Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Jamur Malassezia furfur
2.1.1 Jamur
Jamur adalah organisme eukariotik yang memiki banyak bentuk, mulai dari sel tunggal
yang mikroskopis sampai multisellular, dan jamur yang dapat diamati dengan mata telanjang.
Terdapat lebih dari 100.000 species jamur yang terdapat di alam. Walaupun jamur tumbuh
dimana-mana, hanya beberapa species jamur yang penting bagi ilmu kesehatan.
Sebagai eukariotik jamur memiliki nucleus yang dikelilingi oleh membrane inti,
membrane plasma yang mengandung sterol, mitokondria, badan golgi, ribosom, sitoskeleto, dan
dinding sel (Nelson:252, 2007).
Jamur menurut bentuk klinis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Jamur yang menyebabkan mikosis superfisialis, yang dibagi lagi menjadi:
1. Dermatofitosis
2. Non dermatofitosis
2. Jamur yang menyebabkan mikosis intermediet
Genus : Malassezia
Spesies : Malassezia furfur
2.1.4 Morfologi
Malassezia furfur merupakan Lipophilic yeast (jamur yang hanya bisa tumbuh pada
jaringan lemak) berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal, hifanya berbatang
pendek dan tidak lurus. Malassezia sp menghasilkan konidia sangat kecil atau mikrokonidia pada
hifanya, tetapi disamping itu juga menghasilkan
makrokonidia besar dan berbentuk gelendong yang jauh lebih besar daripada mikrokonidianya.
Pemeriksaan mikroskopi menunjukkan adanya untaian jamur yang terdiri dari spora dan hifa
yang saling bergabung satu sama lainnya (Alis:9, 2010). Pada sediaan media SDA yang
ditambahkan olive oil, jamur Malassezia furfur terlihat seperti koloni yeast di bawah tetesan
lemak (Dhuhita:14, 2008).
2.2.2 Patogenesis
Pitiriasis versikolor timbul bila Malassezia furfur berubah menjadi bentuk miselium,
karena faktor predisposisi baik eksogen maupun endogen.
Faktor eksogen meliputi panas, kelembaban, penutupun kulit oleh kosmetik atau
pakaian, dimana terjadi peningkatan CO2, mikoflora, dan pH. Sedangkan, faktor endogen berupa
malnutrisi, terapi imunosupresan, hiperhidrosis, dan riwayat keluarga yang positif. Disamping
itu, diabetes mellitus, pemakaian steroid jangka panjang, kehamilan, dan penyakit berat yang
memudahkan timbulnya pitiriasis versikolor (Donna, 2008).
Selain itu, pitiriasis versikolor pada situasi tertentu dapat menjadi masalah yang sangat
penting bagi pasien penerima hyperalimentation yaitu pasien yang diberi nutrisi makanan
melalui intra vena, dimana saluran infuse dipasang pada daerah sekitar ketiak atau lengan, maka
akan membuat kandungan lipid pada daerah itu meningkat, sehingga jamur Malassezia furfur
akan dengan cepat tumbuh. Pada pasien dengan immunocompromised seperti AIDS dan
malnutrisi, jamur Malassezia furfur dengan cepat menginfeksi dan dapat menyebabkan lesi yang
cukup parah (Falco:320, 1996). Hipopegmentasi yang terjadi pada penyakit pitiriasis versikolor,
disebabkan oleh zat toksin yang terdapat dalam jamur yang mencegah pembentukan melanin dan
asam azeleat yang dihasilkan oleh pityrosporum dari asam lemak dalam sebum yang merupakan
inhibitor kompetitif dari tirosinase (Donna, 2008).
Lesi biasanya ditemukan di daerah ketiak, punggung, dan daerah lipatan tubuh. Lesi
dimulai dengan bercak kecil tipis yang kemudian menjadi banyak dan menyebar, disertai adanya
sisik. Kelainan kulit pada penderita panu tampak jelas, sebab pada orang kulit berwarna
merupakan bercak dengan hipopigmentasi, sedangkan pada orang kulit putih, sebagai bercak
dengan hiperpigmentasi. Dengan demikian warna kelainan kulit dapat bermacam-macam
(versikolor). Biasanya tidak ada keluhan, hanya ada rasa gatal saat berkeringat, dan ada perasaan
malu yang beralasan kosmetik (Gandahusada:281, 2006).
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Sapindales
Famili:
Rutaceae
Genus:
Citrus
Spesies:
C. aurantifolia
Asal usul dan penyebaran geografis jeruk nipis diduga berasal dari India Utara yang
berbatasan dengan Myanmar, atau di Malaysia bagian utara. Namun menurut Swingle, jeruk
nipis berasal dari kepulauan di Asia Tenggara.
Jeruk nipis tiba di Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Kolumbia dan Ekuador)
melalui kepulauan Pasifik. Ia dibawa bangsa Polynesia yang berlayar sampai ke pantai barat
Amerika.
Semua jenis jeruk nipis yang berkembang di Indonesia berasal dari India. Tumbuhan
ini terdapat di berbagai tempat di Indonesia (Sarwono:1, 2001).
1. Belerang
H2S5O6 (Asam Pentathionat) 2H+ + S5O62Belerang pada jeruk nipis tergolong sebagai sulfur precipitatum bersifat antijamur,
yang terkandung dalam 100 gr larutan jeruk nipis. Selain belerang, juga terdapat logam lain
seperti besi dan kalsium dalam buah jeruk nipis (Myrna, 2011).
cara memperbaiki membran mukosa yang merupakan tempat berkembangnya koloni jamur
(Alis:10, 2010).
Obat-obat antijamur disebut sebagai obat antimikotik dipakai untuk mengobati dua
jenis infeksi jamur, yaitu infeksi jamur supefisial pada kulit atau selaput lendir dan infeksi jamur
sistemik pada paru-paru atau system saraf pusat (L.Kee:358, 1996).
Anti jamur bisa bekerja mempangaruhi dinding sel jamur, membran sitoplasma
maupun inti. Anti jamur perkembangannya cenderung lebih lambat daripada antibiotika karena
struktur sel jamur mirip dengan sel tubuh kita. Selain mengganggu struktur dari membran
sitoplasmanya, adapula anti jamur yang menghambat atau mengganggu sintesis dinding sel yaitu
mangan, sitin, dan glukan. Anti jamur ini bersifat toksik untuk jamur tapi tidak bersifat toksin
untuk tubuh.
Penentuan aktivitas antijamur dapat dilakukan dengan salah satu dari dua
metode utama berikut :
2. Metode difusi
Pada metode difusi ini yaitu uji potensi berdasarkan pengamatan luas daerah hambatan
pertumbuhan jamur, karena berdifusinya antijamur dari titik awal pemberian ke daerah difusi.
Metode ini bertujuan untuk menguji sensitivitas antimikroba terhadap mikroorganisme. Pada
metode ini ada beberapa cara yaitu cara Kirby Bauer, cara sumuran, dan cara Pour plate (Alis:13,
2010).
3. Metode ALT
15
Related Searches:
Transfer Files
FTP Client
Upload Files
Hosting Platform
Hosting Provider
Secure FTP
FTP Software