Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
STROKE HEMORAGIK
OLEH
PENDAMPING
PORTOFOLIO
Topik
: Stroke Hemoragik
Nama Pasien
: Ny. B
Tanggal Kasus
: 22 Maret 2015
: RSUD Pariaman
Cara Membahas
Nama Peserta
Nama Wahana
RSUD Pariaman
Topik
Stroke Hemoragik
Tanggal Kasus
22 Maret 2015
Nama Pasien
Ny. B
Tanggal Presentasi
28 April 2015
Tempat Presentasi
RSUD Pariaman
No. RM
Pendampin
g
070723
dr. Sherly Monalisa
Objektif Presentasi
Keilmuan
Keterampilan
Diagnostik
Manajemen
Neonatus
Bayi
Anak
Penyegaran
Masalah
Remaja
Dewasa
Tinjauan Pustaka
Istimewa
Lansia
Bumil
Deskripsi
Tujuan
Bahan Bahasan
Tinjauan Pustaka
Cara
Membahas
Diskusi
Data Pasien
Nama : Ny. B
Riset
Presentasi dan
Diskusi
No. Registrasi : 070723
Telp :
Kasus
Audit
Pos
Terdaftar sejak :
4. Riwayat Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini.
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien tidak bekerja
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik :
Pasien tinggal bersama anak di rumah permanen.
7. Riwayat Imunisasi : Daftar Pustaka :
Aliah A, Kuswara F.F, Linoa RA, Wuysang. Gangguan Peredaran Darah Otak. Dalam: Kapita
Selekta Neurologi. Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2003:79-102
Jusuf Misbach. 1999. Stroke : Aspek Diagnostik, patofisiologi, Manajemen. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Jakarta
Kelompok Studi Stroke. 2007. Guidline Strok 2007. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia : Jakarta
Hasil Pembelajaran :
1
2
3
Subjektif :
Pasien tiba-tiba tidak sadar ketika selesai sarapan pagi, 4 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pasien tidak merespon ketika dipanggil oleh keluarga.
Riwayat lemah anggota gerak, bibir mencong, dan bicara pelo sebelumnya
tidak ada
Muntah (+) 2x, berisi makanan serta cairan dan lendir berwarna coklat
kehitaman
Demam (-)
Kejang (-)
Riwayat Hipertensi (+) sejak 7 tahun yang lalu, pasien tidak berobat
teratur
Objektif :
a. Vital Sign
Kesadaran : Soporous
Suhu : 37,30C
b. Pemeriksaan Sistemik
Kulit : Teraba hangat, tidak pucat, tidak ikterik. Turgor kulit baik.
Kepala : Normocephal.
Thoraks :
o Jantung
I : Ictus cordis tidak terlihat.
P : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V.
P : Batas jantung normal.
A : Bunyi jantung murni, irama teratur, bising (-).
o Paru
I : Gerak dada simetris kiri dan kanan.
P : Fremitus dada kiri dan kanan sama.
P : Sonor.
A : Suara nafas vesikuler, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada.
Status Neurologis
Kesadaran
: sopor ; GCS : e1 m4 v2
+ +
+
Darah Rutin
Hb : 11,8 gr/dl
Leukosit : 8.230/mm3
Trombosit : 291.000/mm3
Hematokrit : 36 %
Assessment :
memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 7 tahun yang lalu tetapi tidak kontrol
serta minum obat dengan teratur yang menjadikan salah satu faktor resiko
terjadinya penyakit ini. Dari pemeriksaan fisik kondisi pasien tampak buruk,
pasien tidak sadar, tekanan darah 230/120 mmHg, nadi 64x/menit, nafas
20x/menit, dan suhu 37,3oC. Pada pemeriksaan status neurologis, ditemukan
plica nasolabialis kanan lebih datar dari pada kiri dan lateralisasi motorik ke arah
kanan, sementara refleks patologis tidak ditemukan. Sementara dari pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan, didapati hasil dalam batas normal.
4
Plan :
Diagnosis klinis :
Tatalaksana :
O2 3L/menit
Elevasi kepala 30o
IVFD Asering 8 jam / kolf
Inj. Coticolin 2 x 250 mg (IV)
Inj. Kalnex 6 x 1 gr (IV)
Inj. Ranitidine 2 x 1 amp (IV)
Manitol kiir (200 100 100 100 - 100)
Pasang NGT
Pasang Kateter urine
Pendidikan :
Kepada keluarga pasien dijelaskan bahwa kemungkinan penyakit yang
diderita pasien adalah stoke akibat perdarahan di otak namun tidak menutup
kemungkinan akibat adanya sumbatan aliran darah di otak. Dijelaskan bahwa
kondisi pasien saat ini buruk dan harus dirawat untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
STROKE
A. DEFINISI
Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak
secara fokal maupun global yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan
yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular
(WHO 1983). Stroke pada prinsipnya terjadi secara tiba-tiba karena gangguan
pembuluh darah otak (perdarahan atau iskemik), bila karena trauma maka tak
dimasukkan dalam kategori stroke, tapi bila gangguan pembuluh darah otak
disebabkan karena hipertensi, maka dapat disebut stroke.
B. ETIOLOGI
Penyebab stroke antara lain adalah aterosklerosis (trombosis), embolisme,
hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur aneurisme
sakular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti
hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah, diabetes mellitus
atau penyakit vascular perifer.
C. KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebabnya stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke
iskemik maupun stroke hemorragik.
a. stroke iskemik
yaitu penderita dengan gangguan neurologik fokal yang mendadak karena
obstruksi atau penyempitan pembuluh darah arteri otak dan menunjukkan
gambaran infark pada CT-Scan kepala. Aliran darah ke otak terhenti
karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh
darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke
otak. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri
yang menuju ke otak.
Macam macam stroke iskemik :
i.
TIA
didefinisikan sebagai episode singkat disfungsi neurologis yang
disebabkan gangguan setempat pada otak atau iskemi retina yang
terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa adanya infark, serta
ii.
iii.
iv.
v.
Complete stroke
Silent stroke
b. stroke hemorragik
Pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang
normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
merusaknya contoh perdarahan intraserebral, perdarahan subarachnoid,
perdarahan intrakranial et causa AVM. Hampir 70 persen kasus stroke
hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
D. FAKTOR RESIKO
1. Hipertensi
Kenaikan tekanan darah 10 mmHg saja dapat meningkatkan resiko terkena
stroke sebanyak 30%. Hipertensi berperanan penting untuk terjadinya infark
dan perdarah-an otak yang terjadi pada pembuluh darah kecil.
2. Penyakit Jantung
Pada penyelidikan di luar negeri terbukti bahwa gangguan fungsi jantung
secara bermakna meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke tanpa
tergantung derajat tekanan darah.
Penyakit jantung tersebut antara lain adalah Penyakit katup jantung, Atrial
fibrilasi, Aritmia, Hipertrofi jantung kiri (LVH).
3. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan faktor resiko untuk terjadinya infark otak,
sedangkan
peranannya
pada
perdarahan
belum
jelas.
Diduga
DM
Kesulitan menelan.
Kehilangan koordinasi.
Kehilangan keseimbangan.
Kejang.
G. DIAGNOSIS
Stroke adalah suatu keadaan emergensi medis. Setiap orang yang diduga
mengalami stroke seharusnya segera dibawa ke fasilitas medis untuk evaluasi dan
terapi.
Untuk membedakan
hemoragis.
antara
keduanya,
dapat
ditentukan
berdasarkan
anamnesis,
pemeriksaan klinis neurologis, algoritma dan penilaian dengan skor stroke, dan
pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
Bila sudah ditetapkan sebagai penyebabnya adalah stroke, maka langkah
berikutnya adalah menetapkan stroke tersebut termasuk jenis yang mana, stroke
hemoragis atau stroke non hemoragis. Untuk keperluan tersebut, pengambilan
anamnesis harus dilakukan seteliti mungkin.Berdasarkan hasil anamnesis, dapat
ditentukan perbedaan antara keduanya, seperti tertulis pada tabel di bawah ini.
3.b.
Catatan
4. Pemeriksaan Penunjang
Tabel. Perbedaan jenis stroke dengan menggunakan alat bantu.
H. PENATALAKSANAAN
Terapi dibedakan pada fase akut dan pasca fase akut.
sampai mati, dan agar proses patologik lainnya yang menyertai tak
mengganggu/mengancam fungsi otak. Tindakan dan obat yang diberikan haruslah
menjamin perfusi darah ke otak tetap cukup, tidak justru berkurang. Sehingga
perlu dipelihara fungsi optimal dari respirasi, jantung, tekanan darah darah
dipertahankan pada tingkat optimal, kontrol kadar gula darah (kadar gula darah
yang tinggi tidak diturunkan dengan derastis), bila gawat balans cairan, elektrolit,
dan asam basa harus terus dipantau.
Pengobatan yang cepat dan tepat diharapkan dapat menekan mortalitas dan
mengurangi kecacatan. Tujuan utama pengobatan adalah untuk memperbaiki
aliran darah ke otak secepat mungkin dan melindungi neuron dengan memotong
kaskade iskemik. Pengelolaan pasien stroke akut pada dasarnya dapat di bagi
dalam :
1.
Pengelolaan umum, pedoman 5 B
- Breathing
- Blood
- Brain
- Bladder
- Bowel
2. Pengelolaan berdasarkan penyebabnya
Stroke iskemik
Proteksi neuronal/sitoproteksi
Stroke Hemoragik
Pengelolaan konservatif
Pengelolaan operatif
Proteksi neuronal/sitoproteksi
Pengelolaan operatif