Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
WREDA KARITAS
Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Nursing Program
II
dengan dosen mata kuliah Bhakti Permana, S.Kep., Ners.M.Kep. M.Si
disusun oleh:
Adining Ajeng Munigar
043-315-13-1-001
Ai Roainingsih
043-315-13-1-002
043-315-13-1-009
043-315-13-1-012
Fikri Maidawati
043-315-13-1-015
Lia Nurbaeti
043-315-13-1-025
Raswan Dian
043-315-13-1-031
Siska Widiyanti
043-315-13-1-037
043-315-13-1-041
KELAS S1 2A
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PERSATUAN
PERAWAT NASIONAL INDONESIA JAWA BARAT
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpah dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
mengenai "Pengkajian Pada Lansia" ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan. maka dari itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bhakti Permana,S.Kep.,Ners.M.Kep.M.Si selaku koordinator
dari mata kuliah Community Nursing Process 2.
2. Dhika Darmansyah,S.Kep,.Ners,.M.Kep selaku pembimbing
kelompok 3.
3. Semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
"Pengkajian Pada Lansia".
Penyusun menyadari bahwa makalah mengenai pengkajian lansia ini
belum sempurna, maka dari itu penulis menerima setiap kritik dan sarang
yang di berikan. Dan semoga makalah mengenai "Pengkajian Pada Lansia"
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang membaca pada
umumnya.
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.................................................................................. i
DAFTAR
ISI ......................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan
..................................................................................1
1.1
Latar
belakang
..................................................................... 1
masalah
sistem
pencernaan
Mulut
2.2.2
Tenggorokan
......................................................... 6
(Faring)
2.2.3
Kerongkongan
............................................. 7
(Esofagus)
2.2.4 Lambung
............................................. 8
2.2.5 Usus halus (usus kecil)
............................................. 9
Cacing
(Appendix)
3
Kesimpulan
........................................................................................... 26
Daftar
Pustaka
........................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh
semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari
oleh siapapun,
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lansia
2.1.1 Pengertian Lansia
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan
fisik,yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup.
Sebagaimana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia
mempunyaikemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika
kondisi hidupberubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini,
dan memasukiselanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi
manusia yang normal,siapa orangnya, tentu telah siap menerima
keadaan baru dalam setiap fasehidupnya dan mencoba menyesuaikan
diri dengan kondisi lingkunganya(Darmojo, 2004).
2.1.2 Proses Menua
Menurut Constantindes (1994) dalam Nugroho (2000)
mengatakan bahwa proses menua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaikinya kerusakan
sebagai
penyakit
degenerative
seperti,
hipertensi,
1) Sel
Lebih sedikit jumlahnya, lebih besar ukuranya, berkurangnya
jumlah
cairan
tubuh
dan
berkurangnya
cairan
tubuhdan
dengan
stres,
mengecilnya
syaraf
panca
indra
umur
65
tahun,
membrane
timpani
menjadi
mengeras
karena
meningkatnya
keratin,
pendengaran
tekanan
darah
menurun
menjadi
65
mmHg
mengecil
dan
merunnya
tempat
penyimpanan,
(biasanya
+1),
BUN
(BloodUrea
Nitrogen)
keturunan
(hereditas),
dan
lingkungan.Kenangan
Quantion
)tidak
berubah
dengan
informasi
pada
penghasilan
yangsulit,
2.1.5
daya
pikir
berdasar
pengalaman
masingmasing
: Aciw Setiawan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku/bangsa
Status marital
Tanggal pengkj
Ruang
Alamat
: 75 tahun
: Kristen (khatolik)
: SMA
: Pengurus panti
: Indonesia
: Duda
: 21 April 2015
: Ruang Opa
: Jln.Ibu sangki , Gg. H. Nur no: 35
Cibeber,
Cimahi
2.2.1.2 Identitas Penanggungjawab
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Hub. Dgn klien
Alamat
: Istiana Riastuti
: 34 tahun
: Kristen (Katholik)
: D1 Keperawatan
:: Pengurus Panti
: Jln.Ibu sangki , Gg. H. Nur no: 35
Cibeber,
Cimahi
riwayat
penyakit
: Compos Mentis
: klien terlihat rapi dan bersih
: 150/100 mmHg
: 89x/menit
: 23x/menit
: 36,6C
: Normal
: Simetris
: Putih
: Normal
: Simetris
: Sawo Matang
: Tidak ada
: Normal
: Simetris
: merah muda
: Normal
: Putih
: rabun, klien tidak mampu
membaca
papan nama siswa
e. Hidung
Bentuk
Letak
Mukosa
Sekret
Fungsi
f. Mulut
: Normal
: Simetris
: Merah muda
: Tidak ada
: Normal, klien dapat
mencium wangi parfum
Bentuk
Letak
Lesi
Lidah
Gigi
g. Telinga
Bentuk
Letak
Lesi
Fungsi
: Normal
: Simetris
: Tidak ada
: Bersih
: 17 buah
: Normal
: Simetris
: Tidak ada
:
Normal,
mendengar
klien
dapat
pertanyaan
3) Spiritual
Karena keterbatasan fisik, klien jarang melakukan
ibadah.
1.
b. Bartel Indeks
Total Score :
60
Kriteria
Dengan
Bantuan
Mandiri
Makan
1.
10
Ket
Frekuensi : 3x sehari
Jumlah
: 1 porsi
Jenis
: Nasi, telur,
daging,sayuran
Minum
2.
10
4.
Frekuensi : 2x
0
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
5.
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh, atau
menyiram)
6.
Mandi
Frekuensi : 2x
7.
8.
9.
Mengenakan pakaian
Frekuensi : 1x
Frekuensi : -
12.
Jenis
Ketergantungan total
3
:-
: < 65
Salah
Total score :
No
Pertanyaan
10
No
Aspek
Nilai
Nilai
kognitif
Maks
Klien
Orientasi
Orientasi
Kriteria
Menyebutkan dengan benar
o Tahun
Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Dimana kita berada ?
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Barat
Kota Bandung
PSTW.......
Wisma ......
Sebutkan nama 3 objek oleh pemeriksa
masing-masing 1 detik kemudian minta
Registrasi
Perhatian dan
kalkulasi
Mengingat
5
5
Bahasa
30
20
Total Score : 20
Aspek kognitif dan fungsi mental baik
Kerusakan aspek fungsi mental ringan
mental berat
4
Langkah
Kriteria
Nilai
utama dalam
bergerak
Perubahan
Mata
posisi/gerakan dibuka
Bangun dari
keseimbangan
kursi
kursi
ditengah kursi
Menahan
dorongan
pada sternum
sisi-sisinya
Mata
ditutup
Bangun dari
terbuka
kursi
Duduk
kursi
terbuka
Menahan
dorongan
terbuka
pada sternum
Perputaran
leher
menggapai
sesuatu
bangun
Gaya berjalan
Minta klien
dan gerak
untuk
untuk dukungan
berjalan ke
tempat yang
ditentukan
Ketinggian
langkah kaki
(saat
berjalan)
Kontinuitas
langkah kaki
(diobservasi
dari sampinh
menyentuh tanah
klien)
Kesimetrisan
langkah
(diobservasi
dari samping
klien)
Penyimpanga Tidak berjalan pada garis lurus,
n jalur pada
saat berjalan
1
(diobservasi
dari belakang
klien)
Berbalik
Total Score :
15
0-5
: Resiko jatuh rendah
6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
INVENTARIS DEPRESI BACK
ANALISA DATA
No
Data
DS:
-
Masalah
Riwayat hipertensi
DO:
-
Etiologi
Stroke
DS:
-
klien,
Gangguan psikososial
di
Gangguan mobilitas fisik
dengan
lansia lain
DO:
-
Klien
terlihat
sering
dengan
teman seusianya
klien tampak gusar ketika
sedang
mengobrol
DS:
-
Penurunan
saaat ditanya usia klien
fungsi
motorik
mengatakan usianya 50
tahun
ditanya
namun
saat
perawat
dengan
short
-
portable
mental
status kuesioner
short portable
mental
(intelektual
sedang)
mini mental status exam
dengan
score
20
DS:
-
menggunakan
kedua
kakinya
untuk
klien
mengggunakan
kursi roda
Pada ekstermitas bagian
bawah klien saat dikaji
menggunakan Rom dari
skala 0-5, didapati klien
dengan skala 1
kartz indeks dengan tipe
F
(mandiri
berpakaian,
kecuali
ketoilet,
fungsi diatas)
bartel indeks total >65
(ketergantungan total)
status mental gerontik
dengan score 15 (resiko
jatuh tinggi)
Imobilisasi fisik
Resiko jatuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan
riwayat
INTERVENSI
No
1.
Diagnosa
keperawatan
Gangguan
Mobilitas
Fisik
berhubungan
dengan
riwayat
penyakit
stroke,
Tujuan
Intervensi
- Tujuan umum :
Setelah dilakukan
intervensi
1. Pemberian
edukasi
klien
keperawatan
Gangguan mobilitas
Rasional
1. Mengetahui
kepada
mengenai
hari
tanpa
secara mandiri.
bantuan
orang 2. Mengetahui ca
menggunakan
tindakan
kursi
keperawatan selama
mengenai
melakukan
kegiatan sehari
teratasi
hari
tanpa
bantuan
orang
dengan skala 1
lain.
cara
2. Diskusikan
dengan
kriteria :
- Klien dapat
berangsur
angsur
dilakukan
klien
roda;ROM
yang
aktivitas sehari
ditandai dengan :
aktivitas apa
melak
aktivitas seha
cara
lain.
3. kolaborasi dengan
ahli fisiotherapyst
klien.
beraktivitas
dengan
mandiri
meski
dengan kursi
roda.
2.
Gangguan
Tujuan umum :
Setelah dilakukan
psikososial
tindakan
berhubungan
dengan
diri,
dengan
sering
menarik
ditandai
:
klien
berdiam
diri dikamar
1. Klien dapat
edukasi
klien
keperawatan,
diharapkan
gangguan
pada
memahami
bahwa
pentingnya
berkumpul
berkumpul den
dengan teman
teman teman
teman seusianya
psikososial
klien
dapat teratasi.
Tujuan khusus :
Stelah
dilakukan
tindakan
itu perlu
seusianya
2. Klien dapat
bergabung den
2. Memberi
motivasi
teman teman
pada
seusianya di w
klien
keperawatan
jam,
1. Memberi
1x24
diharapkan
gangguan
makan
senggang
3. Klien merasa a
atau
yang peduli da
melakukan
psikososial
dapat
3. Menemani klien
klien
teratasi
dengan kriteria :
klien tidak lagi
berdiam
diri
memperhatikan
aktivitas
agar
klien
tidak
oleh perawat
kaget 4. Klien dapat
merasa
saat
berkumpul
menceritakan
dengan teman
kegelisahannya
teman seusianya
atau pengyebab
berinteraksi
dengan
3.
Penurunan
intelektual
teman
seusianya.
Tujuan umum :
Setelah dilakukan
tindakan
klien menarik d
1.Memberikan
edukasi
1.
Klien
da
kognitif mempertahankan
status
suatu
ditandai
klien
yang
dilaluinya
dengan: intelektual
di
status
kuesioner pertahankan.
Tujuan khusus :
dengan score 7;mini
Stelah
dilakukan
mental status exam
tindakan
dengan score 20
keperawatan 1x24
(kerusakan
aspek
jam,
diharapkan
mental ringan)
status
intelektual
klien
dapat
dipertahankan
tanggal,
tahun
2.memasang kalender
di
kamar
dengan
klien
ukuran
dengan kriteria :
short portable mental
status
kejadian klien
klien.
kuesioner
status
dengan
rentang score 22 - 24
Resiko
jatuh Tujuan umum :
Setelah dilakukan
berhubungan dengan
tindakan
riwayat
keperawatan,
stroke.ditandai
diharapkan resiko
dengan
:
status
jatuh tidak terjadi.
mental
gerontik
Tujuan khusus :
dengan score 15
Stelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
jam,
1x24
diharapkan
1. Memberikan
klien
1. Klien
edukasi
mengenai
cara
memahami ca
cara menggun
menggunakan
kursi roda
kursi roda
2. meminimalisir
klien
jatuh
2. Resiko klien
mengalami jat
dengan
dapat
memasang
diminimalisir
palang di sisi
tempat
tidur
dapat di minimalisir
dengan kriteria :
status mental gerontik
klien,
menggunakan
lantai
yang
berbatas
jelas
10 - 13
dengan tembok,
serta
memfasilitasi
penerangan
yang cukup
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan
fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam
hidup. proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan - lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita, oleh karena itu dengan memberikan asuhan keperawatan
pada lansia dapat meningkatkan kualitas hidup pada lansia. dalam
kasus diatas bahwa lansia memiliki kecenderungan ketergantungan
karena proses yang alamiah (degenerative).
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan, sebaiknya lebih memahami
tentang bagaimana pengetahuan mengenai Asuhan Keperawatan
Gerontik. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya pembaca dan penulis. Serta
mendapat wawasan tentang konsep asuhan keperawatan gerontik.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek
Klinis. Edisi ke-6. Jakarta : EGC
Leeckenotte, Annete Glesler. 1997. Pengkajian Gerontologi, Edisi
ke-2. Jakarta : EGC
Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik, Edisi ke-2.
Jakarta : EGC