PART TWO

UTOPIAN MODEL
The term Utopia itself means both a place and a state of thing, and it is often difficult to
separate the two. The relationship between the ideal society and its ideal city has not been the
simple one of a programme and its delineation.
The creative artist must dominate and transform thist greatest of machines, the city, and give it
A SOUL. Again, the persistence of certain utopian forms in city planning indicates how these
may predate the social prospectus and be used again and again for quite different programmes.
A large 200-metre wide open square forms the centre of concentric ring of housing terraces. With
the main public and commercial uses located in or around the centre squere. The centre square
space, the location of public building in and around it, the provision of continuous arcades to
building fronting onto it, and the maintenance of common scale and materials in the surrounding
rings of terraces, were most important.
Perhaps the most persuasive characteristic of these ideal patterns is the way in which they
express the city as a singly conceived, complete design solution. The notion, a question of
practical fact for the Pomans and the great intellectual revelation to the men of the Renaissance,
could be challenged as being highly undesirable.
Although much utopian literature is concerned with moral, sexual and economic habits of society
which have little direct bearing on urban design, its investigation of the relationsips between
people in a community, and the nature of work, raise fundamental question concerning the size
and structure of towns, and the relationship of town to country, which are central problems of
urban design.
The attempt of such ideal plans to define a scale of community for social, political and economic
purpose somewhere between that of the individual family and that of the large town or city,
received further attention from the utopian socialist of the nineteenth century.
Le Corbusiers explanation of his immeubles-villas project forms a lucid programme for all
such utopian investigations into community size and form: let us examine the needs of a
household (a cell) and the needs of a certain number of cells in their necessary relationship, and
let us estimate the number of cells that can usefully form a manageable group-manageable like a
hotel or like a commune- a community which itself becomes a clear and defined organic element
in the urban plant, having a well-defined function that allows strict needs to be recognized and
the problem to be stated.
And his book architecture and utopia : Design and capitalist development, Tafuri analyses the
development of utopian themes, first in the nineteenth century as a means of disguising the
conflict between capital and labor, and then in the twentieth when: Utopia became of service to
Yofani Intan Sari
052.10.049

Perumahan dan Perkotaan

development as a reserve of tendentious models and as arm for the extraction of consensus. Such
criticism would presumably apply to chose who have attempted to broaden an, perhaps, to
neutralize the utopian tradition by developing it as a means for postulating and assessing possible
alternative futures.
According to their view, urban desaign cannot be regarded as a social panancea, but rather as part
of wider struggle contribution of urban design will lie in its reintegration of the public realm and
its expression in the rediscovered pre-industrial urban elements of the street, the square and the
quartier.
Vitruvius overriding preoccupation with the exposure of the town to winds, so as to give shelter
but at the same time healthy ventilation, leads him by other Roman authorities to polygonal form
expectation of a Roman grid plan.
Although Vitruvius strange obsession with problems of ventilation was not shared by subsequent
planners, his iconic solution proved serviceable for other cases where single functional
requirement dominated the programme as difence in the numerous project for fortess town which
were devised during the Renaissance.
The connection of focal points by covered public routes was also demonstrated in such projects
as that by weinbrennder for the lange strasse in Karlsruhe, and this gradually came to be a
plausible technical objective. As we have seen, owen, bentham and fourier envisaged their ideal
communities as having covered public circulation routes and by 1849 james sil Buckingham had
extended this principle to a town for 10.000 shareholders.
Raising the stakes of Le Corbusiers Architecture or Revolution, fuller observes that : cities we
know them, are obsolete in respect to all of yesterdays functions. This massive technical failure
requires starting, and utopian technological innovations, including sea floating tetraherdonal
cities, two miles to an adge and housing one million passengers each, domed-over cities, airdeliverable skyscrapers and sky-floating, one mile diameter, geodesic sphere cloud structures,
among others.
Frang Lloyd Wright sought to overcome its problems by the redaction of its density to one acre
per persone, to the point where urban form urban economics and urban control were dissolved
away. Although he believed that new technology, in particular the motor car nad telephone,
favoured such a development in any case, it was the social implications of broadacre city which
were to be paramount.
The concept of EPCOT (the Experimental Prototype Community of Tomorrow) may be said to
fall precisely into the category of urban utopias. But it remains, nevertheless, as a utopian
concept rather than reality.

Yofani Intan Sari

052.10.049

Perumahan dan Perkotaan

EPCOT tend to turn its back on the world of reality. As a funfair such a disregard for reality can
lead to enchantment: as an urban utopia such a view is unacceptable.
UTOPIAN MODEL
Istilah 'Utopia' itu sendiri berarti kedua tempat dan suatu keadaan sesuatu, dan sering sulit untuk
memisahkan keduanya. Hubungan antara masyarakat ideal dan kota yang ideal belum satu
sederhana dari program dan deliniasi nya.
Para seniman kreatif ... harus mendominasi dan mengubah thist terbesar mesin, kota, dan
memberikan Sebuah JIWA. Sekali lagi, kegigihan bentuk utopis tertentu dalam perencanaan
kota menunjukkan bagaimana mungkin mendahului prospektus sosial dan digunakan lagi dan
lagi untuk program yang sangat berbeda.
Lapangan terbuka lebar 200 meter besar membentuk pusat lingkaran konsentris perumahan teras.
Dengan menggunakan Umum dan komersial utama terletak di atau sekitar squere pusat. Ruang
persegi pusat, lokasi bangunan publik di dan di sekitar itu, penyediaan terus-menerus arcades
untuk membangun fronting ke itu, dan pemeliharaan biasa skala dan materi di cincin-cincin
sekitarnya dari Teras, yang paling penting.
Mungkin paling persuasif karakteristik pola ideal adalah cara di mana mereka mengekspresikan
kota sebagai solusi desain sendiri dikandung, lengkap. Gagasan, pertanyaan praktis fakta untuk
Pomans dan Wahyu intelektual besar kepada orang-orang Renaisans, bisa menantang sebagai
sangat dikehendaki.
Meskipun banyak literatur utopis yang bersangkutan dengan kebiasaan moral, seksual dan
ekonomi masyarakat yang memiliki sedikit dampak langsung pada desain perkotaan,
penyelidikan relationsips antara orang-orang dalam komunitas, dan sifat pekerjaan, menaikkan
pertanyaan mendasar mengenai ukuran dan struktur kota, dan hubungan kota untuk negara, yang
merupakan pusat masalah desain perkotaan.
Upaya rencana tersebut ideal untuk menentukan skala komunitas sosial, politik dan ekonomi
tujuan di suatu tempat antara keluarga individu dan kota besar atau kota, selanjutnya mendapat
perhatian dari sosialis utopis abad kesembilan belas.
Le Corbusier penjelasan tentang 'immeubles-villas' proyek membentuk program yang jelas untuk
semua seperti utopis penyelidikan komunitas ukuran dan bentuk: ' Mari kita meneliti kebutuhan
rumah tangga (sel) dan kebutuhan sejumlah tertentu dari sel-sel dalam hubungan mereka
diperlukan, dan mari kita memperkirakan jumlah sel yang berguna dapat membentuk dikelola
kelompok dikelola seperti sebuah hotel atau seperti komune-sebuah komunitas yang dengan
sendirinya menjadi jelas dan terdefinisi elemen organik di perkotaan tanaman, memiliki fungsi
yang didefinisikan dengan baik yang memungkinkan ketat kebutuhan untuk diakui dan
masalahnya harus dinyatakan.
Yofani Intan Sari
052.10.049

Perumahan dan Perkotaan

Dan arsitektur buku dan utopia: desain dan pengembangan kapitalis, Tafuri analisis
perkembangan utopis tema, pertama di abad kesembilan belas sebagai sarana untuk
menyamarkan konflik antara kapital dan tenaga kerja, dan kemudian ketika kedua puluh: ' Utopia
menjadi layanan pengembangan sebagai cadangan model tendensius dan sebagai lengan untuk
ekstraksi konsensus. Kritik seperti itu mungkin akan berlaku untuk memilih yang telah berusaha
untuk memperluas, mungkin, untuk menetralisir tradisi utopis oleh mengembangkan sebagai
sarana untuk mendalilkan dan menilai kemungkinan alternatif berjangka.
Menurut pandangan mereka, celengan perkotaan tidak dapat dianggap sebagai panancea sosial,
tetapi lebih sebagai bagian dari perjuangan yang lebih luas kontribusi desain perkotaan akan
terletak di nya reintegrasi bidang Umum dan ekspresi dalam unsur-unsur perkotaan pra
ditemukan kembali jalan, alun-alun dan quartier.
Vitruvius override keasyikan dengan adanya paparan dari kota ke angin, sehingga memberikan
tempat penampungan tetapi pada waktu sama sehat ventilasi, menyebabkan dia oleh otoritas
lainnya Romawi dengan bentuk poligonal harapan dari rencana Romawi grid.
Meskipun Vitruvius obsesi aneh dengan masalah ventilasi tidak dibagi oleh perencana
berikutnya, solusinya ikon terbukti berguna untuk kasus lain mana satu kebutuhan fungsional
didominasi program sebagai difence dalam berbagai proyek fortess kota yang telah disusun
selama Renaissance.
Sambungan dari titik fokus oleh rute umum tertutup juga ditunjukkan dalam proyek-proyek
seperti itu oleh weinbrennder untuk strasse lange di Karlsruhe, dan ini secara bertahap datang
untuk menjadi tujuan teknis yang masuk akal. Seperti yang kita lihat, owen, bentham dan fourier
dibayangkan masyarakat mereka ideal sebagai setelah membahas sirkulasi umum rute dan oleh
1849 james sil Buckingham telah diperpanjang prinsip ini ke kota untuk pemegang saham10.000.
Meningkatkan saham Le Corbusier 'arsitektur atau Revolusi', lebih lengkap mengamati bahwa:
kota-kota kita tahu mereka, usang dalam hal semua fungsi kemarin. Kegagalan teknis ini besar
memerlukan awal, dan utopis inovasi teknologi, termasuk laut mengambang tetraherdonal kota,
dua kilometer ke adge dan perumahan satu juta 'penumpang' masing-masing, kota berkubahover, udara-penyampaian pencakar langit dan mengambang langit, diameter 1,6, struktur awan
geodesic bidang, antara lain.
Frang Lloyd Wright berusaha untuk mengatasi masalah oleh redaksi rapatan energinya untuk
satu hektar per orang, ke titik di mana ekonomi perkotaan perkotaan dan perkotaan kontrol
tersebut bubar jauhnya. Meskipun dia percaya bahwa teknologi baru, khususnya telepon nad
kendaraan bermotor, disukai pembangunan seperti dalam kasus apapun, itu implikasi sosial kota
broadacre yang menjadi penting.

Yofani Intan Sari

052.10.049

Perumahan dan Perkotaan

Konsep EPCOT (eksperimental prototipe komunitas besok) dapat dikatakan jatuh tepat ke
kategori Utopia perkotaan. Tapi tetap, Namun demikian, sebagai konsep utopis bukan realitas.
EPCOT cenderung untuk menghidupkan kembali dunia realitas. Sebagai pusat perbelanjaan
mengabaikan kenyataan tersebut dapat mengakibatkan pesona: sebagai utopia perkotaan
pandangan seperti ini tidak dapat diterima.

Yofani Intan Sari

052.10.049

Perumahan dan Perkotaan