Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar
1.1.1 Definisi
1.1.1.1 Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).
1. Proses Kehamilan
1) Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah
ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
(1) Tahap penembusan korona radiata
(2) Dari 200 300 juta hanya 300 500 yang sampai di tuba fallopi
yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi.
(3) Penembusan zona pellusida
(4) Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi
hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
(5) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
(6) Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
2) Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4
sel,8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel sel tersebut akan
membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim,
cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel
yang ada di massa sel dalam. Berangsur angsur ruang antar sel menyatu
dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut
blastokista (4 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar
disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast
bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 6 hari) dalam bentuk
blastokista tingkat lanjut.
1
3) Nidasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi
pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat
implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 3
hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi
menjadi
berkelok
kelok.
Jaringan
ini
mengandung
banyak
cairan(Marjati,dkk.2010 ; 37)
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
1) Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
2) Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada
didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai
berdenyut. Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan
organ.
3) Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12
wajah nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh
sempurna. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X kelenjar minyak
telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin
dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus renalis mulai berfungsi
dan sebanyak 7 17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke 24
tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki laki terdapat didalam skrotum
pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas
pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus
sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40
Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
Penyesuaian
gaster
Peningkatan estrogen
Penurunan pengosongan lambung
Komplikasi
Peningkatan tekanan
B2(bleeding)
Hiperemesis Gravidarum
Intake nutrisi
MK : Nyeri
menurun
B5 (bowel)
MK : Gangguan
nutrisi kebutuhan
tubuh
Dehidrasi
Hemokonsentrasi
B4(bladder)
MK : Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
jaringan otak
Otot lemah
Kelemahan tubuh
B6 (bone)
MK :
Intoleransi
Penurunan kesadaran
B3(brain)
MK : Gangguan
perfusi jaringan
1.1.6 Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu
menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu
komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga
kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin
yang ada dalam kandungan (Admin, 2005).
1.1.7 Pemeriksaan Diagnostik
USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin
dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi
2
3
plasenta.
Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis
terjadi
penurunan
kadar
TSH.
Jika
dicurigai
terjadi
infeksi
1.2
1.2.1 Pengkajian
1.
Data Subjektif
Nausea dan vomitus : merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat
menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air
liurnya berlebihan/hipersalivasi.
Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan
mengetahui bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat
memberikan informasi yang penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis.
2. Data Objektif
3. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
Kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun.
Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada
bibir dan wajah bagian bawah; lidah tampak merah, kering dan pecah-pecah.
Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau seperti
buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.
Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada
penyakit yang berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala,
stupor dan koma dapat terjadi.
(1) B1Pernafasan(Breathing)
Frekuensi pernafasan meningkat
(2) B2 Cardiovaskuler(Bleeding)
Mengalami pusing, suara jantung lup-dup (S1,S2)
(3) B3Persyarafan(Brain)
Perfusi jaringan otak, penurunan kesadaran
(4) B4 Eliminasi urin (Bladder)
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
klien
sesuai
dengan
kebutuhan
muntah berhenti.
2. Berikan obat anti emetik
cairan
elektrolit
mencegah
dan
muntah
rendah,
selanjutnya.
misalnya 2.Mencegah
muntah
serta
Phenergan 10-20mg/i.v.
3. Pertahankan terapi cairan
memelihara
keseimbangan
mengurangi
tidur.
10
atau
dalam
periode
tertentu.
9. Inspeksi adanya iritasi atau
lesi pada mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan
personal
hygiene
serta
dan
penurunan
pembawa
potensial
kapasitas
oksigen
ibu.
anemi
pada trimester I.
12. Menetapkan data
dasar
;dilakukan
secara
rutin
resiko
seperti
asupan
ketidakadekuatan
karbohidrat
Hipertensi
11
tinggi
dan
karena
kehamilan.
13. Malnutrisi ibu berdampak
terhadap pertumbuhan janin
dan
memperberat
pada
janin,
yang
mengakibatkan kemunduran
perkembangan
janin
dan
kemungkinan-kemungkinan
2. Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit b.d
frekuensi
lebih lanjut.
atau 1.Memberikan data berkenaan
beratnya mual/muntah.
2. Tinjau
ulang
riwayat
secara berlebih
lain
(misalnya
Ulkus
peptikum, gastritis).
3. Kaji suhu badan dan turgor
kulit, membran mukosa, TD,
input/output dan berat jenis
urine. Timbang BB klien dan
dengan
semua
metabolisme
pada trimester I.
bandingkan dengan standar.
2.Membantu
4. Anjurkan peningkatan asupan
12
kondisi.
gastrik
mual/muntah
dalam
minuman
berkarbonat,
makan
sesering
mungkin
dengan
jumlah
sedikit.
tinggi
karbonat
Makanan
mengenyampingkan
penyebab
lain
untuk
mengidentifikasi
intervensi.
3.Sebagai
indikator
membantu
tingkat
dalam
mengevaluasi
atau
kebutuhan
hidrasi.
4.Membantu
dalam
meminimalkan mual/muntah
dengan
3. Cemas
b.d
Koping
menurunkan
keasaman lambung.
tidak Menurunkan tingkat kecemasan 1. Kontrol lingkungan klien dan 1. Untuk
mencegah
dan
batasi pengunjung.
mengurangi kecemasan.
2. Kaji tingkat fungsi psikologis 2. Untuk menjaga intergritas
kehamilan
klien.
psikologis.
3. Berikan support psikologis.
3. Untuk
menurunkan
4. Berikan penguatan positif.
kecemasan dan membina
5. Berikan pelayanan kesehatan
rasa saling percaya.
yang maksimal.
4. Untuk
meringankan
pengaruh psikologis akibat
13
kehamilan.
5. Penting
untuk
meningkatkan
4. Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
mental klien.
1. Anjurkan klien membatasi 1. Menghemat energi
aktifitas
kelemahan.
kesehatan
dengan
isrirahat
yang cukup.
2. Anjurkan
klien
menghindari
berat.
3. Bantu
klien
menghindari
dan
pengeluaran
mengangkat
beraktifitas
secara bertahap.
4. Anjurkan tirah baring yang
dimodifikasi sesuai indikasi.
untuk
meminimalkan
kelelahan/kepekaan uterus.
2. Aktifitas yang ditoleransi
sebelumnya mungkin tidak
dimodifikasi untuk wanita
beresiko.
3. Aktifitas
meminimalkan
bertahap
terjadinya
memenuhi
kebutuhannya.
4. Tingkat aktifitas mungkin
perlu dimodifikasi sesuai
indikasi.
(Prawiroharjho, 2008)
14
18
BAB 2
TINJAUAN KASUS
Nama Mahasiswa
NIM
: 2012.C.03B.0036
15
Ruangan Praktik
2.1.2
Identitas Klien
Nama
: Ny. A
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Banjar/Indonesia
Pendidikan terakhir
: SMP
Pekerjaan
Golongan Darah
:O
Alamat
Diagnosa Medis
: Emesis Gravidarum
: 1 juta
Tanggal Masuk RS
:-
Tanggal Pengkajian
: 14 April 2015
: 20X
2.1.3
Nama
: Tn. K
Umur
: 22 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Banjar/Indonesia
Pendidikan terakhir
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Golongan Darah
:A
Alamat
: Suami
Status Kesehatan
16
Siklus
: 30 hari
: 50 cc
17
HPHT
: 11-02-2015
Taksiran Persalinan
: 18-11-2015
: 15 tahun
: 1 (pernikahan pertama)
Tgl
Umur
Jenis
Tempat/
Jenis
partus
hamil
partus
Penolong
kelamin
2014
41 mg
Partus
Bidan di
Laki-laki
Spontan
PKM
BB
2600 g
Keadaan
Masalah
Anak
Hamil
Tidak
Lahir
Tidak
Nifas
Tidak
Bayi
Tidak
ada
ada
ada
ada
(Normal)
Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah rendah/tinggi, bengkak, infeksi saluran perkemihan,
perdarahan, premature, dll
Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi, perdarahan, kejang-kejang, dll
Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal dalam kandungan,
meninggal setelah lahir, dll
Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian : tidak ada
2.1.3.2 Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe : 11 Februari 2015
Keluhan waktu hamil : pusing, lemah, mual muntah
Gerakan anak pertama di rasakan : tidak ada
18
Sehat
Imunisasi : lengkap
Penambahan BB selama hamil : tidak ada penambahan berat badan
Pemeriksaan kehamilan : jarang dilakukan pemeriksaan
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : praktek bidan, hamil (+)
2.1.5
Pemeriksaan Fisik
Subjektif
2.1.5.1 Keadaan Umum
BB sebelum hamil 38 kg
Objektif
0
Suhu 36,2 C
Nadi 92 x/menit
Tekanan Darah 100/80 mmHg
BB 38 kg
Tinggi Badan 150 cm
Kesadaran compos mentis
penuh)
Turgor Kulit baik
(sadar
2.1.5.2 Kepala
2.1.5.3 Muka
Rasa bengkak? Tidak ada
2.1.5.4 Mulut
Keluhan :t idak ada
2.1.5.5 Mata
2.1.5.6 Hidung
Keluhan : tidak ada keluhan
19
2.1.5.7 Telinga
Keluhan : tidak ada keluhan
2.1.5.8 Leher
Pembengkakan
2.1.5.10
Payudara
2.1.5.11
Abdomen
Pembesaran
perut
sesuai
usia
kehamilan, bekas operasi (-), asites (-),
linea (-), strie gravidarum (-).
Palpasi = belum teraba
2.1.5.12
Genitalia Eksterna
2.1.5.13
Anus
2.1.5.14
Ekstremitas atas dan
bawah
2.1.5.15
Pemeriksaan Panggul
20
2.1.6
dilakukan
Dinding
samping,
tidak
dilakukan
Spina
Ischiadika,
tidak
dilakukan
Sacrum, tidak dilakukan
CV, tidak dilakukan CD, tidak
dilakukan
Sebelum hamil
Saat hamil
3 x sehari
Baik
Nasi, sayur, lauk
1-2 x sehari
kurang
Nasi, sayur, lauk
Rambut
: cukup rapi
Kuku
: simetris
21
: tidak ada
Minuman Keras
: tidak ada
Obat-obatan
Lain-lain
: tidak ada
: tidak ada
2.1.6
22
3) Yang tinggal serumah : pasien tinggal serumah dengan suami dan anakanaknya serta mertuanya
4) Adat istiadat yang dianut : Adat Banjar
5) Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami.
6) Motivasi dari suami : suami selalu memberikan dukungan dan motivasi
selama kehamilan.
7) Apakah suami perokok : Iya.
8) Kesulitan dalam keluarga : tidak ada
2.1.6.5 Kebiasaan seksual
1) Gangguan hubungan seksual : tidak ada .
2) Pemahaman terhadap fungsi seksual : cukup memahami
2.1.6.6 Sistem Nilai Kepercayaan
1) Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan dan doa.
2) Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : pasien mengatakan
agama dan kepercayaan sangat penting.
3) Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) :
kegiatan sholat 5 waktu
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
RS : tidak ada
2.1.7
Pemeriksaan Penunjang
Parameter
Hemoglobin
VR/VDLR
Protein
Golongan Darah
Gula Darah
Hasil
-
Nilai Normal
11.0-16 gr/dl
3.50-5.50
-/Negatif
<200
Interprestasi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
1) Pemeriksaan tambahan
TTT/NST: tidak dilakukan
2.1.8
Pengobatan
23
Therapy
B12
Paracetamol
Kalk
Dosis
3x1
3x1
1x1
Rute
Oral
Oral
Oral
Farmakologi
Perkembangan saraf dan fungsi otak janin
Analgetik
Suplemen tulang
Masalah
24
1. DS: Pasien mengatakan; saya tidak nafsu Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
makan dikarenakan setiap makan saya berhubungan dengan anoreksia, mual
mengalami mual dan muntah, terutama di muntah.
pagi hari
DO: Pasien tampak lemas, kesadaran
compos mentis. Tanda-tanda vital:
TD : 100/80 mmHg
S : 362C
N : 92 x/ menit
RR : 23 x/menit
- Usia Kehamilan 5 minggu
- LILA : 22,5 cm
- Palpasi: belum teraba
- Turgor kulit : elastis
- Kungjungtiva : pucat
- Pengisian kapiler < 2 detik
- BB sebelum hamil : 40 kg
- BB setelah hamil : 38 kg
- Tinggi Badan:150 cm
- BBI : TB 100 x 90% : 45 kg
2. DS: Pasien mengatakan; kepala terasa Gangguan
rasa
nyaman
(pusing)
pusing dan badan terasa lemah
berhubungan dengan peningkatan asam
Pasien mengatakan ada mual dan muntah lambung
sejak tadi pagi
DO: Pasien tampak lemas, kesadaran
compos mentis,tanda-tanda vital:
- TD : 100/80 mmHg
- S
: 36,2C
- N
: 92 x/ menit
- RR
: 23 x/menit
- Skala nyeri 4 Sedang (0-10)
3. DS: Pasien mengatakan; saya kurang Kurang
pengetahuan
berhubungan
paham tentang gizi yang di perlukan ibu dengan kurangnya informasi tentang gizi
hamil .
pada ibu hamil.
DO: Pasien tampak bingung, tidak bisa
menjawab pertanyaan tentang gizi
pada ibu hamil ketika ditanya dan
sering bertanya tentang gizi yang
diperlukan ibu hamil.
Palangka Raya, 14 April 2015
Yang Mengkaji,
25
rasa
pengetahuan
26
nyaman
26
2.4 Intervensi/Implementasi
Tabel 2.4 Intervensi/Implementasi
Tanggal/Jam
Diagnosa Keperawatan
Selasa, 14 April 1.
Nutrisi kurang dari
2015
kebutuhan
tubuh
08.00 WIB
berhubungan dengan
anoreksia,
mual
muntah.
Intervensi
1.
Kaji keadaan umum
pasien
2.
Batasi intake oral
hingga
muntah
berhenti
Implementasi
Evaluasi
1.
S: Pasien mengatakan
Mengkaji keadaan umum
Saya akan mulai makan
pasien
sedikit tapi sering, makan
2.
makanan selingan seperti
Menganjurkan intake oral
roti dan teh hangat,
hingga muntah berhenti
minum obat dan vitamin
dengan
menganjurkan
yang diberikan secara
pasien untuk makanrutin dan akan kontol
makanan yang hangat.
ulang
apabila
mual
3.
muntah terus menerus.
Menganjurkan pasien untuk O: K/U pasien tampak lemas,
3.
makan dalam porsi kecil
Anjurkan
makan
kesadaran compos mentis.
tapi sering.
dalam porsi sedikit
G :2 P :1 A : 0
tapi sering.
HPHT: 11-02-2015
4.
Menganjurkan pasien untuk
4.
makan-makanan
Anjurkan
untuk
selingan seperti biskuit,
makan-makanan
roti dan teh hangat.
selingan
seperti
biskuit, roti dan
sebelum
bangun
tidur pada siang
27
TP
:11-11-2015
Palpasi
kehamilan
belum teraba
Usia kehamilan : 5
minggu
LILA : 22,5 cm
BB sebelum hamil :
40kg
1.
1. Kaji skala nyeri.
1.
2.
Ukur
tanda-tanda
2.
Gangguan rasa nyaman
vital.
(pusing)
3. Anjurkan pasien 3.
berhubungan
istirahat
atau
dengan peningkatan
28
asam lambung
Selasa, 14 April 5.
2015
08.30 WIB
membatasi
aktivitas bila terasa
4.
pusing.
4. Kolaborasi dalam
pemberian
analgetik
Kurang
1. Kaji pemahaman
pengetahuan
pasien tentang
berhubungan dengan
informasi gizi pada
kurangnya informasi
ibu hamil.
2.
Jelaskan
pada
tentang gizi pada ibu
pasien mengenai
hamil.
masalah gizi yang
di alami sekarang.
3. Berikan pendidikan
kesehatan
mengenai gizi pada
ibu hamil.
4. Tanyakan kembali
tentang
pengetahuan dan
informasi yang
telah di jelaskan
29
1. Mengkaji pemahaman
pasien tentang informasi
gizi pada ibu hamil.
2. Menjelaskan pada pasien
mengenai masalah gizi
yang di alami sekarang.
3. Memberikan pendidikan
kesehatan mengenai gizi
pada ibu hamil.
4. Menanyakan kembali
tentang pengetahuan dan
informasi yang telah di
jelaskan
N : 92 x/menit
RR : 23 x/menit
Konjungtiva anemis
- Skala nyeri 4 sedang
(0-10)
- Terapi
obat
paracetamol 3x 500
mg/oral
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 3 dan 4
S: Pasien mengatakan, saya
sudah paham tentang gizi
pada ibu hamil
O:
Pasien tampak tenang,
ketika
diberikan
pendidikan
kesehatan
pasien menyimak dan
koperatif, pasien bisa
menjawab ketika di tanya
tentang gizi pada ibu
hamil.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan Intervensi
REFERENSI
Bobak,dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed 6. Jakarta: EGC
http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/11/emesis-gravidarum.html
Carpenito, L.J. (2001). Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Doenges, Marylinn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman
untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (2008). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC:
Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis.Jakarta : Salemba Medika.
Mochtar, Rustam.(2006). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi.
EGC: Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono.(2008). Ilmu Kebidanan Edisi IV Cet. 1. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
Salmah, dkk. (2006).Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
30