Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM
: A31111308
SEMINAR AKUNTANSI
prasayarat
pemberian
bantuan,
IMF
dan
World
Bank
tidak
lain
dari
penerapan
akuntansi
forensik
atau
audit
investigatif.
Istilah
akuntansi
forensic
kembali
mencuat
setelah
pengusaha yang terlibat dalam kasus ini. Pada tahun 2009, kasus PT Bank
Century, Tbk menemukan kejelasan dari Laporan Hasil Pemeriksaan
Investigasi Bank Century oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) , hasil
kinerja para akuntan forensic dan audit investigasi badan tersebut. Jadi,
Apakah yang sebenarnya kita sebut akuntansi forensic?
Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief dari Journal of Forensic
Accounting (JFA), mengatakan secara sederhana, akuntansi forensik
adalah akuntansi yang akurat (cocok) untuk tujuan hukum. Artinya,
akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama proses
pengadilan, atau dalam proses peninjauan judicial atau administratif.
Menurut Merriam Websters Collegiate Dictionary (edisi ke 10) dapat
diartikan berkenaan dengan pengadialan atau berkenaan dengan
penerapan pengetahuan ilmiah pada masalah hukum. Oleh karena itu
akuntasi forensik dapat diartikan penggunaaan ilmu akuntansi untuk
kepentingan hukum.
Jadi jelas bahwa akuntansi forensik adalah penggunaan keahlian di bidang
audit dan akuntansi yang dipadu dengan kemampuan investigatif untuk
memecahkan suatu masalah/sengketa keuangan atau dugaan fraud yang
pada akhirnya akan diputuskan oleh pengadilan/ arbitrase/ tempat
penyelesaian perkara lainnya. Kasus korupsi, sebagai contoh, pada
dasarnya adalah sengketa keuangan antara Negara melawan warganya
yang secara resmi telah ditunjuk untuk mengelola pemerintahan.
Persengketaan itu harus diselidiki kebenarannya oleh Lembaga Negara
(misalnya oleh KPK) dan diputuskan oleh hakim di pengadilan. Jadi
investigasi yang dilakukan oleh para Akuntan di BPKP, BPK, KPK dan
instansi penegak hukum lainnya pada hakikatnya adalah sebagian tugastugas akuntan forensik.
Tugas Akuntansi Forensik
Akuntan
forensik
bertugas
memberikan
pendapat
hukum
dalam
services)
dan
jasa
litigasi
(litigation
services).
Jasa
mana
mendeteksi,
mereka
menguasai
mencegah,
dan
pengetahuan
mengendalikan
tentang
akuntansi
penipuan,
dan
kebutuhan
akan
adanya
spesialis
forensik
untuk
membantu
memecahkan masalah.
Perkembangan Akuntansi Forensik di Indonesia
Akuntansi forensik mulai digunakan di Indonesia setelah terjadi krisis
keuangan pada tahun 1997, hingga saat ini pendekatan akuntansi forensik
banyak
digunakan
oleh
Badan
Pemeriksa
Keuangan,
Komisi
kantor
akuntan
public
membidangi
forensik.
Yang
perlu
Sumber
hukumonline.com
http://akuntansi.nscpolteksby.ac.id/2013/03/melihat-akuntansi-forensik-dari_5.html
Makalah Akuntansi Forensik di Indonesia oleh Kesih Sukesih . 2012
Akuntansi forensik menjadi perbincangan hangat di Indonesia beberapa
tahun belakang ini. Awal mulanya adalah pada bulan Oktober 1997,
Indonesia telah menjajagi kemungkinan untuk meminjam dana dari IMF
dan World Bank untuk menangani krisis keuangan yang semakin parah.
Sebagai
prasayarat
pemberian
bantuan,
IMF
dan
World
Bank
Temuan ini segera membuat panik pasar dan pemerintah yang berujung
pada likuidasi 16 bank swasta. Likuidasi tersebut kemudian diingat
menjadi langkah yang buruk karena menyebabkan adanya penarikan
besar-besaran dana (Rush) tabungan dan deposito di bank-bank swasta
karena hancurnya kepercayaan publik pada pembukuan perbankan. ADPP
tersebut
tidak
lain
dari
penerapan
akuntansi
forensic
kembali
forensik
atau
audit
investigatif.
Istilah
akuntansi
mencuat
setelah
services)
dan
jasa
litigasi
(litigation
services).
Jasa
mana
mendeteksi,
mereka
menguasai
mencegah,
dan
pengetahuan
mengendalikan
tentang
akuntansi
penipuan,
dan
kebutuhan
akan
adanya
spesialis
forensik
untuk
membantu
memecahkan masalah.
Perkembangan Akuntansi Forensik di Indonesia
Akuntansi forensik mulai digunakan di Indonesia setelah terjadi krisis
keuangan pada tahun 1997, hingga saat ini pendekatan akuntansi forensik
banyak
digunakan
oleh
Badan
Pemeriksa
Keuangan,
Komisi
kantor
akuntan
public
membidangi
forensik.
Yang
perlu
Pendeksian atau cara mengetahui adanya kecurangan akuntansi (fraud) mejadi hal yang
penting untuk menjaga keberlangsungan suatu Entiti. Dengan adanya usaha pendekteksian ini
maka diharapkan gejala kecurangan yang mungkin terjadi dapat didiagnosa yang kemudian
dilakukan tindakan yang menuju pada pembenaran secara akuntansi.
Pendeteksian terhadap kecurangan (fraud) akuntansi dapat di lakukan dengan mendeteksi
indikasi kecurangan pada Akun atau elemen laporan keuangan dalam akuntansi dan pada
User atau pihak pengguna atu pihak yang berkepentingan dengan Informasi akuntansi.
Adapun penjelasan tentang pendeteksian kecurangan (fraud) akuntansi adalah sebagai
berikut:
Deteksi kecurangan akuntansi Berdasarkan Elemen Laporan Keuangan
Amrizal (2004) menguraikan garis besar cara mendeteksi kecurangan menurut ACFE
adalah sebagai berikut:
1.Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)
Sumber
hukumonline.com
http://akuntansi.nscpolteksby.ac.id/2013/03/melihat-akuntansi-forensik-dari_5.html
https://diankar77.wordpress.com/2014/07/06/cara-mendeteksi-kecurangan-fraud-akuntansi-2/