Вы находитесь на странице: 1из 5

AKUNTANSI MANAJAMEN

RANGKUMAN MATERI KULIAH BALANCED SCORECARD

Oleh Kelompok 13:


Aga Dwitya Permana

1315251026

I Gusti Ngurah Agung Putra Dwipayana

1315251038

Dewa Made Alit Putra Laksana

1315251045

I Putu Risky Adityawan

1315251103

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
GENAP
2014/2015

Balanced Scorecard: Konsep Dasar


Balanced scorecard adalah system manajemen yang mendefinisikan
system akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard
menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran
kinerja dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(infrastruktur). Perspektif keuangan menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan
yang diambil dalam tiga perspektif lain. Perspektif pelanggan mendefinisikan
segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. perspektif bisnis
internal menjelaskan proses internal yang diperlikan untuk memberikan nilai
kepada pelanggan dan pemilik. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(infrastruktur) mendefinisikan kemampuan yang diperlukan organisasi untuk
memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan. Perspektif terakhir
mengacu pada tiga faktor utama yang memungkinkannya, yaitu kemampuan
pegawai, kemampuan system informasi, dan perilaku pegawai (motivasi,
pemberdayaan, dan penyejajaran).

Peranan Ukuran Kinerja


Ukuran kinerja diturunkan visi misi strategis dan tujuan perusahaan.
Ukuran-ukuran ini harus diseimbangkan antara lag dan lead, objektif dan
subjektif, keuangan dan non keuangan, serta ukuran eksternal dan internal.
Ukuran lag adalah ukuran output, ukuran hasil dari usaha di masa lalu (contoh:
profitabilitas pelanggan). Ukuran lead (penggerak kinerja) adalah faktor-faktor
yang menggerakkan kinerja masa depan (contoh: jumlah jam pelatihan karyawan).
Ukuran objektif adalah ukuran yang bisa langsung dihitung dan diversifikasi
(contoh: pangsa pasar), sedangkan ukuran subjektif lebih sulit dihitung dan lebih
bersifat praduga (contoh: kemampuan karyawan). Ukuran keuangan adalah
ukuran yang dinyataan dalam istilah moneter, sedangkan ukuran nonkeuangan
menggunakan unit-unit nonmoneter (contoh: biaya per unit dan jumlah pelanggan
yang tidak puas). Ukuran eksternal berkaitan dengan pelanggan dan pemegang
saham (contoh: kepuasan pelanggan dan pengembalian atas investasi). Ukuran

internal adalah ukuran yang berkaitan dengan proses dan kemampuan yang
menciptakan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham (contoh: efisiensi proses
dan kepuasan karyawan).

Empat Perspektif dan Ukuran Kinerja


1. Perspektif Keuangan; menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka pendek
dan jangka panjang. Perspektif keuangan, mengacu pada konsekuensi
keuangan global dari ketiga perspektif lainnya.
a. Pertumbuhan pendapatan Faktor-faktor yang menyebabkan antara
lain: meningkatkan jumlah produk baru, menciptakan aplikasi baru bagi
produk yang sudah ada, mengembangkan pelanggan dan pasar yang baru,
serta pengadopsian strategi penentuan harga baru.
b. Penurunan biaya Penurunan biaya per unit produk, per pelanggan, atau
per jalur distribusi adalah contoh tujuan penurunan biaya.
c. Penggunaan asset Perbaikan pemanfaatan aset adalah tujuan utama.
2. Perspektif Pelanggan; adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan
keuangan. Perspektif ini mendefinisikan dan memilih pelanggan dans segmen
pasar dimana perusahaan memutuskan untuk bersaing.
a. Tujuan dan ukuran utama Adalah sesuatu yang umum di semua
organisasi. Tujuan nya adalah peningkatan pangsa pasar, peningkatan
retensi pelanggan, peningkatan pelanggan baru, peningkatan kepuasan
pelanggan , dan peningkatan profitabilitas pelanggan.
b. Nilai pelanggan Selain ukuran dan tujuan utama, ukuran-ukuran juga
diperlukan untuk menggerakkan penciptaan nilai pelanggan guna
menggerakkan hasil utama. Keandalan berarti output dikirim tepat waktu.
3. Perspektif Proses; proses adalah sarana menciptakan nilai pelanggan dan
pemegang saham. Jadi, perspektif proses mencakup identifikasi proses yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Untuk

memberikan kerangka kerja yang diperlukan perspektif ini, rantai nilai


proses didefinisikan. Rantai nilai proses terdiri atas tiga proses: proses
inovasi, proses operasional, proses pascapenjualan.
a. Proses inovasi: Tujuan dan ukuran Tujuannya meliputu peningkatan
jumlah produk baru, peningkatan persentase pendapatan dari produk
baru, peningkatan persentase pendapatandari produk yang dimiliki, dan
penurunan waktu untuk mengembangkan produk baru.
b. Proses Operasional: Tujuan dan Ukuran ada tiga tujuan proses
operasional yaitu: meningkataan kulaitas proses, meningkatakan kualitas
proses, meningkatakn efisiensi proses, dan menurunkan waktu proses.
FTT =

(Total unit yang diprosesDitolak dan dikerjakan ulang)


Total unit yang diproses

c. Waktu Siklus dan Velositas Waktu untuk merespon suatu pesanan


pelanggan disebut responsiveness. Waktu siklus dan velositas adalah dua
ukuran operasional untuk responsiveness.
Biaya Standar per menit =

Biaya konversi sel


Menit yang tersedia

d. Efisiensi Siklus Manufaktur (Manufacturing Cycle Efficiency-MCE),


ukuran operasional berdasarkan waktu
MCE= Waktu pemroresan / (Waktu pemrosesan + Waktu pindah +
Waktu inspeksi + Waktu tunggu)
e. Laporan takt time dan hari berdasar jam Salah satu tujuan laporan
tersebut adalah menjaga agar para pekerja berfokus pada kegiatan
memproduksi produk yang dibutuhkan pelanggan ketika pelanggan
menginginkannya.
f. Proses pelayanan pasacapenjualan: Tujuan dan ukuran. Peningkatan
efisiensi, dan penurunan waktu pemrosesan juga merupakan tujuan yang
dibutuhkan pada proses pelayanan pasca penjualan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan; adalah sumber kemampuan yang


memungkinkan penyelesaian atau pencapaian tujuan 3 berikut.
a. Kemampuan karyawan Tiga pengukuran hasil utama bagi kemampuan
karyawan adalah tingkat kepuasan karyawan, persentase pergantian
karyawan, dan produktivitas karyawan.
b. Motivasi, pemberdayaan, dan pelibatan karyawan Karyawan
seharusnya tida hanya memiliki keterampilan yang diperlukan, tetapi
juga memiliki kebebasan motivasi, dan inisiatif untuk menggunakan
keahlian nya tersebut secara efektif.
c. Kemampuan Sistem Informasi Peningkatan kemampuan system
informasi berarti memberikan informasi yang lebih akurat dan tepat
waktu pada karyawan sehingga mereka dapat memperbaiki proses dan
melaksanakan produk baru secara efektif.

Вам также может понравиться