Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Kelompok : 4 ( Empat)
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.........................................................................................................................
2.2.1 pasak..................................................................................................................
2.2.2 poros..................................................................................................................
2.2.4 Bantalan.............................................................................................................
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMB
BAB I
PENDAHULUAN
masih banyak yang menggunakan cara manual (tradisional). Oleh karena itu kami merancang bangun
pengupas kulit kelapa dengan metode pisau bermata seperti duri , serta untuk Meningkatkan perekonomian.
Alat pengupas kelapa sebenarnya sudah banyak di pasaran, akan tetapi masih menggunaka penekanan
yang manual, sehingga masih dunilai kurang efisien, disini kami merancang bangun mesi pengupas kulit
kelapa dengan penekanan otomatis, yang nantinya akan mempermudah dalam proses pengupasan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari perancangan mesin pengupas kulit kelapa ini antara lain ebagai berikut :
Rancang bangun pengupas kulit kelapa dengan metode pisau bermata banyak
Meningkatkan perekonomian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah Kelapa
Pohon tinggi berjenis palem ini telah di budidayakan sejak jaman dahulu kala, disebarkan secara luas
oleh ras manusia, dan bersamaan dengan itu telah secara alamiah tumbuh di tepi tepi pantai tropis sehingga
asal muasal dari tanaman ini menjadi kabur dan hilang ditelan jaman. Beberapa orang sempat percaya
(sekarang kepercayaan tersebut telah cemar), bahwa kelapa berasal dari Amerika. Colombus tidak
menemukannya, dan beberapa penulis Spanyol dari Dunia Baru sama sekali tidak menyinggung mengenai
tanaman ini. Meskipun demikian, beberapa abad setelah Colombus, pohon palem yang berharga ini tiba di
Puerto Rico. Joseph de Acosta (1539-1600), seorang misionaris kristen asal Peru, Amerika Latin pada 1571
sampai 1587 menuliskan dalam bukunya yang terkenal Historia Naturaly Moral de las Indias yang di
publikasikan pada 1590 setelah kepulangannya ke Spanyol menyatakan bahwa dia menyaksikan pohon
kelapa tumbuh di Puerto Rico. Petualang Spanyol lainnya di Puerto Rico pada tahun 1599 menyebutkan
bahwa Coconut Milk (santan) digunakan sebagai kosmetik untuk wanita wanita disana. Bagaimanapun, di
beberapa daerah Antilles lain (kepulauan Karibia, termasuk Kuba, Jamaika, dan Hispanola), kelapa sama
sekali tidak disinggung singgung sampai beberapa abad kemudian.
Augustin Pyrame de Candolle, seorang botanis dari Swiss pada bukunya berjudul The Origin of
Cultivated Plants (1882 1886) menyatakan: Jelas terlihat bahwa spesies ini bukan berasal dari Afrika
maupun dari bagian tropis Amerika sebelah timur. Dengan menyisihkan negara negara tersebut, maka
kemungkinannya tinggal bagian tropis Amerika sebelah barat, kepulauan Pasifik, Asia Tenggara (Indian
Archipelago) dan daerah Asia Selatan dimana pada daerah daerah tersebut, pohon kelapa terlihat berlimpah,
tumbuh secara luas dan telah lama ada.
Penjelajah Inggris, William Dampier (1652 1715) dan George Vancouver (1757 1798) pada awal
abad ke tujuhbelas pada bukunya masing masing menceritakan bahwa mereka menemukan hutan kelapa di
sebuah pulau dekat Panama dan di sebuah pulau misterius yang dinamakan Isle of Cocos. Pada saat itu kedua
pulau tersebut tidak berpenghuni. Belakangan pohon kelapa ditemukan juga di sepanjang pantai barat, mulai
dari Mexico sampai Peru, akan tetapi biasanya para penulis tersebut tidak menyinggung apakah tanaman
tersebut liar atau tidak, kecuali Seemann yang menyebutkan bahwa dia menyaksikan tanaman ini
berkembang secara alamiah dan di budidayakan di Isthmus of Panama. Menurut Hernandez pada abad ke
enambelas orang orang Meksiko menyebutnya Coyolli, sebuah kata yang kedengarannnya bukan kata asli
Meksiko.
(Origin
of
Cultivated
Plants,
DeCandolle,
1886)
Di Asia Selatan, terutama di daerah kepulauan, kelapa adalah tanaman yang tumbuh di alam secara natural
tapi juga di budidayakan. Semakin kecil dan rendah pulau tersebut sehingga makin mudah terkena terpaan air
laut maka pohon kelapa semakin menonjol dan menarik perhatian para petualang. Kemunculan kelapa seiring
dengan kondisi kehidupan alam bebas jaman dahulu di Asia dan Amerika bagian Barat semakin tidak jelas
(Origin of Cultivated Plants, DeCandolle, 1886).
Setelah melakukan diskusi panjang berdasarkan fakta fakta yang ada menunjukkan bahwa pohon
kelapa yang dibawa ke Cina berasal dari Asia Tenggara. Kemudian sampai di Sri Lanka dan India sekitar tiga
sampai empat ribu tahun yang lalu, yang mana sebelumnya muncul di Amerika dan Afrika. Ahli ahli yang
lain sepakat pada pernyataan tersebut
2.1.1
Tanaman Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup
besar. Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10 - 14 meter
lebih. Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3 - 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang
menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk
memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat
menghasilkan 2 - 10 buah kelapa setiap tangkainya (Palungkun, 2004). Tanaman kelapa banyak terdapat di
daerah beriklim tropis. Kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara. Indonesia merupakan
negara agraris yang menempati posisi ketiga setelah Filipina dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di
dunia (APCC, 2002).
Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial.
Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari
kelapa dan salah satu cara untuk memanfaatkan buah kelapa adalah mengolahnya menjadi minyak makan
atau minyak goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa, yang dapat diperoleh dari
daging buah kelapa segar atau dari kopra (Suhardiyono, 1995). Kelapa (coconut) dikenal dengan berbagai
sebutan seperti Nux indica, al djanz al kindi, ganzganz, nargil, narle, tenga, temuai dan pohon kehidupan.
Buah kelapa (cocos nucifera) termasuk famili palmae dari genus cocos. Pohon kelapa mempunyai tinggi
ratarata 12,3 meter dan sejak ditanam sampai berbuah hingga siap dipetik pohon kelapa membutuhkan waktu
12 bulan (Suhardiyono, 1993). Pada dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang umum
disebut kelapa genjah dan varietas Typica yang umum disebut kelapa dalam. Kelapa genjah berdasarkan
sifatnya
dibagi 5 yaitu : kelapa gading, kelapa raja, kelapa puyuh, kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam
berdasarkan sifatnya dibagi 6 yaitu : kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa kopyor,
kelapa lilin (Wahyuni, Mita, Ir., 2000).
Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh pada daerah atau kawasan tepi
pantai. Sangat banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan
buahnya, semua dapat dimanfaatkan. Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa dijadikan
logo "Praja Muda Karana" (Pramuka) di Indonesia. Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk
dalam genus : cocos dan species : nucifera. Nah, sekarang mari kita bahas satu persatu bagian dan manfaat
dari pohon kelapa.
2.1.2
Bagian-bagian Kelapa
Buah kelapa memiliki atau terdiri dari bagian-bagian antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kulit luar
Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin dengan warna
bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada kematangan buah. Jika tidak ada goresan
dan robek, kulit luar kedap air.
2. Sabut Kelapa
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat
keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat
lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram
(75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).
3. Tempurung
Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai
mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras
disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar
15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa.
Gambar 2. 4 Tempurung
4. Daging Buah
Daging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih. Bagian ini mengandung berbagai
zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua
merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi
zat gizi daging buah kelapa.
5. Air Kelapa
Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat
gizi ini tergantung kepada umur
buah.
kelapa
dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba,
Gambar
2. 5Air
Daging
Buah
misalnya Acetobacter xylinum untuk produksi nata de coco.
6. Batang
Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat, kerangka perahu dan
kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap sengatan rayap. Kayu dari
pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut sampai permukaannya licin dengan tekstur yang
menarik
Gambar 2. 7 Batang
Kelapa merupakan tanaman komoditas bernilai tinggi yang banyak memberikan manfaat bagi
sebagian besar penduduk di daerah tropis.Demikian besar manfaat tanaman tersebut sehingga ada yang
menamakannya sebagai "pohon kehidupan" (the tree of life) atau "pohon surga" (the heaven tree; Chan
& Elevitch, 2006). Kelapa memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya penduduk tropis
khususnya di Indonesia.Daun kelapa muda sering digunakan masyarakat sebagai pembungkus ketupat.
maupun umbul-umbul dalam upacara pernikahan dan upacara adat lain di Jawa dan Bali. Tidak hanya daun
yang muda, daun kelapa yang tua dapat dianyam dan dipergunakan sebagai atap, sedangkan lidinya dapat
digunakan sebagai bahan pembuat sapu lidi (Warisno, 1998).Bahkan (Warisno, 1998) menjelaskan akar muda
pada pohon kelapa juga sering dimanfaatkan sebagai obat sakit perut. Selain itu akar muda pada tanaman
kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan zat warna alami (Kristina & Syahid, 2007).
Kelapa juga memiliki nilai ekonomi cukup tinggi seperti batang kelapa yang sering dimanfaatkan sebagai
bahan angunan maupun bahan baku pembuatan mebel. Bagian utama dari tanaman kelapa yang sering
dimanfaatkan adalah buah kelapa sehingga buah kelapa memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah mudanya
sering dimanfaatkan sebagai minuman segar seperti es kelapa muda.
Dari sabut buah kelapa yang tua banyak dimanfaatkan untuk bahan tali, anyaman keset, matras dan
jok kendaraan sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu sabut kelapa tua juga sering
dimanfaatkan masyarakat Filipina sebagai produk olahan ecomat, ecolog dan twine, yang dapat digunakan
dalam mengatasi erosi tanah pada kontruksi jalan dengan topografi miring (Tarigans, 2005).
Buah kelapa berbentuk bulat yang terdiri dari 35 % sabut (eksokarp dan mesokarp), 12 % tempurung
(endokarp), 28 % daging buah ( endosperm), dan 25 % air. Menurut Ketaren (1989), tebal sabut kelapa
kurang lebih 5 cm dan daging buah 1 cm atau lebih (Palungkun, 2004). Buah kelapa yang sudah tua
mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram; daging kelapa setengah tua mengandung
kalori 180 kal per 100 gram 8 dan daging kelapa muda mengandung kalori sebesar 68 kal per 100 gram.
Sedang nilai kalori rata-rata yang terdapat pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram (Tabel 1). Air
kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidotum (anti racun)
yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat
racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara lain asam askorbat atau vitamin
C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat
besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah
kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram (Direktorat Gizi Depkes RI, 1981)
Tabel 1 Komposisi kimia daging buah kelapa segar pada 3 tingkatan umur
Beberapa peneliti membuktikan bahwa protein kelapa mempunyai mutu yang cukup baik, jika
dibandingkan dengan mutu protein dari sumber nabati yang lain. Hasil-hasil penelitian membuktikan, bahwa
protein kelapa mempunyai susunan 9 asam amino yang relatif baik dan bernilai gizi tinggi (Lanchance dan
Molina, 1974). Hal itu ditunjang pula oleh pendapat anzon dan Velason (1982) yang menyatakan bahwa
protein kelapa tidak memiliki senyawa antinutrisi seperti yang terdapat pada protein nabati lainnya terutama
pada kacang kacangan serta mempunyai nilai Indeks Glisemik yang rendah baik digunakan untuk serat diet
yang tinggi.
Tabel 2 Komposisi asam amino essensial protein daging kelapa dibandingkan
2.2
2.2.1
pasak
Pasak dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Pasak ini adalah jenis pasak yang sama dengan diatas, hanya disini tinggi pasak tidak sama dengan lebar
pasak, tetapi tingginya mempunyai dimensi yang tersendiri.
c. Pasak Tirus (Tapered Keys)
Pasak jenis ini pemakainya tergantung dari kontak gesekan antara hub dengan porosnya untuk
mentransmisikan torsi. Artinya torsi yang medium level dan pasak ini terkunci pada tempatnya secara
radial dan aksial diantara hub dan porosnya oleh gaya dari luar yang harus menekan pasak tersebut kearah
aksial dari poros.
d. Pasak Bidang Lingkaran (Woodruff Keys)
Pasak ini adalah salah satu pasak yang dibatasi oleh satu bidang datar pada bagian atas dan bidang bawah
merupakan busur lingkaran hampir berupa setengah lingkaran.
e. Pasak Bintang Lurus (Sraight Splines)
pasak ini adalah pasak bintang yang tertua dibuat.
Rumus-rumus yang digunakan pada perhitungan pasak:
Tegangan geser :
F T /r
= =
A W.L
Dimana
Ss yp=0,58 Syp
F T /r
= =
A W.L
32 N
D=
KtM 2 3 KtM 2
Sn
4 Sn
1/3
Dimana:
Do = diameter poros (inch)
M = momen bending rata-rata (N.m)
T = momen torsi rata-rata (N.m)
Kt = konsentrasi tegangan bending
S`n = tegangan batas geser material = 0,43 su
Sy = yield strenght
2.2.3. Roda gigi
t =
Ft . Ko . P . Ks. Km
Kv .b . j
Dimana :
Ft = gaya tangensial (N)
Ko = factor koreksi beban lebih
Sad =
Sat x K L
KT x K
R
Dimana :
Sad : tegangan ijin material
KL
: faktor umur
KT
: faktor temperature
KR
: faktor keamanan
Kemudian hasilnya dibandingkan, jika memenuhi syarat maka perencanaan aman. Pemeriksaan
kekuatan roda gigi lurus terhadap keausan dengan persamaan AGMA.
Syarat aman
e< S
ad
Persamaan AGMA :
c =C p x
F t . C o . C s . Cm . C f
C v . b .d . I
Diman :
Cp = koefisien yang dipengaruhi sifat elastisitas bahan
Ft = Gaya tangensial
Co = overload factor
Cs = Faktor ukuran
Cm = Faktor distribusi beban
Cf = Faktor kondisi permukaan
Cv = Faktor Dinamis
b = lebar gigi
d = diameter pith pinion
I = faktor bentuk
Persamaan tegangan maksimum yang diijinkan:
S ad =S ac X
CLx CH
CT x C R
Dimana :
S ac
C L = faktor umur
CH
CT
= faktor temperature
C R = faktro keamanan
Gerakan
Hasil
Sampah
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
3.1
Konsep Produk
Dari blok fungsi dikembangkan menjadi beberapa sub fungsi, dari beberapa sub fungsi tersebut
didapatkan lah beberapa alternative,dan didapatkan lah dua desain yang berbeda terutama dibagian mata
pengupas serabut kelapa.selanjutnya dibagian penekanya yang menggunakan sistem penekan otomatis yaitu
menggunakan penekan seperti kincir.
3.1.1 Pengembangan Konsep Produk Pertama
Sket konsep pertama dari alat pengupas sabut kelapa dapat dilihat pada gambar berikut :
Alat yang dirancang pada konsep pertama ini bekerja menggunakan tenaga motor bensin untuk
menggerakan dua buah poros yang saling berdampingan yang dihubungkan dengan roda gigi dan dan
pengupasan sabut kelapa masih membutuhkan bantuan manusia untuk melakukan penekanan agar mata
pisau dapat memakan sabut kelapa. Prinsip kerja dari alat ini bisa dibilang sederhana, dimana kita memanfaatkan
putaran tenaga dari motor bakar (genset), dengan pemindah daya (putaran) berupa pully dan belting (v-belt) yang
dihubungkan dengan dua buah poros yang dilengkapi dengan pisau yang terletak secara horizontal pada permukaan
porosnya, dimana putaran dari poros ini arahnya berlawanan.
Dari gambar konsep yang kedua ini sebenernya prinsip kerjanya hampir sama dengan konsep yang
pertama dimana masih menggunakan motor penggerak yang dihubungkan oleh puli dan daya diteruskan ke
roda gigi yang saling berhubungan yang nantinya akan memberikan putaran yang berlawanan arah, untuk
konsep yang kedua menggunakan mata pisau yang bergerigi dan menggunakan penekan otomatis seperti
yang kita lihat digambar dan yang digerakan oleh motor listrik .
3.2
beberapa alternatife
konsep produk yang dibuat diatas , harus dipilih salah satunya sebagai konsep produk yang akan dibuat.
Untuk memilih konsep produk yang terbaik yaitu dengan cara menggunakan metode matrik keputusan.
Untuk setiap alternatife konsep produk diberikan nilai baik dan konsep produk yang sangat baik
Tabel 3.1 matrik keputusan untuk memilih konsep produk alat pengupas sabut kelapa
Matriks keputusan untuk memilih konsep produk
No
1
2
3
kriteria
Wt
Penggunaan energy
Kuat dan tahan umur
Kemampuan
menupas
sabut kelapa
Pengoprasian
Konsep
K1
K2
3. Baut
Baut berfunsi sebagai elemen pengikat (pengunci) yang digunakan untuk mengikat atau
mengencangkan antara rumah dudukan bering dengan bering, yang di hubungkan ke rangka mesin
pengupas kelapa
Gambar 3. 4 Baut
4. Roda Gigi
Roda gigi yang di gunakan sebanyak dua buah, roda gigi ini digunakan untuk membuat putaran
searah dan berlawanan arah (saling berlawanan arah) dimana roda gigi ini di pasang secara
berkesinambungan sehingga roda gigi saling terkait, yang akan menimbulkan putaran yang berlawanan
pada dua poros yang berbeda.
5. Penekan
Dalam rancang bangun mesin pengupas kelapa ini, menggunakan sistem penekanan otomatis yang
akan di pasang di bagian atas, agar dalam proses pengupasan kelapa lebih mudah, penekan ini di buat
dengan menggunakan bahan yang elastis seperti karet, agar dapat menekan berbagai bentukdan ukuran
kelapa yang berbeda-beda.
Gambar 3. 6 Penekan
6. Pisau pemotong
Dalam perancangan mesin pengupas kelapa ini menggunakan mata pisau yang bergerigi, dan
penempatan mata pisau ini letaknya secara spiral, yang bertujuan agar kelapa sewaktu di potong dapat
berjalan dengan sendirinya kearah luar (tempat kelapa yang sudah bersih dari sabutnya)
7. Belting
Belting digunakan sebagai alat pemindah putaran dari motor bakar ke pisau dengan perantara pully
yang dipasang pada poros primary yang dipasang pada poros motor bakar dan poros scondary yang
terhubung dengan pisau pemotong.
Gambar 3. 8 Belting
Gambar 1.1MetodologiPerancangan
PENGGERAK
V-BELT
Belt yang berpenampang trapesium, terbuat daritenunan dan serat-serat yang dibenamkan pada karet
kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet; digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang
satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
Bahan- Bahan V-belt :
Kulit
Anyaman benang
Karet
JENIS-JENIS V-BELT
Tipe standar; ditandai huruf A, B, C, D, & E
Tipe sempit; ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
C 3R 1 R 2 atau C 2R 2
R 1 jari jari pulley kecil
R 2 jari jari pulley besar
Dp 1
n1
i
n2
dp u
n1 = putaran puli penggerak
n2 = putaran puli yg digerakkan
(rpm)
(mm)
(rpm)
d p n1
60 1000
PENGEMBANGAN DESAIN
Spesifikasiumum
SpesifikasiUkuran
Panjang
Lebar
Tinggi
: 2.5 Meter
: 1 Meter
: 1.2 Meter
Penggerak
: motor
bensin 12 HP
Muatan kerja
:1
buah - selesai
Sistemtransmisi
:
Puly v-belt
Beratmesin
: 16/17 Kg
Sistempenggera
kmesin
:
rodatrolly
Table 1.1PemilihanBahan
N
O
SUB
komponen
Profil
rangka
mesin
(pipa)
ALTERNATIF
2
(profil L)
(profil U)
Penggerak
(motor bensin)
(engkol
manual)
(puli)
(rodagigi)
Sitem
transmisi
(motor listrik)
Hopper
(prisma)
(kerucut)
(miring)
(lurus)
(kubus)
Saluran
keluar
Komponen
Poros Bertingkat
Hargasatuan
Rp. 250.000
Jumlah
2
Biaya total
Rp. 500.000
Plat 3 mm
Rp. 120.000
1 lbr
Rp. 120.000
2
3
Roda trolly
Rp. 120.000
4 Pcs
Rp. 480.000
Garfu Roda
Rp. 50.000
4 Pcs
Rp. 200.000
Motor 5 PK
Rp. 1.200.000
1 Unit
Rp. 1.200.000
Bearing
Rp. 20.000
Rp. 40.000
Bearing
Rp. 50.000
2 Pcs
Rp. 100.000
v-belt
Rp. 30.000
2 Pcs
Rp. 60.000
Pulley
Rp. 40.000
4 Pcs
Rp. 160.000
10
Rumah bearing
Rp. 150.000
2 Pcs
Rp. 300.000
11
Rp. 1500
2 kotak
Rp. 150.000
12
Mur M
Rp. 10.000
5 Pcs
Rp.
13
Rp. 2000
1 seat
Rp. 24.000
14
CAT
Rp. 55.000
3 kaleng
Rp. 165.000
15
Thiner
Rp. 20.000
2 kaleng
Rp. 40.000
16
Kertas Pasir
Rp 10.000
1M
Rp. 10.000
vTOTAL BIAYA
Rp. 3.599.000
Table 1.2PerbandinganTenagaKerjaKonvensionalDenganAlat
METODE
KONVENSIONAL
ALAT
WAKTU
5 - 7 Menit / buah
TENAGA
tidakmemerluhkantenaga yang
besardalampengoperasianmesin
dibutuhkantenagakerja yang
banyak,sehinggamenambahbiayaproduksi
hanyamembutuhkan 1
tenagakerjauntukpengoperasian
berbahayakarenajikaterpelestdapatlangsungmen
cideraitangan
BIAYA
SAFETY
Table 1.3PemilihanBahan
N
O
SUB
komponen
ALTERNATIF
2
Profil
rangka
mesin
(pipa)
(profil L)
(profil U)
Penggerak
(motor bensin)
(engkol
manual)
(puli)
(rodagigi)
(prisma)
(kerucut)
(motor listrik)
Sitem
transmisi
Hopper
(kubus)
Saluran
keluar
(miring)
(lurus)
Komponen
Kawat las
Harga satuan
Rp 85.000
Jumlah
1 kt
Biaya total
Rp. 85.000
Mata bor 12 mm
Rp .12.000
1 bh
Rp.12.000
Roda trolly
Rp. 120.000
4 Pcs
Rp. 480.000
Roda gigi
Rp. 300.000
2 bh
Rp 600.000
Motor 5 PK
Rp. 1.200.000
1 Unit
Bearing
Rp. 20.000
Rp. 40.000
Bearing
Rp. 50.000
2 Pcs
Rp. 100.000
v-belt
Rp. 30.000
2 Pcs
Rp. 60.000
Pulley
Rp. 40.000
4 Pcs
Rp. 160.000
10
Rumah bearing
Rp. 150.000
2 Pcs
Rp. 300.000
11
Rp. 1500
2 kotak
Rp. 150.000
12
Mur M
Rp. 100.000
5 Pcs
Rp. 500.000
13
Rp. 100.000
1 seat
Rp. 100.000
Rp. 1.200.000
14
CAT
Rp. 55.000
3 kaleng
Rp. 165.000
15
Thiner
Rp. 20.000
2 kaleng
Rp. 40.000
16
Kertas Pasir
Rp 10.000
1M
Rp. 10.000
TOTAL BIAYA
Rp. 4.255.000
Nama bahan
Plat 3mm
Besi 60mm
Besi siku
Jenisbiaya
Biaya proses
Harga satuan
Rp 65.000
Rp. 500.000
Rp. 60.000
banyaknya
2 lbr
1bt
2bt
Total jam
72
24
48
12
8
Jumlah
Rp. 130.000
Rp. 500.000
Rp. 120.000
Harga total
Rp.864.000
Rp. 288.000
Rp. 960.000
Rp.240.000
Rp. 96.000
Rp. 2.448.000
UMR
jumla h pekerja jam kerja
1.538 .703
8 22
= 8.742,63/ jam
Untuk mesin CNC
Cd=
=
UMR
jumla h pekerja jam kerja
2.500 .000
8 22
= 14.204,55/jam
Keterangan:
Upah operator CNC Bubut berdasarkan hasil wawancara dengan operator di SSML
Mesin bubut
CI = 2,3 961
= 2.210,3 W
Mesin milling
CI = 1,862 961
= 1.789,38 W
Mesin cnc bubut
CI = 2,5 961
= 2.402,5
6. Ongkos operasi Cj
Total Ongkos Operasi Mesin
CF + CI + CD
Mesin bubut
= Rp.799,087 + Rp.8.742,63 + Rp.2210,3
= Rp.11.752,02./jam
Mesin milling
= CF + CI + CD
=Rp.913,242 + Rp.8.742,63 + Rp.1789,38
= Rp.11.445,25/jam
Mesin CNC bubut
= CF + CI + CD
= Rp.5.707,76 + Rp.14.204,55 + Rp. 2402,5
= Rp.22.314,81/jam
DAFTAR PUSTAKA
www.slideshare.net/mobile/rhizqianacliquers/perancangan-poros-pisau-mesim-pemarut-kelapa-
kelompok -10
www.academia.edu/9071550/kontruksi_mesin_perencanaan
Repository.usu.ac.id
https://publikasiilmiah.ums.ac.id
Harsokoesoemo.H.Darmawan.Pengantar Perancangan Teknik(perancangan produk).Bandung:
ITB,2004. Edisi ke-2
LAMPIRAN
ALTERNATIF PERTAMA
ALTERNATIF KEDUA