Вы находитесь на странице: 1из 3

BENDA ASING DALAM MATA

Macam-macam benda asing yang dapat masuk mata


Benda asing yang dapat masuk mata dapat dibagi dalam beberapa kelompok yaitu
benda logam dan bukan logam. Contoh: emas, perak, platina, timah hitam, seng, nikel,
alumunium, tembaga, besi. Benda logam ini terbagi lagi menjadi: benda logam magnit dan
benda logam bukan magnit.
Benda bukan logam contohnya: batu, kaca, porselen, karbon, tumbuh-tumbuhan,
bahan pakaian dan bulu mata. Benda inert yaitu benda yang terdiri dari bahan-bahan yang
tidak menimbulkan reaksi jaringan mata ataupun kalau ada reaksinya sangat ringan dan
tidak mengganggu funsi mata. Contoh: emas, perak, platina, batu kaca, porselen, macammacam plastik tertentu. Kadang-kadang benda inert memberikan reaksi mekanik yang
mungkin dapat mengganggu fungsi mata. Sebagai contoh: pecahan kaca di dalam sudut
bilik

mata

depan

akan

menimbulkan

kerusakan

pada

endotel

korneasehingga

mengakibatkan edema kornea yang akan mengganggu fungsi penglihatan.


Benda reaktif yaitu bendayang menimbulkan reaksi jaringan mata sehingga
mengganggu fungsi mata. Contoh: timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga,
kuningan, besi, tumbuh-tumbuhan, bahan pakaian dan bulu ulat.
2

Cara pemeriksaan dan penentuan lokalisasi


Untuk dapat menentukan ada tidaknya suatu benda asing serta lokalisasi di dalam mata
diperlukan:

Riwayat terjadinya trauma


Pemeriksaan keadaan mata akibat trauma
Pemeriksaan oftalmoskop
Pemeriksaan radiologi
Riwayat Terjadinya Trauma
Hal ini diperlukan untuk dapat membantu mengetahui kemungkinan seta letak daripada
benda asing tersebaut/
Trauma karena suatu ledakan, akan menimbulkan suatu perforasi karena benda tersebut
masuk dengan kecepatan yang sangat tinggi dan biasanya benda tersebut dapat mencapai
segmen posterior. Trauma waktu sedang menggunakan palu dan pahat selalu harus
dipikirkan kemungkinan benda-benda di dalam segmen posterior. Trauma karena pecahan
kaca waktu kecelakaan mobil atau pecahnya kaca mata waktu jatuh, bila pecahan kaca dapat
masuk biasanya akan berada di segmen anterior, yang mempunyai kemungkinan jatuh di
sudut bilik mata depan

Pemeriksaan Keadaan Mata Akibat Trauma


Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik diperlukan suatu lampu dengan
penerangan yang baik (sentelop) dan kaca pembesar (loupe), lebih baik lagi kalau ada slitlamp. Hal ini sangat penting karena pada trauma perforasi yang sangat kecil bila tanpa
penerangan lampu yang baik serta loupe mungkin luka kecil akan luput dari pengamatan.
Haruslah diingat bahwa pada setiap luka perforasi sebagaimanapun kecilnya,
kemungkinan suatu benda asing di dalam bola mata tidak dapat disingkirkan.Benda asing
yang tidak sampai menembus masuk bola mata, sudah dapat langsung dilihat.Bila pada
konjungtiva bulbi, kornea, sclera tidak tampak benda asing atau luka perforasi, selalu harus
dicari kemungkinan adanya benda asing pada forniks atau konjungtiva palpebra.Untuk hal
ini haruslah kelopak mata dibuka dan dilipat keluar.
Pemeriksaan Dengan Oftalmoskop
Dengan oftalmoskop dapat diperiksa keadaan badan kaca dan retina sehingga dapat
juga dilihat bila ada benda asing di badan kaca dan retina.Benda asing tersebut dapat dilihat
dengan oftalmoskop, bila tidak ada kekeruhan badan kaca.
Dengan oftalmoskop kita dapat meramalkan prognosis fungsi penglihatan. Misalnya:
bila dengan oftalmoskop tampak kekeruhan badan kaca atau perdarahan retina atau ablasio
retina, maka prognosis penglihatan kurang baik.
Pemeriksaan Radiologi
Pada setiap luka perforasi, selalu harus dilakukan pemeriksaan radiologi.Pemeriksaan
radiologi ini penting untuk mengetahui ada tidaknya suatu benda asing yang radioopak
serta letaknya benda asing tersebut dalam mata.
Pemeriksaan yang paling sederhana untuk mengetahui ada tidaknya benda yang
radioopaque adalah melakukakn Plane X-Rays daripada orbita dengan posisi postero
anterior (PA) dan lateral.
Apabila dengan cara ini dapat dipastikan ada benda asing radioopaque di dalam orbita
maka tahap selanjutnya adalah menentukan apakah benda asing tersebut intraocular atau
ekstraokular. Untuk hal ini dibutuhkan teknik-teknik khusus, seperti metode Sweet, metode
Comberg dengan menggunakan lensa kontak.Bila benda asing tersebut adalah nonradioopaque

dibutuhkan

pemeriksaan

ultrasonografi

untuk

dapat

menentukan

letaknya.Pemeriksaan yang teliti tetapi mahal adalah C.T scan-orbita. Dengan pemeriksaan
ini dapat diketahui benda tersebut apakah pada bilik mata depan, lensa, segmen posterior,
retina, retrobulbar, ekstra okuler atau ekstraorbital.

Вам также может понравиться