Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
WRAP UP SKENARIO 2
MATA DAN KULIT KUNING
Kelompok: B-15
KETUA
1102010181
1102010219
ANGGOTA
1102011164
: Mira Kurnia
Nadia Anisha
1102011186
Nuraini Sidik
1102011200
1102010219
1102011252
1102011258
1102011262
SKENARIO 2
Mata dan kulit kuning
Seorang anak laki laki 10 tahun, dibawa ibunya ke RS karena mata dan kulitnya
terlihat kuning sejak 1 minggu yang lalu. Anak tersebut juga mengalami demam disertai mual
muntah dan buang air kecil bewarna air the. Ibunya menyampaikan beberapa anak
dilingkungan tempat tinggalnya juga menderita penyakit yang sama.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan; vital sign dalam batas normal, sclera mata ikterik.
Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan hipokondrium kanan, hepar teraba 3 cm di
bawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata dan konsistensi kenyal.
Setelah pasien dirawat, dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil : bilirubin
total meningkat dan peningkatan bilirubin conjugated lebih dominan. Bilirubin urin positif.
Pemeriksaan enzim hati didapatkan peningkatan SGOT dan SGPT.
Ibu menanyakan mengapa anaknya menjadi kuning, dokter mencurigai anak ini
menderita hepatitis, maka dokter melanjutkan dengan pemeriksaan marker hepatitis virus.
Dokter juga menjelaskan prinsip penatalaksanaan dan cara pencegahan agar keluarganya
tidak tertular.
organ ada yang rusak. SGPT lebih spesifik karena hanya terletak di hati.
5. Marker hepatitis virus
: penanda untuk adanya virus hepatitis apa tidak
HIPOTESIS
Anak 10 tahun
(Pemeriksaan FIsik)
-Sklera dan mata ikterik
- Nyeri tekan hipokandrium
(Pemeriksaan Lab)
- SGOT & SGPT meningkat
- bilirubin conjugated meningkat
Suspect : HEPATITIS
SASARAN BELAJAR
http://2.bp.blogspot.com/_aIh3fNm9Vbc/TTuYYrVGCbI/AAAAAAAAACU/O4z0
YVFZpMM/s1600/hepar_speredi.jpg diunduh pada 21 mei 2013 pukul 16.46
Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi.
Tiga fungsi dasar hepar:
a. membentuk dan mensekresikan empedu ke dalam traktus intestinalis;
b. berperan pada banyak metabolisme yang berhubungan dengan karbohidrat,
lemak, dan protein;
c. menyaring darah untuk membuang bakteri dan benda asing yang masuk ke dalam
darah dari lumen intestinum.
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat
di bawah diafragma. Seluruh hepar dikelilingi oleh kapsula fibrosa, tetapi hanya
sebagian ditutupi oleh peritoneum.
Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dekstra, dan
hemidiafragma dekstra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, perikardium, dan cor.
Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiafragma sinistra. Permukaan
atas hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diafragma. Facies visceralis,
atau posteroinferior, membentuk cetakan visera yang letaknya berdekatan sehingga
bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars
abdominalis esofagus, gaster, duodenum, fleksura coli dekstra, ren dekstra dan
glandula suprarenalis dekstra, serta vesica biliaris.
Lobulus Portal
Bagian jaringan hati dengan aliran empedu yang menuju ductus biliris didalam
segitiga Kiernan.
Dalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang besar. Hati
juga dapat dijadikan tempat penimpanan sejumlah besar darah. Hal ini diakibatkan hati
merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe dari hati juga sangat tinggi
karena pori dalam sinusoid hati sangat permeable. Selain itu di hati juga terdapat sel
Kupffer (derivat sistem retikuloendotelial atau monosit-makrofag) yang berfungsi untuk
menyaring darah.
Fungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, protein,
dan lain-lain. Dalam metabolisme karbohidrat fungsi hati: menyimpan glikogen,
mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, membentuk
senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme karbohidrat. Dalam
metabolisme lemak fungsi hati : kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat
untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, pembentukan sebagian besar
lipoprotein, pembentukan sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid, dan penguraian
sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Dalam metabolisme protein hati
berfungsi: deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari
dalam tubuh, pembentukan protein plasma, interkonversi di antara asam amino yang
berbeda.
Fungsi sekresi hati membentuk empedu juga sangat penting. Salah satu zat yang
dieksresi ke empedu adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan. Bilirubin
adalah hasil akhir dari pemecahan hemoglobin. Bilirubin merupakan suatu alat
mendiagnosis yang sangat bernilai bagi para dokter untuk mendiagnosis penyakit darah
hemolitik dan berbagai tipe penyakit hati.
3. Memahami dan menjelaskan hepatitis A
3.1.
Memahami dan menjelaskan definisi hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit jinak yang dapat sembuh sendiri dengan masa inkubasi
2-6 minggu.
Virus hepatitis A merupakan pikornavirus RNA rantai tunggal (single stranded,
ssRNA) yang kecil dan tidak berselubung. Sewaktu timbul ikterik, antibodi terhadap
HAV (anti-HAV) telah dapat diukur di dalam serum. Awalnya antibodi IgM antiHAV meningkat tajam, sehingga memudahkan mendiagnosis secara cepat suati
infeksi HAV. Setelah masa akut antibodi IgG anti-HAV menjadi dominan dan
bertahan seterusnya sehingga keadaan ini menunjukkan bahwa pasien pernah
mengalami infeksi HAV di masa lampau dan memiliki imunitas. Keadaan karier
tidak pernah ditemukan.
HAV menyebar melalui ingesti makanan dan minuman yang tercemar dan
dikeluarkan melalui tinja selama 2-3 minggu sebelum dan 1 minggu setelah onset
ikterus. HAV tidak dikeluarkan dalam jumlah signifikan dalam air liur, urine, atau
semen.
3.2.
3.4.
Alanin
Transaminase
(ALT)/SGPT
Aspartat
Transaminase
(AST)/SGOT
Bilirubin
Gamma glutamil
transpeptidase
(GGT)
Laktat
Dehidrogenase
(LDH)
Nukleotidase
Albumin
Fetoprotein
Antibodi
mitokondria
Protombin Time
awal penyakit, keberadaan IgG anti-HAV selalu disertai dengan adanya IgM antiHAV.Sebagai anti-HAV IgG tetap seumur hidup setelah infeksi akut, deteksi IgG
anti-HAV saja menunjukkan infeksi masa lalu (WHO, 2010)
Diagnosis bandingnya adalah inveksi virus: mononukleus infeksiosa,
sitomegalovirus, herpes simpleks, coxackie virus, toxoplsmosis, drug-induced
hepatitis; hepatitis aktif kronis; hepatitis alkoholik; kolesistitis akut; kolestasis;
gagal jantung kanan dengan kongesti hepar; kanker metastasis; dan penyakit
genetik/metabolik (penyakit Wilson, defisiensi alfa-1-antitripsin).
3.8.
3.9.
3.10.
Memahami dan menjelaskan prognosis hepatitis A
Prognosis hepatitis A sangat baik, lebih dari 99% dari pasien dengan hepatitisA
infeksi sembuh sendiri. Hanya 0,1% pasien berkembang menjadi nekrosishepatik
akut fatal (Wilson, 2001)
3.11.
Memahami dan menjelaskan pencegahan hepatitis A
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A,antara
lain:
a. Hampir semua infeksi HAV menyebar dengan rute fekal-oral,
maka pencegahan dapat dilakukan dengan hygiene perorangan yang baik,
standar kualitas tinggi untuk persediaan air publik dan pembuangan limbah
saniter,serta sanitasi lingkungan yang baik.
b. Dalam rumah tangga, kebersihan pribadi yang baik, termasuk tangansering dan
mencuci setelah buang air besar dan sebelum menyiapkanmakanan, merupakan
tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang
terinfeksi sebelum dan sesudah penyakit klinis merekamenjadi apparent.Dalam
bukunya, Wilson menambahkan pencegahan untuk hepatitis A, yaitudengan
cara pemberian vaksin atau imunisasi. Ada dua jenis vaksin, yaitu :
c. Imunisasi pasif Pasif (yaitu, antibodi) profilaksis untuk hepatitis A telah
tersedia selama bertahun-tahun. Serum imun globulin (ISG), dibuat dari plasma
populasi umum,memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau
selama periodeinkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun
tidak munculgejala klinis dari hepatitis A.Saat ini, ISG harus diberikan pada
orang yang intensif kontak pasienhepatitis A dan orang yang diketahui telah
makan makanan mentah yang diolahatau ditangani oleh individu yang
terinfeksi. Begitu muncul gejala klinis, tuanrumah sudah memproduksi
antibodi. Orang dari daerah endemisitas rendah yangmelakukan perjalanan ke
daerah-daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi dapatmenerima ISG sebelum
keberangkatan dan pada interval 3-4 bulan asalkan potensial paparan berat terus
berlanjut, tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.
d. Imunisasi aktif Untuk hepatitis A, vaksin dilemahkan hidup telah dievaluasi
tetapi telahmenunjukkan imunogenisitas dan belum efektif bila diberikan
secara oral.Penggunaan vaksin ini lebih baik daripada pasif profilaksis bagi
mereka yang berkepanjangan atau berulang terpapar hepatitis A.
Pencegahan dengan imunoprofilaksis
A. Imunoprofilaksis sebelum paparan
a. Vaksin HAV yang dilemahkan
IDVU
Anak dewasa muda yang pernah mengalami kejadian luar biasa luas
Anak pada daerah dimana angka kejadian HAV labih tinggi dari angka
nasional
Pramusaji