Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MANDIRI PERDESAAN
I.
DESKRIPSI
1.1.
1.2.
Ruang Lingkup
Tata cara ini meliputi perencanaan bangunan atas, bangunan bawah dan
Pondasi. Batasan bentangan utama maksimum 120 meter.
1.3.
Pengertian
o
o
o
Tim Infrastruktur
Page 1
2/4/20101
II.
PERSYARATAN-PERSYARATAN
1. Jembatan gantung terutama digunakan dalam perlintasan jurang yang
kondisinya tidak memungkinkan untuk pelaksanaan pembuatan pilar
pada sungai/jurang karena keterbatasan dana, teknologi dan sumber
daya manusia.
2. Bentang 90 meter atau lebih, perlu diadakan gelagar pengaku.
3. Tengangan izin tanah minimal 0,15 Mpa pada batas kelayanan.
4. Dalam hal tegangan tanah kurang dari 0,15 Mpa, perlu diadakan
penyelidikan geoteknik lebih mendalam.
5. Pada setiap jembatan gantung untuk pejalan kaki, perlu dipasang suatu
tanda peringatan agar barisan/tentara harus berjalan biasa dan satu
persatu.
Prinsip jembatan gantung adalah rangkaian gelagar sederhana yang
dipikul oleh batang penggantung. Kabel utama memikul bangunan
atas melalui batang penggantung, sedang kabel utama dipikul oleh
menara/pylon dan ditahan oleh blok angker.
III.
KETENTUAN-KETENTUAN
3.1.
Pemilihan
lokasi
jembatan
gantung
pejalan
kaki
harus
mempertimbangkan aspek ekonomis, teknis dan kondisi lingkungan
antara lain :
Biaya pembuatan jembatan harus seminimal mungkin.
Mudah untuk proses pemasangan dan perawatan.
Mudah diakses dan memberikan keuntungan untuk masyarakat yang
akan menggunakannya.
Berada pada daerah yang memiliki resiko minimal terhadap erosi
aliran sungai.
Tim Infrastruktur
Page 2
2/4/20102
3.2.
Tim Infrastruktur
Page 3
2/4/20103
Pembebanan
Jembatan Gantung untuk pejalan kaki harus kuat dan kaku (tanpa lendutan
yang berlebih) untuk menahan beban berikut:
Tim Infrastruktur
Page 4
2/4/20104
Beban vertikal rencana adalah kombinasi dari beban mati dan beban hidup
terbesar yang diperkirakan dari pengguna jembatan.
3.3.2. Beban samping
Beban samping disebabkan oleh:
o
Tekanan angin;
Gempa;
Jika benturan keras dari objek yang lebih besar pada aliran air yang cepat
maka jarak bebas lantai jembatan harus ditambah untuk mengurangi resiko
benturan dan kerusakan.
Beban samping yang harus dipertimbangkan dalam desain adalah beban
angin yang terjadi pada sisi depan yang terbuka dari batang-batang
jembatan dan beban yang diakibatkan oleh pengguna yang bersandar atau
membentur pagar keselamatan dan tiangtiang penahan. Benturan dari
batuan-batuan tidak akan terjadi jika ada jarak bebas yang memadai di
bawah jembatan.
Standar perencanaan untuk jembatan pejalan kaki mempertimbangkan
standar perencanaan kecepatan angin 35 m/detik, yang mengakibatkan
tekanan seragam pada sisi depan yang terbuka dari batang-batang
jembatan dari 130 kg/m2.
Karena tidak mungkin lalu lintas di atas jembatan pada angin yang besar,
beban angin dipertimbangkan terpisah dari beban hidup vertikal.
Beban gempa dihitung secara statik ekuivalen dengan memberikan beban
lateral dipuncak menara sebesar 15% sampai dengan maksimum 20%
beban mati pada puncak menara. Beban gempa tidak dihitung bersamaan
dengan beban angin karena tidak terjadi pada waktu yang sama.
3.3.3. Beban hidup
Ada dua aspek beban hidup yang perlu dipertimbangkan:
o
Tim Infrastruktur
Page 5
2/4/20105
3.4.
Tim Infrastruktur
Page 6
2/4/20106
w. L
H3 = ----------- 3
8.d
Keterangan :
P = beban hidup merata
w = berat sendiri struktur, kN/m
L = bentang utama, meter
D = cekungan kabel ditengah bentang, ~ 1/10 L, meter.
Page 7
2/4/20107
w + a(p/2)
dengan syarat bahwa l harus sama dengan l
Keterangan :
a = fraksi beban
l = lendutan gelagar pengaku
l = lendutan kabel utama
E = modulus elastis gelagar pengaku
I = momen inersia gelagar pengaku
3. Momen maksimum gelagar pengaku dan komponen gaya horizontal
kabel dihitung berdasarkan pembagian beban antara gelagar pengaku
sebesar (1-a) dan kabel utama sebesar (a) :
(1-a).p.L
Mmaks = -------------- 8
64
wL
a.p.L
H = ----- + ----------- 9
8.d
16.d
Keterangan :
M maks = momen maksimum gelagar pengaku
H
= fraksi beban
Tim Infrastruktur
Page 8
2/4/20108
IV.
SYARAT-SYARAT BAHAN
4.1.
Beton
Mutu beton sesuai dengan SNI 03-1974-1990 seperti tampak pada Tabel.
Tabel - Mutu beton dan pedoman proporsi takaran campuran
4.2.
Baja
o
Tim Infrastruktur
Page 9
2/4/20109
Penyimpanan bahan;
Baja, baik ketika pabrikasi di bengkel maupun di lapangan, harus di
tumpuk di atas balok pengganjal atau landasan sedemikian rupa
sehingga tidak bersentuhan dengan tanah.
Jika baja ditumpuk dalam beberapa lapis, pengganjal untuk semua
lapis harus berada dalam satu garis.
Pengecatan permukaan sebagai lapis pelindung;
Permukaan yang akan dicat harus bersih dan bebas dari lemak,
debu, produk korosi, residu, garam dan sebagainya;
Perbaikan lapis pelindung struktur baja;
Bahan pelindung untuk struktur baja yang akan dilapis ulang dengan
lapis pelindung harus disesuaikan dengan jenis bahan dasar struktur
baja yang telah diberi lapisan pelindung. Sebelum dilakukan
pelapisan ulang, struktur baja harus dibersihkan terlebih dahulu
sampai kondisi permukaan tertentu sesuai dengan kondisi kerusakan
pada lapisan tersebut.
4.3.
Kabel
o
Kabel dengan inti yang lunak tidak diizinkan digunakan pada jembatan
gantung ini.
Tim Infrastruktur
Page 10
2/4/201010
Kayu
o
Persyaratan bahan;
Jenis bahan kayu yang akan digunakan sebagai struktur utama
jembatan kayu harus mempunyai mutu minimum sama dengan kayu
kelas II yang sudah diawetkan dengan kuat lentur minimum 85 kgf/cm2.
Bahan pendukung;
Material pendukung mencakup pelat baja pengaku, baut sambungan,
paku, klem serta bahan-bahan lain yang diperlukan dalam pekerjaan
struktur kayu.
Bahan Pelindung.
Material pelindung dapat berupa cat dan bahan anti serangga.
Tim Infrastruktur
Page 11
2/4/201011
V.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
5.1.
Perencanaan Umum
Tahapan kegiatan perencanaan secara umum sebagai berikut :
o
Identifikasi jenis tanah pada lokasi menara, blok angker dan perletakan
gelagar pengaku jembatan secara visual dan/atau dengan peralatan
sederhana.
5.2.
Tim Infrastruktur
Page 12
2/4/201012
3. Gelagar melintang :
o Rencanakan gelagar melintang menumpu diatas gelagar pengaku
atau langsung dipikul oleh batang penggantung.
o Hitung gelagar memanjang sebagai balok sederhana yang menumpu
diatas 2 tumpuan.
4. Gelagar pengaku :
o Tentukan gelagar pengaku (dapat berupa kabel, rangka, gelagar
atau gelagar tersusun) yang dipikul oleh kabel penggantung setiap
jarak tertentu.
o Hitung gelagar pengaku untuk memikul sebagian beban hidup.
5. Batang penggantung :
o Hitung batang penggantung untuk memikul gaya dan beban yang
bekerja pada gelagar melintang dan atau gelagar pengaku.
6. Kabel Utama
o Hitung kabel utama berdasarkan beban merata penuh sepanjang
bentang, beban tersebut dipikul sepenuhnya oleh kabel, bentuk
lengkung kabel utama adalah sejalan dengan garis momen akibat
beban merata.
o Hitung lendutan utama berdasarkan beban hidup merata tidak
simetris yang posisinya paling kritis, yaitu bila beban hidup merata
bekerja pada setengah bentang.
Besarnya lendutan akibat beban hidup yang diijinkan adalah 1/150 x
L (L=bentang utama).
o Hitung besarnya komponen horizontal gaya tarik H pada ujung kabel
utama sesuai rumus 1, 2, 3.
o Hitung kabel utama berdasarkan gaya tarik T maksimum sesuai
rumus 4 dan 5.
o Hitung kabel utama berdasarkan tegangan tarik kabel baja mutu
tinggi dengan tegangan putus minimum 1000 Mpa dan tegangan ijin
minimum 400 Mpa, luas penampang bersih dari kabel adalah 0,67
dikali luas penampang bruto kabel.
Tim Infrastruktur
Page 13
2/4/201013
Tim Infrastruktur
Page 14
2/4/201014
5.4.
Bangunan lain-lain
1. Ikatan angin
o Rencanakan ikatan angin untuk mengurangi goyangan jembatan
dalam arah horizontal.
o Hitung dimensi kabel untuk dapat memikul tekanan angin pada luas
bidang efektif yang kena angin.
o Pasang kabel-kabel penahan tersebut minimal pada sepertiga
bentang utama dan dijangkar pada sudut 45 kedalam tebing atau
pondasi jangkar. (lihat gambar pemasangan ikatan angin)
o Lengkapi kabel penahan dengan wartel mur untuk penyetelan,
sambungan profil dan baut harus memenuhi persyaratan kekuatan
dan keawetan.
Tebing
Tebing
1/3 L
1/3 L
1/3 L
~ 45
Tebing
Tebing
Tim Infrastruktur
Page 15
2/4/201015
dorongan,
Tim Infrastruktur
Page 16
2/4/201016
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
Tim Infrastruktur
Page 17
2/4/201017