Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era yang modern ini masih saja banyak masalah kesehatan yang di timbulkan oleh
serangga, salah satunya adalah masalah yang di timbulkan oleh nyamuk. Nyamuk merupakan
salah satu vector penyakit yang dapat di katakan berbahaya dikarenakan ada jenis nyamuk
yang dapat menyebabkan penyakit yang berdampakkan kematian pada manusia.
Nyamuk dapat berkembang biak di tempat-tempat air yang tergenang. Beda tempat
perkembangbiakannya beda pula jenis nyamuk yang ada. Telah banyak penyakit-penyakit
yang di temukan pada manusia yang di sebabkan oleh nyamuk, beberapa di antaranya adalah
demam berdarah, malaria dan filarial. Bahkan telah mewabah pada saat musim hujan dan
sangat menggangu kesehatan manusia sendiri
Maka dari itu kita perlu untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang ada di pemukiman
warga dengan mengidentifikasi nya dengan melihat ciri-ciri yang ada pada bagian tubuh
nyamuk tersebut, penyakit apa saja yang dapat di bawanya terhadap manusia dan bagaimana
siklus hidupnya serta cara untuk mengendalikannya.
(http://beny-ardianto.blogspot.com/2011/12/survey-jenis-jenis-nyamuk.html )
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui atau mengidentifikasi jentik dari spesies nyamuk.
2. Untuk mengetahui spesies dan ciri ciri dari nyamuk dewasa.
BAB II
IDENTIFIKASI JENTIK NYAMUK
A. Landasan Teori
Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk mengenal jenis Nyamuk antara lain
1. Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk
a)
b)
Nyamuk yang aktif pada waktu malam hari misalnya : Anopheles dan Cule
Nyamuk yang aktif pada waktu siang hari misalnya : Aedes
Untuk tiap jenis nyamuk tipe breeding places yang berlainan. Nyamuk Culex dapat
berkembang disembarang tempat air, Aedes hanya mau di tempat air yang airnya cukup
bersih dan tidak kontak langsung dengan tanah. Mansonia senag di kolam, rawa-rawa, danau
yang banyak tanaman airnya. Sedangkan Anopheles kesenanganya untuk memilih breeding
places sangat bervariasi.
Ciri-ciri Nyamuk
Nyamuk Aedes :
1) Hampir seluruh bagian tubuh terdapat warna putih keperak-perakan dapat digunakan sebagai
alat (pedoman) identifikasi aedes
2) Pada kai terdapat garis-garis putih
3) Fedding Habitat Jam 09.00-11.00 Wib (Pagi) dan 16.00-17.00 Wib (Sore) mangsanya khusus
manusia.
4) Jarak terbang maksimal 200 meter dari sarang
5) Reesting Places : di dalam rumah terutama di tempat-tempat yang gelap dan lembab, di
dinding-dinding rumah, gorden, yang warna-warna gelap.
Nyamuk Anopheles :
1) Palpinya hampir sama panjang dengan Probocis
2) Sayap bernoda
3) Posisi mengigit istirahat tidak sejajar (membentuk sudut)
2.3 Siklus Hidup Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera;
genera termasuk Anopheles,Culex, , Aedes,. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik,
tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi jarang
sekali melebihi 15 mm. Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur,
pupa, dan dewasa
larva,
2.3.1 Telur
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering.
Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada
di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah
tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya
kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu.
beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu
rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman).
inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya
semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara
keseluruhan menjadi larva nyamuk
2.3.2 Larva
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva bernapas
melaluispirakel yang terletak pada segmen perut kedelapan, atau melalui siphon, dan karena
itu harus sering muncul ke permukaan.. Larva menghabiskan sebagian besar waktu mereka
untuk makanganggang , bakteri , dan mikro-organisme lain. Mereka menyelam di bawah
permukaan hanya bila terganggu. Larva berenang dengan gerakan tersentak-sentak dari
seluruh tubuh. Larva berkembang melalui empat tahap, atau instar , setelah itu
mereka bermetamorfosis menjadi kepompong. Pada akhir setiap instar, yang berganti bulu
larva, exoskeleton shedding mereka, atau kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan lebih
lanjut.
2.3.3 Pupa
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan "fase
pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan,
sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke
atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernafasan
Kepala dan dada digabung menjadi cephalothorax dengan perut melengkung di
bawahnya.. Seperti halnya larva, pupa harus datang ke permukaan sering untuk bernapas,
yang mereka lakukan melalui sepasang terompet pernafasan pada cephalothorax tersebut.
Selama tahap ini pupa tidak makan. Setelah beberapa hari, pupa naik ke permukaan air,
nyamuk dewasa muncul. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air,
sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air.
2.3.4 Dewasa
Nyamuk memiliki mulut yang disesuaikan untuk menembus kulit tumbuhan dan
hewan. Sementara laki-laki biasanya nektar dan jus tanaman, wanita perlu mendapatkan gizi
dari menghisap darah sebelum dia dapat menghasilkan telur.
Durasi dari telur menjadi dewasa bervariasi antara spesies dan sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungan.. Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi dewasa dalam sebagai
hanyalima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi tropis. Variasi ukuran tubuh nyamuk
dewasa tergantung pada kerapatan populasi larva dan suplai makanan di dalam air. Panjang
dewasa bervariasi tetapi jarang lebih besar dari 16 mm (0,6 in) , dan berat sampai dengan
2,5 mg. Semua nyamuk memiliki tubuh langsing dengan tiga bagian: kepala , dada dan perut.
Nyamuk betina juga akan memakan sumber gula untuk energi tetapi biasanya
memerlukan darah untuk pengembangan telur. Setelah menghisap darah, nyamuk betina akan
beristirahat selama beberapa hari untuk pematangan telur. Proses ini tergantung pada suhu,
namun biasanya berlangsung 2-3 hari dalam kondisi tropis..
Kepala memiliki mata, banyak-tersegmentasi antena . antena ini untuk mendeteksi
bau host. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya memiliki probosis panjang untuk menembus
kulit untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak
sesuai untuk menghisap darah. Nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah
menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang
lain. (http://beny-ardianto.blogspot.com/2011/12/survey-jenis-jenis-nyamuk.html )
B.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
Metode Kerja
Alat
Mikroskop
Object glass
Deck glass
Pipet tetes
Tissue
Wadah berisi air
Bahan
Jentik nyamuk
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Prosedur kerja
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Jentik nyamuk pada bak penampung diambil menggunakan pipet.
Tuang air bersama jentik dalam wadah.
Letakkan jentik nyamuk pada object glass menggunakan pipet(dalam posisi telungkup).
Tutup menggunakan deck glass.
Amati morfologi nyamuk tersebut menggunakan mikroskop perbesaran 10x-40x.
1.2 Tempat
Jenis container
membentuk sudut dengan permukaan air. Larva aedes aegypti dapat hidup di air ber-pH 5,8
8,8 dan tahan terhdap air dengan kadar garam 10-59,5 mg/L. Larva aedes aegypti instar IV
dalam kurun waktu lebih dari 2 hari berganti kulit dan tumbuh menjadi pupa
3. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan identifikasi jenis nyamuk pada larva / jentik nyamuk yang di ambil
dari bak mandi dapur makan jurusan kesehatan Gigi disimpulkan bahwa jenis nyamuk yang
di identifikasi adalah Aedes Albopictus.
BAB III
IDENTIFIKASI NYAMUK DEWASA
A. Landasan teori
Nyamuk memiliki sepasang antena berbentuk filiform berbentuk panjang dan langsing
serta terdiri atas 15 segmen. Antena dapat digunakan sebagai kunci untuk membedakan
kelamin pada nyamuk dewasa. Antena nyamuk jantan lebih lebat daripada nyamuk betina.
Bulu lebat pada nyamuk jantan disebut plumose sedangkan pada nyamuk betina yang
jumlahnya lebih sedikit disebut pilose (Lestari, 2009). Palpus dapat digunakan sebagai kunci
identifikasi karena ukuran dan bentuk palpus masing-masing spesies berbeda.
Sepasang palpus terletak diantara antena dan proboscis. Palpus merupakan organ sensorik
yang
digunakan
untuk
mendeteksi
karbon
dioksida
dan mendeteksi
tingkat
reproduksi. Nyamuk betina memiliki 8 segmen yang lengkap, akan tetapi segmen 9 dan 10
biasanya tidak terlihat dan memiliki cerci yang melekat pada segmen ke 10. Beberapa jenis
nyamuk, seperti Culex dan Mansonia memiliki ujung perut yang tumpul (Lestari, 2009).
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1:1, nyamuk jantan keluar terlebih dahulu
dari kepompong, baru disusul nyarnuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal
di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina keluar,
maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah. Selama
hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan telur tergantung kepada
beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari nyamuk (Lestari,
2009). Bagian mulut pada nyamuk betina, membentuk probosis panjang untuk menembus
kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus, burung atau juga reptilia dan amfibi untuk
menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak
sesuai untuk menghisap darah (Lestari, 2009).
Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam
kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian
punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan
yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah
rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua
(Nursakinah, 2008). Nyamuk ini hidup di dalam dan di sekitar rumah. Nyamuk betina lebih
menyukai darah manusia (anthropophilic) daripada darah binatang. Nyamuk ini memiliki
kebiasaan menghisap darah pada jam 08.00-12.00 WIB dan sore hari antara 15.00-17.00
WIB. Kebiasaan menghisap darah ini dilakukan berpindah-pindah dari individu satu ke
individu lain (Gandahusada, 1998).
Nyamuk Aedes albopictus
Nyamuk A. albopictus memiliki kesamaan morfologi dengan A.aegypti. Perbedaan keduanya
terletak pada garis putih yang terdapat pada bagianscutumnya. Scutum A.albopictus berwarna
hitam hanya berisi satu garis putih tebal di bagian dorsalnya (Gandahusada, 1998). Nyamuk
betina aktif di luar ruangan yang teduh dan terhindar dari angin. Nyamuk ini aktif menggigit
pada siang hari. Puncak aktivitas menggigit ini bervariasi tergantung habitat nyamuk
meskipun diketahui pada pagi hari dan petang hari (Lestari, 2009).
Nyamuk Anopheles
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan
penyakit malaria. Ciri nyamuk ini adalah hinggap dengan posisi menukik atau membentuk
sudut Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak
putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari (Gandahusada, 1998).
Aktivitas menggigit nyamuk Anopheles di dalam rumah terjadi peningkatan pada
pukul 23.00 WIB kemudian turun dan meningkat lagi pada pukul 02.00 dan 03.00 dini hari,
sedangkan aktivitas menggigit di luar rumah terjadi peningkatan pada pukul 24.00 WIB dan
kemudian turun dan meningkat lagi pada pukul 05.00 dini hari.(Rosa, 2009)
kebanyakan
dilengkapi
dengan
sisik
berwarna
lebih
pucat
pada
bagian
bawah, scutum berwarna kecoklatan dan terdapat warna emas dan keperakan di sekitar
sisiknya. Sayap berwarna gelap, kaki belakang memiliki femur yang berwarna lebih pucat,
seluruh kaki berwarna gelap kecuali pada bagian persendian. (Lestari, 2009). Nyamuk C.
quinquefasciatus bisa hidup baik di dalam maupun luar ruangan (Russel, 1996). Spesies ini
sering ditemukan di dalam rumah dan nyamuk betina merupakan nyamukyang aktif pada
malam hari. Nyamuk ini lebih menyukai menggigit manusia setelah matahari terbenam
(Lestari, 2009).
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang keberadaannya
kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbeda beda
tergantung dari jenisnya.
1. Nyamuk Aedes
Meletakkan telur dan menempel pada yang terapung diatas air atau menempel pada
2.
permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya
Nyamuk anopeles
Meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas,
telur anopeles mempunyai alat pengapung.
3. Nyamuk culex
Meletakkan telur diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit
sehingga mampu untuk mengapung, sedangkan jentiknya menggantung di air (Nurmaini,
B.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2001).
Metode Kerja
Alat
Mikroskop
Lup
Kloroform
Jarum pentul
Kain kasa
Tabung reaksi
Kapas.
2. Bahan
Jenis nyamuk dewasa.
3. Prosedur kerja
a. Nyamuk yang telah dewasa dikeluarkan dengan cara memasukkan tabung reaksi dalam
wadah penampung ( yang ditutupi kain kasa ).
b. Teteskan 1 2 tetes kloroform pada kapas, letakkan kapas diatas tabung reaksi.
c. Tunggu beberapa menit, setelah nyamuk tersebut pingsan nyamuk di tusuk dengan pentul
dan di identifikasi dengan menggunakan lup.
C. Hasil
Hasil pengamatan identifikasi jenis nyamuk yang di ambil dari bak mandi dapur
makan jurusan kesehatan Gigi yaitu :
Jenis Nyamuk
: Aedes aegypti ( betina )
Ciri ciri
:
1. Adanya 2 garis putih lengkung di kedua sisi lateral dan 2 buah garis putih sejajar di garis
median dari punggungnya yang berwarna dasar hitam.
2. Tidak mempunyai antena hanya proboscis.
D. Pembahasan
Nyamuk Aedes aeypti memiliki ciri ciri : nyamuk dewasa mempunyai panjang
kurang lebih 3 -4 mm. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, dada ( toraks ) dan perut
( abdomen ). Memiliki warna dasar hitam dengan bintik bintik putih terdapat diseluruh
tubuhnya dan di kaki akan terbentuk cincin. Memiliki gambaran atau venasi yang jeas pada
sayapnya yang membedakan dengan spesies yang lainnya. Lyre berupa sepasang garis putih
lurus di bagian tengah dan bagian tepinya berupa garis lengkung berwarna putih.
E. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan identifikasi jenis nyamuk yang berasal dari bak mandi / penampungan
di dapur makan Jurusan Kesehatan Gigi dan Aula kampus dapat disimpulkan jenis nyamuk
yang di identifikasi yaitu spesies Aedes aegypti.
BAB IV
IDENTIFIKASI JENTIK DAN NYAMUK DEWASA
A. Landasan teori
B. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi jentik dan nyamuk dewasa yang hidup di sekitar genangan air sawah
2.
C.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
a.
b.
di Oepura.
Identifikasi ciri-ciri jentik dan nyamuk dewasa yang hidup di sekitar air sawah.
Metode Kerja
Alat dan Bahan
Mikroskop
Objek glass
Pipet tetes
Kasa/ kapas
Tabung reaksi
Kloroform
Jentik nyamuk yang diambil dari sawah dan nyamuk dewasa di sekitar sawah.
Prosedur Kerja
Siapkan alat dan bahan.
Ambil spesies nyamuk pada wadah yang sebelumnya yang telah di ambil pada tempat
genangan air.
c. Letakkan nyamuk pada objeck glass.
d. Identifikasi jenis spesies nyamuk menggunakan mikroskop.
D. Hasil Pengamatan
Lokasi : Genangan air, sawah di Oepura.
Waktu : Pagi hari, pukul 07.30 WITA.
Lokasi pengambilan sampel digambarkan pada lokasi pengambilan spesies diambil di got /
selokan di sekitar sawah.pada saat pengambilan spesies diambil di got / selokan di sekitar
sawah. Pada saat pengambilan air dalam posisi tergenang pada selokan dengan keadaan air
tidak mengalir pada selokan.
Hasil
Hasil pengamatan tampak terlihatnya spesies nyamuk Aedes aegypti yang ditemukan atau
didapat dari air got di daerah persawahan.
E. Pembahasan
Nyamuk menyukai tempat perkembangbiakan yang berwarna gelap, terlindung dari sinar
matahari, permukaan terbuka lebar, terletak di dalam maupun di luar rumah seperti tempat
penampungan air : bak mandi, gentong, ember dll. Sedangkan di luar rumah : kaleng bekas,
botol bekas, pot bekas dll.
Nyamuk Aedes aegypti mempunyai ciri khas memiliki kaki belang dari adanya 2 garis
lengkung yang berwarna putih perak di kedua sisi lateral dan dua buah garis median dari
punggungnya yang berwarna dasar hitam.
F. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa spesies nyamuk yang ditemukan yaitu Aedes
aegypti.
http://lacunata.blogspot.com/2012/10/identifikasi-nyamuk_9530.html
BAB I
PENDAHULUAN
Nyamuk termasuk jenis serangga yang masuk pada kelas Hexapoda orde Diptera.
Pada umumnya nyamuk mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya (metamorfosis), yaitu
telur, larva, pupa dan dewasa. Nyamuk Aedes aegypti mengalami metamorfosis sempurna,
yaitu telur larva pupa dewasa. Stadium telur, larva dan pupa hidup didalam air,
sedangkan stadium dewasa hidup diluar air. Pada umumnya telur akan menetas dalam 1-2
hari setelah terendam dalam air. Stadium jentik biasanya berlangsung antara 5-15 hari, dalam
keadaan normal berlangsung 9-10 hari. Stadium berikutnya adalah stadium pupa yang
berlangsung 2 hari, kemudian menjadi nyamuk dewasa dan siklus tersebut akan berlangsung
kembali. Dalam kondisi yang optimal, perkembangan dari stadium telur sampai menjadi
nyamuk dewasa memerlukan waktu sedikitnya 9 hari.
Maksud percobaan
Adapun maksud maksud dari praktek ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk
yang ada di pemukiman penduduk .
I.2.2. Tujuan percobaan
1. untuk mengetahui marfologi Antropoda.
2. Agar bisa menyebutkan,menggambarkan,dan menjelaskan morfologi antropoda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Menurut Ririh Yudhastuti (2011), adapun sifat nyamuk dewasa berbeda-beda
bergantung dari spesies nyamuknya. Berikut sifat-sifat umum yang dimiliki adalah :
1.) Nyamuk betina membutuhkan darah untuk proses reproduksi seperti pembentukan telur,
sedangkan nyamuk jantan senang tetap tinggal didaerah dekat perindukannya, atau di
tumbuh-tumbuhan.
2.) Nyamuk memiliki jarak terbang yang berbeda-beda tergantung jenis spesiesnya. Misalnya
nyamuk Anopheles bisa mencapai jarak terbang hingga 3 km. Selain itu, hal tersebut
dipengaruhi oleh kelembaban udara. Penyebaran dari nyamuk itu sendiri bisa bersifat aktif
maupun pasif.
3.)
Nyamuk juga memiliki waktu yang spesifik dalam mencari mangsa. Misalnya nyamuk
Anopheles, Culex dan Mansonia menyukai senja hingga fajar dalam mencari mangsanya.
Sedangkan nyamuk Aedes aegypti mencari mangsa di siang hari.
Nyamuk dewasa hidup diluar air, setelah dari larva dan hinggap di tempat atau pada
benda-bendatertentu dan dapat terbang.
Besar tubuh 6 mm, bentuk mulut memanjang untuk menusuk dan menghisap disebut
moncong atau probocis. Disamping Probocis terdapat Palpi. Mempunyai sepasang sayap pada
dada tengah (Mesothorax) urat-urat sayap bersisik, demikian pula pada tepi bawah sayap
bersisik disebut jumbai.
Pada dada belakang (Metathorax) terdapat sepasang halter yaitu sayap yang tidak
berkembang (Rudimeter). Di dunia kesehatan nyamuk yang perlu di ketahui adalah Tribus
Culicini dan Anophelini. Tribus anophelini di antaranya yang paling penting adalah genus
anopheles sedangkan dari Tribud culaini yang penting adalah Genus Aedes, Culex, dan
Mansonia. Pada tiap ruas dada terdapat sepasang kaki yang panjang.
Ada 5 genera yang sering dijumpai di indonesia yaitu : Aedes, Anopheles, Mansonia, Culex,
dan Armigeres.
Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk mengenal jenis Nyamuk antara lain
Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk
Percabangan urat sayap
Bentuk, jumlah dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat pada bagian-bagian tubuh
nyamuk.
Siklus hidup nyamuk, sejak dari telur hungga menjadi nyamuk dewasa sama dengan
serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk
terdapat empat stadia, yaitu :
Stadium dewasa telur pupa / kepompong
Keterangan :
Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup dialam bebas, sedangkan ketiga stadium
yang hidup dan berkembang didalam air.
Berdasarkan kesenangannya nyamuk suka mencari darah, dikenal 2 golongan nyamuk yaitu :
2.2.1
taksonomi culex
Kingdom
Phylum
Family
Kelas
Ordo
Sub Family
Genus
Spesies
: Animal
: Arthropoda
: Culicidae
: Insecta
: Dipthera
: Culicini
: Culex
: Culex sp
Kerajaan
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Upagenus
Spesies
: Animalia
: Arthropoda
: Insecta
: Diptera
: Culicidae
: Aedes
: Stegomyia
:Aedes aegypti
Bentuk tubuh kecil,dan bagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam.
Tidak membentuk sudut 90 derajat
Penyebaran penyakit saat pagi atau sore
Hidup di air bersih,serta ditempat lain seperti kaleng-kaleng bekas,dan air hujan
Menyebabkan penyakit DBD
2.2.3 Nyamuk Anopheles :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles,
Culex, , Aedes,. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki
panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Nyamuk
mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa
2.3.1 Telur
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering.
Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada
di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah
tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya
kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu.
beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu
rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman).
inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya
semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara
keseluruhan menjadi larva nyamuk
2.3.2 Larva
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva bernapas
melalui spirakel yang terletak pada segmen perut kedelapan, atau melalui siphon, dan karena
itu harus sering muncul ke permukaan.. Larva menghabiskan sebagian besar waktu mereka
untuk makan ganggang , bakteri , dan mikro-organisme lain. Mereka menyelam di bawah
permukaan hanya bila terganggu. Larva berenang dengan gerakan tersentak-sentak dari
seluruh tubuh. Larva berkembang melalui empat tahap, atau instar , setelah itu mereka
bermetamorfosis menjadi kepompong. Pada akhir setiap instar, yang berganti bulu larva,
exoskeleton shedding mereka, atau kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut.
2.3.3 Pupa
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan "fase
pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan,
sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke
atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernafasan
Kepala dan dada digabung menjadi cephalothorax dengan perut melengkung di
bawahnya.. Seperti halnya larva, pupa harus datang ke permukaan sering untuk bernapas,
yang mereka lakukan melalui sepasang terompet pernafasan pada cephalothorax tersebut.
Selama tahap ini pupa tidak makan. Setelah beberapa hari, pupa naik ke permukaan air,
nyamuk dewasa muncul. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air,
sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air.
2.3.4 Dewasa
Nyamuk memiliki mulut yang disesuaikan untuk menembus kulit tumbuhan dan
hewan. Sementara laki-laki biasanya nektar dan jus tanaman, wanita perlu mendapatkan gizi
dari menghisap darah sebelum dia dapat menghasilkan telur.
Durasi dari telur menjadi dewasa bervariasi antara spesies dan sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungan.. Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi dewasa dalam sebagai
hanya lima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi tropis. Variasi ukuran tubuh
nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi larva dan suplai makanan di dalam air.
Panjang dewasa bervariasi tetapi jarang lebih besar dari 16 mm (0,6 in) , dan berat sampai
dengan 2,5 mg. Semua nyamuk memiliki tubuh langsing dengan tiga bagian: kepala , dada
dan perut.
Nyamuk betina juga akan memakan sumber gula untuk energi tetapi biasanya
memerlukan darah untuk pengembangan telur. Setelah menghisap darah, nyamuk betina akan
beristirahat selama beberapa hari untuk pematangan telur. Proses ini tergantung pada suhu,
namun biasanya berlangsung 2-3 hari dalam kondisi tropis..
Kepala memiliki mata, banyak-tersegmentasi antena . antena ini untuk mendeteksi
bau host. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya memiliki probosis panjang untuk menembus
kulit untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak
sesuai untuk menghisap darah. Nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah
menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang
lain.
BAB III
METODE KERJA
III.1 ALAT dan BAHAN
1. Luv
2. Mikroskop
3. Pensil
4. Kertas
5. Tisu
6. Jentik,telur/larva nyamuk
III.2 Cara Kerja
1. Mengamati nyamuk
2.
Menyesuaikan hasil pengamatan dan cirri-ciri umum yang sudah diketahui kemudian
menggambarkan hasil pengamatan tersebut sesuai keterangan gambar secara terperinci
3.
Pada
nyamuk
tentukan
cirri-ciri
morfologi
spesies
seperti
torax,abdomen,mata,antenna,balpus,trobosis,swings,barsus,dan vermur.
letak
IV.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum ini yang kelompok kami temukan adalah larva dan pupa nyamuk
culex.
Larva Culex sp. mempunya ciri-ciri sebagai berikut:
1.
2.
Pada segmen abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus
hairs).
Pada
sisi
thorax
terdapat
duri
yang
panjang
dengan
bentuk
kurva
dan
Pupa culex memiliki cirri-ciri sebagai berikut : Pupa Culex sp. berbentuk seperti koma,
berukuran besar namun lebih ramping dibandingkan dengan pupa spesies nyamuk lain.
Daur hidup nyamuk Culex sp. melalui metamorfosis sempurna yaitu telur-larva-pupadewasa(DitjenPPM&PL,2001:21).
Nyamuk Culex sp. betina dapat meletakkan telur sampai 100 butir setiap datang waktu
bertelur. Telur-telur tersebut diletakkan di atas permukaan air dalam keadaan menempel pada
dinding vertikal bagian dalam tempat-tempat penampungan air. Nyamuk Culex sp. betina
lebih menyukai tempat penampungan air yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya
dibandingkan dengan tempat penampungan air yang terbuka, karena tempat penampungan air
yang tertutup longgar tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga mengakibatkan ruang
di
dalamnya
lebih
gelap
(Sumarmo,1988:21).
Telur akan menetas dalam waktu 1 sampai 3 hari pada suhu 30 C, sementara pada
suhu 16 C telur akan menetas dalam waktu 7 hari. Telur dapat bertahan lama tanpa media air
dengan syarat tempat tersebut lembab. Telur dapat bertahan sampai berbulan-bulan pada suhu
-2
sampai
42
C(Upik
Kesumawati
Hadi
dan
Susi
Soviana,
2000:25).
Stadium larva berlangsung selama 6-8 hari. Stadium larva terbagi menjadi empat tingkatan
perkembangan atau instar. Instar I terjadi setelah 1-2 hari telur menetas, instar II terjadi
setelah 2-3 hari telur menetas, instar III terjadi setelah 3-4 hari telur menetas dan instar IV
terjadi setelah 4-6 hari telur menetas (Upik Kesumawati Hadi dan Susi Soviana, 2000:25).
Stadium pupa terjadi setelah 6-7 hari telur menetas. Stadium pupa berlangsung selama
2-3 hari. Lama waktu stadium pupa dapat diperpanjang dengan menurunkan suhu pada
tempat perkembangbiakan, tetapi pada suhu yang sangat rendah dibawah 10 C pupa tidak
mengalami perkembangan (Upik Kesumawati Hadi dan Susi Soviana, 2000:25).
Stadium dewasa terjadi setelah 9-10 hari telur menetas. Meskipun umur nyamuk Culex sp.
betina di alam pendek yaitu kira-kira 2 minggu, tetapi waktu tersebut cukup bagi nyamuk
Culex sp. betina untuk menyebarkan virus dengue dari manusia yang terinfeksi ke manusia
yang lain (Soedarto, 1992:60).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk antara lain:
a. Iklim
Nyamuk Indonesia sudah beradaptasi terhadap lingkungan dan iklim dengan
kelembaban tinggi. Nyamuk tumbuh optimum pada suhu 25-270C. Pertumbuhan terhenti
pada suhu 400C. Umumnya nyamuk tidak dapat bertahan lama bila suhu lingkungannya
meningkat 5-60C. Kelembaban kurang dari 60% dapat memperpendek umur nyamuk
b.Hujan
Hujan mempengaruhi perkembangan nyamuk melalui 2 cara yaitu meningkatkan
kelembaban nisbi udara dan menambah jumlah tempat perkembangbiakan nyamuk. Curah
hujan yang lebat akan membersihka nyamuk, sedangkan curah hujang sedang tetapi jangka
waktunya
lama
dapat
memperbesar
kesempatan
nyamuk
berkembang
biak
c.Angin
Angin mempengaruhi evaporasi air dan suhu udara. Nyamuk mulai masuk perangkap
pada kecepatan kurang dari 5,4 m/detik.
d.Tumbuhan
Tumbuhan sebagai tempat peletakkan telur. Aedes aegypti senang meletakkan telur
pada tumbuhan terapung atau menjulang di permukaan air.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex,
, Aedes,. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki
panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Nyamuk
mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa.
2. pada praktikum ini yang kelompok kami temukan adalah larva dan pupa nyamuk culex sp.
Larva Culex sp. mempunya ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya corong udara pada segmen yang terakhir.
b. Pada segmen abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus
hairs).
c. Pada corong udara terdapat pectin.
d. Sepasang rambut serta jumbai akan dijumpai pada corong (siphon).
e. Pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan terdapat comb scale sebanyak 8-21 atau berjajar
f.
g.
1 sampai 3
Bentuk individu dari comb scale seperti duri.
Pada sisi thorax terdapat duri yang
panjang
dengan
bentuk
kurva
dan
V.2 Saran
1. seharusnya mahasiswa bisa menemukan tidak hanya larva dan pupa nyamuk culex saja akan
tetapi bsa juga menemukan telur,larva dan pupa nyamuk mansonia,aedes,dan nyamuk
anopheles.Sehingga bias mengamati secara langsung morfologi proses perkembangan ke
empat spesies nyamuk tersebut.
2. Semoga praktikum berikutnya bias lebih baik
http://aiyssmithdhavidhsond.blogspot.com/2013/09/laporan-praktkumparasitologi-tentang_4755.html