Вы находитесь на странице: 1из 5

METODE GRAVITASI

4. Metode Gravity
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya
tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu
mencari anomali gravity pada subsurface.

Adapun tahapan dari metode ini yaitu :


1. Pengambilan data dari lapangan
Pengambilan data dilapangan dapat menggunakan alat gravimeter, (contoh kasus : LaCoste &
Romberg Model G-525). pada alat ini terdapat 3 komponen besar (gravimeter, dudukan cembung dan
power supply -accu-),
Tahapan menggunakan alat ini yaitu dudukan cembung di posisikan pada titik pengukuran, taruh
gravimeter diatasnya, sentring kestabilan alat terhadap permukaan, buka kunci bandul, baca perhitungan
alat, catat datanya, tutup kunci bandul dan selesai.

Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan
pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di
kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi
akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya
yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik
observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak
(oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu
material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan
dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk
perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk
menggunakan metode ini dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama
berada di base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pasang surut gravitasi, alat
yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat perubahan gravitasi yang
ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran gravitasi ini, dilakukan secara looping.

Hukum Gravitasi Newton

Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang memiliki rapat
massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum Newton sederhana
sebagai berikut:

Dimana:
F = besar gaya grayitasi antara dua titik massa yang ada (Newton)
G = besar konstanta gravitasi Newton (6673 x 10-11 Nm2/kg2)
M1 = massa benda pertama (kg)
M2 = massa benda kedua (kg)
R = jarak antara benda pertama dan benda kedua (m)

Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode


gravitasi dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu
saja metode ini memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat adalah
sebagai berikut :

a. Koreksi baca alat/skala

Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam
pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan alat
dapat ditulis sebagai berikut :
Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal

b. Koreksi pasang surut (tidal)

Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di luar


bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu. Untuk
mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun
dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal dapat ditulis sebagai
berikut :

dimana:

c. Koreksi apungan (drift)

Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang
sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas
alat gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya.

dimana

Sehingga

dapat

dikatakan

bahwa

gravitasi

terkoreksi

drift

(g

std)

adalah

dimana:
g
g

std

(n)

gravitasi

st(n)= gravitasi

terkoreksi

terkoreksi

drift

tidal

pada

pada

stasiun

stasiun

ke
ke

d. Koreksi lintang

Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi
pepat pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ada
perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum gravitasi
terkoreksi

lintang

dapat

ditulis

sebagai

berikut

dimana

d. Koreksi

udara

bebas

(Free

:
:

Air

Correction)

Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan dan
datum
(mean

sea

level).

Koreksi

dimana

e. Koreksi Bouguer

ini

dapat

ditulis

sebagai

berikut

:
:

Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat


antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara
bebas.

Koreksi

ini

dapat

ditulis

sebagai

berikut

f. Koreksi medan (Terrain Correction)

Koreksi

medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi

sekitar titik

pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran,


biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya. Sehingga koreksi ini dapat
ditulis

sebagai

berikut

Вам также может понравиться