Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NAMA
: ZUHRA AN NISA
NIM
: J111 13 505
KELOMPOK
: 5 (LIMA)
KATA KUNCI :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Program puskesmas
Program pendidikan kesehatan gigi
Banyak yang belum tahu tentang pemeliharaan kesehatan gigi
Jumlah kunjungan
Pemeliharaan kesehatan gigi
Belum ada laporan hasil kegiatan
Kondisi masyarakat beragam
Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pendidikan kesehatan gigi adalah suatu proses belajar yang ditujukan kepada
individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan gigi
yang setinggi-tingginya.
Pendidikan kesehatan gigi adalah suatu usaha dan aktivitas yang
mempengaruhi orang-orang sedemikian rupa sehingga baik untuk kesehatan
pribadi maupun kesehatan masyarakat. (Soemantri)
Pendidikan kesehatan gigi adalah semua aktivitas yang membantu
menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan
memberikan pengertian akan cara-cara bagaimana memelihara kesehatan
gigi dan mulut.
Jadi dengan adanya pendidikan kesehatan gigi dan mulut ini diharapkan
bertambah baik. Yang akhirnya akan diperoleh derajat kesehatan mulut yang
setinggi-tingginya. (1)
2. Tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan gigi:
Menurut Noor (1972), tujuan pendidikan kesehatan gigi adalah:
1) Meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
memelihara kesehatan gigi dan mulut.
2) Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan
gangguan lainnya pada gigi dan mulut.
Jadi tujuan pendidikan kesehatan mulut bertujuan:
1) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang kesehatan gigi.
2) Meningkatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut.
3) Menjabarkan akibat yang akan timbul dari kelalaian menjaga
kebersihan gigi dan mulut.
4) Menanamkan perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah.
5) Menjalin kerjasama dengan masyarakat melalui RT, RW, Kelurahan
dalam memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat, bila
diperlukan dapat saja dilakukan tanpa melalui puskesmas. (1)
3. Sasaran dari program pendidikan kesehatan gigi:
a. Sasaran promosi kesehatan secara umum terbagi menjadi:
- Perorangan atau keluarga, diharapkan memperolah informasi
kesehatan melalui berbagai saluran media yang ada; mempunyai
pengetahuan dan kemauan dalam memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan dirinya; mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat; ikut berperan dalam kegiatan sosial yang berhubungan
dengan kesehatan.
- Masyarakat/LSM
(Lembaga
Swadaya
Kesehatan),
diharapkan
menggalang potensi untuk melakukan upaya kesehatan; bekerjasama
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
- Lembaga pemerintah/ Lintas sector/ Politisi/ Swasta, diharapkan: peduli
dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan
perilaku dan lingkungan sehat; membuat suatu kebijakan yang
berhubungan dengan bidang kesehatan.
- Petugas program/ institusi, diharapkan: meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang mampu member kepuasan untuk masyarakat.
b. Sasaran promosi berdasarkan tatanan berikut:
- Tatanan rumah tangga
guru
diikuti
guru
dengan
Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I VI(care of
demand).
Pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih sesuai kebutuhan (treatment
need).
Informal :
Penyuluhan dilakukan disela obrolan dengan bersifat tidak resmi, misalkan
:
- Kunjungan kerumah (anjang sana)
- Obrolan diwarung kopi
- Obrolan ditempat umum lainnya
b. Penyuluhan kelompok
Yang dimaksud dengan penyuluhan kelompok adalah sekumpulan individu
yang mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu yang jumlah orangnya masih dapat
dihitung dan siapa orang yang berkelompok itu masih dapat di ketahui .
c. Penyuluhan massa
Adalah penyuluhan yang diberikan sekaligus kepada orang yang
jumlahnya tidak terhitung dan biasanya terdiri atas berbagai macam
kelompok
Cara sederhana dalam penyuluhan kelompok :
- Memasang poster atau tulisan di tempat ramai atau ditempat
banyak orang lewat
- Melalui tontonan ataupun hiburan yang disenangi masyarakat
setempat, seperti wayang golek, layar tancap, dan ketoprak.
- Memasang pesan digerobak atau kenderaan lain, lalu dibawa
berkeliling desa
II.
III.
II.
III.
9. Peranan komunikasi, perilaku, dan motivasi dalam pendidikan kesehatan gigi dan
mulut
a. Peranan komunikasi dalam pendidikan kesehatan gigi
Komunikasi dapat diartikan sesuatu pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita melalui suatu media antara dua orang atau lebih sehinngga
pesan yang dimaksud dapat dipahami yang didalamnya terdapat unsur
sumber atau pengirim berita, pesan yang disampaikan, media (alat),
umpan balik, sasaran serta akibat.
Agar pesan yang ingin disampaikan dalam tahap pendidikan kesehatan
gigi dapat tersampaikan dengan baik pada masyarakat pesan yang akan
disampaikan oelh komunikator dalam hal inipendidik/penyuluh terlebih
dahulu harus dirumusskan (endcoding), baik dalam hal pemilihan kata dan
bahasa, media, setelah dirumuskan barulah pesan itu kita sampaikan
pada komunikan, setelah pesan diterima oleh kumunikan pesan tersebut
kemudian didecoding atau ditafsirkan kembali oleh penerima pesan
sehingga isi pesan tidak berubah maknanya, demikianlah selanjutnya
sehingga terjadi hubungan timbale balik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang baik dapat menunjang
penyampaian pesan kepada masyarakat, sehingga komunikasi berperan
sebagai media untuk menyampaikan pesan kesehatan gigidan mulut pada
masyarakat.
b. Peranan perilaku dalam pendidikan kesehatan gigi
Perilaku manusia (human behavior) merupakan sesuatu yang penting dan
perlu dipahami secara baik. Hal ini sebabkan perilaku manusia terdapat
dalam setiap setiap aspek kehidupan manusia. Perilaku manusia
mencakup dua kompponen, yaitu sikap atau mental dan tingkah laku
(attitude). Sikap atau mental merupakan sesuatu yang melekat pada
manusia. Mental diartikan sebagai reaksi manusia terhdap sesuatu
keadaan atau peristiwa, sedangkan tingkah laku merupakan perbuatan
tertentu dari manusia sebagai reaksi terhadap keadaan tertentu yang
dihadapi.
Dalam pendidikan kesehatan gigi terdapat perilaku yang sudah sesuai
dengan perilaku hidup sehat dan ada yang belum sesuai. Perilaku dapat
dipengaruhi oleh lingkungan dari individu sehingga terkesan masih dapat
berubah. Peran perilaku dalam pendidikan kesehatan gigi ini sebagai
sesuatu yang harus dibentuk atau dipertahankan sehingga tercipta
perilaku yang sadar akan kebersihan gigi dan mulut.
c. Peranan motivasi dalam pendidikan kesehatan gigi
Dalam pendidikan kesehatan gigi, motivasi dari seorang individu sangat
peting. Karena tanpa adanya motivasi maka pesan kesehatan gigi dan
mulut yang telah disampaikan dengan baik melalui proses komunikasi
akan sia-sia dan perilaku individu tidak dapar berganti menjadi perilaku
peduli kesehatan gigi. Oleh karena itu sangat penting untuk meningkatkan
motivasi masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. (1)
Peradangangusi (gingivitis)
Gusi biasanya bercirikan merah, bengkak, mudah berdarah dan terasa sakit.
Gigi berlubang (caries dentis)
Kuman dalam plak gigi menghasilkan asam dari gula yang menyebabkan
kehilangan mineral, disebut demineralisasi. Bila terjadi demineralisasi maka
gigi menjadi berlubang. Sebanyak 80 persen kasus gangguan gigi di
Indonesia berupa caries alias gigi berlubang. Ini disebabkan masih rendahnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan gigi dan mulut. (Drg.
Armasastra Bahar, PhF, dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia.)
Peradangan amandel dan tenggorokan
Radang mulut (stomatitis)
Bau mulut (halitosis)
Daftar Pustaka
1. Sri, Artini. Svati, Tati. Pendidikan kesehatan gigi. Penerbit Buku Kedokteran.
Jakarta: 2001. Hal 6-7
2. Machfoedz, icrham. Suryani, eko. Pendidikan kesehatan bagian dari promosi
kesehatan. Fitramaya. Yogyakarta : 2009. Hal 81-3
3. Abrar, Maulana. Tugas dokter gigi.EGC. Jakarta : 2008. Hal 45-7
4. Machfoedz. Teknik Penyampaian Kesehatan Gigi dan Mulut. 2003.
5. Notoadmodjo, soekidjo. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Jakarta: 2007
6. Budisuari, M.A. Pemasaran pelayanan kesehatan gigi pada institusi kesehatan
khususnya di puskesmas. Jurnal Kedokteran dan Farmasi (MEDIKA) No.3 Tahun Ke
XXIX. Grafiti Medika, Pers. Jakarta: 2003