Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN KASUS
agama
Islam,
suku
Minahasa,
datang
ke
poliklinik
mata
RSUP
Anamnesis
Benjolan pada kelopak mata atas pada mata kiri dialami sejak 3 hari yang lalu.
Awalnya berupa benjolan kecil kemerahan kemudian semakin lama semakin besar
sehingga kelopak mata atas pada mata kiri menjadi merah dan bengkak. Benjolan
disertai rasa sakit, terutama bila benjolan tersentuh dan rasa gatal. Riwayat trauma
disangkal oleh penderita. Riwayat sakit mata sebelumnya disangkal oleh penderita.
Riwayat penyakit keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemerikasaan fisik status generalis didapatkan keadaan umum cukup,
kesadaran kompos mentis, dengan tanda-tanda vital tensi 120/80 mmHg, nadi 82
kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36,7oC, jantung dan paru tidak ada
kelainan, abdomen datar, lemas, peristaltik normal, ekstremitas hangat.
Status psikiatrik penderita bersikap kooperatif, ekspresi wajar dan respon baik.
Pemeriksaan neurologis, kekuatan otot normal, refleks fisiologis normal, refleks
patologis tidak ada.
Pemeriksaan Khusus
Pada pemeriksaan obyektif, visus okuli dekstra 6/6 dan sinistra 6/12.
Pada okulus dekstra hiperemi palpebra tidak ada, edema tidak ada, benjolan
tidak ada, injeksi konjungtiva tidak ada, kornea jernih, bilik mata depan
normal, iris normal, pupil bulat refleks cahaya positif, lensa jernih.
Pada okulus sinistra didapatkan adanya hiperemi palpebra superior, ada edema,
ada benjolan pada palpebra superior yang menonjol ke arah kulit, tidak
ditemukan adanya supurasi, sklera normal, kornea jernih, bilik mata depan
normal, iris normal, pupil bulat, refleks cahaya positif, lensa jernih.
Pada okulus sinistra didapatkan adanya nyeri tekan, dan ada benjolan yang
menonjol kearah kulit, tidak mobil. Pada funduskopi okuli dekstra dan sinistra
didapatkan refleks fundus positif uniform, pada makula refleks fovea positif,
papil batas tegas, warna normal, tidak ada perdarahan, tidak ada eksudat.
Resume Masuk
Seorang penderita laki-laki, 56 tahun datang ke poliklinik mata RSUP
Prof.dr.R.D.Kandou tanggal 29 Oktober 2014 dengan keluhan utama benjolan pada
kelopak mata kiri sejak 3 hari yang lalu, disertai rasa nyeri terutama bila tersentuh dan
rasa gatal.
P.Fisik
- hiperemi, (+)
- menonjol kedaerah konjungtiva tarsal
- nyeri tekan (+)
- mobil ( - )
- supurasi ( - )
- injeksi konjungtiva (-)
Anjuran :
- Hindari terlalu banyak menyentuh daerah yang sakit
- Menjaga kebersihan daerah mata
- Kontrol poliklinik mata
DISKUSI
Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan data berupa adanya benjolan pada
kelopak mata atas pada mata kiri. Benjolan ini awalnya kecil berwarna kemerahan dan
bengkak pada kelopak mata atas. Benjolan ini kemudian semakin membesar dan
disertai nyeri terutama bila tersentuh. Keadaan ini sesuai dengan kepustakaan yang
mengatakan bahwa hordeolum awalnya hanya berupa benjolan kecil yang berwarna
kemerahan yang makin lama makin membesar disertai nyeri bila tertekan. Benjolan ini
menjadi besar dan mengalami reaksi radang akibat infeksi kuman stafilokokus atau
streptokokus pada kelenjar Zeis atau Moll.
Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan adanya edema dan hiperemi pada
palpebra superior okulus sinistra yang disertai nyeri. Benjolan menonjol kearah kulit
tanpa pergerakan kulit. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa
hordeolum internum merupakan infeksi pada kelenjar Meibom sehingga ia bertumbuh
kearah konjungtiva tarsal dan tidak ikut bergerak dengan pergerakan kulit.
Penanganan pada pasien yaitu dengan kompres hangat yang dilanjutkan
dengan pemberian antibiotik oral berupa Cefradoxil. Maksud pemberian kompres
hangat yaitu untuk mempercepat peradangan kelenjar sampai nanah keluar.Sedangkan
pemberian antibiotika oral adalah untuk mengobati infeksi akibat kuman stafilokokus
atau streptokokus. Apabila dengan terapi konservatif tidak ada perbaikan atau nanah
tidak dapat keluar maka dapat dilakukan tindakan operatif berupa insisi untuk
mengeluarkan nanah pada benjolan, diteruskan kureta seluruh isi jaringan meradang di
dalam kantongnya.
Prognosis pada penderita ini adalah baik, karena pada kasus ini hordeolum
masih kecil sehingga proses peradangan pada hordeolum masih bisa mengalami
penyembuhan dengan sendirinya.
PENUTUP
Demikian telah dilaporkan suatu kasus dengan diagnosis hordeolum eksternum
palpebra superior okulus sinistra yang mencakup diagnosis, pemeriksaan oftalmologis,
penanganan dan prognosisnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas HS. Hordeolum. Dalam : Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta, 2004 : 92-4.
3. Ilyas HS. Hordeolum. Dalam : Ilmu Perawatan Mata. Sagung Seto. Jakarta, 2004 :
96-7.
6. Wijana N. Palpebra. Dalam : Ilmu Penyakit Mata. Cetakan kelima. Jakarta : 1989;
19-20
Lampiran
LAPORAN KASUS
Oleh
Pembimbing
10