Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhikebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3).
Sumber daya mineral merupakansumber daya alam yang tak dapat diperbaharui, pengelolaannya
memerlukanteknologi pengambangan sumber daya mineral, seperti teknik atau cara
untukmemanfaatkan sumber daya mineral dan manajemen pengelolaannya.Wilayah Indonesia
merupakan daerah pertemuan atau tumbukan tigalempeng tektonik, yaitu Eurasia,
Hindia-Australia, dan Lempeng Pasifik.Tumbukan tersebut telah terjadi sejak berjutajuta tahun yang lalu, yangmengakibatkan terbentuknya struktur geologi yang beragam.
Berbagai jenis danumur batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia kaya akan sumberdaya
geologi, baik mineral, logam, mineral non logam, dan energi. Penyebaranmineral di
Indonesia tidak merata, hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologi.
A. Sebaran Mineral dan Tipe Mineralisasi
Berdasarkan Mandala Metalogenik, dapat
diidentifikasi
sebaran
berbagai
atas
tiga
magmatikIrian Jaya; dan batuhijau di Sumbawa, berada pada busur SundaBanda bagian
timur.b. tipe mineralisasi Au-Ag yang tidak berasosiasi dengan Cu
(dikenaldengan tipe/model epitermal). Contoh cebakan emas G. Pongkor diBogor,
berada pada jalur magmatik Sunda Banda, cebakan emasGosowong di Halmahera,
cebakan emas kelian di Kaltim.c. tipe endapan Au sekunder yang dihasilkan dari endapan
sedimen(dikenal dengan tipe/model plaser), contoh di S. Barito, S. Kapuas,
S.Kahayan (kalimantan)
B. Klasifikasi dan Tipe Endapan Bahan Galian
Para ahli geologi membuat klasifikasi cebakan mineral dengan berbagaicara yang antara lain
berdasarkan pada :
Komoditas yang sedang ditambang
Tatanan tektonik dimana terdapatnya cebakan mineral
Tatanan geologi cebakan mineral
Model genetik mulajadi cebakan bijih
Dari beberapa kriteria tersebut yang paling umum digunakan adalahklasifikasi
berdasarkan genesa cebakan mineral. Tipe cebakan mineral sangatberkaitan erat dengan
genesa atau mulajadi. Genesa mineral ini juga akanmempengaruhi bentuk pengendapan cebakan
bijih tersebut. Bentuk lapisanbiasanya disebabkan oleh proses sedimentasi, bentuk vein (urat),
bertaliandengan proses magmatisme, dan lain sebagainya.Secara garis besar, genesa cebakan
mineral sangat berkaitan dengan 3proses pembentukan batuan yakni magmatisme,
sedimentasi dan metamorfisme.Ketiga proses tersebut mempengaruhi terbentuknya berbagai
macam
tipecebakan
serta
kelompok
asosiasi
mineral
bijih
tertentu.
endapansedimentasi,
endapan
laterit
dan
endapan
transportasi
permukaan
(endapansekunder/aluvial).
1. Tipe Endapan Magmatik
Proses magmatisme akan membentuk berbagai macam tipe cebakanseperti (early)
magmatic, pegmatic, greissen, skarn, hidrothermal, epitermal danlain sebagainya
dengan membentuk tubuh bijih yang beraneka ragam dari yangisometris, lapisan, vein
(urat), kantong (pocket), atau yang bentuknya rumitlainnya.
Tipe endapan magmatik merupakan endapan mineral yang terbentuk hasillangsung dari
fraksinasi kristalisasi magma baik yang terjadi karena pembekuan magma itu sendiri
setelah proses differensiasi atau segregasi. Endapan segregasi magma : semua endapan yang
terbentuk melalui kristaslisasi langsung dari magma. Pembentukannya relatif pada jauh
dikedalaman. Bijih biasanyaterdapat pada masa intrusi atau disepanjang pinggirannya,
atau membentukretas atau offshoot
dalam tubuh intrusi itu sendiri dan mungkin juga extrusiveflows
.
A. Tipe Endapan Pegmatik
Endapan pegmatik merupakan endapan yang terbentuk pada suatu batuanbeku
yang memiliki ukuran kristal yang (sangat) kasar, terbentuk selamakristalisasi
magma (pada dapur magma/magma chamber), pada kondisi larutanyang
memiliki kandungan air yang tinggi, dan pertumbuhan kristal yang
relatifcepat. Pegmatit muncul pada tahapan akhir kristalisasi magma dan
kadang-kadang
mengandung
pengkayaan
beberapa
mineral
logam
jarang
muncul berupa dike atau vein. ZonasiEndapan Pegmatit (berdasarkan mineralogi dan
tekstur) berdasarkan Cameron,dkk 1949 dalam Guilbert, 1986.
a) Border zone, tipis, terdiri dari mineral feldspar, kuarsa, muskovit,aksesoris
(garnet, tourmaline, beryl)
b) Wall zone, umum hadir dengan mineral yang hampir sama dengan borderzone tetapi
lebih intensif dan kasal, muncul mineral logam
c) Intermediete zone : dapat mengandung mineral bijih yang ekonomis (Be,Nb,
Ta, Sn, Li, U), variasi mineral cukup banyak (berylniobite-tentalite-perthitecessiterite-uranite-gems), ukuran butir kasar
d) Core zone, didominasi kuarsa
yang
opening)
yang
telah
ada
cinabar
(HgS),
realgar
(AsS),
antimonit
(Sb2S3),
stannit
C. Tipe Vulkanogenik
Endapan vulkanogenik terjadi akibat adanya aktivitas gunung api bawahlaut. Kegiatan
vilkanik
bersusunan
riolitik
yang menghasilkan
breksi
tufa asam
Contoh endapan ini ialah bijih Pb-Zn di jepang (tipe Kuroko), Kazakhtan, Rusia dan
Lerokis Pulau Wetar, Indonesia.
2. Endapan Tipe Metamorfik dan Metamorfisme Kontak
Cebakan tipe metamorfik terbentuk berhubungan dengan prosesmetamorfisme yang
disebabkan oleh tekanan dan temperatur yang mengalamiperubahan (peningkatan). Pada
endapan ini hanya menghasilkan sedikitendapan mineral karena batuan induknya
mengandung sedikit ion-ion metal.Tubuh bijih yang terbentuk terkadang
sederhana, seringkali tidak teratur dengansebaran bijih di dalamnya teratur atau
tidak teratur. Metamorfisme dapatmengakibatkan re-kristalisasi dari sulfida yang
telah ada menjadi berukuran lebihbesar, lebih ekonomi, mineralisasi yang
memberikan kadar metal yang tinggi.
Endapan mineral yang mempunyai nilai ekonomis terbentuk akibat prosesmalihan pada
kondisi temperatur dan tekanan tinggi, contoh : asbes serpentin,grafit, talk,
pyropilit, silimanit, andalusit, kyanit, garnet dan wollastonit.Pada metamorfisme
kontak magma menjadi sumber air, volatil material danvariasi unsur-unsur, bila
material ini kontak dengan country rock
yangberasal
dari
batuan
sebelumnya
asalnya.
Lalu
mengalami
proses
sedimen
yaitu
kompaksi
KESIMPULAN
Tipe dan bentuk cebakan mineral-mineral yang telah kita bahassebelumnya sangat
menentukan jenis kegiatan eksplorasi yang harus dijalankan.Untuk jenis cebakan mineral yang
teratur baik isometris maupun berupa lapisandengan sebaran komponen berharganya teratur.
Sedangkan untuk bijih yangtidak teratur dan apalagi sebaran komponen berharganya
tidak teratur, selainpengeboran, pembuatan terowongan juga akan sangat membantu
dalampenentuan cadangan dengan ketelitian yang lebih tinggi.
Untuk kondisi geologi Indonesia, Yaya Soenaryo dkk., (1996)mengelompokkan
keterdapatan endapan bijih berdasarkan batuan induknya kedalam lima kelompok yakni :
a) Intrusive-hosted deposits
b) Vulcanic-hosted deposits
c) Sediment-hosted deposits
d) Metamorphic-hosted deposits
e) Ultramafic-hosted deposits
Secara umum endapan bahan galian memiliki tipe-tipe yang berbedamenurut genesa
dan bentuknya seperti berikut :
1) Tipe Magmatik ; tipe endapan pegmatik, tipe endapan greisens
2) Tipe hydrothermal
3) Vulkanogenik
4) Endapan tipe metemorfik dan metasomatik kontak
5) Tipe sedimenter
6) Endapan residual
7) Endapan placer