Вы находитесь на странице: 1из 30

1

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar
1.1.1 Definisi
1.1.1.1 Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).
1. Proses Kehamilan
1) Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah
ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
(1) Tahap penembusan korona radiata
(2) Dari 200 300 juta hanya 300 500 yang sampai di tuba fallopi
yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi.
(3) Penembusan zona pellusida
(4) Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi
hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
(5) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
(6) Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
2) Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4
sel,8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel sel tersebut akan
membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim,
cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel
yang ada di massa sel dalam. Berangsur angsur ruang antar sel menyatu
dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut
blastokista (4 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar
disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast
bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 6 hari) dalam bentuk
blastokista tingkat lanjut.
1

3) Nidasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi
pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat
implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 3
hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi
menjadi

berkelok

kelok.

Jaringan

ini

mengandung

banyak

cairan(Marjati,dkk.2010 ; 37)
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
1) Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
2) Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada
didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai
berdenyut. Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan
organ.
3) Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12

: Panjang tubuh kira kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi

tubuh berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat


refleks menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat ditentukan
jenis kelaminnya.
Minggu ke 16

: Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat

transparan sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak


terjadi rambut mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20

: Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB,

wajah nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh
sempurna. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X kelenjar minyak
telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin
dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus renalis mulai berfungsi
dan sebanyak 7 17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.

Minggu ke 24

: Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan

vernix kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon


rangsangan.
Minggu ke 28

: Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang

dengan baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak


subkutan menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32

: Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat

karena lemak disimpan disana, testis terus turun.


Minggu ke 36

: Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih

tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki laki terdapat didalam skrotum
pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas
pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus
sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40

: Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna,

tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui


jalan lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus
mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.
1.1.1.2 Emesis Gravidarum
Emesis Gravidarum adalah gejala yang sering terjadi pada kehamilan
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga terjadi setiap
saat dan malam hari (Wiknjosastro, 2007).
Emesis Gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada
ibu hamil trimester I. Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari tetapi
dapat pula timbul setiap saat pada malam hari (Prawiharjo, 2010).
Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada
wanita karena terdapat peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan
dikeluarkanya human chorionic gonadothropine hormone. Hormon-hormon inilah
yang diduga menyebabkan terjadinya emesis gravidarum (Manuaba,2010).
Jadi, emesis gravidarum adalah keluhan umum yang dirasakan pada
kehamilan muda berupa mual-mual dan muntah sampai usia kehamilan 4 bulan.
1.1.2 Etiologi
1. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan hormon
kelamin yang diproduksi selama hamil.
3

2. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormon


kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau mengalami
tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat yang lain,
karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan
semalaman.
3. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
4. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama hamil
muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofise
5. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh perubahan
psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan
(Suririnah, 2009).
1.1.3

Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa

terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi


dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Emesis gravidarum
ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton
dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal
ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan
lambung ( sindroma mollary-weiss ), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

1.1.4 Web Of Caution (WOC)


Faktor alergi Faktor adaptasi (psikologis)
Emesis gravidarum

Penyesuaian
gaster

Peningkatan estrogen
Penurunan pengosongan lambung

Komplikasi

Peningkatan tekanan
B2(bleeding)

Hiperemesis Gravidarum

Intake nutrisi

MK : Nyeri

Pengeluaran nutrisi berlebihan

menurun

Kehilangan cairan berlebih

B5 (bowel)
MK : Gangguan
nutrisi kebutuhan
tubuh

Dehidrasi

Cairan eksta seluler dan plasma

Hemokonsentrasi

B4(bladder)
MK : Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit

Aliran darah ke jaringan menurun

Metabolisme intra sel menurun

jaringan otak

Otot lemah
Kelemahan tubuh
B6 (bone)
MK :
Intoleransi

Penurunan kesadaran
B3(brain)
MK : Gangguan
perfusi jaringan

Skema 1.1 Web Of Caution (WOC) Emesis Gravidarum


1.1.5
Manifestasi
klinis
Sumber:
Bobak,dkk.
2009. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed 6. Jakarta: EGC.
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari,
disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan (Manuaba,2010) . Akibat mual
dan muntah nafsu makan berkurang (Ai yeyeh, 2010)
Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :
1. Rasa mual, bahkan dapat sampai munta mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali
sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
2. Nafsu makan berkurang
3. Mudah lelah
4. Emosi yang cenderung tidak stabil
(http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/11/emesis-gravidarum.html)

1.1.6 Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu
menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu
komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga
kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin
yang ada dalam kandungan (Admin, 2005).
1.1.7 Pemeriksaan Diagnostik

USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin
dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi

2
3

plasenta.
Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis

dan menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan yang dilakukan adalah darah


lengkap, urinalisis, gula darah, elektrolit, USG (pemeriksaan penunjang dasar),
analisis gas darah, tes fungsi hati dan ginjal. Pada keadaan tertentu, jika pasien
dicurigai menderita hipertiroid dapat dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid dengan
parameter TSH dan T4. Pada kasus hiperemesis gravidarum dengan hipertiroid
50-60%

terjadi

penurunan

kadar

TSH.

Jika

dicurigai

terjadi

infeksi

gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter pylori.


Pemeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan
pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria, peningkatan Blood Urea Nitrogen,
kreatinin dan hematokrit. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk mendeteksi
adanya kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa.(Prawiroharjho, 2008).
1.1.8 Penatalaksanaan
1. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai
umur kehamilan 4 bulan.
2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga
tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3. Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
Makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.
4. Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis
gravidarum :
1) Vitamin yang diperlukan : (Vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai
vitamin dan antimuntah)
2) Pengobatan
Anti mual muntah : Stimetil, primperan, emetrol dan lainnya.
3) Nasehat Pengobatan
(1) Banyak minum air atau minuman lain
(2) Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi
lambung
7

4) Nasehat Kontrol Antenatal :


(1) Pemeriksaan hamil lebih sering
(2) Segera datang bila terjadi keadaan abnormal (Manuaba,2010)

1.2

Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan

1.2.1 Pengkajian
1.

Data Subjektif
Nausea dan vomitus : merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat

menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air
liurnya berlebihan/hipersalivasi.
Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan
mengetahui bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat
memberikan informasi yang penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis.
2. Data Objektif
3. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
Kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun.
Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada
bibir dan wajah bagian bawah; lidah tampak merah, kering dan pecah-pecah.
Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau seperti
buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.
Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada
penyakit yang berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala,
stupor dan koma dapat terjadi.
(1) B1Pernafasan(Breathing)
Frekuensi pernafasan meningkat
(2) B2 Cardiovaskuler(Bleeding)
Mengalami pusing, suara jantung lup-dup (S1,S2)
(3) B3Persyarafan(Brain)
Perfusi jaringan otak, penurunan kesadaran
(4) B4 Eliminasi urin (Bladder)

Urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai konsentrasi tinggi sebagai


akibat dehidrasi, aseton menunjukkan asedosis.
(5) B5 Eliminasi alvi (Bowel)
Mual muntah yang berlebuh (4-8 minggu), nyeri epigastrium, pengurangan
berat badan (5-10 kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht
rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah
kering.
(6) B6 Tulang otot-Integumen (Bone)
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma.
1.2.2

Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

pada pasien emesis gravidarum adalah meliputi:


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mualmuntah.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan dan
elektrolit secara aktif.
3. Cemas b.d koping tidak efektif, perubahan psikologi kehamilan.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.

1.2.3 Intervensi Keperawatan


Tabel 1.1 Intervensi Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1. Ketidakseimbangan
nutrisi Menyeimbangkan
pemenuhan 1. Batasi intake oral hingga 1.Memelihara
keseimbangan
kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi
b.d anoreksia, mual muntah

klien

sesuai

dengan

kebutuhan

muntah berhenti.
2. Berikan obat anti emetik

cairan

elektrolit

mencegah

dan
muntah

yang di programkan dengan


dosis

rendah,

selanjutnya.
misalnya 2.Mencegah
muntah

serta

Phenergan 10-20mg/i.v.
3. Pertahankan terapi cairan

memelihara

keseimbangan

pada siang hari dan sebelum

mengurangi

tidur.

menghindari rangsang mual

cairan dan elektrolit.


yang diprogramkan.
3.Koreksi adanya hipovolemia
4. Catat intake dan output.
dan keseimbangan elektrolit.
5. Anjurkan makan dalam porsi
4.Menentukan hidrasi cairan dan
kecil tapi sering.
pengeluaran melalui muntah.
6. Anjurkan untuk menghindari
5.Dapat
mencukupi
asupan
makanan yang berlemak.
nutrisi yang dibutuhkan
7. Anjurkan
untuk
makan
tubuh.
makanan selingan seperti
6.Dapat menstimulus mual dan
biskuit, roti dan teh (panas)
muntah.
hangat sebelum bagun tidur 7.Makanan
selingan
dapat

10

atau

8. Catat intake terapi parenteral,


jika intake oral tidak dapat
diberikan

dalam

periode

tertentu.
9. Inspeksi adanya iritasi atau
lesi pada mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan
personal

hygiene

serta

penggunaan cairan pembersih


mulut sesering mungkin.
11. Pantau kadar Hemoglobin
dan Hemotokrit.
12. Test urine terhadap aseton,
albumin dan glukosa.
13. Ukur pembesaran uterus.

muntah yang berlebih.


8.Untuk
mempertahankan
keseimbangan nutrisi.
9.Untuk mengetahui integritas
mukosa mulut.
10. Untuk
mempertahankan
integritas mukosa mulut.
11. Mengidenfifikasi
adanya
anemi

dan

penurunan
pembawa

potensial
kapasitas

oksigen

ibu.

Klien dengan kadar Hb < 12


mg/dl atau kadar Ht rendah
dipertimbangkan

anemi

pada trimester I.
12. Menetapkan data

dasar

;dilakukan

secara

rutin

untuk mendeteksi situasi


potensial

resiko

seperti
asupan

ketidakadekuatan
karbohidrat

Hipertensi

11

tinggi
dan
karena

kehamilan.
13. Malnutrisi ibu berdampak
terhadap pertumbuhan janin
dan

memperberat

penurunan komplemen sel


otak

pada

janin,

yang

mengakibatkan kemunduran
perkembangan

janin

dan

kemungkinan-kemungkinan
2. Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit b.d

Mengembalikan volume cairan 1. Tentukan


agar normal kembali.

frekuensi

lebih lanjut.
atau 1.Memberikan data berkenaan

beratnya mual/muntah.
2. Tinjau
ulang
riwayat

kehilangan cairan dan elektrolit

kemungkinan masalah medis

secara berlebih

lain

(misalnya

Ulkus

peptikum, gastritis).
3. Kaji suhu badan dan turgor
kulit, membran mukosa, TD,
input/output dan berat jenis
urine. Timbang BB klien dan

dengan

semua

Peningkatan kadar Hormon


Chorionik
Gonadotropin(HCG),
perubahan

metabolisme

karbohidrat dan penurunan


motilitas
memperberat

pada trimester I.
bandingkan dengan standar.
2.Membantu
4. Anjurkan peningkatan asupan

12

kondisi.

gastrik
mual/muntah
dalam

minuman

berkarbonat,

makan

sesering

mungkin

dengan

jumlah

sedikit.

tinggi

karbonat

Makanan

seperti : roti kering sebelum


bangun dari tidur.

mengenyampingkan
penyebab

lain

untuk

mengatasi masalah khusus


dalam

mengidentifikasi

intervensi.
3.Sebagai
indikator
membantu
tingkat

dalam

mengevaluasi
atau

kebutuhan

hidrasi.
4.Membantu

dalam

meminimalkan mual/muntah
dengan
3. Cemas

b.d

Koping

menurunkan

keasaman lambung.
tidak Menurunkan tingkat kecemasan 1. Kontrol lingkungan klien dan 1. Untuk
mencegah

efektif, perubahan psikologi klien.

dan

batasi pengunjung.
mengurangi kecemasan.
2. Kaji tingkat fungsi psikologis 2. Untuk menjaga intergritas

kehamilan

klien.
psikologis.
3. Berikan support psikologis.
3. Untuk
menurunkan
4. Berikan penguatan positif.
kecemasan dan membina
5. Berikan pelayanan kesehatan
rasa saling percaya.
yang maksimal.
4. Untuk
meringankan
pengaruh psikologis akibat

13

kehamilan.
5. Penting

untuk

meningkatkan
4. Intoleransi aktifitas

Meningkatkan toleransi aktivitas.

berhubungan dengan

mental klien.
1. Anjurkan klien membatasi 1. Menghemat energi
aktifitas

kelemahan.

kesehatan

dengan

isrirahat

yang cukup.
2. Anjurkan
klien
menghindari
berat.
3. Bantu

klien

menghindari

dan

pengeluaran

tenaga yang terus-menerus


untuk

mengangkat
beraktifitas

secara bertahap.
4. Anjurkan tirah baring yang
dimodifikasi sesuai indikasi.

untuk

meminimalkan

kelelahan/kepekaan uterus.
2. Aktifitas yang ditoleransi
sebelumnya mungkin tidak
dimodifikasi untuk wanita
beresiko.
3. Aktifitas
meminimalkan

bertahap
terjadinya

trauma serta meringankan


dalam

memenuhi

kebutuhannya.
4. Tingkat aktifitas mungkin
perlu dimodifikasi sesuai
indikasi.
(Prawiroharjho, 2008)

14

1.2.4 Implementasi Keperawatan


Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan tersebut
diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tindakan keperawatan harus mendetail. Agar semua tenaga keperwatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat dapat langsung memberikan
pelayanan kepada ibu dan atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang
dipercayai dibawah pengawasan yang masih seprofesi dengan perawat (Rustam
Mochtar, 2008).
1.2.5 Evaluasi Keperawatan
Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan tersebut
diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tindakan keperawatan harus mendetail, agar semua tenaga keperawatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat dapat langsung memberikan
pelayanan kepada ibu dan atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang
dipercayai dibawah pengawasan yang masih seprofesi (Rustam Mochtar, 2008).

18

BAB 2
TINJAUAN KASUS
Nama Mahasiswa

: Meida Sinta Araini

NIM

: 2012.C.03B.0036
15

Ruangan Praktik

: Rg. KIA UPTD Puskesmas Pahandut

Tanggal & Jam Pengkajian

: 14 April 2015 & Pukul 08.00 WIB

2.1 Identitas Klien dan Penanggung Jawab


2.1.1

2.1.2

Identitas Klien
Nama

: Ny. A

Tempat / tanggal lahir

: Batu licin, 4 Januari 1996

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Banjar/Indonesia

Pendidikan terakhir

: SMP

Pekerjaan

: IRT ( Ibu Rumah Tangga)

Golongan Darah

:O

Alamat

: Jl. Dr. Murjani

Diagnosa Medis

: Emesis Gravidarum

Penghasilan Per Bulan

: 1 juta

Tanggal Masuk RS

:-

Tanggal Pengkajian

: 14 April 2015

Nomor Rekam Medik

: 20X

Identitas Penanggung Jawab


Identitas Penanggung Jawab

2.1.3

Nama

: Tn. K

Umur

: 22 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Banjar/Indonesia

Pendidikan terakhir

: SMP

Pekerjaan

: Swasta

Golongan Darah

:A

Alamat

: Jl. Dr. Murjani

Hubungan dengan Klien

: Suami

Status Kesehatan

16

2.1.3.1 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :


Pasien mengatakan saya tidak nafsu makan dikarenakan setiap makan
saya mengalami mual dan muntah, terutama di pagi hari
2.1.3.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Ny. N juga mengatakan kepalanya terasa pusing dengan skala nyeri 4
(sedang) dan badan terasa lemah. Penanganan yang di lakukan di rumah
tidak ada, suami langsung membawa pasien ke UPTD Puskesmas
Pahandut Palangka Raya dan diberikan penanganan dengan pemeriksaan
tanda-tanda vital: tekanan darah 100/80 mmhg, Suhu 36,2 oC, nadi 92
x/menit, respirasi 23 x/menit; Berat badan 38 kg; Tinggi badan 150 cm;
Usia kehamilan 5 minggu; G:2 P:1 A:0; Palpasi belum teraba, LILA
(Lingkar Lengan Atas) 22,5 cm.
2.1.3.3 Riwayat Kesehatan Yang Lalu/Yang Pernah Dialami :
Ny. N mengatakan tidak pernah sakit selama 6 bulan terakhir, hanya sakit
seperti demam dan batuk pilek biasa.
2.1.3.4 Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan Dalam keluarga saya tidak ada riwayat penyakit
menular seperti hepatitis, HIV, dan TB Paru serta penyakit keturunan seperti,
hipertensi, dan DM.
2.1.4

Riwayat Obstetric Dan Ginekologi


Riwayat Ginekologi:

2.1.4.1 Riwayat Menstruasi :


Menarche

: Pasien mulai mengalami menstruasi sejak usia 13 tahun

Siklus

: 30 hari

Lamanya Haid : sekitar 5 6 hari


Banyaknya

: 50 cc

Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : bersifat cair dan


sedikit gumpalan
Gangguan sewaktu menstruasi : perut terasa nyeri
Gejala pre menstruasi : Saat pre menstruasi pasien sering tidak bisa
mengontrol emosi dan perut terasa kram dan melilit.

17

HPHT

: 11-02-2015

Taksiran Persalinan

: 18-11-2015

2.1.4.2 Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :


Usia Pernikahan

: 15 tahun

Lamanya Pernikahan : 4 tahun


Pernikahan Ke

: 1 (pernikahan pertama)

2.1.4.3 Riwayat Keluarga Berencana :


Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : tidak menggunakan
alat kontrasepsi
Waktu dan lamanya penggunaan : Apakah ada masalah dengan cara tersebut : tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Suntik
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 3 anak.
Riwayat Obstetri :
2.1.3.1 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2 P1 A0
No
1

Tgl

Umur

Jenis

Tempat/

Jenis

partus

hamil

partus

Penolong

kelamin

2014

41 mg

Partus

Bidan di

Laki-laki

Spontan

PKM

BB
2600 g

Keadaan

Masalah

Anak

Hamil
Tidak

Lahir
Tidak

Nifas
Tidak

Bayi
Tidak

ada

ada

ada

ada

(Normal)

Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah rendah/tinggi, bengkak, infeksi saluran perkemihan,
perdarahan, premature, dll
Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi, perdarahan, kejang-kejang, dll
Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal dalam kandungan,
meninggal setelah lahir, dll
Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian : tidak ada
2.1.3.2 Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe : 11 Februari 2015
Keluhan waktu hamil : pusing, lemah, mual muntah
Gerakan anak pertama di rasakan : tidak ada

18

Sehat

Imunisasi : lengkap
Penambahan BB selama hamil : tidak ada penambahan berat badan
Pemeriksaan kehamilan : jarang dilakukan pemeriksaan
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : praktek bidan, hamil (+)
2.1.5

Pemeriksaan Fisik

Subjektif
2.1.5.1 Keadaan Umum
BB sebelum hamil 38 kg

Objektif
0

Suhu 36,2 C
Nadi 92 x/menit
Tekanan Darah 100/80 mmHg
BB 38 kg
Tinggi Badan 150 cm
Kesadaran compos mentis
penuh)
Turgor Kulit baik

(sadar

2.1.5.2 Kepala

Baik, tidak ada benjolan atau lesi,


rambut tidak rontok, tidak ada ketombe.
Hyperpigmentasi : tidak adanya
Cloasma gravidarum : tidak ada

2.1.5.3 Muka
Rasa bengkak? Tidak ada

Edema : tidak ada


Simetris: iya

2.1.5.4 Mulut
Keluhan :t idak ada

Mukosa mulut & bibir : lembab


Keadaan gigi : ada karies di gigi depan
Fungsi Pengecapan : baik
Keadaan Mulut: baik
Fungsi menelan : baik tidak ada nyeri
saat menelan makanan

2.1.5.5 Mata

Ukuran pupil : isokor


Konjungtiva : Anemis
Sklera : tidak ikterik
Fungsi Penglihatan : baik

Keluhan : tidak ada keluhan

2.1.5.6 Hidung
Keluhan : tidak ada keluhan

Reaksi alergi : Tidak ada alergi


Pernah flu : iya, pernah
Frekuensinya dalam 1 tahun : 1-3 kali
Perdarahan/peradangan : tidak ada
perdarahan /peradangan pada hidung
Keadaan/kebersihan : keadaan hidung
cukup bersih.

19

2.1.5.7 Telinga
Keluhan : tidak ada keluhan

Keadaan : cukup bersih


Fungsi pendengaran : baik

2.1.5.8 Leher
Pembengkakan

Pembesaran kel.Tyroid : tidak ada


Distensi vena jugularis : tidak ada
Pembesaran KGB : tidak ada

2.1.5.9 Daerah dada


Jantung dan paru-paru

Sesak napas : tidak ada


Batuk : tidak ada
Sakit dada : tidak ada
Suara napas : vesikuler

2.1.5.10

Payudara

Bunyi jantung : Palpitasi : Simetris,


tidak
ada
benjolan,
pigmenstasi areola (+), putting susu
menonjol, kolostrum (+).

2.1.5.11

Abdomen

Pembesaran
perut
sesuai
usia
kehamilan, bekas operasi (-), asites (-),
linea (-), strie gravidarum (-).
Palpasi = belum teraba

2.1.5.12

Genitalia Eksterna

Tidak dilakukan pemeriksaan, hanya


ditanyakan ada tidak keputihan.

2.1.5.13

Anus

Tidak dilakukan pemeriksaan hanya


ditanyakan apakah ada benjolan
/pembengkakan seperti hemoroid.

2.1.5.14
Ekstremitas atas dan
bawah
2.1.5.15
Pemeriksaan Panggul

Tidak ada edema, turgor kulit elastis,


pengisian kapiler 2 detik, tidak ada
varises
Ukuran panggul luar : tidak dilakukan
pemeriksaan
Distantia
spinarum,
tidak
dilakukan
Distantia
cristarum,
tidak
dilakukan
Conjugata
externa,
tidak
dilakukan
Lingkar
panggul,
tidak
dilakukan
Ukuran panggul dalam : tidak
dilakukan pemeriksaan
Promonotorium, tidak dilakukan
Linea
inominata,
tidak

20

2.1.6

dilakukan
Dinding
samping,
tidak
dilakukan
Spina
Ischiadika,
tidak
dilakukan
Sacrum, tidak dilakukan
CV, tidak dilakukan CD, tidak
dilakukan

Pola Aktivitas Sehari-Hari

2.1.6.1 Pola Nutrisi:


- Pasien mengatakan , Saya tidak nafsu makan dikarenakan setiap makan
saya merasa mual dan muntah, terutama di pagi hari.
- Pasien mengatakan, Saya kurang paham tentang gizi yang di perlukan ibu
hamil
No
Pola kebiasaan
1
Nutrisi
a. Frekuensi
b. Nafsu makan/selera
c. Jenis makanan

Sebelum hamil

Saat hamil

3 x sehari
Baik
Nasi, sayur, lauk

1-2 x sehari
kurang
Nasi, sayur, lauk

2.1.6.2 Pola Eliminasi


1) Buang Air Kecil (BAK) : BAK 6-7 kali sehari, warna kuning jernih, bau
amoniak.
2) Buang Air Besar (BAB) : BAB 12 kali sehari, warna kuning, konsistensi
lembek
2.1.6.3 Pola tidur dan istirahat: baik, tidur 6 8 jam sehari
2.1.6.4 Pola aktivitas dan latihan: tidak ada masalah
2.1.6.5 Personal Hygiene :
Kulit

: lembab, tidak kering.

Rambut

: baik tidak rontok dan tidak mudah patah

Mulut & Gigi : lembab, tidak ada perdarahan


Pakaian

: cukup rapi

Kuku

: simetris

Vulva Hygiene: cukup bersih

21

2.1.6.6 Ketergantungan fisik :


Merokok

: tidak ada

Minuman Keras

: tidak ada

Obat-obatan
Lain-lain

: tidak ada
: tidak ada

2.1.6

Aspek Psikososial dan Spiritual

2.1.6.1 Pola pikir dan persepsi


1) Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi : ya, ibu
telah mengetahui.
2) Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya : ya, ibu
merencanakan memberi ASI pada bayinya.
3) Jenis kelamin yang diharapkan : pasien berharap laki laki atau perempuan
sama saja
4) Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : yang akan membantu
merawat bayi suami dan keluarga.
5) Apakah hamil ini diharapkan : kehamilan ini di harapkan pasien dan keluarga
2.1.6.2 Persepsi diri
1) Hal yang amat di pikirkan saat ini : ingin anak yang dilahirkan sehat
2) Harapan setelah menjalani perawatan : ibu dan bayi sehat sesuai dengan
harapan
3) Perubahan yang dirasa setelah hamil : tidak ada
2.1.6.3 Konsep diri
1) Body image : mengharapakan setelah melahirkan bentuk badan dan berat
badan kembali normal
2) Peran : pasien adalah seorang ibu dan istri.
3) Ideal diri : pasien ingin anaknya sehat.
4) Identitas diri : pasien berperan sebagai ibu rumah tangga.
5) Harga diri : pasien tidak malu dengan kehamilannya sekarang
2.1.6.4 Hubungan/komunikasi
1) Bicara : Jelas/Relevan/Mampu mengekspresikan/Mampu mengerti orang lain.
2) Bahasa utama : Menggunakan bahasa Indonesia dan Bahasa daerah
menggunakan Bahasa Banjar.

22

3) Yang tinggal serumah : pasien tinggal serumah dengan suami dan anakanaknya serta mertuanya
4) Adat istiadat yang dianut : Adat Banjar
5) Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami.
6) Motivasi dari suami : suami selalu memberikan dukungan dan motivasi
selama kehamilan.
7) Apakah suami perokok : Iya.
8) Kesulitan dalam keluarga : tidak ada
2.1.6.5 Kebiasaan seksual
1) Gangguan hubungan seksual : tidak ada .
2) Pemahaman terhadap fungsi seksual : cukup memahami
2.1.6.6 Sistem Nilai Kepercayaan
1) Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan dan doa.
2) Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : pasien mengatakan
agama dan kepercayaan sangat penting.
3) Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) :
kegiatan sholat 5 waktu
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
RS : tidak ada
2.1.7

Pemeriksaan Penunjang

Parameter
Hemoglobin
VR/VDLR
Protein
Golongan Darah
Gula Darah

Hasil
-

Nilai Normal
11.0-16 gr/dl
3.50-5.50
-/Negatif
<200

Interprestasi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan

1) Pemeriksaan tambahan
TTT/NST: tidak dilakukan

TTO/OCT : tidak dilakukan

USG: tidak dilakukan

Amnioscopy : tidak dilakukan

TORCH : tidak ada

Rontgent : tidak ada

2.1.8

Pengobatan
23

Pemberian terapi yang di berikan :


Oral:
No
1
2
3

Therapy
B12
Paracetamol
Kalk

Dosis
3x1
3x1
1x1

Rute
Oral
Oral
Oral

Farmakologi
Perkembangan saraf dan fungsi otak janin
Analgetik
Suplemen tulang

2.2 Analisa Data


Tabel 2.3 Analisa Data
DATA

Masalah

24

1. DS: Pasien mengatakan; saya tidak nafsu Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
makan dikarenakan setiap makan saya berhubungan dengan anoreksia, mual
mengalami mual dan muntah, terutama di muntah.
pagi hari
DO: Pasien tampak lemas, kesadaran
compos mentis. Tanda-tanda vital:
TD : 100/80 mmHg
S : 362C
N : 92 x/ menit
RR : 23 x/menit
- Usia Kehamilan 5 minggu
- LILA : 22,5 cm
- Palpasi: belum teraba
- Turgor kulit : elastis
- Kungjungtiva : pucat
- Pengisian kapiler < 2 detik
- BB sebelum hamil : 40 kg
- BB setelah hamil : 38 kg
- Tinggi Badan:150 cm
- BBI : TB 100 x 90% : 45 kg
2. DS: Pasien mengatakan; kepala terasa Gangguan
rasa
nyaman
(pusing)
pusing dan badan terasa lemah
berhubungan dengan peningkatan asam
Pasien mengatakan ada mual dan muntah lambung
sejak tadi pagi
DO: Pasien tampak lemas, kesadaran
compos mentis,tanda-tanda vital:
- TD : 100/80 mmHg
- S
: 36,2C
- N
: 92 x/ menit
- RR
: 23 x/menit
- Skala nyeri 4 Sedang (0-10)
3. DS: Pasien mengatakan; saya kurang Kurang
pengetahuan
berhubungan
paham tentang gizi yang di perlukan ibu dengan kurangnya informasi tentang gizi
hamil .
pada ibu hamil.
DO: Pasien tampak bingung, tidak bisa
menjawab pertanyaan tentang gizi
pada ibu hamil ketika ditanya dan
sering bertanya tentang gizi yang
diperlukan ibu hamil.
Palangka Raya, 14 April 2015
Yang Mengkaji,

25

( Meida Sinta Araini)


2.3 Prioritas Masalah
1.
2.

Nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual muntah.


Gangguan

(pusing) berhubungan dengan peningkatan asam lambung


3.
Kurang

rasa

pengetahuan

berhubungan dengan kurangnya informasi tentang gizi pada ibu hamil.

26

nyaman

26

2.4 Intervensi/Implementasi
Tabel 2.4 Intervensi/Implementasi
Tanggal/Jam
Diagnosa Keperawatan
Selasa, 14 April 1.
Nutrisi kurang dari
2015
kebutuhan
tubuh
08.00 WIB
berhubungan dengan
anoreksia,
mual
muntah.

Intervensi
1.
Kaji keadaan umum
pasien
2.
Batasi intake oral
hingga
muntah
berhenti

Implementasi
Evaluasi
1.
S: Pasien mengatakan
Mengkaji keadaan umum
Saya akan mulai makan
pasien
sedikit tapi sering, makan
2.
makanan selingan seperti
Menganjurkan intake oral
roti dan teh hangat,
hingga muntah berhenti
minum obat dan vitamin
dengan
menganjurkan
yang diberikan secara
pasien untuk makanrutin dan akan kontol
makanan yang hangat.
ulang
apabila
mual
3.
muntah terus menerus.
Menganjurkan pasien untuk O: K/U pasien tampak lemas,
3.
makan dalam porsi kecil
Anjurkan
makan
kesadaran compos mentis.
tapi sering.
dalam porsi sedikit
G :2 P :1 A : 0
tapi sering.
HPHT: 11-02-2015
4.
Menganjurkan pasien untuk
4.
makan-makanan
Anjurkan
untuk
selingan seperti biskuit,
makan-makanan
roti dan teh hangat.
selingan
seperti
biskuit, roti dan
sebelum
bangun
tidur pada siang

27

TP
:11-11-2015
Palpasi
kehamilan
belum teraba
Usia kehamilan : 5
minggu
LILA : 22,5 cm
BB sebelum hamil :
40kg

hari dan sebelum 5.


BB setelah hamil : 38
tidur.
Menganjurkan pasien untuk
kg
5.
menghindari
makanan
Tinggi Badan:150 cm
Anjurkan
untuk
yang berlemak.
Kungjungtiva : anemis
menghindari
Terapi obat
makanan
yang 6.
Vitamin B12 3 x 1 hr/
Menganjurkan
berlemak.
Oral, Kalk 1x1 hr/ Oral
6.
mempertahankan terapi A: Masalah belum teratasi
Pertahankan
terapi
obat yang di programkan P: Lanjutkan Intervensi minum
obat
yang
di
dengan
menganjurkan
obat sesuai dengan advis
programkan.
pasien untuk meminum
dokter.
vitamin yang diberikan
dokter
7.
Menganjurkan
pasien
kunjungan/kontrol ulang
7.
kembali
bila
mual
Kontrol
kunjungan
muntah masih berlanjut.
ulang kembali bila
mual
muntah
masih berlanjut.
Selasa, 14 April
2015
08.15 WIB

1.
1. Kaji skala nyeri.
1.
2.
Ukur
tanda-tanda
2.
Gangguan rasa nyaman
vital.
(pusing)
3. Anjurkan pasien 3.
berhubungan
istirahat
atau
dengan peningkatan

28

Mengkaji skala nyeri.


S: Pasien mengatakan, Kepala
Mengukur tanda-tanda
saya masih terasa pusing
vital.
O: - Tanda-tanda vital:
Menganjurkan pasien
TD: 100/80 mmHg
istirahat atau membatasi
S : 36,2C

asam lambung

Selasa, 14 April 5.
2015
08.30 WIB

membatasi
aktivitas bila terasa
4.
pusing.
4. Kolaborasi dalam
pemberian
analgetik

Kurang
1. Kaji pemahaman
pengetahuan
pasien tentang
berhubungan dengan
informasi gizi pada
kurangnya informasi
ibu hamil.
2.
Jelaskan
pada
tentang gizi pada ibu
pasien mengenai
hamil.
masalah gizi yang
di alami sekarang.
3. Berikan pendidikan
kesehatan
mengenai gizi pada
ibu hamil.
4. Tanyakan kembali
tentang
pengetahuan dan
informasi yang
telah di jelaskan
29

aktivitas bila terasa


pusing.
Melakukan kolaborasi
dalam
pemberian
analgetik yaitu obat
paracetamol.

1. Mengkaji pemahaman
pasien tentang informasi
gizi pada ibu hamil.
2. Menjelaskan pada pasien
mengenai masalah gizi
yang di alami sekarang.
3. Memberikan pendidikan
kesehatan mengenai gizi
pada ibu hamil.
4. Menanyakan kembali
tentang pengetahuan dan
informasi yang telah di
jelaskan

N : 92 x/menit
RR : 23 x/menit
Konjungtiva anemis
- Skala nyeri 4 sedang
(0-10)
- Terapi
obat
paracetamol 3x 500
mg/oral
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 3 dan 4
S: Pasien mengatakan, saya
sudah paham tentang gizi
pada ibu hamil
O:
Pasien tampak tenang,
ketika
diberikan
pendidikan
kesehatan
pasien menyimak dan
koperatif, pasien bisa
menjawab ketika di tanya
tentang gizi pada ibu
hamil.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan Intervensi

REFERENSI
Bobak,dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed 6. Jakarta: EGC
http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/11/emesis-gravidarum.html
Carpenito, L.J. (2001). Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Doenges, Marylinn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman
untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (2008). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC:
Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis.Jakarta : Salemba Medika.
Mochtar, Rustam.(2006). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi.
EGC: Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono.(2008). Ilmu Kebidanan Edisi IV Cet. 1. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
Salmah, dkk. (2006).Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

30

Вам также может понравиться