Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Mata
1. Seorang pasien keluhan mata gatal dan berair terutama saat pagi dan sore di
musim kemarau. Dari pemeriksaan opthal didapatkan bercak coklat di
konjungtiva karena sering di gosok, tidak ada sekret kental, visus normal.
Diagnosis :
a. Konjungtivitis viral
b. Konjungtivitis Bakterial
c. Konjungtiivitis vernal
d. Konjungtvitis fliktenularis
e. Konjungtivitis atopik
2. Seorang petani mata tergores daun rumput, terasa mengganjal, disiram
dengan air daun sirih, dirasakan semakin memburuk. Ke puskesmas, di
berikan antibiotik topikal, keluhan tidak membaik/sembuh. Keluhan dirasa
semakin memburuk, pasien ke rumah sakit, pemeriksaan ophtal didapatkan
ulkus kornea, lesi ??? (mengarah ke satelit kayaknya, tapi nggak yakin juga
sih), diagnosis
a. Keratitis bakteri
b. Keratitis jamur
c. Keratitis viral
d. Keratitis acantamoeba
e. xxxx
3. Visus 6/30, koreksi dengan dengan sferis positis visus 6/6. Diagnosis :
Hipermetropia
4. Pasien katarak. Visus OD 1/300 OS 6/30. Notasi pemeriksaan pada mata
kanan : Hand movement
5. Anak susah melihat papan tulis, koreksi dengan pinhole membaik, lensa yang
diberikan : Sferis (-) kekutan terlemah
6. Pasien datang dengan keluhan mata bengkak, keluar sekret. Saat
pemeriksaan didapatkan kelopak mata terdapat krusta, diagnosis : Blefaritis
THT
7. Pasien wanita datang dengan keluhan nyeri telinga kanan, sebelumnya
pasien sering korek telinga, pada pemeriksaan didapatkan liang telinga
menyempit, membran timpani intak tapi keruh, diagnosis : Otitis eksterna
difusa
8. Anak anak demam tinggi, batuk pilek. Keluar cairan dari telinga terus
menerus. Pemeriksaan telinga didapatkan membran timpani perforasi
dengan sekret dengan sekret berdenyut keluar. Tatalaksana : Cuci H2O2
dan antibiotik oral
9. Laki-laki usia 63 th keluhan penurunan pendengaran selama 4 tahun secara
perlahan. Riw trauma disangkal, kerja di tempat bising disangkal. Diagnosis :
Presbiakusis
33.Wanita lemah, konjungtiva anemis, Nadi lemah, hamil. Intinya KET, cavum
douglas menonjol. Pemeriksaan yang tepat : Kuldosintesis
34.Pasien hamil 2 bulan, datang dengan perdarahan, keluar prongkolan
setengah telapak tangan, nyeri. Pemeriksaan fisis : Ostium menutup,
jaringan tidak ada, uterus normal, tidak nyeri. Pemeriksaan HCG positif.
Diagnosis : AB Komplit
35.Pasien wanita 38th, sudah punya 2 anak, usia anak terakhir 4 tahun. Ingin
menggunakan KB karena jumlah anak sudah cukup. Riwayat TIA dan HT. KB
yang sesuai : AKDR
36.Pasien hamil 32 minggu, tekanan darah 160/100, protein +2, tidak ada nyeri
kepala, mual tidak ada, muntah tidak ada, pandangan kabur tidak ada. Terapi
yang harus dilakukan :
37.Wanita hamil 38 minggu, riwayat hipertensi 3 tahun yang lalu.Sekarang tensi
180/100, proteinuri +3. Diagnosis : Superimposed Eklamsia
38.Wanita hamil 34 minggu, keluar air dan kenceng-kenceng. Saat diperiksa his
adekuat, pembukan 1 cm, kertas lakmus merah dicelup jadi biru. Yang
menegakkan diagnosis : Ketuban pecah pada kehamilan 34 minggu
39.Wanita hamil mengeluh lemah, lesu. Hb 8,5%, leukosit 4000 Trombosit
300000. Terapi :
a. Transfusi PRC dan suplemen Fe
b. Transfusi WB dan suplemen Fe
c. Makan bergizi Fe dan vitamin C
d. Seplemen Fe dilanjutkan transfusi PRC
e. Suplemen Fe sampai melahirkan
40.Wanita hamil, mules mau melahirkan. Hamil 38 minggu. Pembukaan 6-7,
effacement 90%, janin S0, inersi uteri. Tindakan selanjutnya : Drip
Oksitosin
41.Wanita hamil 38 minggu, kenceng2. Kepala bayi sudah di introitus vagina,
Diagnosis : Kala II
42.Pasien telah melahirkan 1 jam yang lalu, plasenta tidak lengkap. Apa yang
harus dilakukan : Bimanual plasenta
43.Pasien rujukan bidan, dengan laserasi jalan lahir, anak sehat. Apa yang
diperiksa : Trauma jalan lahir
GI
44.Pasien wanita 54th, Obes, datang dengan keluhan perut terasa penuh,
demam, 3 bulan yang lalu mengeluh nyeri perut yang tembus sampai ke
punggung. Sklera sedikit ikterik. Diagnosis : Pankreatitis/Kolesistitis
45.Anak umur 7 tahun, dehidrasi berat. Tatalaksanan : 30 ml/kgBB dalam jam
dan 70ml/kgBB dalam 2 jam
46.Anak diare darah lendir. Terapi : Metronidazole
47.Susu dalamkemasan sudah menggembung, bakteri : ??? (Clostridium
botulinum???nggak tau juga)
48.Telur cacing dinding tipis dengan isi segmented ovum : Mebendazole
49.Foto kaki gajah. Diagnosis : Filariasis
50. Ibu hamil, demam 8 hari, lidah kotor dengan tepi hiperemis. Pengobatan :
Amoxicilin
51.Anak 8 tahun datang dengan keluhan nyeri perut, perut buncit dan tegang,
nyeri tekan seluruh regio abdomen. Shifting dullness positif. Hepar lien tidak
teraba. Neri tekan dan nyeri lepas positif. Bising usus menurun.
a. Typhus abdominalis
b. Peritonitis
c. Ileus
52.Anak 2 tahun. Bab lendir dan darah. Saat nyeri kaki diangkat. Diagnosis :
Intususepsi
53.Anak dengan keluhan BAB tidak teratur. RT : Feses (+) tidak menyemprot.
Rontgen : Berbentuk corong, sempit di distal melebar di proksimal. Diagnosis
: Hisprung
54.Ibu melahirkan anak umur 1 hari, kramer 4. HbsAg ibu negatif. Bilirubin
indirek meningkat. Diagnosis : ABO inkomp
55.Anak lahir sehat, apgar bagus, tiba2 pucat, lemah dan tidak mau menyusu.
Diagnosis : Sepsis
56.Anak diare tanpa lendir dan darah. Pemeriksaan selanjutnya : Feses rutin
57.Pasien hematoskezia, apa yang harus ditanyakan : Warna dan Jenis BAB
58.Anak sudah di infus akses vena lengan 3x gagal. Apa yang harus dilakukan
selanjutnya : Akses infus intraosseus
59.Anak KDK, pengobatan : Diazepam
60.Anak dengan muka sperti orang tua, lemak subkutan sedikit, baggy pant,
edema tidak ada. Diagnosis : Marasmus
61.Anak usia 10 tahun, riwayat telinga keluar cairan. Tiba2 keluar cairan di
tungkaibawah. Diagnosis : Akut osteomielitis
62.Anak keluhan kencing seperti cucian daging. Sakit tenggorokan sebelumnya.
Urinalis protein +2, Tensi 110/80. Eritrosis 5-10/LPB. Leukosit 2-5/LPB.
Diagnosis : Sindrom nefritik akut
63.Anak demam, kaku kuduk (+), bruzinki (+). Pemeriksaan LCS protein
meningkat. Nonne pandy positif. Diagnosis : Meningitis bakterial
64.Anak dengan bengkak di kelopak mata dan wajah pada pagi hari. Protein uria
+4. TD 140/90 mgHg. Diagnosis : Nefrotik sindroma
65.Anak dengan demam 4 hari. Hb 16 Ht 60 Trombosit 80000. Uji turnikuet
positif, dan tidak ada perdarahan ditempat lain. TTV normal. Diagnosis : DBD
grade 1
66.Anak habis dari tempat rawa2, demam 2 hari, red zone (zona merah).
Diagnosis : Plasmodium vivax
67.Anak dengan demam, didapatkan dari pemeriksaan darah, gambaran
sausage. Terapi menurut WHO : Artesunat, amodiakuin, Primakuin
Ginjal
68.Foto rontgen : Staghorn. Diagnosis : Nefrolitiasis
69.Pemeriksaan urine pH 5. Batu saluran kencing. Jenis : Asam urat
70.Nyeri kaki saat berdiri lama, riwayat keluar batu 3x. Diagnosis : Artritis
Gout
71.Laki-laki, kencing harus meneran, tidak nyeri, kencing kadang disertai darah.
Diagnosis : Ca buli
72.Laki-laki 68 th, retensi urine, RT : Prostat membesar, celah tidak teraba.
Diagnosis : BPH
73.Laki-laki demam, menggigil, nyeri ketok CVA positif. Diagnosis : Pielonefritis
74.Perempuan ISK. Terapi : Seftriaxone
75.Hasil urinalisis sistitis adalah : ?????
76.Laki-laki diare 10 x/hari, muntah 5x selama 2 hari, 2 hari tidak ada BAK.
Ureum 200, Kreatinin 7. Diagnosis : GGA
Neuro
77.Laki-laki, nyeri kepala seperti ditekan, terutama saat aktivitas. Berkurang
saat istirahat, minum obat diwarung tidak membaik. Nyeri hingga ke leher
dan tegang. Diagnosis : Nyeri kepala tegang
78.Terapi migrain : Ergotamin
79.Trigeminal neuralgia. Terapi : Carbamazepine
80.GCS mata terbuka dengan nyeri, mengerang, deserebrasi. E2V2M2
81.Pasien post stroke tidak lancar bicara dan tidak mengerti apa yang
dibicarakan orang lain. Diagnosis : Afasia
Jiwa
82.Pedagang bangkrut, suka marah, gelisah. 3 bulan curiga dengan tetangga
mengguna guna. 2 minggu sering mengamuk, menguncitokonya dengan
gembok, takut dicuri. Terapi : Haloperidol
83.Pasien tidak bisa tidur, pada pagi hari suka berdebar-debar, sulit
berkonsentrasi, mengganggu aktivitas, tangan suka dingin. Terapi :
Anticemas/antidepresi
84.Pasien turun jabatan dari sekretasis menjadi operator. Suka mengerjakan
pekerjaan orang, gembira, banyak berbicara, cerita membesar-besarkan.
Diagnosis : gangguan bipolar, tipe mania
85.Laki-laki disuruh bicara didepan umum setiap akhir tahun, sudah berkali2
tapi tetap takut. Takut salah dan takut dipermalukan orang. Diagnosis : Fobia
sosial
86.Anak nakal, tidak mau ikut aturan. Diagnosis : Antisosial
87.Anak usia 4 tahun, tidak mau menoleh saat dipanggil, bisa mengikuti lagu di
TV, bisa membaca huruf. Diagnosis : Autisme
88.Anak nyeri testis saat bangun pagi, Phren sign (+). Diagnosis :
Epidermoorchitis
89.Anak usia 15 tahun, kelas 2 SD, suit konsentrasi. Riwayat demam dan kejang
saat kecil. Diagnosis : RM/Epileppsi
Paru
90.Laki2, perokok dari muda, sesak napas. Riwayat pengobatan TB 6 bulan
sembuh. Pemfis, sela iga melebar, hipersonor. Diagnosis : PPOK
91.Foto rontgen thorax TB
92.Batuk 1 bulan, pemeriksaan selanjutnya : Sputum BTA
93.Anak 18 bulan sesak napas, retraksi (+), cuping hidung (+). Diagnosis :
Bronkiolitis
94.Pasien mengeluh sesak napas, berkurang sesak pada saat posisi ke kanan.
Dari pemeriksaan dada didapatkan fremitus melemah, perkusi redup hingga
sic IV. Air fluid level. Diagnosis : Efusi pleura
95.Pasien laki-laki mengeluh BB turun drastis, lemah. Dialkukan pungsi pleura
didapatkan cairan berwarna merah seperti darah. Diagnosis : Ca Paru
96.Pasien batuk beerdahak disertai demam, pemfis TTV normal. Fremitus
mengeras, perkusi redup, rhonki (+), Thorax rontgen ada konsolidasi pada
satu lobus paru. Diagnosis : Pneumonia
c. toksisitas rifampisin
d. kekurangan vitamin B6
132. warga dibantu oleh kader dan pkm menyadari bahwa bnyak lansia yg
hipertensi mereka ingin mengetahui jumlah pasien yang hipertensi dan
mendeteksi dini adanya hipertensi pada remaja agar bisa dilakukan upaya
pencegahan. Apa tindakan yang tepat.. melakukan posbindu aktif
133. Anak 16 tahun, hamil, sudah diperiksa, pasien meminta kita untuk tidak
memberitau orang tua. Yang harus dilakukan dokter : Anda secara hukum
tidak bisa melakukan hal tersebut.
134. Bapak2 sakit, bagaimana agar pengobatan dapat berjalan baik : Bertukar
informasi dan fakta yang akurat mengenai penyakitnya
135. Pada suatu daerah banyak warga yang mengalami pembesaran leher.
Prevalensi anak remaja yang mengalami kekurangan yodium adalah 15%.
Apa yang harus dievaluasi : Distribusi dan ... yodium
136. K/S rata2 90% an. D/S 40%, N/S 30%. Evaluasi ; Peran masyarakat
137. Pasien datang berobat pertama kali, dan membawa surat keterangan
alergi penisilin. Sebagai dokter keluarga apa yang anda lakukan : Mencatat
alergi Penicilin secara mencolok
138. Penellitian menggunakan 500 sampel alzeimer, 500tidak alzeimer,
diwawancara penggunaanpanci aluminium 10 tahun yang lalu. Potensi
kesalahan : Recall bias
139. Disuatu daerah, banyak kasu diphteri, dimana anak yang imunisasi dan
tidak imuniasasi mengalami difteri. Apa yg harus dilakukan : Meningkatkan
cakupan DPT
Hematologi
140. Pasien pucat, lemah, kadang timbul bintik2 di kulit. Leukosit menurun, Hb
menurun, Trombo 80.000. Diagnosis : Anemia aplastik
141. Anak-anak 4 tahun, pucat, hepatosplenomegali, HBF meningkat, HBA2
meningkat. Diagnosis : Thalasemia mayor
142. Pasien demam yang tidak membaik. Leukosit 96.000, Trombosit normal,
Hb turun. Diagnosis : Leukemia
143. Wanita diet, gambaran darah normositik makrositer. Diagnosis : Anemia
Def B12
144. Mieloblast limfositik akut
145. Pasien lemah, pucat, gambaran darah tepi anisositosis, sebagian besar
tampak mikrosit. Hasil pemeriksaan yang mungkin : Penurunan serum
besi
146. Pasien keluhan berdebar2, mengarah ke hipertiroid. Hasil pemeriksaan
yang mungkin : Penurunan T3 peningkatan TSH
147. Laki-laki 25 th, HT 60. Ke DBD gitu kasusnya. Terapi : Rehidrasi IV
Bedah
148. Pasien anak mengeluh saat BAK penis melengkung dan lubang kencing di
ventral penis. Diagnosis hipospadia
149. Pasien anak dengan keluhan glans membengkak dan kulit penis tertarik ke
belakang, tidak bisa di tarik ke depan. Diagnosis parafimosis