Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
II.
Anatomi
Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
aurikula keatas dan ke belakang. Pada anak, aurikulacukup ditarik lurus ke belakang,
atau ke bawah dan kebelakang.Daerah meatus yang paling sempit 5 mm dari
membran timpani.
Sepertiga meatus bagian luar mempunyai kerangka tulang rawan elastik dan dua
pertiga dalam oleh tulang, yang dibentuk lempeng timpani.Meatus dilapisi kulit dan
sepertiga bagian luarnya memiliki rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen.
Yang terakhir ini adalah modifikasi kelenjar keringat, yang menghasilkan lilin coklat
kekuningan. Rambut dan lilin ini merupakan barier yang lengket untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.Suplai saraf sensoris kekulit pelapisnya, berasal dari N.
Aurikulotemporalis dan cabang N. Vagus.
unilateral.
Terapi dengan operasi dihubungkan dengan angka kejadian morbiditas
ini,dengan kemungkinan kekambuhan postoperasi.
Insidens fistula preaurikular pada orang kulit putih adalah 0.0-0.6% dan
insidensinya pada ras Amerika, Afrika dan Asia adalah 1-10%. Baik laki-laki maupun
perempuan memiliki kemungkinan yang sama untuk menderita kelainan ini. Fistula
preaurikular muncul pada masa antenatal dan terlihat pada saat lahir.
Gejala Klinis
1. Biasanya pasien datang berobat oleh karena terdapat obstruksi dan infeksi.
2. Karena muara dari fistula ini mengeluarkan sekret.
KOMPLIKASI
1. Pasien dapat mengalami infeksi pada salurannya dengan pembentukan
abses.
2. Kekambuhan postoperasi merupakan komplikasi dari ekstirpasi saluran
fistula
3. Sebagian
kekambuhan
terjadi
masa-masa
awal
setelah
operasi,
b. Mikrotia
Definisi
Malformasi daun telinga yang memperlihatkan kelainan bentuk ringan sampai
berat, dengan ukuran kecil sampai tidak terbentuk sama sekali (anotia). Biasanya
bilateral dan berhubungan dengan stenosis atau atresia meatus akustikus eksternus
dan mungkin malformasi inkus dan maleus.
Eiologi
Sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti apa penyebab terjadinya Mikrotia.
Tapi hal-hal berikut harus diperhatikan oleh ibu hamil di trimester pertama kehamilan
:
1.
2.
3.
4.
5.
Faktor Makanan
Stress
Kurang Gizi pada saat kehamilan
Menghindari pemberian / penggunaan obat - obatan / zat kimia
Genetik bisa menjadi salah satu faktor penyebab mikrotia tapi belum pernah
diketahui bagaimana genetik bisa mempengaruhi / menjadi faktor penyebab
Mikrotia.
Manifestasi Klinis
Ada tiga kategori penting yang memudahkan menilai kelainan daun
telingadengan cepat. Departemen THT FKUI/RSCM menggunakan kriteria menurut
Aguilar dan Jahrsdoerfer,1 yaitu:
1. Derajat I: jika telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kecil. Tidak
diperlukan prosedur operasi untuk kelainandaun telinga ini. Telinga berbentuk
lebih kecil dari telinga normal. Semua struktur telinga luar ada pada grade I
ini, yaitu kita bisa melihat adanya lobus, heliks dan anti heliks. Grade I ini
dapat disertai dengan atau tanpa lubang telinga luar (eksternal auditori kanal).
2. Derajat II: jika terdapat defisiensi struktur telinga seperti tidak terbentuknya
lobus, heliks atau konka. Ada beberapa struktur normal telinga yang hilang.
Namun masih terdapat lobulus dan sedikit bagian dari heliks dan anti heliks.
3. Derajat III: terlihat seperti bentuk kacang tanpa struktur telinga atau
anotia.Kelainan ini membutuhkan proses operasirekonstruksi dua tahap atau
lebih. Kelompok ini diklasifikasikan sebagai mikrotia klasik. Sebagian besar
pasien anak akan mempunyai mikrotia jenis ini. Telinga hanya akan tersusun
dari kulit dan lobulus yang tidak sempurna pada bagian bawahnya. Biasanya
juga terdapat jaringan lunak di bagian atas nya, dimana ini merupakan tulang
kartilago yang terbentuk tidak sempurna. Biasanya pada kategori ini juga akan
disertai atresia atau ketiadaan lubang telinga luar.
Gambar 1: Grade I
Gambar 2: Grade II
Diagnosis
Gambar 3: Grade III
Gambar 4: Anotia
Mikrotia akan terlihat jelas pada saat kelahiran, ketika anak yang dilahirkan
memiliki telinga yang kecil atau tidak ada telinga. Tes pendengaran akan digunakan
untuk mengetahui apakah ada gangguan pendengaran di telinga yang bermasalah atau
tidak. Dan jika ada gangguan pendengaran, maka derajat berapa gangguan
pendengarannya.
PENATALAKSANAAN
Usia pasien menjadi pertimbangan operasi, minimal berumur 68tahun. Pada
usia ini, kartilago tulang iga sudahcukup memadai untuk dibentuk sebagai rangka
telinga dan telinga sisi normal telah mencapaipertumbuhan maksimal, sehingga
dapatdigunakan sebagai contoh rangka telinga. Pada usia ini daun telinga mencapai
8090% ukuran dewasa.
Dengan tidak adanya tulang rawan daun telinga, pembedahan rekonstruksi
jarang menghasilkan kosmetik yang memuaskan.Prostesis yang artistik adalah
pemecahanyang paling baik untuk kosmetiknya. Pada kelainan unilateral dengan
pendengaran normal dari telinga telinga sisi lain, rekonstruksi telinga tengah tidak
dianjurkan, tetapi bila terjadi gangguan pendengaran bilateral, dianjurkan
rekonstruksi telinga tengah.
Teknik Brent melibatkan empat tahapan:
1.
Blok dasar diperoleh dari sinkondrosis dari dua kartilago tulang rusuk.
Pinggiran
heliks
dipertahankan
dari
sebuah
kartilago
rusuk
mengambang
Mengukir detail menjadi dasar menggunakan gouge.
Penipisan dari kartilago tulang rusuk untuk membuat pinggiran heliks.
Mengaitkan pinggiran ke blok dasar menggunakan benang nilon.
Kerangka selesai.
yang
Desain dari rotasi lobus dibuat dengan insisi yang dapat digunakan di tahap 4,
konstruksi tragus.
Setelah rotasi dari lobulus.
Gambar 10. Pengangkatan dari aurikel yang di rekonstruksi dan pembuatan dari
sulkus retroaurikuler.
terlihat.
Graft yang tebal pada permukaan medial yang tidak tersembunyi dari aurikel.
Graft konka diambil dari dinding konka posterior dari telinga yang
berlawanan.
Insisi bentuk L dibuat dan graft dimasukkan dengan permukaan kulit di
bawah.
Graft sembuh dengan baik.
PROGNOSIS
Sekitar 90% anak dengan mikrotia akan mempunyai pendengaran yang
normal. Karena adanya atresia pada telinga yang terkena, anak-anak ini akan terbiasa
dengan pendengaran yang mono aural (tidak stereo). Sebaiknya orangtua berbicara
dengan gurunya untuk menempatkan anak di kelas sesuai dengan sisi telinga yang
sehat agar anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.Pada kasus bilateral (pada
kedua telinga) umumnya juga tidak terjadi gangguan pendengaran. Hanya saja anakanak perlu dibantu untuk dipasang dengan alat bantu dengar konduksi tulang (BAHA
= Bone Anchor Hearing Aid). Hal ini diperlukan agar tidak terjadi gangguan
perkembangan bicara pada anak. Lebih jauh lagi agar proses belajar anak tidak
terganggu.
c. LOPS EAR (BATS EAR)
Kelainan ini merupakan kelainan kongenital, yaitu bentuk abnormal daun telinga
dimana terjadi kegagalan pelipatan antiheliks.Tampak daun telinga lebih lebar dan
lebih berdiri.Secara fisiologik tidak terdapat gangguan pendengaran, tetapi dapat
menyebabkan ganguan psikis karena estetik. Koreksi bedah umumnya dilakukan pada
usia 5 tahun karena perkembangan telinga luar hampir sempurna. Operasi dilakukan
sebelum anak masuk sekolah untuk mencegah ejekan teman dan efek emosional serta
psikologis.