk kandang, inokulum dekomposer, serta bahan kimia untuk analisis hara dan logam. Alat uji yang digunakan adalah spektrofotometer dan AAS, Keefektifan Beberapa Dekomposer untuk Pengomposan Happy Widiastuli. dik. Limbah Sludge Pabrik Kertas Sebagat .: Metoda 1, Pengomposan Limbah Sludge Pengomposan dilakukan dalam bag log: Sludge segat diperas dan ditiriskan hingga kadar air menjadi 50%. Untuk meningkstkan serasi dan kandungan N, meka sludge dicampur dengan limbah kelapa yaitu kokopit (20% v/v) dan atau limbah peternakan sapi yaitu. pupuk kandang (45% —b/b) —sesuai_perlakuan Selanjutnya sebanyak 0,5 kg campuran terscbut dimasukkan ke dalam bag log, kemudian diinokulasi dengan 10g Omphalina sp., Agraylie sp., Pholyota sp, T. Pseudokoningi, dan isolat asal batang kelapa mengandung 10° 10 cfu sesuai perlakuan, Setelah bag fog ditump kapas dan kertas kemudian diinkubasi pada subu ruang, Pengamatan percobaan dilakukan _terhadap varameter suhu tiap minggu dan pH tiap 2 ‘tinggu sekali selama 1 bulan. Pada akhir kubasi, dilakukan pengukuran bobot kering compos untuk mengetahui aktivitas respirasi lan analisis kadar C secara komposit. Dalam penelitian ini diuji empat jenis dium yaita medium sludge saja (AsP,), Judge+kokopit (A;Po), studge+pupuk kandang AcP)), dan sludge+kokopit+pupuk kandang, A:P,) yang dikombinasikan dengan 32 ‘ombinasi jenis dekomposer (Tabel 1) schingga srdapat 128 perlakuan dengan replikasi masing- aasing perlakuan dua kali. Tabel 2 menyajikan carakteristik pupuk kandang dan kokopit aasing-masing sebagai pengaya dan penambah vorositas. dalam pengomposan sludge ‘abel 2. Karakteristik Pupuk Kandang dan Kokopit Parameter Pupuk | Kokopit kandang Karbon, % 26,33 42,54 Nitrogen, % 215 0,46 CN 1225 92,04 Ain, % 79,36 80,96 2, Pengujian Kompos Sludge sebagai Pupuk (Organik pada Tanaman Kangkang Pengujian efektivitas pupuk organik sludge dilakukan menggunaken tansh masam Ciomas, Bogor. Pupuk organik sludge dari 128 perlakuan percobaan tersebut, masing-masing dicampur tanah dengan perbandingan 5:1 (80% tanah dan 20% kompos sludge (viv). Campuran tersebut di masukkan ke dalam polybag dengan ‘erat masing-masing sekitar 3 kg dan digunaken untuk medium tanam kangkung sebagai tanaman model yang dikenal mampu menyerap Jogam dalam jumlah relatif tinggi, Terhadap ‘masing-masing perlakuan (jenis kompos) dilakukan replikasi dua kali, schingga terdapat 256 satuan percobaan. Pengamatan tinggi tanaman, bobot kangkung sera kandungan beberapa hara dan logam jaringan tanaman 100 Nilai pH sludge dalam penelitian ini tidak Jjauh berbeda dengan sludge yang berasal dari Pabrik Leces yaitu 6,8 (Nur & Abdoeliah, 1988). Namun, rasio karbon dengan nitrogen sangat tinggi sehingga untuk dapat digunakan oleh tanaman herus dilekukan dekomposisi senyawa karbon yaitu dalam proses Pengomposan. Secara alami pengomposan dapat berjalan tanpa penambshan dekomposer namun demikian untuk limbeh dengan karalceristik ‘Sludge mengandung hara makro P, K, Ca, dan Mg yang relat tinggi (Tabel 4). Tingginya Kendungan karbon dan nitrogen sludge dalam penelitian ini lebih rendah namun nila rasio CN lebih tinggi dibandingken dengan yang ileporkan Nur ef al, (1990). Tingginya rasio CIN (125,75) menyebabian sludge belum dapat secara Inngsung digunakan sebagai pupuk organik berdssarkan KEPMENTAN 2006, Hasil analisis komposisi senyawa —_‘krbon ‘menunjukken bahwa sludge mengandung feluloss, hemniselulosa dan lignin masing- masing 38,7%, 1,619, dan 26,99%, Hasil ini ‘menunjukkan bahwa kandungen lignin sludge masih cukup tinggi. Lignin dikenal sebagai senyawa Karbon yang rekalsitran, walaupun demikian jamur ‘pelapuk putih ' merupakan ‘organisme yang dikenal paling efisien dalam mendegradasi lignin (Suharyanto & Siswanto, 2003), Analisis kandungan logam menunjukkan berdasarkan KEPMENTAN 2006 dan standar SNI (Tabel 5). Kader Fe, Cu, Zn dan Mn sludge yang dilaporkan Nur & Abdoellah (1988) berturut- turut 40, 10, 26, dan 307 ppm. Dibandingkan dengan yang telah dilaporkan maka kendungan Fe, Cu, dan Zn dalam sludge yang digunaken dalam penelitian ini lebih tinggi, sedangkan tingginya kandungan Fe dalam sludge diduga dapat diatasi dengan penambahan ssam humat yang dikenal mampu mengikat logam sehingga dapat mengurangi serapan logam oleh tanaman (Ma, 2000), Tabel 4. Kandungan Unsur Makro dalam Limbah Studge Percobaan Unsur makro Nilai ‘Unsur makro ‘Nilai nitrogen (N), %, Kjedahl 0,32 Potasium (K), ppm, AAS 78,49 POs total, mg/100g 0,68 | Kemol (+V/Kg, 0,42 Phosphor (P), ppm, spektro | <0,01 | Calcium (Ca), ppm, AAS, 1340,9 P,0s Olsen, ppm, spektro 39 Ca, cmol (VK 19,55 K,0 total, % 0,33 | Mg emol (+)/Ke. 2,14 K,0, ppm 223 __| magnesium (Mg), ppm, AAS _| 1459.43 Keefekifan Beberapa Dekoraposer untuk Pengompasan Limbah Sludge Pabrik Kertas Sebagat..: Happy Widiastut, dik. ‘abel 5. Kandungan Unsur Mikro dan Logam dalam Sludge Percobaan Hara mikro Satuan | Nilai Pb, pom | 1085 Ca, ppm td Co, “BIB, AAS | 0,55 Cr, ppm, AAS | 64,58 B, ppm, AAS | 188,26 Ni, ppm, AAS | 45,20 | Mo, 4 Sn | ppm, AAS | <0,01 | Ag, 2,38 al’, cmol(+¥kg | 0 So, td HY, | cmol(tykg | 0,06 Pengomposan Sludge pupuk kandang, sebatiknya pemberian pupuk Beberapa kendala dalam pengomposan sludge adalah rasio C/N, kadar air yang relatif tinggi dan porositas yang kurang baik. Untuk meningkatkan porositas dan kandungan N sludge dilakukan penambahan kokopit dan pupuk kandang sebagai bahan pengaya. Hasil ‘analisis menunjukkan bahwa pupuk kandang mengandung N yang jauh lebih tinggi (2,15%) dan karbon yang lebih rendah (26.3%) dibandingkan dengan siudge, sedangkan kokopit mengandung N yang lebih tinggi (0,46%) daripada sludge namun kandungan C organik sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan sludge (42,34%) (Tabel 2). Kadar air kedua bahan pengaya tersebut hampir sama yaitu berkisar 79 = 81%, Walaupun demikian secara fisik kokopit ‘memiliki porositas yang —Iebih_—_baik dibandingkan dengan sludge. Pengamatan shu selama —_proses pengomposan bervariasi diantara _perlakuan yang diuji. Pada umumnya terjadi peningkatan subu pada inkubasi 1 minggu baik pada médium sludge, campuran (sludge +kokopit), (sludge+papuk kandang), maupun campuran (ludge “+Kokopit~-pupuk kandang). Fluktuasi suhu berlangsung hingga minggu ke empat Suhu kompos berkisar antara_26-30°C. Rendahnya fluktuasi subu serta sui yang dicapai diduga disebabkan sedikitaya volume Kompos schingga panas yang terakumulasi rendah, ‘Sludge yang diperlakukan dengan Derbagai dekomposer sebagian besar bereaksi netral sampai alkalin (pH > 7), Pengomposan sludge saja menghasilkan pH berkisar antara 7,2 = 7,5 (Gambar 1). Apabila dibandingkan dengan perlakuan lainnya pemberian kokopit saja_ menyebabkan penurunan pH sludge demikian pula pemberian kokopit yang disertai ‘kandang saja tidak menyebabkan perubahan pH sludge. Nemun pemberian pupuk kandang yang disertai kokopit menghasilkan kisaran pH yang lebih rendah yaitu antara 6,7 — 7,3, Hasil ini menunjukkan adanya —perbedaan —_antara penambahan pupuk —kandang dengan penambahan kokopit. Penambahan kokopit menyebabkan penurunan reaksi sludge. Penurunan pH pada penambahan kokopit Kemungkinan disebabkan kandungantanin dalam kokopit. Tanin merupakan senyawa polimer glikosida merupakan asam digalik. Tanin juga mengandung fenol sehingga merupakan senyawa antimikroba. Kadar tanin dalam kayu (batang dan kulit) cukup tinggi yaitu berkisar antara 50-60% (Pizzi, 1983). Pada media sludge saja, pemberian

Вам также может понравиться