Вы находитесь на странице: 1из 53

Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad

Majelis Dzikir & Shalawat


Al Munawwar

Keutamaan Membaca Ratib Al-Haddad


Berkata Habib Alwi bin Ahmad, penulis Syarah Ratib AlHaddad: Siapa yang melarang orang membaca Ratib ini
dan juga wirid-wirid para salihin, niscaya dia akan
ditimpa bencana yang berat dari Allah Taala, dan hal ini
pernah berlaku dan bukan omong-omong kosong.

Berkata Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait Baalawi


di dalam kitabnya Ghayatul Qasd Wal Murad:
Telah berkata Saiyidina Habib Abdullah Haddad: Siapapun
yang menentang atau membangkang orang yang
membaca Ratib kami ini baik secara terang-terangan atau
disembunyikan pembangkangannya itu, akan mendapat
bencana seperti yang ditimpa ke atas orang-orang yang
membelakangi zikir dan wirid atau yang lalai hati mereka
dari berzikir kepada Allah Taala.

Allah Taala berfirman: Dan barangsiapa yang berpaling


dari mengingat-Ku, maka baginya akan ditakdirkan hidup
yang sempit . (QS. Thaha: 124)

Allah berfirman lagi: Dan barangsiapa yang berpaling


dari mengingat Tuhan Pemurah, Kami balakan baginya
syaitan yang diambilnya menjadi teman. (QS. AzZukhruf: 36)

Allah berfirman lagi: Dan barangsiapa yang berpaling


dari mengingati Tuhannya, Kami akan melorongkannya
kepada siksa yang menyesakkan nafas. (QS. Al-Jin: 17).

Diantara keutamaan Ratib Al-Haddad juga ialah barang


siapa senatiasa membaca Ratib Al-Haddad, insya Allah, ia
akan dikaruniai HusnulKhatimah. Syaikh Abdullah bin
Muhammad Syarah bil Al-Asyram dalam tulisannya
mengenai manaqib (Kisah kebajikan orang-orang yang telah
wafat) Sayyid Abdullah Al-Haddad, pada pembicaraannya
tentang Ratib Al-Haddad mengatakan Aku mendengar
bahwa penyusun ratib (Sayyid Abdullah Al-Haddad) pernah
berkata, Barangsiapa yang membiasakan diri membaca
ratib ini (Ratib Al-Haddad) ia akan dikaruniai HusnulKhatimah .

As-Sayid Ahmad bin Zain Al Habsyiy Alawiy di dalam


Syarhul Washiyyah, setelah membahas perihal Ratib AlHaddad ia berkata sebagai berikut, Aku pernah
mendengar, bahwa para ahlush-shalah (orang-orang saleh)
mengatakan bahwasanya Sayyid Abdullah Al-Haddad

pernah berkata, Barangsiapa membaca ratib ini,


khususnya al-Jalalah (yakni lafadzul-jalalah, yaitu lafal
Allah) dengan tertib dan khusyu (khudhu) disertai
keyakinan dan niat yang sungguh-sungguh, dan
melengkapkan ucapan lafal tersebut 1000 kali, niscaya
akan tampak olehnya suatu cahaya dan futuh (istilah
khas kaum sufi, yang berarti terbukanya hijab yang
menutupi mata hati manusia dari Allah, Tuhannya).
Sayyid Ahmad bin Zain Al-Habsyiy Alawi lebih jauh
mengatakan, Saudaraku pernah mengamalkan hal itu,
kemudian tampak olehnya secercah cahaya dari Allah
SWT.

Apalagi yang perlu diterangkan mengenai Ratib ini guna


mendorong kita supaya membiasakan diri mengamalkan
bacaannya setiap hari, sekurang-kurangnya sehari setiap
malam, mudah-mudahan kita semua akan terbuka hatinya
untuk melakukannya dan mendapat faedah daripada
amalan ini.

Sumber : http://alawiyahblog2.blogspot.com/2012/09/keutamaanmembaca-ratib-al-haddad.html

URUTAN TAWASUL




...



...



...






...


...





...





...




...
Catatan :
1. Khusus untuk saudara, orang tua, atau kerabat yang
sudah meninggal dunia memakai kalimat :

... / ...
...

2. Khusus untuk saudara, orang tua, atau kerabat yang


masih hidup memakai kalimat :

... / ...
...

3.

untuk laki-laki. (contoh: Umar bin Khattab)


untuk perempuan. (contoh: Fatimah binti
Muhammad)




YAA RABBI BIL MUSHTHAFA BALLIGH MAQAA-SHIDANAA.
WAGHFIRLANAA MAA MADHAA YAA WAASIAL-KARAMI
Wahai Allah demi Al-Mustofa Muhammad saw
sampaikanlah maksud dan hajad-hajad kami. Dan
ampunilah dosa-dosa kami yang terdahulu Wahai Yang
Maha Luas lagi Maha Dermawan.

ASSEGAF

10

11

12

13







.


.

14


.
,
....:

15

BISMILLAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa ; Tidak ada


Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. ( QS.Al-Baqarah : 163 )

.
.
. .

16

. .

.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya) ; Tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang
dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa ijin-Nya? Allah
mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan di
belakang mereka, dan merka tidak mengetahui apa-apa
dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi
Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi dan
Maha Besar. (QS. Al-Baqarah : 255)

.


.


Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada
di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya
Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang

17

dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendakiNya ; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. AlBaqarah : 284)


. .

.
Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengata-kan): Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya, dan
mereka mengatakan: Kami dengar dan kami taat.
(Mereka berdoa): Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali. (QS. Al-Baqarah : 285)

. .

18

. .

.)x(
.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari
kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa
yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (QS.
Al-Baqarah : 286)


)x(

1) Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan


tiada sekutu apa pun bagi-Nya. Milik-Nya-lah kerajaan
(kekuasaan), dan milik-Nya jualah puji dan syukur. Dia

19

yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Maha


Kuasa atas segala sesuatu. (3x)




)x(
2) Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, Tiada Tuhan
selain Allah, dan Allah Maha Besar. (3x)



)x(
3) Maha Suci Allah dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah
Yang Maha Agung. (3x)

)x(

4) Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan terimalah taubat


kami. Sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima Taubat
dan Maha Penyayang. (3x)

)x(
5) Ya Allah
limpahkanlah shalawat kepada Nabi
Muhammad saw. Ya Allah limpahkanlah shalawat dan
salam kepadanya. (3x)

20




)x(

6) Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna dari kejahatan makhluk ciptaan-Nya. (3x)






)x(


7) Dengan menyebut nama Allah yang dengan namaNya, tiada satupun yang dapat memberikan mudharat
baik di bumi maupun di langit. Dan Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. (3x)

)x(

8) Kami ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai


agama kami, Muhammad saw sebagai nabi kami. (3x)



)x(

9) Dengan menyebut nama Allah, segala puji bagi Allah,
segala kebaikan dan keburukan atas kehendak Allah. (3x)


)x(

21

10) Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir, kami


bertaubat kepada Allah lahir dan batin. (3x)

)x(
11) Ya Allah Tuhan kami, maafkanlah kami dan hapuskanlah dosadosa yang ada pada kami. (3x)

)x(

12) Wahai Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah, wafatkanlah kami dalam keadaan beragama Islam. (7x)


)x(

13) Wahai Yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah


kami dari kejahatan orang-orang zhalim. (3x)

)x(
14) Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimin
dan menyingkirkan kejahatan kaum pengganggu. (3x)


)x(

22

15) Wahai Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, wahai Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa, wahai Yang Maha
Mendengar lagi Maha Melihat, wahai Yang Maha
Lembut lagi Maha Mengamati. (3x)

)x (
16) Wahai Yang berkuasa menghapus segala kesedihan,
wahai Yang Mahakuasa melenyapkan kesusahan, wahai
Yang mengampuni dan mengasihi hamba-Nya. (3x)

)x (
17) Aku memohon ampun kepada Allah, Tuhan segenap
manusia. Aku memohon ampun kepada Allah atas
segala kesalahan. (4x)

)x(


18) Tiada Tuhan selain Allah. (50x)

23

.
Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad itu utusan Allah. Dia
memuliakan dan menjunjung tinggi, mengagungkan dan
membesarkannya. Adalah kalimat yang benar (La ilaha
illallah muhammadar-rasulullah), atas dasar itu aku hidup,
atas dasar itu aku mati, dan atas dasar itu aku dibangkitkan,
jika Allah yang Maha Luhur menghendaki termasuk orang
yang aman. Amien. Amien. Amien.


)x
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah
adalah Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu.
Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tiada sesuatu
yang setara dengan Dia. (QS. Al-Ikhlas:1-4)

24

Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah


Maha Besar.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan
(penguasa) Subuh, dari kejahatan makhluk ciptaan-Nya,
dan dari malam bila telah kelam, dan dari kejahatan tiupantiupan dalam ikatan, dan dari kejahatan orang yang beriri
hati bila sudah mendengki. (QS. Al-Falaq:1-5)





Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah
Maha Besar.

25

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan
(penguasa) manusia, Maha Raja (penguasa) manusia,
Tuhan (sesembahan) manusia, dari bisikan syetan yang
biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam
dada (hati) manusia, dari (jenis) jin dan manusia.

)(





.


.

...:

26

()






.
...:
)(

27

.

...:

)(




.


.



.
.





.
...:

28




.


.
.


.

29




.




.
.

30

)x(.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ridha
dan surga-Mu, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka
dan neraka-Mu.




)x(.
Wahai Yang Maha Mengetahui rahasia (hati) kami, janganlah
Engkau buka aib kami, berikanlah kami kesehatan dan
ampunilah kami, jadikanlah kami dimana pun kami berada.

)x(.



Ya Allah dengan nama-Mu, Ya Allah dengan nama-Mu,
Ya Allah berikanlah kami husnul khatimah (akhir yang baik).

31

)x(.
Wahai Yang Maha Lembut, berikanlah kami kelembutanMu pada semua takdir-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Lembut, berikanlah kelembutan-Mu untuk kami dan
semua muslimin.

32

33

YA RABBANATARAFNA

n

Ya Tuhan kami! kami mengakui (bahwa) sesungguhnya
kami berbuat dosa.



Dan sesungguhnya kami melampaui batas, sehingga (tak
terasa) kami mendekati neraka.



(Maka) ampunilah kami dengan ampunan, yang dapat
membasuh semua dosa kami.

Dan tutupilah semua aib kami, dan tentramkanlah semua


ketakutan dan kegelisahan kami.

34


Dan ampunilah para orang tua kami, Ya Tuhanku! Dan juga
semua anak cucu kami.


Dan semua keluarga serta saudara kami, dan juga semua
sahabat karib kami.




Dan semua orang yang cinta (karena Allah) pada kami,
tetangga dan sahabat kami.


Dan juga kaum muslimin seluruhnya, dengarkanlah dan
kabulkanlah (permohonan kami), Ya Tuhan kami!


Berdasarkan keutamaan, kemurahan dan karunia-Mu, Ya
Allah! Bukan (karena) hasil usaha kami.

35



Dengan wasilah Rasul
permohonan kami .

pilihan,

diterimalah

setiap


Shalawat serta salam Tuhan kami, semoga tetap tercurah
padanya (Rasulullah saw) sebanyak biji-bijian.




Juga keluarga serta sahabatnya sebanyak tetesan air
hujan.

Segala puji milik Allah di Awal dan di Akhir.

36

BIOGRAFI
Nasab Al-habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin


Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abu
Bakar bin Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad
bin Abdullah bin Al Faqih Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi
'Ammil Faqih bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib
Marbat bin Sayyidina Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina
Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib AsShoumaah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Saml bin
Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina
Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi
bin Sayyidina Al- Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina
Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Jafar AsShodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin
Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam
As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al-Husein.
Rodiyallahu Anhum Ajmain.
Sekilas Tentang Penyusun

Beliau dilahirkan pada malam senin 5 Shafar 1044 H /


1624 M di Subair, di pinggiran kota Tarim, Hadramaut,
Yaman. Pada tahun kelahirannya, terjadi beberapa

37

peristiwa, yaitu Wafat Habib Husein bin Syekh Abu Bakar


bin Salim dan Sayyid Yusuf bin Al-Fasi ( murid Syekh Abu
Bakar bin Salim ) dan terbunuhnya Sayyid Ba Jabhaban.
Kedua Orang Tua Beliau

Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad, Ayah Syaikh


Abdullah Al-Haddad dikenal sebagai seorang yang saleh.
Lahir dan tumbuh di kota Tarim, Sayyid Alwy, sejak kecil
berada di bawah asuhan ibunya Syarifah Salwa, yang
dikenal sebagai wanita ahli marifah dan wilayah. Bahkan
Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad sendiri banyak
meriwayatkan kekeramatannya. Kakek Al-Haddad dari sisi
ibunya ialah Syaikh Umar bin Ahmad Al-Manfar Ba Alawy
yang termasuk ulama yang mencapai derajat marifah
sempurna. Suatu hari Sayyid Alwy bin Muhammad AlHaddad mendatangi rumah Al-Arif Billah Syaikh Ahmad bin
Muhammad Al-Habsy, pada waktu itu ia belum berkeluarga,
lalu ia meminta Syaikh Ahmad Al-Habsy mendoakannya,
lalu Syaikh Ahmad berkata kepadanya, Anakmu adalah
anakku, di antara mereka ada keberkahan. Kemudian ia
menikah dengan cucu Syaikh Ahmad Al-Habsy, Salma binti
Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy. Al-Habib Idrus
adalah saudara dari Al-Habib Husein bin Ahmad bin
Muhammad Al-Habsy. Yang mana Al-Habib Husein ini
adalah kakek dari Al-Arifbillah Al-Habib Ali bin Muhammad
bin Husein bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy (Mualif
Simtud Durror). Maka lahirlah dari pernikahan itu Al-Habib

38

Abdullah bin Alwy Al-Haddad. Ketika Syaikh Al-Hadad lahir


ayahnya berujar, Aku sebelumnya tidak mengerti makna
tersirat yang ducapkan Syaikh Ahmad Al-Habsy terdahulu,
setelah lahirnya Abdullah, aku baru mengerti, aku melihat
pada dirinya tanda-tanda sinar Al-Wilayah ( Kewaliyan ).

Masa Kecil Beliau

Ketika Habib Abdullah berusia 4 tahun, beliau terserang


penyakit cacar. Demikian hebat penyakit itu, hingga
hilanglah penglihatan beliau. Namun musibah ini sama
sekali tidak mengurangi kegigihannya dalam menuntut ilmu.
Beliau berhasil menghafal Al Quran dan menguasai
berbagai ilmu agama ketika masih kanak-kanak. Beliau
sejak kecil gemar beribadah da riyadhoh. Nenek dan kedua
orang tuanya sering kali tidak tega menyaksikan anaknya
yang buta ini melakukan berbagai ibadah dan riyadhoh.
Mereka menasehati agar beliau berhenti menyiksa diri.
Demi menjaga perasaan keluarganya, si kecil Abdullah pun
mengurangi ibadah dan riyadhoh yang sesunguhnya amat
beliau
gemari.
Di masa mudanya beliau berperawakan tinggi, berdada
bidang, berkulit putih, berwibawa dan di wajahnya tidak
tampak bekas-bekas cacar yang dahulu menyebabkan
beliau kehilangan penglihatannya.
Guru-guru Habib Abdullah bin alwi Al Haddad

39

1. Al-Quthb Anfas Al-Habib Umar bin Abdurrohman AlAththos bin Aqil bin Salim bin Abdullah bin
Abdurrohman bin Abdullah bin Abdurrohman Asseqaff,
2. Al-Allamah Al-Habib Aqil bin Abdurrohman bin
Muhammad bin Ali bin Aqil bin Syaikh Ahmad bin Abu
Bakar bin Syaikh bin Abdurrohman Asseqaff,
3. Al-Allamah Al-Habib Abdurrohman bin Syekh Maula
Aidid BaAlawy,
4. Al-Allamah Al-Habib Sahl bin Ahmad Bahasan Al-Hudaily
BaAlawy
5. Al-Mukarromah Al-Habib Muhammad bin Alwy bin Abu
Bakar bin Ahmad bin Abu Bakar bin Abdurrohman
Asseqaff
6. Syaikh Al-Habib Abu Bakar bin Imam Abdurrohman bin
Ali bin Abu Bakar bin Syaikh Abdurrahman Asseqaff
7. Sayyid Syaikhon bin Imam Husein bin Syaikh Abu
Bakar bin Salim
8. Al-Habib Syihabuddin Ahmad bin Syaikh Nashir bin
Ahmad bin Syaikh Abu Bakar bin Salim
9. Sayyidi Syaikh Al-Habib Jamaluddin Muhammad bin
Abdurrohman bin Muhammad bin Syaikh Al-Arif Billah
Ahmad bin Quthbil Aqthob Husein bin Syaikh Al-Quthb
Al-Robbani Abu Bakar bin Abdullah Al-Idrus
10. Syaikh Al-Faqih Al-Sufi Abdullah bin Ahmad Ba Alawy AlAsqo

40

11. Sayyidi Syaikh Al-Imam Ahmad bin Muhammad AlQusyasyi


Murid-murid Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad

1. Habib Hasan bin Abdullah Al Haddad ( putra beliau )


2. Habin Ahmad bin Zein Al Habsyi
3. Habib Abdurrahman bin Abdullah BilFaqih
4. Habib Muhammad bin Zein bin Smith
5. Habib Umar bin Zein bin Smith
6. Habib Umar bin Abdullah Al Bar
7. Habib Ali bin Abdullah bin Abdurrahnan As Segaf
8. Habib Muhammad bin Umar bin Toha Ash Ahafi As-Segaf
9. dll.

Suatu hari beliau berkata :


Dahulu orang menuntut ilmu dari semua orang, kini
semua orang menuntut ilmu dariku .
Keaktifannya dalam mendidik dan berdakwah membuatnya
digelari Quthbud Dawah wal Irsyad.
Beliau berpesan :
Ajaklah orang awam kepada syariat dengan bahasa
syariat; ajaklah ahli syariat kepada tarekat ( thariqah )
dengan bahasa tarekat; ajaklah ahli tarekat kepada
hakikat ( haqiqah ) dengan bahasa hakikat, ajaklah ahli

41

hakikat kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq, dan ajaklah


ahlul Haq kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq.
Ibadah Beliau

Pada masa Bidayahnya ( permulaannya ); setiap malam


beliau mengunjungi seluruh masjid di kota Tarim untuk
beribadah. Telah lebih 30 tahun lamanya beliau beribadah
sepanjang malam. Ketika beliau berada di Bidayahnya, AlFaqih Abdullah binAbu Bakar Al-Khotib, salah seorang guru
Fiqih beliau, berkata :
Aku bersaksi bahwa Syyidi Abdullah Al Haddad berada di
Maqom Sayyid ath-Thoifah Junaid.
Ratib Al Haddad dan Wirdul Lathif

Ketika beliau berusia 27 tahun, beberapa orang ( Syiah )


Zaidiyyah masuk ke Yaman. Para Ulama khawatir akidah
masyarakat akan rusak karena pengaruh ajaran para
pendatang syiah itu. Mereka lalu meminta beliau untuk
merumuskan sebuah doa yang dapat mengokohkan akidah
masyarakat dan menyelamatkan mereka dari faham-faham
sesat. Beliau memenuhui permintaan mereka lalu
menyusun sebuah doa yang akhirnya dikenal dengan nama
Ratb Al Haddad. Disamping itu beliau juga merumuskan
bacaan dzikir yang dinamainya Wirid al-Lathif. Ketika
berusia 28 tahun, ayah beliau meninggal dunia dan tak
lama kemudian ibunya menyusul.

42
Keluhuran Budi Beliau

Dalam kehidupannya, beliau juga mendapat gangguan dari


masyarakat lingkungannya, Beliau berkata :
Kebanyakan orang, jika tertimpa musibah penyakit atau
lainnya, mereka tabah dan sabar; mereka sadar bahwa itu
adalah qodho dan qodar Allah SWT. Tetapi jika diganggu
orang, mereka sangat marah. Mereka lupa bahwa
gangguan-gangguan itu sebenarnya juga qodho dan qodar
Allah SWT, mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah SWT
hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka.
Rasulullah bersabda :
Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian. Jika
Allah SWT mencintai suatu kaum, ia akan menguji mereka.
Barang siapa ridho, ia akan memperoleh keridhoannya;
barang siapa tidak ridho, Allah SWT akan murka kepadanya.
( HR Thabrani dan Ibnu Majah )
Habib Abdullah juga menjadikan Ratib Al-Atthas karya
gurunya, Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas sebagai
rujukan. Ketika seseorang datang minta ijazah atau izin
mengamalkan Ratib Al-Haddad; beliau berkata :
Bacalah Ratib Guruku, kemudian baru Ratibku
Ini merupakan cermin bagaimana seorang murid menghormati gurunya, meski karyanyalah yang lebih populer.

43

Habib Abdullah tidak pernah menyakiti hati orang lain,


apabila beliau terpaksa harus bersikap tegas, beliau
kemudian segera menghibur dan memberikan hadiah
kepada orang yang ditegurnya. Beliau berkata :
Aku tak pernah melewatkan pagi dan sore dalam keadaan
benci dan iri pada seseorang!
Dalam mengarungi bahtera kehidupan, beliau lebih suka
berpegang pada hadits Rasulullah SAW :
Orang beriman yang bergaul dengan masyarakat dan
sabar menanggung gangguannya, lebih baik daripada orang
yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak pula sabar
menghadapi gangguannya. ( HR Ibnu Majah dan Ahmad )
Dalam kesempatan lain beliau berkata :
Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan
masyarakat, aku juga tidak menyukai pembicaraan mereka,
dan tidak peduli kepada siapapun dari mereka. Sudah
menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai
kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di
gurun sahara. Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan.
Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan keinginanku
agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.
Beliau menulis dalam syairnya :
Bila Allah SWT mengujimu, bersabarlah karena itu haknya
atas dirimu. Dan bila ia memberimu nikmat, bersyukurlah.
Siapapun mengenal dunia, pasti akan yakin bahwa dunia

44

tak syak (ragu) lagi adalah tempat kesengsaraan dan


kesulitan.
Beliau tidak pernah bergantung pada mahluk dan selalu
mencukupkan diri hanya kepada Allah SWT. Beliau berkata :
Dalam segala hal aku selalu mencukupkan diri dengan
kemurahan dan karunia Allah SWT. Aku selalu menerima
nafkah dari khazanah kedermawanannya.
Aku tidak pernah melihat ada yang benar-benar memberi,
selain Allah SWT. Jika ada seseorang memberiku sesuatu,
kebaikannya itu tidak meninggikan kedudukannya di sisiku,
karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara saja,
Beliau sangat menyayangi kaum faqir miskin,
Andaikan aku kuasa dan mampu, tentu akan kupenuhi
kebutuhan semua kaum faqir miskin. Sebab pada awalnya,
agama ini ditegakkan oleh kaum Mukminin yang lemah.
Dengan sesuap makanan tertolaklah bencana.

Karya-karya Beliau

1. An Nashoihud Diniyyah wal Washoyal Imaniyyah


2. Ad Dawatut Tammah wat Tadzkiratul Ammah
3. Risalatul Muawanah wal Muzhoharah wal Muazaroh
4. Al Fushul Ilmiyyah
5. Sabilul Iddikar
6. Risalatul Mudzakaroh
7. Risalatu Adabi sulukil Murid

45

8. Kitabul Hikam
9. An Nafaisul Uluwiyah
10. Ithafus Sail Bijawabil Masail
11. Tatsbitul Fuad
12. Risalah Shalawat ; diantaranya Shalawat Thibbil Qulub
( Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin thibbil
qulubi wadawa-iha, waafiyati abdani wa syifa-iha,
wanuril abshari wadliya-iha, waala alihi washahbihi
wasalim.)
13. Ad-Durul Mandzum (kumpulan puisi )
14. Diwan Al-Haddad (kumpulan puisi )
Karya-karya beliau sarat dengan inti sari ilmu syariat, adab
islami dan tarekat, penjabaran ilmu hakikat, menggunakan
ibarat yang jelas dan tata bahasa yang memikat. Semuanya
ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami. Berisi ajaran
tasawuf murni. Beliau berkata :
Aku mencoba menyusunnya dengan ungkapan yang
mudah, supaya dekat dengan pemahaman masyarakat, lalu
kugunakan kata-kata yang ringan, supaya segera dapat
dipahami dan mudah dimengerti oleh kaum khusus
maupun awam.
Seluruh tulisannya sarat dengan ajaran islam ( tauhid,
syariat, akhlaq, tarekat ) semuanya tersaji bercirikan
tasawuf. Dalam Ad-Durrul Mandzum, misalnya beliau
menulis :

46

Dalam bait-bait yang aku tulis ini, terdapat berbagai ilmu


yang tidak yang tidak ada dalam kitab lainnya. Maka barang
siapa membacanya secara rutin, lalu berpegang teguh
kepadanya, cukup sudah baginya.
Ada keyakinan di kalangan sebagian kaum muslimin,
membaca karya Habib Abdullah bisa mendapatkan manfaat
besar, yaitu keselamatan, bukan hanya bagi pembacanya,
melainkan juga masyarakat sekitarnya.
Sebagai Mujaddid Abad ke 11 H.

Penganut Mazhab Syafii, khususnya di Yaman,


berkeyakinan bahwa Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad
adalah Mujaddid ( pembaharu )abad 11 H. pendapat ini
diutarakan oleh Ibnu Ziyad, seorang Ahli Fiqih terkemuka di
Yaman yang fatwa-fatwanya disejajarkan dengan tokohtokoh Fiqih seperti Imam Ibnu Hajar dan Imam Ramli.
Seseorang pernah menggambarkan kedudukan beliau
dengan ungkapan yang indah,yaitu:
Dalam Dunia Tasawuf Imam Ghazali ibarat pemintal kain,
Imam Syarani ibarat tukang potong dan Sayyid Abdullah
bin Alwi Al Haddad adalah penjahitnya.
Beberapa Ulama memberinya beberapa gelar, seperti :
Syaikhul Islam ( Rujukan utama keislaman )
Fardul Alam ( Orang teralim )
Al-Quthbul Ghauts ( Wali tertinggi yang bisa menjadi
wasilah pertolongan )

47

Al-Quthbud Dawah wal-Irsyad ( Wali Tertinggi yang


memimpin Dakwah )
Pendapat Ulama tentang Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Al-Arifbillah Quthbil Anfas Al-Imam Habib Umar bin


Abdurrohman Al-Athos ra. mengatakan, Al-Habib Abdullah
Al-Haddad ibarat pakaian yang dilipat dan baru dibuka di
zaman ini, sebab beliau termasuk orang terdahulu, hanya
saja ditunda kehidupan beliau demi kebahagiaan umat
dizaman ini ( abad 12 H ).
Al-Imam Arifbillah Al-Habib Ali bin Abdullah Al-Idrus ra.
mengatakan, Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad adalah
Sultan seluruh golongan Ba Alawy
Al-Imam Arifbillah Muhammad bin Abdurrohman Madehej
ra. mengatakan, Mutiara ucapan Al-Habib Abdullah AlHaddad merupakan obat bagi mereka yang mempunyai
hati cemerlang sebab mutiara beliau segar dan baru,
langsung dari Allah SWT. Di zaman sekarang ini kamu
jangan tertipu dengan siapapun, walaupun kamu sudah
melihat dia sudah memperlihatkan banyak melakukan amal
ibadah dan menampakkan karomah, sesungguhnya orang
zaman sekarang tidak mampu berbuat apa-apa jika mereka
tidak berhubungan (kontak hati) dengan Al-Habib Abdullah
Al-Haddad sebab Allah SWT telah menghibahkan kepada
beliau banyak hal yang tidak mungkin dapat diukur.

48

Al-Imam Abdullah bin Ahmad Bafaqih ra. mengatakan,


Sejak kecil Al-Habib Abdullah Al-Haddad bila matahari
mulai menyising, mencari beberapa masjid yang ada di kota
Tarim untuk sholat sunnah 100 hingga 200 raka'at
kemudian berdoa dan sering membaca Yasin sambil
menangis. Al-Habib Abdullah Al-Haddad telah mendapat
anugrah ( fath ) dari allah swt sejak masa kecilnya".
Sayyid Syaikh Al-Imam Khoir Al-Diin Al-Dzarkali ra menyebut Al-Habib Abdullah Al-Haddad sebagai fadhillun min
ahli Tarim (orang utama dari Kota Tarim).
Al-Habib Muhammad bin Zein bin Smith ra. berkata, Masa
kecil Al-Habib Abdullah Al-Haddad adalah masa kecil yang
unik. Uniknya semasa kecil beliau sudah mampu
mendiskusikan masalah-masalah sufistik yang sulit seperti
mengaji dan mengkaji pemikiran Syaikh Ibnu Al-Faridh, Ibnu
Aroby, Ibnu Athoilah dan kitab-kitab Al-Ghodzali. Beliau
tumbuh dari fitroh yang asli dan sempurna dalam
kemanusiaannya, wataknya dan kepribadiannya.
Al-Habib Hasan bin Alwy bin Awudh Bahsin ra. mengatakan,
Bahwa Allah telah mengumpulkan pada diri Al-Habib AlHaddad syarat-syarat Al-Quthbaniyyah.
Al-Habib Abu Bakar bin Said Al-Jufri ra. berkata tentang
majelis Al-Habib Abdullah Al-Haddad sebagai majelis ilmu
tanpa belajar (ilmun billa taalum) dan merupakan kebaikan
secara menyeluruh. Dalam kesempatan yang lain beliau

49

mengatakan, Aku telah berkumpul dengan lebih dari 40


Waliyullah, tetapi aku tidak pernah menyaksikan yang
seperti Al-Habib Abdullah Al-Haddad dan tidak ada pula
yang mengunggulinya, beliau adalah Nafs Rohmani, bahwa
Al-Habib Abdullah Al-Haddad adalah asal dan tiada segala
sesuatu kecuali dari dirinya".
Seorang guru Masjidil Harom dan Nabawi, Syaikh Syihab
Ahmad al-Tanbakati ra. berkata, Aku dulu sangat bertaalluq (bergantung) kepada Sayyidi Syaikh Abdul Qodir AlJailani. Kadang-kadang dia tampak di hadapan mataku.
Akan tetapi setelah aku ber-intima (condong) kepada AlHabib Abdullah Al-Haddad, maka aku tidak lagi melihatnya.
Kejadian ini aku sampaikan kepada Al-Habib Abdullah AlHaddad. Beliau berkata,Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani di sisi
kami bagaikan ayah. Bila yang satu ghoib (tidak terlihat),
maka akan diganti dengan yang lainnya. Allah lebih
mengetahui. Maka semenjak itu aku berta'alluq
kepadanya".
Al-Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi ra. seorang murid AlHabib Abdullah Al-Haddad yang mendapat mandat besar
dari beliau, menyatakan kekagumannya terhadap gurunya
dengan mengatakan, Seandainya aku dan tuanku Al-Habib
Abdullah Al-Haddad ziaroh ke makam, kemudian beliau
mengatakan kepada orang-orang yang mati untuk bangkit
dari kuburnya, pasti mereka akan bangkit sebagai orangorang hidup dengan izin Allah. Karena aku menyaksikan

50

sendiri bagaimana dia setiap hari telah mampu


menghidupkan orang-orang yang bodoh dan lupa dengan
cahaya ilmu dan nasihat. Beliau adalah lauatan ilmu
pengetahuan yang tiada bertepi, yang sampai pada
tingkatan Mujtahid dalam ilmu-ilmu Islam, Iman dan Ihsan.
Beliau adalah mujaddid pada ilmu-ilmu tersebut bagi
penghuni zaman ini".
Syaikh Abdurrohman Al-Baiti ra. pernah berziaroh bersama
Al-Habib Abdullah Al-Haddad ke makam Sayidina Al-Faqih
Al-Muqoddam Muhammad bin Ali BaAlawy, dalam hatinya
terbetik sebuah pertanyaan ketika sedang berziaroh, Bila
dalam sebuah majelis zikir para sufi hadir Al-Faqih AlMuqaddam, Syaikh Abdurrohman Asseqaff, Syaikh Umar alMukhdor, Syaikh Abdullah Al-Idrus, Syaikh Abdul Qodir AlJailani, dan yang semisal setara dengan mereka, mana
diantara mereka yang akan berada di baris depan? Pada
waktu itu guruku, Al-Habib Abdullah Al-Haddad,
menyingkap apa yang ada dibenakku, kemudian dia
mengatakan, Saya adalah jalan keluar bagi mereka, dan
tiada seseorang yang bisa masuk kepada mereka kecuali
melaluiku. Setelah itu aku memahami bahwa beliau AlHabib Abdullah Al-Haddad, adalah dari abad 2 H, yang
diakhirkan kemunculannya oleh Allah SWT pada abad ini
sebagai rohmat bagi penghuninya.
Al-Habib Ahmad bin Umar bin Semith ra. mengatakan,
Bahwa Allah memudahkan bagi pembaca karya-karya AlHabib Abdullah Al-Haddad untuk mendapat pemahaman
(futuh), dan berkah membaca karyanya Allah memudahkan

51

segala urusannya agama, dunia dan akhirat, serta akan


diberi Afiat (kesejahteraan) yang sempurna dan besar
kepadanya.
Al-Habib Thohir bin Umar Al-Hadad ra. mengatakan,
Semoga Allah mencurahkan kebahagiaan dan kelapangan,
serta rezeki yang halal, banyak dan memudahkannya,bagi
mereka yang hendak membaca karya-karya Al-Quthb
Aqthob wal Ghouts Al-Habib Abdullah bin Alwy al-Haddad
ra".
Al-Habib Umar bin Zain bin Semith ra. mengatakan bahwa
seseorang yang hidup sezaman dengan Al-Habib Abdullah
Al-Haddad ra., bermukim di Mekkah, sehari setelah AlHabib Abdullah Al-Haddad wafat, ia memberitahukan
kepada sejumlah orang bahwa semalam beliau ra. sudah
wafat. Ketika ditanya darimana ia mengetahuinya, ia
menjawab, Tiap hari, siang dan malam, saya melihat
beliau selalu datang berthowaf mengitari Kabah (padahal
beliau berada di Tarim, Hadhromaut). Hari ini saya tidak
melihatnya lagi, karena itulah saya mengetahui bahwa
beliau sudah wafat.
Wafatnya Beliau

Hari kamis 27 Ramadhan 1132 H / 1712 M, beliau sakit dan


tidak ikut shalat ashar berjamaah di masjid dan pengajian
sore. Beliau memerintahkan orang-orang untuk tetap
melangsungkan pengajian seperti biasa dan ikut

52

mendengarkan dari dalam rumah. Malam harinya, beliau


sholat isya berjamaah dan tarawih. Keesokan harinya
beliau tidak bisa menghadiri sholat jumat. Sejak hari itu,
penyakit beliau semakin parah. Beliau sakit selama 40 hari
sampai akhirnya pada malam selasa, 7 Dzulqaidah 1132 H /
1712 M beliau wafat di kota Tarim, disaksikan anak beliau,
Hasan.
Beliau wafat dalam usia 89 tahun, meninggalkan banyak
murid, karya dan nama harum di dunia. Beliau dimakamkan
di pemakaman Zanbal, Tarim.
Meski secara fisik telah tiada, secara batin Habib Abdullah
bin Alawy Al-Haddad tetap hadir di tengah-tengah kita,
setiap kali nama dan karya-karyanya kita baca.
Al-Quthub Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, mempunyai
enam orang anak laki:
1. Zainal Abidin
2. Hasan, wafat di Tarim tahun 1188 H, anaknya Ahmad
3. Salim
4. Muhammad, keturunannya di Tarim
5. Alwi, wafat di Makkah tahun 1153 H, keturunannya di
Tarim
6. Husin, wafat di Tarim tahun 1136 H keturunannya di
Aman, Sir, Gujarat

Sumber : http://ilovehasnibiografi.blogspot.com/2012/03/al-habibabdullah-bin-alwi-al-haddad.html

Вам также может понравиться