Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ACETAMINOPHEN
DENGAN METODE GRANULASI BASAH
Nama Kelompok :
Nofita Sari
Novia Resti
Nurmilati Saida
Nurul Hidayah A
Ratih Irwani
Rizky Amallia Utami
Safiska Aktarani
Kelas : Reguler IIB
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke
dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari
reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat. Gas korbondioksida ini
membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain
itu gas korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman
kaleng berkarbonasi. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga
menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki
rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam sedikit berlebih, sehingga berasa sedikit
asam ini merupakan faktor tambahan yang membuat sediaan efervesen dapat diterima
di masyarakat.
Kandungan tablet effervecent merupakan campuran asam (asam sitrat, asam
tartrat) dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam lingkungan berair akan
bereaksi menghasilkan karbondioksida yang berasal dari penguraian basa bikarbonat
akibat penetralan oleh asam. Reaksinya cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu
1 menit atau kurang. Tablet effervescent harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
atau kemasan tahan lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak langsung ditelan.
Berdasarkan keterangan di atas yang menjadi latar belakang makalah ini, penulis
tertarik untuk membuat preformulasi tablet effervescent Acetaminophen dengan metode
granulasi basah.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuatan sediaan tablet effervescent dalam skala pabrik?
2. Bagaimana pembuatan sediaan tablet effervescent dengan metode granulasi basah?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian sediaan tablet effervescent?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan sediaan tablet effervescent dalam skala
pabrik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
dimasukkan ke dalam air, akan terjadi reaksi kimia antara sumber asam dan sumber
karbonat tersebut sehingga membentuk garam natrium dari asam kemudian
menghasilkan larutan gas dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Reaksinya berjalan
cukup cepat dan biasanya dalam waktu kurang dari satu menit. Di samping
menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga memberikan rasa yang enak karena
adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasang (rasa seperti air soda)
Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke
dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari
reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat. Gas korbondioksida ini
membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain
itu gas korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman
kaleng berkarbonasi. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga
menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki
rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam sedikit berlebih, sehingga berasa sedikit
asam ini merupakan faktor tambahan yang membuat sediaan efervesen dapat diterima
di masyarakat. Kandungan tablet effervecent merupakan campuran asam (asam sitrat,
asam tartrat) dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam lingkungan berair
akan bereaksi menghasilkan karbondioksida yang berasal dari penguraian basa
bikarbonat akibat penetralan oleh asam. Reaksinya cukup cepat dan biasanya selesai
dalam waktu 1 menit atau kurang. Tablet effervescent harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat atau kemasan tahan lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak langsung
ditelan.
4. Dapat diberikan kepada pasien yang sulit menelan tablet atau kapsul (setelah
dilarutkan terlebih dulu dalam air minum).
5. Bentuk sediaan dengan dosis terukur tepat.
6. Lebih stabil bagi zat aktif yang tidak stabil dalam larutan
Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada
serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.
Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah
pada lubang cetakan. Padatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang
terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.
2.4
ditambahkan pengikat kering seperti PVP. Setelah itu masa granul dimasukkan ke
dalam oven lalu dikeringkan. Kemudian dihaluskan lagi baru dicetak.
b. Granulasi Kering
Dilakukan dengan dua cara:
1. Cara Slugging
Dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan mesin tablet
kemudian tablet dimasukkan ke dalam mesin granulasi untuk dihaluskan menjadi
ukuran yang dikehendaki
2. Cara Kompaktor
Menggunakan mesin khusus rol kompaktor yang mengempa serbuk premix
menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua rol yang berputar berlawanan. Bahan
dihaluskan menjadi granul dalam mesin granul.
c. Kempa Langsung
Dilakukan dengan cara mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien
kering tanpa melalui perlakuan terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang
paling mudah, praktis dan cepat pengerjaannya serta zat aktif tersebut tidak tahan
terhadap panas dan lembab.
Pada pembuatan tablet effervescent ini akan menggunakan metode kempa
langsung karena waktu yang diperlukan untuk menggunakan metodde ini singkat,
tenaga dan mesin yang dipergunakan juga sedikit. Perlu diingat juga bahwa tablet
effervescent ini dalam pembuatannya tidak melibatkan air karena dikhawatirkan jika
melibatkan air dapat memicu reaksi karbondioksida.
2.5 Bahan Tambahan Tablet Effervercent
Perlu diperhatikan bahwa bahan yang digunakan dalam tablet effervecent
seharusnya mempunyai kandungan lembab yang sangat rendah dan sewaktu pembuatan
sediaan ini harus dilakukan pada tempat yang kering.
a. Sumber Karbondioksida
Senyawa karbonat dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent untuk
menimbulkan gas karbondioksida bila direaksikan dengan asam. Bentuk karbonat
maupun
bikarbonat
keduanya
diperlukan
untuk
menimbulkan
reaksi
yang
2. Asam Sitrat, merupakan asam yang paling sering digunakan karena harganya
yang murah. Asam sitrat dapat larut dengan mudah dan cepat, dan dalam
bentuk granul dapat mengalir dengan bebas. Terdapat juga bentuk anhidratnya
sehingga mempunyai sifat higrokopis.
3. Asam Tartrat, asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besr dari asam sitrat.
b) Asam anhidrat
Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisi yang membebaskan
bentuk asamnya yang dapat bereaksi dengan sumber karbondioksida. Contohnya adalah
suksinat anhidrat.
c) Garam Asam
Garam ini dapat digunakan karena dalam larutan, garam ini dapat menghasilkan proton
dan menghasilkan larutan dengan pH dibawah 7. Contohnya adalah natrium hidrogen
fosfat, natrium dihidrogen fosfat, dan natrium bisulfit.
2.6 Bahan Tambahan Lainnya
Bahan tambahan lainnya pada tablet efervesen antara lain seperti bahan pengikat,
bahan pengisi, dan lubrikan. Namun bahan-bahan ini penggunaannya dalam jumlah
yang terbatas. Seperti halnya pengisi, hanya digunakan sedikit saja, karena dalam
formula tablet efervesen sudah banyak mengandung karbonat dan asam.
a. Pengikat dan zat penggranul
Untuk pembuatan tablet efervesen dengan metode granulasi penggunaan
pengikat seperti gelatin, amilum dan gom tidak dapat digunakan karena kelarutan
lambat atau karena kandungan residu air tinggi yang dapat mempercepat
ketidakstabilan tablet efervesen. Pengikat efektif untuk tablet efervesen adalah PVP.
PVP ditambahkan pada serbuk yang digranulasi dalam keadaan kering kemudian
dibasahi oleh cairan penggranulasi yaitu isopropanol, etanol atau hidroalkohol. Alkohol
tidak bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk pelarut PVP
b. Pengisi
Bahan pengisi, biasanya dibutuhkan sedikit dalam pembuatan tablet effervescent
ini karena tablet telah mengandung effervesent mix ( bahan bahan tambahan lain
sebagai bahan baku pembuatan tablet effervesent. Bahan pengisi yang umum yang
dipakai antara lain, glukosa, laktosa, dan maltodekstrin. Namun natrium bikarbonat
dapat pula sebagai [engisi yang baik. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam
sediaan tablet effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat membentuk
larutan yang jernih.
BAB III
PRE- FORMULASI
3.1
Zat Aktif
1. Acidum Ascorbicum (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 39)
Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5 %.
C6H8O6
Sinonim
: Vitamin C
Berat Molekul
: 176,13
Rumus Molekul
: C6H8O6
Pemerian
cahaya lambat laun menjadi bewarna gelap dalam keadaan kering stabil di udara,
dalam larutan cepat teroksidasi
Kelarutan
: Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam chloroform, dalam eter dan dalam benzene.
3.2
Penyimpanan
Efek samping
Indikasi
Farmakologi
Zat Tambahan
1. Sodium Bicarbonate (Farmakope Indonesia Edisi III hal 424 dan Handbook
Pharmaceutical Excipients hal 629)
Natrii Subcarbonat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0%
NaHCO3
Sinonim
Rumus Molekul
: NaHCO3
Berat Molekul
: 84,01
Pemerian
Kelarutan
Konsentrasi
: 25 50 %
Inkompabilitas
Penyimpanan
pH
: 8, 3
Fungsi
: Sumber Basa
Rumus molekul
: C6H8O7
Berat molekul
: 192,12
Sinonim
Pemerian
Kelarutan
: sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak
sukar larut dalam eter.
Inkompabilitas
pH
: 2,2
Fungsi
: Sumber Asam
Lactosa adalah gula yang diperoleh dari susu. Dalam bentuk anhidrat atau
mengandung satu molekul air hidrat.
Sinonim
Anhydrous
: C12H22O11
Berat Molekul
: 342,30
Pemerian
: Serbuk atau masa hablur, keras, putih atau putih cream. Tidak
berbau dan rasa sedikit manis stabil di udara tetapi mudah
menyerap bau.
Kelarutan
: Mudah dan pelan-pelan dan larut dalam air dan lebih mudah
larut dalam air mendidih.; sangat sukar larut dalam etanol;
tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Inkompabilitas
Penyimpanan
Fungsi
: Sebagai Pengisi
Rumus molekul
: (C6H9NO)n
Sinonim
kopolimer.
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Stabilitas
Inkompabilitas
anorganik
bahan farmasi. Ketika terkena tingkat air yang tinggi, dapat
membentuk adduct molekul dengan beberapa bahan.
Fungsi
: Pengikat tablet
Konsentrasi
: 0,5 5%
pH
: 3,0 7,0
Nama kimia
: Propan-2-ol
Rumus molekul
: C3H8O
Berat molekul
: 60.1
Sinonim
Pemerian
Stabilitas
Inkompabilitas
peroksida
dan asam nitrat, yang menyebabkan dekomposisi.
Fungsi
: Sebagai Pelarut
BAB IV
FORMULA
4.1
Formula Acuan
Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation hal 202
4.2
4.3
Formula Rencana
1. Asam ascorbat
= 500 mg
2. Natrium bicarbonate
= 500 mg
3. Asam sitrat
= 430 mg
4. Laktosa
= qs
5. Pewarna
= qs
6. Kollidon
= 20 mg
7. Isopropanol
= qs
8. PEG-6000
= 60 mg
Fungsi Bahan
Asam ascorbat
: Zat Aktif
Natrium bicarbonate
: Sumber Basa
Asam sitrat
: Sumber Asam
Laktosa
Flavoring
: Perasa
Kolidon30
: Zat pengikat
Isopropanol
: Zat Pelarut
PEG 6000
: Zat Pelincir
R/ Asam ascorbat
500 mg
Natrium Bicarbonat500 mg
Asam sitrat
430 mg
Laktosa
200 mg
flavour
qs
Kollidon 30
20 mg
Isopropanol
qs
PEG-6000
60 mg
BAB V
PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN BAHAN
5.1 Perhitungan Bahan untuk 1 tablet
Bobot 1 tab = 1700 mg
a. Acetaminophen
: 500 mg
b. Sodium Bicarbonat
: 500 mg
c. Asam Tartrat
: 430 mg
d. Dekstrosa
: 200 mg
e. Orange flavour
: qs
f. Kollidon 30
: 20 mg
g. Isopropanol
: 100 ml
h. PEG-600
: 60 mg
= 1.000.000 + (20/100x1.000.000)
= 1.000.000 + 200.000 = 1.200.000 tablet
2. Sodium Bicarbonat
3. Asam Tartrat
4. Dekstrosa
5. Orange flavour
: qs
6. Kollidon 30
: 20 mg x 1.200.000 = 24.000.000 mg
7. Isopropanol
8. PEG-600
: 60 mg x 1.200.000 = 72.000.000 mg
Acetaminophen
= 600.000.000 mg
2. Sodium Bicarbonat
= 600.000.000 mg
3. Asam Tartrat
= 516.000.000 mg
4. Dekstrosa
= 240.000.000 mg
5. Orange flavour
= qs
6. Kollidon 30
= 24.000.000 mg
7. Isopropanol
= 120.000.000 mg
8. PEG-600
= 72.000.000 mg
BAB VI
ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Fungsi
Timbangan
Acetaminophen
Zat Aktif
Sodium bicarbonate
Sumber Basa
Tartaric Acid
Sumber Asam
Beaker gelas
Dextrosa
Pengayak
Flavoring
Zat Perasa
Mortir + stamper
Kolidon30
Zat Pengikat
Gelas ukur
Isopropanol
Zat Pelarut
PEG 6000
Zat pelicir
Pengayak no 14
Lemari Pengering
BAB VII
PEMBUATAN
1. Sebelum memulai proses pembuatan produksi sebaiknya kita persiapkan terlebih
dahulu bahan yang akan kita gunakan seperti zat aktif maupun zat tambahan. Zat
aktif dan zat tambahan tersebut di uji mutunya oleh Quality Control kemudian di
karantina di gudang.
2. Setelah bahan bakku dan bahan tambahan telah dinyatakan lulus oleh quality
control, kemudian bahan tersebut dapat di proses lebih lanjut. Kemudian catat
hasil yang di dapat kemudian hasil tersebut di dokumentasi kan .
3. Bahan baku yang akan kita gunakan di pindahkan ke ruang produksi non steril di
kelas D ( area grey area). Setiap personil yang masuk ke dalam ruang
penimbangan, memakai pakaian yang growning area. Sebelum dilakukan proses
penimbangan, sebaiknya alat yang akan kita gunakan dikalibari dan divalidasi
oleh personil QC. Bahan baku yang akan kita gunakan baik zat aktif dan zat
tambahan di timbang di bawah LAF untuk mencegah terjadinya kontaminasi
silang. Setiap proses penimbangan dilakukan proses pencatan dan di
dokumentasikan.
4. Pembuatan Granul Effervescent
Pembuatan granul dibuat terpisah antara campuran fase dalam dan campurn fase
luar agar tidak terjadi reaksi dini. Caranya adalah sebagai berikut :
a. Buat larutan pengikat yaitu Kollidon R 30 dengan isopropanol dalam
mesin pencampur yang telah dibersihkan, dikalibrasi dan di validasi
sebelumnya
b. Campurkan fase dalam yang terdiri dari Sodium Bikarbonat, orange
flavour, dan larutan pengikat dengan menggunakan super mixer. Ayak
dengan ayakan 14 mesh.
c. Keringkan dalam Drying Oven Cabinet bersuhu 50-60C, lalu diayak
kembali dengan ayakan 16 mesh
d. Campurkan fase luar yang terdiri dari Acetaminophen, Asam tartrat dan
Dekstrosa dengan menggunakan super mixer, lalu di ayak dengan ayakan
16 mesh
e. Masukkan campuran fase luar ke campuran fase dalam dengan
menggunakan Mesin pencampur yang telah dibersihkan, dikalibrasi dan di
validasi sebelumnya
f. Tambahkan PEG-6000 sebagai lubrikan, campur dengan menggunakan
super mixer
g. Keringkan kembali di Drying Oven Cabinet hingga tingkat kering yang
sesuai
h. Lakukan evaluasi pada granul
5. Pembuatan Tablet Effervescent
a. Pindahkan massa yang telah homogen ke dalam mesin pencetak tablet
Single Punch Tablet Press dan pada proses pemidahan ini jangan sampai
ada massa serbuk yang tertinggal. Sebelum digunakan sebaiknya mesin
pencetak tablet di kalibrasi, dibersihkan dan di validasi oleh personil
validasi serta di periksa terhadap kerusakan sebelum dan sesudah
pemakaian.
b. Atur mesin pencetak tablet yang telah dikalibrasi sebelumnya mulai dari
kekerasan, ketebalan dan diameter tablet yang diinginkan. Kemudian tablet
di cetak menjadi tablet effervescent. Setelah itu, tablet diambil secara acak
oleh petugas QC untuk di jadikan sebagai sampling dan dilakukan proses
pengujian terhadap tablet tersebut, baik dari menguji kadar obat, mutu obat
serta kestabilan obat tersebut. Setelah dinyatakan lulus oleh petugas QC
kemudian tablet effervescent yang telah di produksi dapat masuk ke tahap
proses pengemasan primer.
c. Tablet effervescent yang telah jadi dimasukkan ke dalam blister filling
machine. Syarat pengemas primer hendaknya inert, tak beracun, serta
dapat melindungi dan menjaga mutu tablet effervescent. Setiap proses
hendaknya dilakukan pencatatan dan didokumentasikan.
d. Produk setengah jadi kemudian dipindahkan ke ruang pengemas sekunder
di ruang area kelas D (area black area), dan setiap karyawan harus
memakai pakaian yang black area. kemudian tablet dikemas dalam blister
dan dilengkapi dengan tanggal kadaluarsa obat, kandungan zat aktif ,
HET , dan brosur obat tesebut. Dan setiap blister berisi 1 tablet
effervescent acetaminophen
e. Kemudian simpan produk jadi di dalam gudang penyimpanan
BAB VIII
EVALUASI SEDIAAN
7.1 Evaluasi Granul
a. Tujuan
Untuk memeriksa apakah granul yang terbentuk memenuhi syarat atau tidak
untuk dikempa.
b. Prosedur
1. Kandungan Air (hanya untuk granul hasil granulasi basah)
a. Penentuan dilakukan dengan menggunakan 5 gr granul yang diratakan pada piring
logam, kemudian dimasukkan dalam alat penentuan kadar air (Moisture Ballance).
b. Atur panas yang digunakan (70 0C) lalu diamkan beberapa waktu sampai diperoleh
angka yang tetap (dalam bentuk %). Piring logam dipanaskan hingga bobot tetap
sebelum digunakan.
Sejumlah tertentu granul dimasukkan kedalam alat penentuan (corong) penguji aliran.
b. Alat dijalankan dan dicatat waktu yang dibutuhkan oleh massa granul untuk melewati
corong.
c.
Hasil dinyatakan dalam satuan gr/det. Kecepatan aliran yang ideal adalah 10 gr/det
3. Kadar Pemampatan
a. Masukkan 100 gr granul dalam gelas ukur 250 mL , Volume mula-mula dicatat sebagai
ketukann 0 (Vo).
b. Lakukan pengetukan, dan volume pada ketukan ke 10, 50, 100, diukur.
c. Timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.
d. Hitung kadar pemampatan dengan persamaan berikut ini:
Kp = [(Vo-Vt)/Vo] x 100 %
Kp = kadar pemampatan
Vo = volume granul sebelum pemampatan
Vt = volume granul pada t ketukan
Penafsiran hasil : Granul memenuhi syarat jika Kp < 20%.
4. Bobot jenis
a. Bobot jenis nyata
Catat volumenya dan timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.
Sejumlah gram granul dimasukkan ke dalam gelas ukur pada alat dengan menggunakan
corong panjang. Catat volumenya (Vo).
Gelas ukur diketuk-ketukkan sebanyak 10 dan 500 kali. Catat volumenya (V10 dan V500).
5.Indeks kompresibilitas
Hitung dengan persamaan : [(Pn-P)/Pn] x 100 %
6.Perbandingan Haussner
Hitung dengan persamaan berikut ini :
7.2
Evaluasi Tablet
a.
Tujuan
Untuk memeriksa apakah tablet memenuhi persyaratan resmi (Farmakope) atau
Prosedur
9. Pemeriksaan penampilan
Meliputi
pemeriksaan
visual
yaitu
bebas
dari
kerusakkan,
dari
Bersihkan 20 tablet dari debu kemudian ditimbang (Wo). Masukkan tablet ke dalam
alat, kemudian jalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm.
b.
Setelah 4 menit, hentikan alat, tablet dikeluarkan, lalu dibersihkan dari debu dan
timbang (W1).
c.
14. Friksibilitas
20 tablet diambil secara acak, bersihkan dari debu, kemudian ditimbang (Wo),
kemudian dimasukkan ke dalam friksibilator. Alat diputar 25 rpm selama 4 menit,
kemudian tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang (W1).
Friksibilitas = (Wo W1)/W1 X 100 %.
15. Uji Disolusi
Masukkan sejumlah volume media disolusi sesuai monografi, alat dipasang dan
biarkan media hingga mencapai suhu 370 + 0,50C
Masukkan 1 tablet kedalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan
sediaan, dan jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tercantum pada monografi.
Dalam interval waktu yang ditetapkan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan
antara media disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm
dari dinding wadah. Lakukan penetapan kadar sesuai monografi.
BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Tablet Effervescent Acetaminophen di buat dengan cara granulasi basah
2. Tablet Effervescent Acetaminophen di buat dengan skala pabrik dengan jumlah
1.000.000 tablet.
B. Saran
1. Diharapkan pembuatan tablet effervescent ini dapat membantu agar masyarakat
mendapatkan sediaan obat yang lebih menarik dan mudah digunakan dan dengan
khasiat yang tetap berkhualitas
2. Diharapkan formula ini dapat menjadi bahan perbaikan di masa yang akan datang.
BAB X
LAMPIRAN
9.1 Gambar Alat
BAB XI
LAMPIRAN
9.1 Daftar Nama Produk
Desain Kotak
INDIKASI
KONTR A INDIKASI
EFEK SAMPING
INTERAKSI OBAT
DOSIS
Lihat
br osur
terlampir
Acetaminophen......................500 mg
K o m p o s is i :
A cet aV esce
500 mg Paracetamol
Effervescent Tablets
Analgetik
Antipiretik
No Reg : DBL 141088903329A1
No Batch : 101429033
Mf date ; Mei 2015
Exp date : Mei 2017
243535343
PT. PHARMABLE
PALEMBANG-INDONESIA
A cet aV esce
500 mg Paracetamol
Effervescent Tablets
Analgetik
Antipiretik
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Ed III.Jakarta: Depkes RI.
Wade, Ainley and Paul J Weller. 1994. Handbook of Pharmaceutical excipients, Ed II.
London: The Pharmaceutical Press Department of Pharmaceutical Sciences.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan. Jakarta.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan. Jakarta
Niazi, K Safaras. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Manufacturing Formulations. USA :
Informa healthcare.
http://produkfarmasi.blogspot.com/2011/11/tablet-effervescent.html