Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I.
II.
III.
IV.
V.
Judul Percobaan
: PEMISAHAN
Hari/Tanggal Percobaan
: Kamis/28 November 2013
Selesai Percobaan
: Kamis/28 November 2013
Tujuan Percobaan
1. Memisahkan zat padat dari zat cair
2. Memisahkan zat padat dari zat padat
3. Memisahkan zat cair dari zat cair
Tinjauan Pustaka
Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar senyawa kimia yang
ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya suatu
senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Contoh minyak bumi mengandung berbagai campuran hidrokarbon.
Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan
lebih berharga bila memiliki kemurnian tinggi. Untuk memperoleh zat
murni maka harus melakukan proses pemisahan campuran. Proses
pemisahan campuran sendiri dapat dibedakan menjadi proses
pemisahan campuran secara mekanis atau kimiawi.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis,
wujud, dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Jika
komponen berwujud padat dan cair , misalnya pasir dan air, dapat
dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari
yang porinya besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring
dan selaput semi permiabel. Kertas saring dipakai untuk memisahkan
endapan atau padatan dari pelarut. Selaput semi permiabel dipakai
untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya. (Syukuri S. 1999,
Kimia Dasar 1).
Karena perbedaan keadaan agregasi (bentuk penampilan materi)
sangat mempengaruhi metode pemisahan dan pemurnian yang
diperlukan, maka diadakan pembedaan :
Penyaringan (filtrasi)
Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya,
kertas saring
Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya
Kristalisasi
Kristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat
Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi (pengkristalan kembali)
Distilasi
Dasar pemisahan dengan distilasi adalah perbedaan titik didih
pengembunan.
Distilasi
dilakukan
untuk
merupakan
proses
distilasi
Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi (pengendapan) merupakan proses pemisahan suatu
pH
efek garam
kompleksasi
derajat supersaturasi
sifat pelarut
- Corong Pisah
Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat
digunakan corong pemisah yang dimodifikasi, yang dirancang
untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih ringan.
Setelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan (misalcter)
dan lapisan air, didesak keatas dengan memasukkan merkurium
melalui kran pada dasar bulatan corong, dengan bantuan sebuah
bola pembantu pengatur permulaan merkurium.
- Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari
campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip
metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling
bercampur seperti eter kloroform, karbon tetraklorida dan karbon
disulfida.
VI.
Termometer
Tabung reaksi
Gelas kimia 100 ml
Corong
Kompor
Labu distilasi
Pendingin Leibig
1 buah
2 buah
4 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Spatula
Cawan penguapan
Kaca arloji
Pembakar spiritus
Kaki tiga dan kasa
Gelas ukur 50 ml
Selang
Statif dan klem
Kertas saring
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1buah
2 buah
2 buah
secukupnya
b. Bahan
- CuSO4 .5H2O
- Kapur tulis
- NaCl (garam dapur)
- Pasir
- Kapur barus
- AgNO3 0.1M
- Batu didih
3 buah
- Akuades
secukupnya
VII.
Cara Kerja
- Alur percobaan
Percobaan I
1 sendok pasir
Dimasukkan ke dalam gelas kimia
yang berisi air
Diaduk rata kemudian diendapkan
dan dibuang larutan bagian
atasnya
Bubuk kapur tulis
Filtrasi = air
Residu
pasir
=Percobaan
II
Filtrasi = air
Percobaan III
Uap air
Percobaan IV
Kristal
1 gram CuSO4.5H2O
Dilarutkan dalam 10 ml air
Larutan CuSO4.5H2O
Diuapkan hingga air hampir habis
Didinginkan
Diperhatikan bentuk kristalnya
Uap air
Percobaan V
Serbuk CuSO4.5H2O
Residu = pasir
Dicuci dengan air 5 ml 2-3 kali
Air cucian dan hasil penyaringan dicampur
Diuapkan sampai airnya habis
Kristal garam
Percobaan VI
Kristal bening
Pasir
Percobaan VII
Larutan NaCl 5 ml
Peralatan
distilasi
Dimasukkan
ke dalam
tabung 1 &
2
disusun
1 gr NaCl +
100 ml air
Dimasukkan
ke dalam
tabung 2
AgNO3 0.1 M
Batu didih
Larutan NaCl
Zat cair
Dimasukkan ke dalam labu distilasi
Air dijalankan melalui kondensor
Labu distilasi
Dipanaskan
Dicatat temperaturnya
Temperatur
konstan
Distilasi dihentikan apabila sudah
memperoleh 10 ml
Zat cair
Dibandingkan
Perbandingan kemurnian air
No
1.
1 sendok pasir
-
Kesimpulan
-
Pasir
mengendap di
dasar gelas
kimia karena
massa pasir
lebih besar
dari pada
massa air
Filtrasi = air
Residu = pasir
2.
Hasil Percobaan
Dugaan/reaksi
Sebelum
Sesudah
Pasir berbentuk - Terdapat
SiO3(s)+H2O(l)
butiran
endapan pasir
Airnya jernih
pada gelas
Pasirnya
kimia
berwarna hitam - Air menjadi
keruh
- Residu pasir
berwarna hitam
Filtrasi = air
Bubuk kapur
tulis berwarna
putih tulang
Air berubah
keruh setelah
diaduk
Air tidak
berwarna
Terdapat
endapan setelah
dibiarkan
beberapa saat
Kapur berbentuk
serbuk
Air menjadi
tidak berwarna
setelah disaring
CuSO3(s)+H2O (l)
Residunya adalah
serbuk kapur
karena tidak bisa
melewati kertas
saring sehingga
tertinggal di
kertas saring
Filtratnya adalah
air yang tidak
berwarna karena
bisa melewati
kertas saring
sehingga tidak
tertinggal di
kertas saring
3.
Uap air
Kristal
Garam dapur
berwarna
putih dan
berbentuk
serbuk
Air tidak
berwarna
Air+garam
berwarna
agak keruh
Air hasil
filtrasi
berwarna
bening
Terdapat
kristal garam
pada cawan
penguapan
NaCl(aq)+H2O (aq)
NaCl(aq)
Larutan garam
memiliki kadar
garam yang
tinggi sehingga
ketika
diuapkan
airnya
menguap dan
garamnya
tertinggal pada
cawan
penguapan dan
berbentuk
kristal
4.
1 gram CuSO4.5H2O
Dilarutkan dalam 10 ml air
Larutan CuSO4.5H2O
Diuapkan hingga air hampir habis
Didinginkan
Diperhatikan bentuk kristalnya
Serbuk CuSO4.5H2O
Uap air
5.
Disaring
Residu = pasir
CuSO4.5H2O
berwarna biru
dan
berbentuk
kristal
Air tidak
berwarna
Air+
CuSO4.5H2O
berwarna biru
Pasir
berbentuk
butiran
berwarna
hitam
NaCl
berbentuk
serbuk dan
berwarna
putih
Air tidak
berwarna
Hasil
penguapan
berupa uap air
dan kristal
CuSO4.5H2O
Kristal
CuSO4.5H2O
berwarna
putih kebiruan
CuSO4.5H2O(s)+
H2O(l)
CuSO4(aq)+6H2O(l)
Air hasil
filtrasi bening
tetapi terdapat
sedikit butiran
garam
Hasil residu
berupa pasir
dan butiranbutiran garam
Teradapat
kristal garam
pada cawan
penguapan
Air hasil
cucian pasir
tidak
berwarna
SiO3(s)+ H2O(l)
NaCl(s)+ H2O(l)
NaCl(aq)
Larutan
CuSO4.5H2O
dipisahkan dari
airnya dengan
cara
penguapan
sehingga
menghasilkan
serbuk CuSO4
di cawan
penguapan
Pemisahan zat
NaCl dengan
pasir dilakukan
dengan
penguapan
kemudian
disaring
sehingga
terbentuk
residu=pasir
dan terdapat
kristal garam
di atas
permukaan
pasir
-
6.
dipanaskan
Zat padat pada kaca arloji
Pasir
Kristal bening
Kapur barus
berbentuk
serbuk dan
berwarna
putih
Pasir
berbentuk
butiran dan
berwarna
hitam
Air bening
tidak
berwarna
Terdapat
endapan pasir
pada cawan
penguapan
Endapan pasir
berwarna
hitam
Terdapat
kristal bening
berbentuk
jarum
C10H8(s)+SiO3(s)
Residu
pasir+kristal
garam tersebut
dicuci dengan
air dan
diuapkan
hingga
terbentuk
kristal garam
Pemisahan
kapur barus
dengan pasir
dilakukan
dengan cara
penguapan
sehingga
terdapat
endapan pasir
pada cawan
penguapan dan
terdapat kristal
berbentuk
jarum
7.
Larutan NaCl 5 ml
Peralatan
distilasi
Dimasukkan
ke dalam
tabung 1 &
2
disusun
1 gr NaCl +
100 ml air
Dimasukkan
ke dalam
tabung 2
AgNO3 0.1 M
-
Batu didih
Larutan NaCl
Zat cair
Dimasukkan ke dalam labu distilasi
Air dijalankan melalui kondensor
Labu distilasi
Dipanaskan
Dicatat temperaturnya
Temperatur konstan
Distilasi dihentikan apabila sudah
memperoleh 10 ml
Zat cair
Dibandingkan
Perbandingan kemurnian air
NaCl
berbentuk
serbuk dan
berwarna
putih
Air tidak
berwarna
Air+NaCl
berwarna
agak keruh
Batu didih
berbentuk
bola
berwarna
putih tulang
Distilat
merupakan zat
cair murni
yang telah
terpisah dari
larutan
campurannya.
Namun,
hasilnya masih
tercampur
dengan garam
IX.
Analisis Data
Pada percobaan pemisahan ini, dilakukan sebanyak 7 macam
percobaan. Karena pada percobaan ini kami membuktikan bahwa suatu
senyawa tersusun atas berbagai zat yang tercampur. Sehingga untuk
memisahkan zat dari campurannya maka dilakukan percobaan ini.
Adapun 7 macam percobaan tersebut adalah:
a. Percobaan I
Pada percobaan ini, kita akan memisahkan zat padat dari
zat cair secara penyaringan yaitu dengan menggunakan pasir
sebagai zat padat untuk dipisahkan dari larutan pasir. Langkah
awalnya yaitu dengan memasukkan 1 sendok pasir ke dalam
gelas kimia yang berisi air, kemudian mengaduknya hingga
rata. Menunggu beberapa saat hingga terdapat endapan pasir di
bawah gelas kimia. Lalu membuang bagian atasnya, sehingga
diperoleh residu berupa pasir dan hasil filtrasinya berupa air.
Dari percobaan ini menghasilkan endapan pasir yang
berwarna hitam di dasar gelas kimia dan air filtrasi yang
berubah warnanya menjadi keruh. Kondisi awal dari air
tersebut bening tidak berwarna, namun setelah tercampur
dengan pasir warnanya berubah menjadi keruh. Hal tersebut
dikarenakan oleh partikel-partikel pasir yang lebih kecil tidak
dapat tenggelam di dasar gelas kimia, melainkan dia terapung
di atas permukaan air. Sedangkan pasir yang dapat tenggelam
tersebut dikarenakan oleh massa jenis pasir lebih besar dari
pada massa jenis air. Oleh sebab itu, hasil residunya berupa
endapan pasir. Sehingga diperoleh persamaan reaksi dari
percobaan ini adalah sebagai berikut:
SiO3(s)+H2O(l)
b. Percobaan II
Pada percobaan kedua ini, tidak jauh berbeda dengan
percobaan pertama yaitu memisahkan zat padat dari zat cair
dengan cara penyaringan. Namun dalam hal ini, partikel zat
padat
yang
digunakan
lebih
kecil
sehingga
untuk
berbentuk
padatan
menjadi
serbuk.
Kemudian
ketiga
ini
merupakan
percobaan
untuk
NaCl(aq)+H2O (aq)
NaCl(aq)
d. Percobaan IV
Percobaan keempat ini tidak jauh berbeda dengan
percobaan ke tiga, yaitu untuk memisahkan zat padat dari zat
cair. Namun zat padat yang digunakannya yaitu 1 gram
CuSO4.5H2O
yang
berbentuk
digunakannya
yaitu
dengan
serbuk.
cara
Metode
menguapkan
yang
larutan
CuSO4.5H2O.
Langkah-langkahnya adalah 1 gr CuSO4.5H2O dilarutkan
dalam 10 ml air hingga terbentuk larutan CuSO4.5H2O.
Kemudian diuapkan hingga airnya habis lalu dinginkan sampai
terbentuk serbuk CuSO4.5H2O pada cawan penguapan. Hasil
penguapan yang berupa serbuk CuSO4.5H2O mengalami
perubahan warna dari biru menjadi putih kebiruan dan
perubahan wujud yang semula kristal menjadi serbuk.
Diperoleh persamaan reaksi kimianya sebagai berikut:
CuSO4.5H2O(s)+ H2O(l)
CuSO4(aq)+6H2O(l)
e. Percobaan V
Percobaan kelima ini adalah untuk memisahkan zat padat
dengan zat padat yaitu dengan menggunakan 1 sendok pasir +
1 sendok NaCl yang dilarutkan dalam 10 ml air hingga
terbentuk larutan homogen. Setelah itu larutan dipanaskan ke
dalam cawan penguapan hingga airnya hampir habis. Lalu
disaring dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan di
atas permukaan corong. Pasir dan butiran garam tidak dapat
melalui kertas saring sehingga tertinggal pada kertas saring
sehingga disebut sebagai hasil residu. Sedangkan menghasilkan
filtrat berupa larutan garam. Kemudian residu tersebut dicuci
dengan air 5 ml sebanyak 2-3 kali. Air cucian dan hasil
penyaringan tersebut dicampur lalu diuapkan pada cawan
penguapan sampai airnya habis. Sehingga menghasilkan kristal
garam, uap garam, dan air.
Hasil dari percobaan pada awal penyaringan menghasilkan
residu pasir dan butiran garam pada kertas saring. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pasir dan NaCl merupakan partikel yang
kristal
garam.
Dari
percobaan
tersebut
keduanya
sudah saling
H2O(l)+AgNO3(aq)
X.
Pembahasan
Percobaan distilasi ini menggunakan metode yang berbeda pada
setiap percobaan. Untuk memisahkan zat padat dari zat cair
menggunakan proses penyaringan (filtrasi) atau penguapan, untuk
memisahkan zat padat dari zat padat menggunakan proses penyaringan
dan
dilanjutkan
dengan
proses
penguapan,
sedangkan
untuk
akan
tertinggal
dan
berfungsi
sebagai
hasil
Diskusi
Dari percobaan pemisahan yang telah kami lakukan ternyata
terdapat kesalahan dalam perolehan hasil distilasi yang berupa air
distilatnya yang telah ditambahkan 2 tetes AgNO3. Secara teoritis hasil
dari proses distilasi yang telah ditambahkan 2 tetes AgNO3 adalah
menghasilkan warna air distilatnya bening tidak berwarna. Namun
pada percobaan kami menghasilkan warna yang agak keruh
dibandingkan laruran NaCl yang telah ditambahkan 2 tetes AgNO3.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: kesalahan
dalam menuangkan larutan garam tersebut ke dalam labu distilasinya
tidak dengan menggunakan corong sehingga larutan menyentuh
dinding-dinding labu distilasi. Selain itu kesalahan dalam membuat
larutan garam, karena komposisi antara garam dan airnya tidak sesuai,
gelas kimia yang kami gunakan kurang bersih pada saat pencucian.
Akibatnya air hasil distilasinya terkontaminasi dengan zat lain yang
mengakibatkan air hasil distilasinya menjadi keruh pada saat ditetesi
oleh 2 tetes AgNO3.
XII.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan pemisahan yang telah kami lakukan
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Untuk pemisahkan zat padat dari zat cair dapat dilakukan
dengan cara dekantasi, penyaringan, dan penguapan. Cara
dekantasi dilakukan pada zat terlarutnya mempunyai ukuran
yang partikel yang lebih besar dan mempunyai massa jenis
lebih besar dari air. Contoh pada percobaan ini adalah:
pemisahan
pasir
dengan
larutannya.
Cara
penyaringan
dilakukan dengan
garam
dapur.
Penyaringan
dilakukan
untuk
c. Untuk memisahkan zat cair atau zat padat dari air yang
mempunyai perbedaan titik didih dilakukan dengan cara
distilasi. Cara tersebut digunakan pada pemisahan garam dari
larutannya. Secara teori hasil dari psoses distilasinya adalah air
yang tidak berwarna. Tetapi percobaan kami belum berhasil.
Sehingga tidak menghasilkan air distilat yang jernih.
XIII. Jawaban Pertanyaan
o Pertanyaan
Apa sebabnya aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah
dengan aliran distilat?
o Jawaban
Aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran
destilat agar air yang masuk lebih banyak dari air yang keluar.
Dengan gerakan berlawanan, maka air sebagai pendingin dapat
lebih efektif mengembunkan uap karena awal
Surabaya, 05 Desember
2013
Praktikan
Mengetahui
Dosen / Asisten
LAMPIRAN
Percobaan 1
Larutan Heterogen
Percobaan 2
Residu Pasir
Larutan
Homogen
Residu Serbuk
Kapur
Filtrasi Air
Tidak Berwarna
Percobaan 3
Larutan Garam
Hasil
Penyaringan
Kr istal
Percobaan 4
Larutan CuSO4 5H2O
Percobaan 5
Larutan Homogen
Residu Pasir
Kristal Garam
Percobaan 6
Kapur Barus + Pasir
Kristal bening
Percobaan 7
Peralatan Distilasi
Perbandingan Kemurnian
Larutan