Вы находитесь на странице: 1из 10

Tinea Cruris

8:04 AM | Posted by Jessy Londok |


BAB I
PENDAHULUAN
Definisi
Tinea cruris adalah infeksi jamur dermatofita pada daerah lipat paha, daerah perineum dan
sekitar anus. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun. Lesi kulit dapat terbatas pada daerah
genitor-krural saja atau meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah
atau bagian tubuh yang lain. (1,2)
Sinonim
Eczema marginatum, Dhobie itch, Jockey itch, Ringworm of the groin (1)

Etiologi
Sering disebabkan oleh Epidermophyton floccosum, namun dapat pula oleh Tricophyton rubrum,
dan Trycophyton mentagrophytes yang ditularkan secara langsung atau tak langsung. (2)

Epidemiologi
Tinea cruris terdapat di seluruh dunia dan paling banyak di darah tropis. Berdasarkan penelitian
di RSUP Prof. DR R.D Kandou Manado, didapatkan jumlah penderita Tinea cruris tahun 19982002 sebanyak 1.424 penderita dari 33.553 pasien rawat jalan di poliklinik.
Infeksi ini kebanyakan pada usia dewasa dan dapat ditemukan pada pria dan wanita, dimana pria
lebih sering terinfeksi daripada wanita. Keadaan lingkungan yakni suhu dan kelembaban sangat
berperan penting, dimana suhu yang panas dan kelembaban yang tinggi merupakan faktor
predisposisi untuk timbulnya penyakit ini..(2,3)

Patogenesis
Cara penularan jamur dapat secara langsung maupun tidak langsung. Penularan langsung dapat
secara fomitis, epitel, rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah.

Penularan tidak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, pakaian debu.
Agen penyebab juga dapat ditularkan melalui kontaminasi dengan pakaian, handuk atau sprei
penderita. Jamur ini menghasilkan keratinase yang mencerna keratin, sehingga dapat
memudahkan invasi ke stratum korneum. Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabangcabangnya didalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang
berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan. Pertumbuhannya dengan
pola radial di stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yang jelas dan
meninggi (ringworm). Reaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang menjadi suatu
reaksi peradangan. Menyebabkan penderita merasa gatal atau sedikit panas di tempat tersebut
akibat timbulnya peradangan dan iritasi. Faktor risiko infeksi awal atau kekambuhan adalah
memakai pakaian ketat atau basah.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya kelainan di kulit adalah:
a.Faktor virulensi dari dermatofita
Virulensi ini bergantung pada afinitas jamur apakah jamur antropofilik, zoofilik, geofilik. Selain
afinitas ini massing-masing jamur berbeda pula satu dengan yang lain dalam hal afinitas terhadap
manusia maupun bagian-bagian dari tubuh misalnya: Trichopyhton rubrum jarang menyerang
rambut, Epidermophython fluccosum paling sering menyerang liapt paha bagian dalam.
b.Faktor trauma
Kulit yang utuh tanpa lesi-lesi kecil lebih susah untuk terserang jamur.
c.Faktor suhu dan kelembapan
Kedua faktor ini jelas sangat berpengaruh terhadap infeksi jamur, tampak pada lokalisasi atau
lokal, dimana banyak keringat seperti pada lipat paha, sela-sela jari paling sering terserang
penyakit jamur.
d.Keadaan sosial serta kurangnya kebersihan
Faktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur dimana terlihat insiden penyakit jamur
pada golongan sosial dan ekonomi yang lebih rendah sering ditemukan daripada golongan
ekonomi yang baik
e.Faktor umur dan jenis kelamin (4,5)
Manifestasi klinis
Penyakit ini memberikan keluhan perasaan gatal yang menahun, bertambah hebat bila disertai
dengan keluarnya keringat. Kelainan yang akut memberikan gambaran yang berupa makula yang

eritematous dengan erosi dan kadang-kadang terjadi ekskoriasis. Pinggir kelainan kulit tampak
tegas dan aktif. Apabila kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak hanya makula
yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi. Gambaran yang khas adalah lokalisasi
kelainan, yakni daerah lipat paha sebelah dalam, daerah perineum dan sekitar anus. Kadangkadang dapat meluas sampai ke gluteus, perut bagian bawah dan bahkan dapat sampai ke aksila.
Efloresensi terdiri atas bermacam-macam bentuk yang primer dan sekunder. (5,6)

Pemeriksaaan Penunjang
Mikroskop
Pada tinea kruris, bahan untuk pemeriksaan jamur sebaiknya diambil dengan mengikis tepi lesi
yang meninggi atau aktif. Khusus untuk lesi yang berbentuk lenting-lenting, seluruh atapnya
harus diambil untuk bahan pemeriksaan. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan artrospora (hifa
yang bercabang) yang khas pada infeksi dermatofita.
Kultur
Kultur jarang di lakukan karena selalunya mahal dan memakan masa yang lama.namun ,kultur
dilakukan apabila penderita dengan riwayat terapi obat yang lama tetapi diagnosis masih diragui.
Identifikasi spesifik zoofilik spesies sebagai sumber infeksi dapat membantu mencegah infeksi
kembali ia juga penting untuk menentukan spesifik jamur penyebab karena aktiviti anti jamur
bervariasi. (5)
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melihat gambaran
klinis dan lokasi terjadinya lesi serta pemeriksaan penunjang seperti yang telah disebutkan
dengan menggunakan mikroskop pada sediaan yang ditetesi KOH 10-20%, sediaan biakan pada
medium Saboraud, punch biopsi, atau penggunaan lampu wood. (5)

Diagnosis banding
1. Kandidiasis inguinalis.
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh spesies Candida.
Kandidosis kadang sulit dibezakan dengan Tinea Cruris jika mengenai lipatan paha dan perianal.
Lesi dapat berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan berkrusta. Perbedaannya ialah
pada kandidiasis terdapat eritema berwarna merah cerah berbatas tegas dengan satelit-satelit di
sekitarnya. Biasanya kandidiasis dilipat paha mempunyai konfigurasi hen and chicken.
Predileksinya juga bukan pada daerah-daerah yang berminyak, tetapi lebih sering pada daerah

yang lembab. Selain itu, pada pemeriksaan dengan larutan KOH 10 %, terlihat sel ragi,
blastospora atau hifa semu. Pada wanita, ada tidaknya flour albus biasanya dapat membantu
diagnosis.
Pada penderita diabetes mellitus, kandidiasis merupakan penyakit yang sering dijumpai.
2. Eritrasma
Eritrasma merupakan penyakit yang sering berlokalisasi di sela paha. Efloresensi yang sama,
yaitu eritema dan skuama, pada seluruh lesi merupakan tanda-tanda khas penyakit ini.
Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan lampu Wood dapat menolong dengan adanya
fluoresensi merah ( red coral ).
3. Psoriasis vulgaris
Psoriasis vulgaris berbeza dengan Tinea Cruris karena terdapat kulit mengelupas atau skuama
yang tebal, kasar, dan berlapis-lapis, disertai tanda titisan lilin, Kobner dan Auspitz. Tempat
predileksinya juga berbeza, psoriasis sering terdapat di ekstremitas bagian ekstensor terutama
siku, lutut, kuku dan daerah lumbosakral. Perbezaannya ialah skuamanya lebih tebal dan putih,
seperti kaca. Selain itu, pada pemeriksan histopatologis terdapat papilomatosis.
4. Pitiriasis rosea
Pitiriasis rosea ialah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, dimulai dengan lesi awal
berbentuk eritema dan skuama halus. Lesi awal berupa herald patch, umumnya di badan, soliter,
bentuk oval dan terdiri atas eritema serta skuama halus dan tidak berminyak di pinggir. Lesi
berikutnya lebih khas yang dapat dibedakan dengan Tinea Cruris, yaitu lesi yang menyerupai
pohon cemara terbalik. Tempat predileksinya juga berbeda, lebih sering pada badan, lengan atas
bagian proksimal dan paha atas, jarang pada kulit kepala (5,6)

Penatalaksanaan
Pada infeksi tinea cruris tanpa komplikasi biasanya dapat dipakai anti jamur topikal saja dari
golongan imidazole dan allynamin yang tersedia dalam beberapa formulasi. Semuanya
memberikan keberhasilan terapi yang tinggi 70-100% dan jarang ditemukan efek samping. Obat
ini digunakan pagi dan sore hari kira-kira 2-4 minggu. Terapi dioleskan sampai 3 cm diluar batas
lesi, dan diteruskan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah lesi menyembuh. Terapi sistemik
dapat diberikan jika terdapat kegagalan dengan terapi topikal, intoleransi dengan terapi topikal.
Sebelum memilih obat sistemik hendaknya cek terlebih dahulu interaksi obat-obatan tersebut.
Diperlukan juga monitoring terhadap fungsi hepar apabila terapi sistemik diberikan lebih dari 4
mingggu.

Pengobatan anti jamur untuk Tinea cruris dapat digolongkan dalam empat golongan yaitu:

golongan azol, golongan alonamin, benzilamin dan golongan lainnya seperti siklopiros,tolnaftan,
haloprogin. Golongan azole ini akan menghambat enzim lanosterol 14 alpha demetylase (sebuah
enzim yang berfungsi mengubah lanosterol ke ergosterol), dimana struktur tersebut
merupakankomponen penting dalam dinding sel jamur. Goongan Alynamin menghambat keja
dari squalen epokside yang merupakan enzim yang mengubah squalene ke ergosterol yang
berakibat akumulasi toksik squalene didalam sel dan menyebabkan kematian sel. Dengan
penghambatan enzim-enzim tersebut mengakibatkan kerusakan membran sel sehingga ergosterol
tidak terbentuk. Golongan benzilamin mekanisme kerjanya diperkirakan sama dengan golongan
alynamin sedangkan golongan lainnya sama dengan golongan azole. (5)

Komplikasi
Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain. Pada infeksi jamur
yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
Prognosis
Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat asalkan kelembapan dan
kebersihan kulit selalu dijaga.

BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Tn J.S
Umur : 75 tahun
BB/TB : 54 Kg/160 cm
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ranotana Weru lingkungan VI
Pekerjaan : Pensiunan TNI
Suku/bangsa : Minahasa / Indonesia

Agama : Kristen Protestan


Status perkawinan : Menikah
Tanggal periksa : 16 Juni 2010

ANAMNESIS
Keluhan utama : bercak kemerahan di daerah bokong dan lipat paha.
Bercak kemerahan disertai rasa gatal di daerah bokong dan lipat paha dialami pasien sejak 1
bulan yang lalu. Awalnya bercak kemerahan hanya berukuran kecil yang timbul di bokong dan
terasa sangat gatal, kemudian oleh pasien digaruk-garuk sehingga merah dan gatal mulai
menyebar ke seluruh daerah bokong. Gatal hilang timbul, lebih gatal saat berkeringat. Pasien
sudah pernah berobat ke puskesmas dan diberikan obat tablet dan kapsul, pasien sudah lupa
nama obatnya. Pasien juga memakai salep cina, tapi tidak ada perubahan. Penderita juga sering
mengoles belerang yang dicampur dengan minyak kelapa pada daerah yang terasa gatal.
Riwayat penyakit dahulu : Penyakit kulit lain disangkal penderita.
Hipertensi (+) baru diketahui penderita 1 bulan yang lalu saat berobat ke puskesmas, tapi tidak
terkontrol.
Riwayat alergi :
Makanan : ikan laut
Obat : disangkal.
Bahan kimia : disangkal.
Riwayat atopi : Bersin-bersin di pagi hari (+)
Asma dan alergi debu disangkal pasien.
Riwayat penyakit keluarga : Hanya pasien saja yang sakit seperti ini dalam keluarga.
Riwayat kebiasaan : Pasien mandi 2x sehari, menggunakan sabun batang dan digunakan
sendiri.
Handuk dipakai sendiri dan dicuci 1 bulan 1x.

Pakaian dalam diganti setiap habis mandi.


Setelah mandi pasien menggunakan pakaian bersih.
Riwayat sosial : Rumah terbuat dari beton, lantai ubin, atap rumah terbuat dari seng. Jumlah
kamar 4 buah, penghuni rumah ada 8 orang. Kamar mandi dan WC terletak di dalam rumah dan
digabung.

PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
KU : Baik Kes : Compos Mentis
TD : 150/100 mmHg N : 88 x/menit
R : 22 x/menit S : 36,30 C
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada
Thoraks : Cor : SI-SII normal, bising tidak ada
Pulmo : Ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
Abdomen : Datar, lemas bising usus normal peristaltik normal. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, edema tidak ada.

Status dermatologis : Regio intergluteal-gluteus, Regio inguinalis bilateral : makula


hiperpigmentasi yang sirkumstrip, ukuran plakat, skuama (+)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan kerokan kulit dengan pewarnaan KOH 20%
Hifa panjang bersepta

DIAGNOSIS
Tinea Kruris

TERAPI:
Oral : Griseofulvin 125mg 1x4 tablet selama 2 minggu
Interhistin 3x1 tablet
Topikal: Ketoconazol krim 2 x app

ANJURAN
Menjaga kebersihan kulit dengan mandi 2x sehari.
Menjaga keadaan kulit agar tidak lembab.
Kontrol 1 minggu kemudian untuk melihat hasil pengobatan.

BAB III
DISKUSI
Diagnosis tinea kruris ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
Berdasarkan anamnesis didapatkan adanya keluhan berupa bercak kemerahan yang disertai rasa
gatal pada bokong dan lipat paha sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya berupa bercak kecil
kemerahan di bokong kemudian digaruk, membesar dan menyebar ke seluruh bagian leher.
Pasien juga merasa gatal yang hilang timbul, namun bertambah berat saat pasien berkeringat.
Dari riwayat pasien, terdapat beberapa faktor predisposisi kandidosis yang ditemukan baik
eksogen dan endogen. Faktor predisposisi tersebut adalah pasien tergolong pada kelompok usia
lanjut, status imun pasien imunokompromais karena pasien menggunakan kortikosteroid selama
2 tahun tanpa resep dokter. Pasien memiliki kebiasaan mandi 1x sehari yang menunjukkan
bahwa kebersihan kulit pasien tidak terjaga dengan baik.

Pada pemeriksaan fisik pasien eflorosensi berupa papul lentikular eritematosa, berbatas jelas,
erosi, lesi satelit, skuama basah pada daerah leher. Menurut kepustakaan, predileksi kandidosis
adalah di daerah lipatan leher, kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari
tangan atau kaki, glans penis, dan umbilikus, berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah,
dan eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi oleh lesi satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul
kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosi dengan pinggiran yang kasar
dan berkembang seperti lesi primer. Pada keadaan kronik, daerah-daerah likenifikasi,
hiperpigmentasi, hiperkeratosis dan terkadang berfistula. Kelainan pada kulit menimbulkan
keluhan gatal yang hebat, kadang-kadang disertai rasa panas dan terbakar. (1,5)
Pemeriksaan penunjang untuk kandidosis intertriginosa adalah pemeriksaan gram. Pada
pemeriksaan ini ditemukan spora, pseudohifa, budding cell.
Diagnosa kandidosis intertriginosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Pada pasien ini jelas menggambarkan suatu kandidosis intertriginosa,
sehingga tidak didiagnosis banding lagi dengan penyakit lain. Dalam kepustakaan, kandidosis
intertriginosa didiagnosis banding dengan eritrasma, dermatitis kontak alergika, dermatofitosis
(tinea). Secara praktis dapat dibedakan melalui perbedaan lesi dan melalui kerokan kulit atau
preparat langsung KOH dengan elemen jamur negatif. (1)
Penatalaksanaan pada pasien ini terdiri dari non medikamentosa dan medikamentosa. Sebagai
terapi non medikamentosa pasien dianjurkan agar memakai obat-obat yang diberikan secara
teratur dan sesuai instruksi pemakaian. Menjaga kebersihan kulit harus dilakukan pasien
mengingat faktor predisposisi yang dimiliki pasien sulit untuk dihindari, yaitu faktor usia. Kulit
yang lembab sangat berisiko terkena infeksi jamur, sehingga penting bagi pasien untuk
menghindari kulit lembab untuk mempercepat penyembuhan dan rekurensi. Pasien sebaiknya
datang memeriksakan diri kembali seteleh seminggu pengobatan, agar dapat dievaluasi tingkat
penyembuhan dan efektivitas pengobatan.
Pasien tergolong dalam kelompok usia lanjut yang sangat rentan terinfeksi dengan jamur.
Mengingat akan hal tersebut, penting untuk merubah kebiasaan pasien yang cenderung
memberikan gambaran tingkat kebersihan kulit yang rendah. Pasien memiliki riwayat
penggunaan kortikosteroid yang lama tanpa pengawasan dokter sehingga dihentikan
penggunaannya. Penatalaksanaan pada pasien ini sangat penting untuk menghindari faktor-faktor
predisposisi kandidosis serta menggunakan obat anti jamur. Dalam pengobatan pada pasien ini
diberikan anti jamur mikonazole krim, serta antihistamin chlorpheniramine maleat.
Mikonazol merupakan turunan imidazol sintetik yang relatif stabil. Mikonazol menghambat
aktivitas jamur Candida, Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum, dan Malassezia furfur.
Mikonazol masuk ke dalam sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga
permeabilitas terhadap berbagai zat intrasel meningkat. Efek samping yang timbul ialah iritasi,
rasa terbakar dan maserasi. Obat ini tersedia dalam bentuk krim 2 % dan bedak tabur yang
digunakan 2 kali sehari selama 2-3 minggu.

Antihistamin diberikan untuk membatasi dan menghambat aktivitas farmakologi histamine yang
dilepaskan sewaktu reaksi antigen antibodi terjadi. Pada pasien ini diberikan chlorpheniramin
maleat dengan dosis 3 kali sehari.
Prognosis pada pasien ini adalah bonam, meskippun faktor usia lanjut sulit untuk dihindari
sebagai faktor predisposisi. Dengan menghindari faktor-faktor predisposisi yang lain serta
dengan pengobatan yang teratur serta efektif, keadaan pasien akan mengalami perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Budimulya, Unandar. Mikosis. Dalam : Djuanda A. Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, edisi kelima, cetakan kedua dengan perbaikan. Jakarta. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2007 : 89-105.
2. Siregar RS. Saripati Penyakit Kulit, edisi kedua. Jakarta. EGC. 2004 : 29-31
3. Complete chaos. 2009. Tinea Unguium. Available at : http://www.completechaos-darknightblogspot.com/2009/04-tinea-unguium.html. Acessed on October 8th 2010
4. Wahid Ibnu Dian. 2009. Tinea Unguium. Available
at : http://diyoyen.blog.friendster.com/category/healthy/kulit-kelamin. Acessed on October 8th
2010
5. Soepardiman, L., 2001, Kelainan Kuku, dalam Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisah, S., (eds )
Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin, 3rd ed, FKUI, Jakarta : 290-295

Вам также может понравиться

  • Bab I Tinjauan Pustaka 1.1 Definisi
    Bab I Tinjauan Pustaka 1.1 Definisi
    Документ16 страниц
    Bab I Tinjauan Pustaka 1.1 Definisi
    pika
    Оценок пока нет
  • ASKEP TINEA
    ASKEP TINEA
    Документ11 страниц
    ASKEP TINEA
    mohammad_mukti
    100% (1)
  • Case Report Kulit (Dave) PDF
    Case Report Kulit (Dave) PDF
    Документ20 страниц
    Case Report Kulit (Dave) PDF
    Dave Abraham
    Оценок пока нет
  • Tinea Kruris
    Tinea Kruris
    Документ10 страниц
    Tinea Kruris
    Witha Tiar
    Оценок пока нет
  • Patof Jamur Baru
    Patof Jamur Baru
    Документ31 страница
    Patof Jamur Baru
    Teuku ILza Nanta Satia
    Оценок пока нет
  • Tinea Kruris
    Tinea Kruris
    Документ20 страниц
    Tinea Kruris
    Arfan Gifari
    Оценок пока нет
  • Tinea Lipat Paha
    Tinea Lipat Paha
    Документ23 страницы
    Tinea Lipat Paha
    Alvan Zaki Mubarok
    Оценок пока нет
  • TINEA KRURIS ESSAY
    TINEA KRURIS ESSAY
    Документ10 страниц
    TINEA KRURIS ESSAY
    Agi Abhimana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Tinea Cruris
    Laporan Pendahuluan Tinea Cruris
    Документ8 страниц
    Laporan Pendahuluan Tinea Cruris
    Marlin Hemri Ranglalin
    Оценок пока нет
  • Askep Tinea Corporis
    Askep Tinea Corporis
    Документ20 страниц
    Askep Tinea Corporis
    Johan Permana
    Оценок пока нет
  • HH
    HH
    Документ37 страниц
    HH
    shinta anggia prawesti
    Оценок пока нет
  • Tinea Kruris
    Tinea Kruris
    Документ11 страниц
    Tinea Kruris
    dans_cinta
    75% (4)
  • Tinea Cruris: Penyakit Jamur Kulit Pada Sela Paha
    Tinea Cruris: Penyakit Jamur Kulit Pada Sela Paha
    Документ4 страницы
    Tinea Cruris: Penyakit Jamur Kulit Pada Sela Paha
    aul
    Оценок пока нет
  • Presus Niqko - Tinea Cruris.
    Presus Niqko - Tinea Cruris.
    Документ13 страниц
    Presus Niqko - Tinea Cruris.
    Niqko Bayu Prakarsa
    Оценок пока нет
  • PBL Blok 15 - Tinea Pedis
    PBL Blok 15 - Tinea Pedis
    Документ10 страниц
    PBL Blok 15 - Tinea Pedis
    Putri Dewi
    Оценок пока нет
  • Tinea Korporis
    Tinea Korporis
    Документ10 страниц
    Tinea Korporis
    fauziacitra
    Оценок пока нет
  • Crs Tinea
    Crs Tinea
    Документ19 страниц
    Crs Tinea
    Koko Purnama
    Оценок пока нет
  • Laporan Tinea Cruris
    Laporan Tinea Cruris
    Документ29 страниц
    Laporan Tinea Cruris
    Kina Sakina Usman
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Tinjauan Pustaka
    Bab 1 Tinjauan Pustaka
    Документ12 страниц
    Bab 1 Tinjauan Pustaka
    Atika Az-zahra
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Tinea Cruris
    Tinjauan Pustaka Tinea Cruris
    Документ14 страниц
    Tinjauan Pustaka Tinea Cruris
    Sri Puji Hartini
    Оценок пока нет
  • TINIA KORPORIS
    TINIA KORPORIS
    Документ23 страницы
    TINIA KORPORIS
    Gagat Adiyasa
    Оценок пока нет
  • Tinea corporis dan cruris
    Tinea corporis dan cruris
    Документ5 страниц
    Tinea corporis dan cruris
    Irfansyah Hulu
    Оценок пока нет
  • Tinea Kruris
    Tinea Kruris
    Документ18 страниц
    Tinea Kruris
    AliMa'ruf
    Оценок пока нет
  • Tinea Corporis (Atikah)
    Tinea Corporis (Atikah)
    Документ22 страницы
    Tinea Corporis (Atikah)
    Deden Siswanto
    Оценок пока нет
  • TINEA KRURIS
    TINEA KRURIS
    Документ22 страницы
    TINEA KRURIS
    Putri Aisyah
    Оценок пока нет
  • Tinea Cruris Makalah
    Tinea Cruris Makalah
    Документ3 страницы
    Tinea Cruris Makalah
    heidiangelika
    Оценок пока нет
  • TINIA KORPORIS DAN PENCEGAHANNYA
    TINIA KORPORIS DAN PENCEGAHANNYA
    Документ8 страниц
    TINIA KORPORIS DAN PENCEGAHANNYA
    wardayani akib
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Tinea Kruris
    Laporan Kasus Tinea Kruris
    Документ17 страниц
    Laporan Kasus Tinea Kruris
    Dwi Setiawan Hardianto
    Оценок пока нет
  • TINDAK LANJUT TINDA KRURIS
    TINDAK LANJUT TINDA KRURIS
    Документ25 страниц
    TINDAK LANJUT TINDA KRURIS
    nadya apriliani
    Оценок пока нет
  • Definisi
    Definisi
    Документ8 страниц
    Definisi
    noversly
    Оценок пока нет
  • DD Tinea Cruris
    DD Tinea Cruris
    Документ5 страниц
    DD Tinea Cruris
    Siti Fadhilah
    Оценок пока нет
  • Tinea Pedis Perempuan Pencuci Baju
    Tinea Pedis Perempuan Pencuci Baju
    Документ11 страниц
    Tinea Pedis Perempuan Pencuci Baju
    scargg12345
    Оценок пока нет
  • Lapsus Tinea
    Lapsus Tinea
    Документ26 страниц
    Lapsus Tinea
    DwiRangkutyAgung
    Оценок пока нет
  • Tinea Korporis
    Tinea Korporis
    Документ24 страницы
    Tinea Korporis
    Arya Kusuma
    Оценок пока нет
  • Tugas Eritrasma, Trikomonas Vaginalis Dan Siklus Hidup Scabies.
    Tugas Eritrasma, Trikomonas Vaginalis Dan Siklus Hidup Scabies.
    Документ6 страниц
    Tugas Eritrasma, Trikomonas Vaginalis Dan Siklus Hidup Scabies.
    Whulandary Dyaswara
    Оценок пока нет
  • TINJAUAN TINEA KORPORIS
    TINJAUAN TINEA KORPORIS
    Документ27 страниц
    TINJAUAN TINEA KORPORIS
    Rraarraa Prisscielle
    Оценок пока нет
  • Refarat Tinea Corporis
    Refarat Tinea Corporis
    Документ7 страниц
    Refarat Tinea Corporis
    MahdiahAndini
    Оценок пока нет
  • Tipus - Tinea Cruris
    Tipus - Tinea Cruris
    Документ12 страниц
    Tipus - Tinea Cruris
    zulfafaried
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ7 страниц
    Bab Ii
    Tiara Grhanesia Denashurya
    Оценок пока нет
  • Tinea Corporis
    Tinea Corporis
    Документ5 страниц
    Tinea Corporis
    dwiafriyani
    Оценок пока нет
  • Tinea Kruris
    Tinea Kruris
    Документ28 страниц
    Tinea Kruris
    frans rahmat
    Оценок пока нет
  • TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINEA KORPORIS
    TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINEA KORPORIS
    Документ17 страниц
    TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINEA KORPORIS
    Yunike Dinda
    Оценок пока нет
  • Refleksi Kasus Tinea Corporis
    Refleksi Kasus Tinea Corporis
    Документ13 страниц
    Refleksi Kasus Tinea Corporis
    linda
    Оценок пока нет
  • Creeping Eruption
    Creeping Eruption
    Документ17 страниц
    Creeping Eruption
    Ranggit Oktanita
    Оценок пока нет
  • Lapsus Tinea Korporis
    Lapsus Tinea Korporis
    Документ13 страниц
    Lapsus Tinea Korporis
    Renata Cilestrina
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Tinea Corporis
    Asuhan Keperawatan Pada Tinea Corporis
    Документ6 страниц
    Asuhan Keperawatan Pada Tinea Corporis
    Rahmat Saibun
    Оценок пока нет
  • Tinea Kruris
    Tinea Kruris
    Документ27 страниц
    Tinea Kruris
    Marianty Tohan
    Оценок пока нет
  • Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    От Everand
    Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    Рейтинг: 2.5 из 5 звезд
    2.5/5 (2)
  • Mikrobiologi Medis I: Patogen dan Mikrobioma Manusia
    Mikrobiologi Medis I: Patogen dan Mikrobioma Manusia
    От Everand
    Mikrobiologi Medis I: Patogen dan Mikrobioma Manusia
    Рейтинг: 4 из 5 звезд
    4/5 (11)
  • Coronavirus Covid-19. Membela diri. Cara menghindari penularan. Bagaimana melindungi keluarga dan pekerjaan Anda. Diperbarui edisi keempat.
    Coronavirus Covid-19. Membela diri. Cara menghindari penularan. Bagaimana melindungi keluarga dan pekerjaan Anda. Diperbarui edisi keempat.
    От Everand
    Coronavirus Covid-19. Membela diri. Cara menghindari penularan. Bagaimana melindungi keluarga dan pekerjaan Anda. Diperbarui edisi keempat.
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (2)
  • Hepatitis A
    Hepatitis A
    Документ31 страница
    Hepatitis A
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • BAB II Kista Radikuler
    BAB II Kista Radikuler
    Документ15 страниц
    BAB II Kista Radikuler
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Penyakit Jantung Dalam Kehamilan
    Penyakit Jantung Dalam Kehamilan
    Документ33 страницы
    Penyakit Jantung Dalam Kehamilan
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 2 Pengesahan
    2 Pengesahan
    Документ1 страница
    2 Pengesahan
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Global Causes of Maternal Death
    Global Causes of Maternal Death
    Документ30 страниц
    Global Causes of Maternal Death
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 1 Cover Aiwa
    1 Cover Aiwa
    Документ1 страница
    1 Cover Aiwa
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Case Kista Radikuler
    Case Kista Radikuler
    Документ29 страниц
    Case Kista Radikuler
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Case Meningitis Faza
    Case Meningitis Faza
    Документ42 страницы
    Case Meningitis Faza
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Global Causes of Maternal Death
    Global Causes of Maternal Death
    Документ30 страниц
    Global Causes of Maternal Death
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • MELANOMA
    MELANOMA
    Документ30 страниц
    MELANOMA
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 3 Daftar Isi
    3 Daftar Isi
    Документ1 страница
    3 Daftar Isi
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Jurnal Global Causes of Maternal Death A WHO Systematic Analysis
    Jurnal Global Causes of Maternal Death A WHO Systematic Analysis
    Документ10 страниц
    Jurnal Global Causes of Maternal Death A WHO Systematic Analysis
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Pengobatan Hifema
    Pengobatan Hifema
    Документ28 страниц
    Pengobatan Hifema
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • BST Hifema
    BST Hifema
    Документ15 страниц
    BST Hifema
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 1 Cover Aiwa
    1 Cover Aiwa
    Документ1 страница
    1 Cover Aiwa
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • NPH
    NPH
    Документ42 страницы
    NPH
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 5 BAB II Status Pasien
    5 BAB II Status Pasien
    Документ9 страниц
    5 BAB II Status Pasien
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Shortcase Hordeolum Faza
    Shortcase Hordeolum Faza
    Документ6 страниц
    Shortcase Hordeolum Faza
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • BAB III Tinjauan Pustaka
    BAB III Tinjauan Pustaka
    Документ17 страниц
    BAB III Tinjauan Pustaka
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Bab 4 Jadi
    Bab 4 Jadi
    Документ1 страница
    Bab 4 Jadi
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 8 Daftar Pustaka
    8 Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    8 Daftar Pustaka
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Bab I Referat Depresi
    Bab I Referat Depresi
    Документ3 страницы
    Bab I Referat Depresi
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Bab 2 THD
    Bab 2 THD
    Документ28 страниц
    Bab 2 THD
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 7 BAB IV Analisis Masalah
    7 BAB IV Analisis Masalah
    Документ4 страницы
    7 BAB IV Analisis Masalah
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Tugas THT
    Tugas THT
    Документ10 страниц
    Tugas THT
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Artikel
    Artikel
    Документ6 страниц
    Artikel
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • 2 Pengesahan
    2 Pengesahan
    Документ1 страница
    2 Pengesahan
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ2 страницы
    Bab V
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ11 страниц
    Bab Iv
    Muhammad Faza Naufal
    Оценок пока нет