Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
infertilitas adalah faktor tuba dan peritoneum 25-35 %, faktor pria 20-35 %,
faktor ovulasi 15-25 %, unexplained faktor 10-20 %, faktor serviks 3-5 %,
Menurut penelitian yang disampaikan oleh WHO, pasien yang diteliti dari 33
pusat kesehatan di 25 negara termasuk didalamnya timur dan barat Eropah,
Canada, Australia, Scandinavia, Afrika, Asia, Amerika Latin dan Mediterania
diperoleh kesimpulan bahwa penyebab infertilitas adalah gangguan fungsi
ovarium 33 %, oklusi tuba dan perlengketan tuba
36 %, endometriosis 6 % dan 40 % tidak diketahui penyebabnya.3,19
Collin dkk34
Roupa dkk35
9,1 % karena faktor uterus, 2,7 % karena gangguan fungsi seks, 2,7 %
di RS
Penyebab infertil
Infertil Primer(%)
Infertil sekunder(%)
Gangguan Ovulasi
20
15
Faktor Pria
25
20
Faktor Tuba
15
40
Endometriosis
10
20
A. Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi jumlahnya sekitar 30-40% dari seluruh kasus infertilitas
wanita. Gangguan-gangguan ini umumnya sangat mudah didiagnosis menjadi
penyebab infertilitas. Karena ovulasi sangat berperan dalam konsepsi, ovulasi
harus dicatat sebagai bagian dari penilaian dasar pasangan infertil.7
B. Kelainan Anatomis42
2. Faktor Serviks
Faktor serviks berjumlah tidak lebih dari 5 % penyebab infertilitas secara
keseluruhan. Tes klasik untuk evaluasi peran potensial faktor serviks pada
infertilitas adalah Post Coital Test (PCT). Dibuat untuk menilai kualitas mukus
serviks, adanya sperma dan jumlah sperma motil pada saluran genitalia wanita
setelah koitus, serta interaksi antara mukus serviks dan sperma.7
mencegah
migrasi
sperma
atau
tidak
mampu
1. Septum Uteri7
Hal ini dapat menghambat maturasi normal embrio karena kapasitas uterus
yang kecil. Septum uteri menurut tingkatan berdasarkan ukuran septum dibagi
menjadi 3 kelompok yakni :
- Stadium I : 0-1 cm
- Stadium II : 1-3 cm
2. Mioma Uteri.4
cm), keluaran IVF pada wanita yang diterapi (sebelumnya dilakukan polipektomi
histeroskopi) dan yang tidak diterapi tidak berbeda. Prevalensi polip pada
wanita infertil, ditaksir dari rentetan kasus dengan temuan diagnostik
histeroskopi sekitar 3 5%.7
Sindroma Asherman terjadi oleh karena dilakukannya dilatasi dan
2.3.1.3
Infertility)34,45
Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan merupakan keadaan kurang normal dari
distribusi efisiensi reproduksi atau abnormal dari fungsi sperma atau oosit,
fertilisasi, implantasi, atau perkembangan preembrio
yang tidak dapat terdeteksi dengan metode evaluasi standard.
maksimal agar mendapat kehamilan. Gaya hidup dan faktor lingkungan dapat
mempengaruhi fertilitas dan harus dipertimbangkan dan dibicarakan.46
Hampir 62% wanita Amerika kelebihan berat badan dan lainnya 33% obesitas.
Kelebihan berat badan didefininsikan dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih
besar dari 25; dan yang besar dari 30 disebut obesitas.47 Abnormalitas dari
sekresi GnRH dan gonadotropin relatif sering pada berat badan lebih, obesitas
dan yang berat badan kurang (BMI kurang dari 17). Hubungan antara BMI dan
kesuburan pada
pria belum diteliti secara rinci.47
Frekuensi obesitas pada wanita dengan anovulasi dan suatu ovarium polikistik
telah dilaporkan adalah berkisar dari 35% hingga 60%. Obesitas berkaitan
dengan tiga perubahan yang mengganggu ovulasi normal dan penurunan
berat badan akan memperbaiki tiga keadaan
tersebut :47
estrogen.
Dengan meningkatnya usia, semakin sulit pula untuk mendapatkan anak. Usia
20-24 tahun fertilitas wanita mencapai 100 %, Usia 30-34 tahun, fertilitas
wanita 85 %. Usia 35-39 tahun fertilitas wanita tinggal 60
%. Pada usia 40-44 tahun fertilitas wanita tinggal 25 %.17
Infertilitas
Pada tingkat sosial, dalam banyak kebudayaan infertilitas berhubungan dengan
stigma sosial dan merupakan sesuatu hal tabu untuk dibicarakan, pasangan
yang tidak bisa mempunyai anak, dianggap melanggar norma-norma sosial
yang dapat mengakibatkan perceraian, sehingga pasangan yang subur
kemungkinan memiliki anak dengan pasangan barunya.48
2. Pemeriksaan fisik
dihitung dari tinggi dan berat badan (kg/m2) kisaran normal BMI adalah
20-25 kg/m2. Penampilan/rupa pasien secara keseluruhan dapat memberikan
petunjuk mengenai penyakit sistemik ataupun masalah endokrin . 4
Wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur dan tampilan fisik obesitas
mungkin saja berhubungan dengan diagnosis SOPK. Pada umumnya wanita
dengan tampilan overweight atau obesitas mengalami kelainan berupa
resistensi insulin atau bahkan sindroma metabolik.. Keberadaan ciri-ciri seksual
sekunder normal sebaiknya diamati.4
Wanita22
Acanthosis nigrican
Virilisasi
BMI
Tekanan Darah
Persyaratan Kesehatan untuk tindakan anestesi
Urinalisis
Pemeriksaan payudara: benjolan, galakthorrhea
Dapat dilakukan Cervical smear jika diperlukan
Pemeriksaan abdominal: massa, luka, striae, hirsutisme
Pemeriksaan pelvis
Perkembangan kelainan/anomali
(tenderness)
-
Mobilitas uterus
Massa
Endocervical swab
b.
Prosedur sebaiknya dilakukan dalam cara dan waktu yang sama di dalam siklus
seperti pada HSG konvensional. Tidak hanya patensi tuba saja yang dapat
diperiksa tetapi juga sebelum diinjeksikan agen kontras, ultrasound dapat
memvisualisasikan morfologi ovarium dan abnormalitas jaringan lunak, seperti
fibroid atau kelainan cacat bawaan uterus dan
servik. 22
Laparoskopi
Akhir-akhir ini laparoskopi dianggap cara terbaik untuk menilai fungsi tuba
falopi. Laparoskopi memberikan gambaran panoramik terhadap anatomi
reproduktif panggul dan pembesaran dari permukaan uterus, ovarium, tuba,
dan peritoneum. Oleh karenanya, laparoskopi dapat mengidentifikasi penyakit
oklusif tuba yang lebih ringan (aglutinasi fimbria, fimosis), adhesi pelvis atau
adneksa, serta endometriosis yang dapat mempengaruhi fertilitas yang tidak
terdeteksi oleh HSG.22
Lingkungan
(Toksin)
USIA
KebiasaanMerokok,alkohol
Infertilitas
1. Infertilitas Primer
- Faktor serviks
3 Multi faktor (wanita)
4 .Multi Faktor (wanita dan pria
Aktifitas
psikis