Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Mineral Kuarsa
Disusun oleh :
Gabby Depri S
H1F012080
PENDAHULUAN
Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral
ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon
dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm. Bentuk umum kuarsa
adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.
Kuarsa merupakan mineral tunggal utama di bumi. Dan dapat ditemukan diatas 12% dari
kerak bumi. Mineral ini sering disebut juga silica, terdiri dari banyak warna dan bentuk, Kuarsa
murni tidak berwarna atau berwarna putih, varietas meliputi rose kuarsa, amethyst (ungu), smoky
quartz, kuarsa susu, dan lain-lain, jarang terdapat berwarna hijau dan warna warna lainnya
tergantung dari campuran yang terkandung di dalamnya. Apabila kita telah terbiasa dengan
mineral kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk yang bermacammacam.
Perbedaan paling penting antara jenis kuarsa adalah macrocrystalline (kristal individual
yang dapat dilihat oleh mata telanjang) dan varietas mikrokristalin atau cryptocrystalline (agregat
kristal yang terlihat hanya di bawah perbesaran tinggi). Chalcedony adalah istilah umum untuk
cryptocrystalline kuarsa. Cryptocrystalline varietas kebanyakan buram atau tembus sementara
varietas transparan cenderung macrocrystalline. Meskipun banyak dari nama varietas historis
muncul dari warna mineral, skema penamaan ilmiah saat ini merujuk terutama struktur mikro
berupa mineral. Warna adalah pengidentifikasi sekunder untuk mineral cryptocrystalline,
meskipun pengenal utama untuk macrocrystalline varietas. Ini tidak selalu berlaku.
Mineral kuarsa banyak dijumpai pada kebanyakan daerah geologi, tetapi pada umumnya
terbentuk pada batuan sediment seperti batu pasir dan pada batuan beku tertentu seperti granite.
Pada batuan granite butiran kuarsa biasanya muncul berwarna abu-abu. Pada waktu batuan
kristal ini terbentuk jauh di bawah permukaan, mineral kuarsa adalah mineral yang terakhir kali
terbentuk dan biasanya tidak mempunyai ruang untuk membentuk kristal. Pada batuan
pegmatites, kuarsa kadang-kadang membentuk kristal yang sangat besar bisa mencapai beberapa
meter.
Pada batuan metamorf seperti gneiss, kuarsa terkonsentrasi di dalam garis garis dan urat
urat batuan. Pada keadaan ini butirannya tidak mengambil type bentuk kristalnya. Batu pasir
pada umumnya mengandung kuarsa, dan ketika mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi
maka akan termetamorfosakan menjadi batuan kuarsit. Mineral kuarsa juga muncul dalam
bentuk
mikrokristalin
dan
dinamakan
calsedon.
Kedua
mineral
ini
bersama-sama
PEMBAHASAN
A. Sifat fisik mineral
Warna
: putih
Luster (kilap)
: kilap kaca
: hexagonal
Sistem kristal
: trigonal, 3 2.
Bidang belah
:-
Fracture (pecahan)
: conchoidal
Streak (cerat)
: putih
Kekerasan
Berat Jenis
: 2,57
Transparansi
: tembus cahaya
B. Sumber
Mineral Kuarsa (quartz) ini di alam ditemukan di dalam batuan beku dan batuan
metamorf, terutama dalam pegmatit granit. Kuarsa merupakan mineral paling umum
ditemukan dalam mineral gang dari urat-urat hidrothermal. Mineral tersebut juga
ditemukan dalam bentuk pasir kuarsa lantaran terjadi pelapukan pada batuan beku
ataupun metamorf.
Pasir kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen, berasal dari rombakan batuan
yang mengandung silicon dioksida (kuarsa SiO2) seperti granit, riolit dan granodiorit.
Endapan pasir kuarsa terjadi setelah melalui proses transportasi, sortasi dan sedimentasi.
Oleh sebab itu endapan pasir kuarsa di alam tidak pernah didapatkan dalam keadaan
murni. Butir kuarsa di alam umunya terdapat bercampur dengan lempung, feldspar,
magnetit, ilmenit, limonit, pirit, mika (biotit), hornblende dan zircon serta bahan organic
dari tumbuhan dan sebagainya. Proses transportasi oleh air menyebabkan batuan pasir
menjadi bertambah halus dan relatif menjadi lebih murni. Material pengotor tersebut pada
umumnya memberi warna pada pasir kuarsa, sehingga dari warna yang dihasilkan dapat
ditunjukkan derajat kemurniannya. Pada umunya pasir kuarsa diendapkan dalam
penyebaran yang melebar, dengan ukuran butir yang berbeda mulai dari fraksi halus (0,06
mm) kasar (2 mm). Pasir kuarsa di Indonesia juga pada umunya mempunyai komposisi
SiO2 = 55,30 99,87 %, Fe2O3 = 0,01 9,14 %, TiO2 = 0,01 0,49 %, Al2O3 = 0,01
18,00 %, CaO = 0,01 0,26 %, MgO = 0,01 0,26 %, K 2O = 0,01 17,00 %. Dalam
perhitungan cadangan endapan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara perkalian antara
luas penyebaran dengan ketebalan rata-rata, sedang ketebalan rata-rata dapat diketahui
dengan cara pengeboran tangan, sumur uji atau parit uji. Disamping itu untuk
menentukan kualitas endapan dilakukan pengambilan contoh endapan untuk keperluan
analisa laboratorium baik analisa kimia maupun mikroskopik.
C. Pembentukan
Proses pembentukan mineral yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat
asam, setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pnumatolisis pada
proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 200 0 4000 C). Awalnya magma
mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga
terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring
dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta
penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh
gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya
terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang
tertentu pula. Mineral ini dijumpai pada batuan beku asam seperti granit, granodiorit,
tonalit, ryolit. Pada batuan sedimen klastik sebagai detrital material, pada batuan
metamorf yaitu phylit, kuarzit granulit dan eklogit. Di dalam geode berongga yang
didapatkan di daerah batuan piroklastik didapatkan pula kuarsa kristal dengan struktur
bergerigi.
Dalam Deret Bowen mineral kuarsa termasuk dalam asosiasi batuan beku
vulkanik karena terjadi atau terbentuk di permukaan bumi dan termasuk juga dalam
mineral felsic (terang). Kuarsa merupakan mineral yang terbentuk terakhir karena terjadi
pada temperature yang rendah dan bersifat asam.
Bila terbentuk pada temperature di atas 573 derajat C. Bentuk umum kuarsa
adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam. Atau memiliki bentuk
setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidangnya pada temperature tinggi.
D. Daerah Penyebaran
Mineral ini daerah penyebarannya sangat luas. Misalnya yaitu :
1. Mineral kuarsa biasanya berasosiasi dengan batuan asam (intermediet), batu
pasir, batuan metamorf. Contoh pada batuan asam yaitu seperti granit, dalam
batu pasir seperti pasir kuarsa, dalam batuan metamorf contohnya adalah
kalsit yaitu dimana pasir kuarsa yang terkena tekanan akan berubah bentuk
menjadi kalsit.
2. Mineral ini sering sering berasosiasi dengan mineral-mineral yang mempunyai
nilai ekonomis seperti emas. Pada hal ini kuarsa berperan sebagai mineral
pembawa (urat-urat kuarsa) yang mengisi rekahan-rekahan.
3. Hampir di setiap daerah geologi terdapat mineral kuarsa. Di Indonesia
Persebaran mineral kuarsa ditemukan di Bandaaceh (provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam), sungai Asahan dan Kisaran (Provinsi Sumatera Utara), Provinsi
Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Banten,
Provinsi Jawa Barat, mBeji--Surakarta (Provinsi Jawa Tengah), Tuban dan
sepanjang pantai utara Jawa Timur, Bangkalan (Provinsi Jawa Timur),
Martapura (Provinsi Kalimantan Selatan), dan Provinsi Kalimantan Timur.
E. Fungsi mineral
Kuarsa (SiO2) banyak dipakai sebagai bahan industri seperti keramik, sebagai
Bahan anorganik yang bukan logam. Bahan dasar keramik berasal dari tambang
(alam) yaitu : SiO2, Al 2O3 CaO, MgO, K2 O, Na 2 O dan lain-lain. Bahan
keramik ini banyak dipakai berbagai bidang industri elektronik, bahan bangunan
dengan
mudah
terbedakan
di
bawah
cahaya
mikroskop.
KESIMPULAN
Mineral kuarsa merupakan mineral yang daerah penyebarannya sangat luas karena
hampir di setiap daerah geologi terdapat mineral kuarsa. Mineral ini sangat berguna karena dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri seperti : industri gelas kaca (pasir kuarsa sebagai
bahan baku), industri keramik, industri cor, industri pertambangan dan perminyakan, bata tahan
api (refraktori), sebagai ampelas dan sand blasting (silikon carbide bahan abrasit).
Selain digunakan dalam bidang industri, mineral kuarsa juga digunakan sebagai permata,
karena mineral ini mempunyai keindahan tersendiri dan juga mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat banyaknya orang yang berkecimpung
dalam usaha batu permata, banyak yang menjual mineral kuarsa (contoh rose quartz, green
quartz, amethyst, dll).
DAFTAR PUSTAKA